Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
INTI
INDORAYON UTAMA
RABIATUL SYAHRIAH
BAB I
PENDAHULUAN
1) . Sudargo Gautama, Capita Selecta Hukum Perdata Internasional, Bandung, Alumni, 1974, hal
54.
2) . Ibid
3) . Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perdata Internasional, Bandung, Sumur Bandung,
Bagaimanakah perlindungan terhadap pemegang saham asing pada PT. Toba Pulp
Lestari tersebut ?
BAB III
PEMBAHASAN
Badan hukum adalah suatu badan yang memiliki harta kekayaan terlepas
dari anggota-anggotanya yang dianggap sebagai subjek hukum yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum, mempunyai tanggung jawab dan
memiliki hak-hak serta kewajiban-kewajiban seperti yang dimiliki oleh seseorang.
Badan Hukum Perdata Internasional, Prof. Sudargo Gautama, SH
menggolongkan badan hukum menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Badan hukum yang mempunyai suatu kehidupan tersendiri sebagai subjek
hukum yang mempunyai hak-hak dan kewajiban perdata yang meliputi :
a. Badan hukum publik, mis : negara, kota atau organisasi hukum publik
lainnya yang didirikan oleh negara sebagai suatu badan hukum tersendiri.
b. Asosiasi-asosiasi yang bersifat perdata dan bertstatus badan hukum
(incorporated), mis : koperasi, Perseroan Terbatas, termasuk yayasan-
yayasan perdata atau privat foundation.
2. Asosiasi-asosiasi yang tidak berbadan hukum (Un-incorporated association) yang
dalam praktek HPI juga seringkali diberlakukan sebagaimana layaknya suatu
badan hukum yang meliputi persekutuan perdata pada umumnya. Dalam
kelompok ini termasuk persekutuan -persekutuan perdata yang tidak mengejar
keuntungan seperti yang diorganisasikan untuk tujuan-tujuan sosial.
Berkaitan dengan kasus PT. TPL ini, maka doktrin atau asas yang
berhubungan dengan status personil badan hukum yang dikaji dalam HPI ini
menurut UU PMA yaitu UU No. 1 Tahun 1964 LN No. 1/1964 dalam Pasal 1
menyebutkan :
Perusahaan-perusahaan yang seluruhnya atau sebagian terbesar beroperasi
di Indonesia sebagai suatu”independen bussiness internasional” harus
merupakan suatu badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
dan mempunyai domisili tempat kedudukan di Indonesia.
6) . Osmar Tanjung, Henri Saragih, M. Haris Purba, Gerakan Advokasi Lingkungan, Pokja Daerah
Sumatera, LSM Lingkungan Hidup, 1999, hal 90.
7) . Harian Waspada, 24 Juni 2002, hal. 7.
8) . Osmar Tanjung, Henri Saragih, M. Haris Purba, LOC. Cit.
9) . Harian Waspada, LOC. Cit.
10). Mediator, 10 Juli 2002, hal 1.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka penulis membuat kesimpulan atas kasus
PT. Toba Pulp Lestari bahwa perlu diadakan upaya perlindungan hukum terhadap
para pemegang saham khususnya investor asing yang menanamkan modalnya di PT.
Toba Pulp Lestari tersebut, meskipun mereka berkedudukan sebagai pemegang
saham minoritas. Negara penerima modal (host country) harus memberikan
perlindungan hukum kepada para investor dan warga negara asing yang berada di
wilayahnya agar investor tidak melakukan upaya hukum sehingga menimbulkan
sengketa dengan pihak asing di kemudian hari.
B. Saran
Perlunya suasana yang kondusif di dalam negeri agar investor asing tidak
merasa khawatir menanamkan modalnya di Indonesia serta tidak terjadi lagi
penarikan saham dan penutupan usahanya di Indonesia sehingga kehidupan
perekonomian yang sedang terpuruk saat ini dapat segera berakhir.
11). Purnadi Purbacaraka, Agus Brotosusilo, Sendi-Sendi Hukum Perdata Internasional, Suatu
Orientasi, Jakarta, Rajawali, 1983, hal. 25.
Mediator, 2002, Hari ini, Sidang Gugatan Terhadap PT. Toba Pulp Lestari Digelar, 10
Juli 2002.
Tanjung, Osmar, 1999, Gerakan Advokasi Lingkungan (Kasus Pulp dan Rayon di
Sumut), Medan, Pokja Daerah Sumatera, LSM Lingkungan
Hidup.
UU No. 1/1967