Você está na página 1de 4

Analisis Kebutuhan Proses Bisnis

Menggunakan Metode Kano


Oleh :
1
Sri Nurhayati
Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Unikom
Email : serieid@yahoo.com

Abstrak
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa pemanfaatan perkembangan teknologi informasi menjadi
salah satu sumber daya utama pada suatu perusahaan untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan ke
arah model bisnis yang menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperles.
Oleh karena itu setiap perusahaan mencoba untuk menerapkan teknologi informasi agar dapat
meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam proses bisnisnya. Makalah ini akan membahas
bagaimana menganalisis kebutuhan proses bisnis dilihat dari pengguna menggunakan metode kano.
Kata kunci : Teknologi informasi, kebutuhan proses bisnis, metode kano.

1. Kebutuhan Proses Bisnis mempengaruhi kepuasan pelanggan terlihat


Perkembangan teknologi informasi pada gambar 1, yaitu:
membawa dampak transformasi di berbagai 1. Persyaratan yang Bersifat Must-Be
aspek kehidupan salah satunya dalam dunia (Harus Ada)
bisnis. Beberapa perusahaan menerapkan Persyaratan yang bersifat must-be
model bisnisnya yang menekankan pada adalah kriteria dasar dari suatu produk.
pertukaran informasi dan transaksi bisnis Pemenuhannya hanya akan mencapai
dengan memanfaatkan teknologi informasi pernyataan “tidak mengecewakan”.
yang bersifat paperless. Oleh karena itu Persyaratan ini dalam beberapa kasus
dibutuhkan analisis kebutuhan yang terkait justru menentukan faktor kompetitif,
dengan proses bisnisnya yang didukung dimana pelanggan menjadi tidak tertarik
dengan TI yang dipenuhi oleh sebuah sistem akan produk tersebut jika persyaratan ini
di perusahaan sehingga dapat memberikan tidak dipenuhi. Jika persyaratan ini tidak
informasi yang tepat, akurat dan sesuai dengan dipenuhi, pelanggan akan sangat kecewa.
kebutuhan pengguna. Tapi di sisi lain, saat pelanggan
memerlukan kebutuhan ini untuk
2. Metode Kano kesenangannya, ternyata pemenuhan
Dalam merencanakan suatu produk atau persyaratan ini tidak menaikkan kepuasan
layanan, kita dapat membuat suatu daftar mereka.
kebutuhan yang dapat membuat produk atau 2. Persyaratan yang Bersifat One-
layanan tersebut sebisanya memuaskan calon Dimensional (Satu Dimensi)
pelanggan (customer). Menemui secara Karena menghargai persyaratan ini,
langsung pelanggan yang sudah ada atau kepuasan pelanggan pada tingkatan
mereka yang berpotensi untuk menjadi pemenuhannya bersifat proporsional.
pelanggan, adalah cara yang baik untuk Artinya, semakin tinggi tingkat
memperoleh masukan tentang hal apa saja pemenuhannya, maka kepuasan
yang harus ada di dalam daftar keperluan dari pelanggan pun akan semakin tinggi,
pelanggan yang potensial tadi. Untuk begitu pula sebaliknya, semakin rendah
mengetahuinya, kita harus melakukan pemenuhannya maka kepuasan pun akan
penyelidikan terhadap setiap daftar kebutuhan semakin menurun. Persyaratan one-
yang dibuat sedetail mungkin untuk lebih dimensional ini biasanya secara eksplisit
memahami persyaratan apa yang benar-benar diminta oleh pelanggan.
perlu ada dalam produk atau layanan akhir.
Salah satu metode yang dapat digunakan
3. Persyaratan yang Bersifat Attractive
(Menarik)
untuk menganalisis tersebut adalah metode
Persyaratan ini adalah kriteria produk
kano yang ditemukan oleh Propesor Noriaki
yang memiliki pengaruh yang besar pada
kano dari Tokyo Rika University.
bagaimana produk tersebut dapat
Metode Kano membedakan antara tiga
memuaskan pelanggan. Persyaratan
tipe dari persyaratan produk yang
attractive tidak diungkapkan secara

1
eksplisit dan tidak pula diharapkan oleh yang proporsional. Tetapi jika tidak ada,
pelanggan. Pemenuhan persyaratan ini ternyata, tidak membuat pelanggan
mengantarkan pada lebih dari kepuasan merasa kecewa.

