Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
com
Bahkan setelah meninggal dunia pun namanya tetap tetap disanjung dan diwarnai Kategori Berita
berbagai cerita yang isinya di luar nalar dan akal sehat.
hasilkan jutaan dlm 2
“Bahkan seringkali satu cerita dengan cerita lainya bertentangan,” ujar Rizal. jam
dptkan jutaan dgn mudah
Ia mengaku telah melakukan penelusuran mulai dari catatan sejarah hingga tanpa hrs beli domain &
melakukan wawancara dengan ahli waris, di mana salah seorang ahli waris mengaku hosting bgs utk pemula
bahwa Habib Hasan Al Haddad alias Mbah Priok itu bahkan belum sempat
menyiarkan agama Islam di tanah Betawi karena keburu meninggal dunia.
Rizal juga menggugat pengakuan beberapa pihak bahwa Tanjung Priok diberi nama
Pasang Iklan Disini
berdasarkan kisah Hasan Al Haddad, karena daerah itu telah bernama Tanjung Priok
jauh sebelum Hasan Al Haddad berlayar ke Batavia.
Archives
Dalam mitologi orang Betawi, asal muasal penyebutan nama Tanjung Priok tidak May 2010 (2340)
pernah dikaitkan dengan nama Mbah Priok, melainkan seringkali dikaitkan dengan
nama Aki Tirem, penghulu atau pemimpin daerah Warakas, yang memang merupakan April 2010 (1106)
pembuat periuk atau priok. March 2010 (954)
Rizal menyebut data itu disajikan dalam buku “Profile Tanah Betawi” dan “Babad February 2010 (967)
Tanah Betawi” karya budayawan Betawi, Ridwan Saidi. January 2010 (435)
Sementara mengenai bukti penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh yang November 2009 (133)
bersangkutan, dari penelusuran data sejarah oleh para peneliti sejarah, juga tidak October 2009 (439)
ditemukan bukti yang kuat. September 2009 (838)
“Dari segi historis dalam jaringan orang yang dianggap berjasa mengislamkan tanah August 2009 (1402)
Betawi tidak sekalipun tercantum atau disebut nama Habib Hasan Al Haddad alias July 2009 (459)
Mbah Priok,” kata Rizal.
Bahkan dalam studi klasik yang dilakukan oleh LWC Van Den Berg tahun 1886 dalam
bukunya “Orang Arab di Nusantara” mengenai komunitas Hadramaut dan koloni Arab
di Indonesia, nama Hasan Al Haddad juga tidak ditemukan.
“Padahal, buku ini merupakan laporan terlengkap berdasarkan riset, observasi dan
wawancara komprehensif Berg terhadap kelompok Arab-Hadramaut, terutama yang
ada di Batavia,” ujar Rizal.
Anakronisme atau keterbolakbalikan waktu juga menjadi satu hal yang membuat
sejarah mengenai Mbah Priok tidak dapat diverifikasi seperti yang ditulis dalam buku
panduan peziarah, di mana disebutkan makam itu berasal dari pertengahan tahun
1700-an.
Disebutkannya bahwa Mbah Priok meninggal pada 1756 dan lahir pada 1727. “Tetapi
tidak ada bukti berupa arsip atau keterangan dari zaman itu sebagaimana kita
mendapat bukti soal makam Habib Husein Alaydrus atau yang sohor disebut makam
keramat Luar Batang yang ada tercatat dalam kronik kompeni merujuk ke tahun
wafatnya 1756,” kata Rizal.
Salah satu bukti mudah, katanya, adalah pemasangan apa yang diklaim foto diri
Habib Hasan Al Haddad yang tergantung di dinding atas makam, padahal
diriwayatkan ia berasal dari pertengahan abad ke-18.
“Teknologi foto baru dikenal di Hindia Belanda pada penghujung abad ke-19.
Anakronisme ini semakin menguatkan betapa makam Mbah Priok lebih merupakan
mitos yang diciptakan dari sejarah atau peristiwa masa lalu seorang `tokoh` yang
diidealisir,” ujar Rizal.
Dengan itu, ia menyebut niat Pemprov DKI untuk menganggap makam Mbah Priok
sebagai peninggalan sejarah mesti ditinjau ulang.
Dalam SK Gubernur DKI Jakarta Nomor Cb. 11/1/1972 disebutkan bahwa bangunan
bersejarah cagar budaya adalah bangunan yang berumur sekurang-kurangnya 50
tahun atau mewakili masa serta gaya yang khas dari masa lalu. Selain itu juga
memiliki aspek penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan
memang pihaknya hingga saat ini belum berani menetapkan kawasan makam Habib
Hasan Al Haddad atau Mbah Priok sebagai situs cagar budaya.
“Kita akan menunggu dulu hasil penelitian MUI (Majelis Ulama Indonesia). Kalau dari
hasil kajian makam dinyatakan layak dijadikan cagar budaya, maka proses penetapan
segera dilakukan,” katanya.
Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka usulan untuk menjadikan makam Mbah
Priok akan dipertimbangkan kembali.(*)
Related posts:
1. Pengacara: Ahli Waris Bukan Keturunan Mbah Priok, Tapi Pemilik Lahan
2. Pemda Tidak Berencana Bongkar Makam Mbah Priok
3. Biaya Penertiban Makam Mbah Priok Rp 324 Juta
4. Makam Mbah Priok Kian Dikenal
5. Makam WS Rendra Satu Tingkat di Atas Makam Mbah Surip
Posted by admin on May 19th, 2010 and filed under Umum. You can follow any responses to
this entry through the RSS 2.0. You can leave a response by filling following comment form or
trackback to this entry from your site
Name (required)
Website
Submit
Revolusi baru dalam pembuatan situs Kumpulan berita pilihan dari berbagai Cari Pakai Google hanya
web, dengan sistem otomatisasi… sumber portal berita terpercaya…
Tulis kata dan tekan enter yufrizal: semoga tahun depan konglomerat
indonesia masuk 10 besar orang terkaya di
Dunia.
Log in - Copyright 2010 Joglopos.com. All rights reserved - Blog Berita Indonesia