Você está na página 1de 4

Antara Ikhlas dan Ujub

Kedudukan Ikhlas

Ikhlas merupakan hakekat agama, intinya ibadah, kunci dakwahnya para Rosul,
dan merupakan syarat diterimanya amal.

Artinya: dan tidaklah mereka diperintah kecuali supaya mennyembah Alloh


dengan memurnikan ketaatan dalam beragama, yaitu agama yang lurus. (Q.S Al
Bayyinah : 5 )

Artinya: Dzat yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya menguji kamu
sekalian, siapakah yang lebih baik amalnya .( Q.S Al Mulk : 2 )

Maksud ikhlas adalah mengesakan Alloh ta’ala dalam niat dan tujuan ketika
berbuat ketaatan dengan membersihkan amalan tersebut dari pengawasan
makhluk, dan membersihkannya dari kotoran syirik, kekufuran & kedurhakaan.

Ibnu Taimiyyah mengatakan: Jika seorang hamba ikhlas dalam amalnya, maka
Alloh akan menerimanya dan akan menghidupkan hatinya .

Ibnu Jauzi berkata: Sedikit sekali orang yang beramal ikhlas, karena
kebanyakan manusia suka menampakkan ibadah mereka .

Para Salaf Menyembunyikan Ketaatan

Dahulu para salaf menyembunyikan ibadah dan ketaatan mereka karena takut
terjerumus kepada riya’, sum’ahdll yang mengotori ikhlas dan menguranginya.

Para salaf adalah orang yang semangat dalam menyempurnakan ketaatan dan
menyembunyikannya dalam rangka menyempurnakan tauhidnya. Maka Alloh
menerima amal mereka dan memujinya dengan pujian yang baik; Alloh ta’ala
menjadikan lisan-lisan mereka jujur karena mereka berjalan diatas keridhoan-Nya,
Alloh pun ridho kepada mereka dan manusia pun ridha kepada mereka .

Adapun orang yang tidak ikhlas, tukang riya’ dan tukang ujub, maka mereka tidak
lain akan merndapatkan celaan manusia dan kebencian, disebabkan niat mereka
yang bertentangan dengan ikhlas atau rusaknya niat mereka dan mereka akan
mendapatkan siksa keras di akhirat.

Ujub

Ujub adalah salah satu perbuatan yang merusak amal dan membinasakan
pelakunya. Bahwasanya ujub adalah penyakit yang menghilangkan dan
berlawanan dengan keikhlasan, menghilangkan rasa dzull (hina atau rendah)
kepada Alloh, dan menunjukkan buruk dan jeleknya adabnya kepada Alloh; maka
ujub itu menbanggakan diri dan buta akan akan aib dan keburukan diri.
Makna Ujub dan Bahayanya

Ujub adalah memperlihatkan ibadah dalam bentuk sombong dan membesarkan


diri dari manusia dan memperbanyak amalan terserbut.

Abdulloh Ibnu Mubarok berkata: Ujub yaitu kamu melihat dirimu memiliki
sesuatu yang tidak dimiliki selainmu. Ujub dalam agama yaitu memuji diri sendiri
atas apa yang diamalkannnya atau apa–apa yang telah diilmui dan melupakan
nikmat dari Alloh yang diberikan kepadamu. Memuji diri dan melupakan nikmat
adalah ujub dalam agama.

Perbedaan antara Ujub dan Riya’

Ujub itu temannya riya’, tetapi riya’ itu perbuatan syirik kepada Alloh dan yang
dijadikan sekutu adalah makhluk selain dirinya, sedangkan ujub yang dijadikan
sekutu adalah dirinya sendiri. (Jadi riya’ itu beribadah kepada Alloh tetapi disertai
niatan dan tujuan lain dari perkara dunia, sementara ujub itu merasa hebat, paling
pintar dan menyombongkan diri dihadapan Alloh -ed.)

Pelaku riya’ itu tidak merealisasi firman Alloh ‘Iyyaka na’budu’ sedang pelaku
ujub tidak merealisasi firman Alloh ‘Iyyaka nasta’iin’, maka barang siapa yang
merealisasi ‘Iyyaka na’budu’ menghilangkan riya’, sedangkan yang merealisasi
‘Iyyaka nasta’iin’ menghilangkan ujub.

Perbedaan Ujub dan Sum’ah

Ujub itu didalam hati sedangkan sum’ah itu dengan lisan dan sum’ah itu semakna
dengan riya’ dalam hal sekutunya yaitu selain Alloh dari makhluk. (Maka sum’ah
itu memperdengarkan amal kebaikannya kepada orang lain agar mendapat pujian
atau dikatakan hebat dst. –ed.)

Perbedaan antara kibr (sombong) dan Ujub

Ujub itu ta’jub dengan amalannya memuji diri sendiri melupakan Alloh ta’ala dan
tidak membesarkan diri dihadapan orang lain, dan tidak merendahkan manusia;
tapi jika ujub ini sampai melihat dirinya lebih baik dari yang lain dan
merendahkannya maka tatkala itu mejadi sombong.