Kepuasan Pelanggan

Persyaratan Attractive Persyaratan One-dimensional


- Diucapkan
- Tidak dinyatakan
- Terdefinisi
- Dikhususkan oleh pelanggan
- Terukur
- Membuat senang
- Bersifat Teknis
Kebutuhan tidak Kebutuhan
Dipenuhi Dipenuhi

Persyaratan M ust-be
- Tersirat
- Menjelaskan diri
- Tidak dinyatakan
- Jelas

Kekecewaan Pelanggan

Gambar 1. Penggolongan Tipe Metode Kano

Keuntungan dari pengklasifkasian kebutuhan menetapkan pentingnya fitur produk


pelanggan dengan menggunakan metode Kano untuk kepuasan pelanggan dan itu dapat
ini diantaranya adalah: menciptakan prasarat yang optimal pada
1. Prioritas pada pengembangan produk. kegiatan pengembangan produk
Sebagai contoh, tidak banyak berorientasi proses.
keuntungannya jika kita
menginvestasikan pada perbaikan 3. Analisis Kebutuhan Proses Bisnis
persyaratan must-be yang memang sudah a. Identifikasi Pengguna
ada pada tingkat kepuasan, tetapi lebih Tahapan ini akan menganalisis siapa saja
baik meningkatkan persyaratan one- pengguna dari proses bisnis dari sistem di
dimensional atau attractive yang memang sebuah perusahaan. Perlu juga di analisis
jelas berpengaruh pada kualitas produk apakah produk dan layanan memang
dan juga mempengaruhi tingkat kepuasan dibutuhkan atau tidak oleh pengguna sistem.
pelanggan. b. Metode Penelitian
2. Syarat produk lebih dimengerti. Kriteria Metode penelitian yang digunakan untuk
produk yang memiliki pengaruh terbesar metode kano adalah menggunakan survey
pada kepuasan pelanggan dapat dengan cara mengambil sampel dari suatu
diidentifikasi. Penggolongan persyaratan populasi dan menggunakan kuisoner.
produk ke dalam dimensi must-be, one- Keseluruhan pengamatan yang ingin kita teliti,
dimensional, dan attractive dapat berhingga atau tidak, membentuk apa yang
digunakan untuk lebih fokus pada disebut populasi. Agar inferensi dari sampel
sesuatu. pada populasi tersebut meyakinkan, maka
sampel haruslah diambil sehingga mewakili
3. Kepuasan pelanggan menggunakan populasi.
model Kano dapat secara optimal
Kuesioner yang akan disebarkan memiliki
dikombinasikan dengan penyebaran
bentuk yang khusus. Bentuk ini disesuaikan
fungsi kualitas. Suatu prasyarat
dengan metode yang diperkenalkan oleh
mengidentifikasi kebutuhan, hirarki dan
Kano, dimana setiap pertanyaan mengandung
prioritas pelanggan (Griffin/Hauser,
komponen pilihan jawaban yang sama terlihat
1993). Model Kano digunakan untuk
pada tabel 1 yaitu:

2
a. Suka bersifat positif dan yang kedua bersifat negatif
b. Harus (kebalikannya). Contohnya:
c. Netral - Positif: Bagaimana seandainya jika
d. Boleh terdapat fasilitas A?
e. Tidak suka - Negatif: Bagaimana seandainya jika
Setiap pertanyaan ditanyakan dua kali kepada tidak terdapat fasilitas A?
responden, dimana pertanyaan pertama
Dua jawaban dari pertanyaan positif dan tabel evaluasi sehingga fitur produk dapat
negatif ini kemudian dikombinasikan dalam digolongkan.

Tabel 1. Tebel Evaluasi Metode Kano


Kebutuhan Pelanggan Pertanyaan Disfungsional (Negatif)
1. Suka 2. Harus 3. Netral 4. Boleh 5. Tdk suka
1. Suka Q A A A O
Pertanyaan 2. Harus R I I I M
Fungsional 3. Netral R I I I M
(Positif) 4. Boleh R I I I M
5. Tdk suka R R R R Q

Dari tabel ini dapat disimpulkan apakah masing-masing jawaban pertanyaan


kebutuhan pelanggan ini termasuk: dikonversi ke dalam bentuk AMORQI, maka
a. A = Attractive (Menarik) langkah selanjutnya adalah melakukan
b. M = Must-be (Harus Ada) penghitungan jumlah masing-masing
c. O = One-Dimensional (Satu komponen A, M, O, R, Q, dan I untuk setiap
Dimensi) pertanyaan.
d. R = Reverse (Kebalikan) Dari hasil yang telah kita peroleh ini, dapat
e. Q = Questionable (Diragukan) pula kita hitung koefisien kepuasan konsumen
f. I = Indifferent (Biasa Saja) dengan rumusan:
Dari semua responden yang ada dihitung hasil Tingkat kepuasan
pengisian kuesioner tersebut untuk setiap Koefisian tingkat kepuasan berkisar antara 0
pertanyaan. Kesimpulan diambil dari sampai dengan 1, semakin dekat dengan nilai
mayoritas jawaban yang dipilih. 1 maka semakin mempengaruhi kepuasan
konsumen, sebaliknya jika nilai mendekati ke
c. Daftar Pertanyaan 0 maka dikatakan tidak begitu mempengaruhi
Daftar pertanyaan yang dimasukkan kepuasan konsumen.
ke dalam kuesioner didasarkan pada A+O
komponen-komponen fitur yang sudah ada (1)
sebelumnya pada system di sebuah perusahaan A+O + M + I
ditambah komponen lain yang kira-kira Tingkat Kekecewaan.
diperlukan oleh pengguna model bisnisnya. Jika nilai semakin mendekati angka -1 maka
Komponen e-bisnis yang telah ada pun perlu pengaruh terhadap kekecewaan konsumen
dievaluasi apakah memang diperlukan atau semakin kkuat, sebaliknya jika nilainya 0
tidak. Jika tidak diperlukan sebaiknya maka tidak mempengaruhi kekecewaan
dihilangkan dan diganti dengan fitur lain yang konsumen.
lebih memuaskan pengguna. O+M
(2)
( A + O + M + I ) × (−1)
Tanda minus yang disimpan di depan
4. Hasil Pengolahan Data
Perhitungan kuesioner dilakukan koefisien tingkat kekecewaan konsumen
berdasarkan tabel evaluasi Kano. Masing- adalah untuk menegaskan pengaruh negatif
masing pertanyaan yang diajukan kepada dari kepuasan konsumen pada kualitas produk
yang tidak dipenuhi.
setiap responden ditentukan apakah termasuk
kategori A, M, O, R, Q, atau I. Setelah

2
5. Kesimpulan
Untuk menerapkan model bisnis yang
didukung dengan memanfaatkan TI, maka
diperlukan suatu analisis kebutuhannya slah
satunya menganalisis kebutuhan dari
pengguna system agar system yang dibuat bisa
memberikan nilai tambah bagi perusahaan
tersebut. Metode Kano dapat bekerja dengan
baik untuk memilah-milah kebutuhan
konsumen khususnya dari segi kepuasan
konsumen atas terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan tersebut.

6. Daftar Pustaka
1. Berger, C., Blauth, R., Boger, D., etc.,
2003, Kano’s Methods for
Understanding Customer-defined
Quality, Center for Quality of
Management Journal, Volume 2
Nomor 4 hal. 3-36, www.diva-
portal.org/diva/getDocument?urn_nb
n_se_kaun_diva-506-1_fulltext.pdf.
2. Sauerwein, E., Bailom, F., Matzler, K.,
dan Heinterhuber, H.H., 1996, The
KANO Model : How to Delight Your
Customer, International Working
Seminar on Production Economic,
Volume 1, hal 313-327,
www.competence-
site.de/dienstleistung.nsf/3397D512929
D8241C1256AD8004B0027/$File/kano
-model.pdf.
3. Customer Satisfaction Model
(KANO),http://www.12manage.com/
Methods_kano_customer_satisfaction
_model.html.

Você também pode gostar