Diantara sifat yang terkumpul dalam ujub :

 Buta dengan dosa yang telah ia lakukan


 Menganggap kecil dosa yang banyak
 Buta dengan kesalahan-kesalahannya
 Perkataannya bukan Al-haq
 Menimbulkan sombong dan bangga diatas orang lain
 Menipu Alloh ta’ala yang ditunjukkan dengan amal dan ilmunya sampai
seakan-akan ia adalah orang yang mendapat karunia (yang dipilih) Alloh
Maka tatkala itu putuslah penjagaan Alloh kepadanya dan bersandar kepada
dirinya sendiri, dan ia menyangka termasuk dari hambanya yang ihsan padahal
disisi Alloh adalah orang yang zalim dan fasiq .

Tidaklah kamu melihat riwayat dari Aisyah ketika ditanya kapan seorang itu telah
dikatakan berbuat keburukan? Dia menjawab: ‘Jika dia menyangka telah berbuat
ihsan’. Benar kata Aisyah! Jika ia telah menyangka berbuat ihsan dan takjub
dengan amalnya

Celaan Ujub baik dari Al-Qur’an atau Sunnah dan Perkataan Salaf.

 Alloh berfirman dalam surat At-taubah : 25 Artinya: Dan ingatlah


peperangan hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya
jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberikan manfaat
kepadamu sedikitpun.
 Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: Tiga hal yang
membinasakan yaitu sifat bakhil yang ditaati, nafsu yang dituruti dan seorang
ujub (bangga diri) dengan dirinya .
 Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: Seandainya kalian tidak
berdosa, dikhawatirkan kalian menjadi banyak ujub.
 Berkata Ibnu Mas’ud: Kehancuran dan kebinasaan itu terjadi di dua
perkara putus asa dan ujub.
 Dari Hudzaifah Ibnu Yaman: Cukup seseorang itu dikatakan berilmu
jika ia takut kepada Alloh dan cukup seorang itu dikatakan bodoh jika ia ujub
dengan ilmunya.
 Berkata Muthorrif Ibn Abdillah: Sungguh saya lebih suka tidur
dimalam hari dan paginya menyesal daripada sholat malam sedang paginya
ujub.
 Berkata Adz-dzahaby: Demi Alloh tidak akan beruntung orang yang
mentazkiah dirinya atau ujub pada dirinya.
 Berkata Abu Utsman Al–Hairy: Takut kepada Alloh akan
menyampaikanmu kepada Alloh, sedang sombong dan ujub akan memutuskan
dirimu dari Alloh.
 Kata Ibnu Mubarok: Saya tidak melihat pada orang yang shalat (rajin
sholat) keburukannya daripada ujub.
 Al-Qurofi berkata: Rahasia haramya ujub yaitu tidak beradab kepada
Alloh karena tidak selayaknya seorang hamba itu sombong ketika beribadah
dan bertaqarrub kepada Robbnya (Alloh), padahal yang seharusnya ia merasa
kecil dibandingkan dengan keagungan Robbnya oleh karena itu Alloh
berfirman:“Dan mereka tidak mengagungkan Alloh dengan sebenar-benarnya
pengagungan“

Maka barang siapa yang ujub dengan dirinya dan ibadahnya ia akan binasa dan
akan mendapatkan murka-Nya.

Sebab Ujub
1. Bodoh dengan hak Alloh ta’ala, tidak adanya pengagungan kepada Alloh
dengan sebenarnya, sedikitnya ilmu dengan Nama dan Sifat Alloh dan
lemahnya ia ketika beribadah dengan Nama dan Sifat Alloh tersebut .
2. Lalai dengan hakekat dirinya, sedikitnya ilmu tentang tabiat dirinya dan
lalai dengan muhasabah dirinya, dan lalai dari pengawasan Alloh .

Mengobati Sifat Ujub

1. Mengenal Alloh, merealisasi pengagungan kepada-Nya dengan sebenar-


benarnya pengagungan, menegakkan peribadatan kepada-Nya dengan Asma
dan Sifat-Nya; sesungguhnya kebaikan itu semua ditangan Alloh, rohmat-Nya
meliputi segala sesuatu. Alloh berfirman : Artinya : “Dan apa saja nikmat
yang ada pada kamu maka dari Alloh lah datangnya”. (An-nahl : 53)
2. Mengenal dirinya, mengilmui tentang banyaknya ketergelincirannya dan
menuruti syahwatnya serta mengenal aib-aibnya kemudian terus bersungguh-
sungguh untuk memperbaikinya dan beristiqomah padanya

Di terjemahkan dan diringkas dari kitab “ Ma’aalim As-suluk wa


Tazkiyatunnufus “ karya Syaikh Abdul Aziz Bin Muhammad Bin Aly

Você também pode gostar