Você está na página 1de 5

Nama : M Ishak Ashari

Nim : E2110817

Mata Kuliah : Kepemimpinan

Dosen : Dhian Puspa Negara, S.Sos, M.Si

Teori kepemimpinan kharismatik

Konsep kharismatik (charismatic) atau kharisma (charisma) menurut Weber (1947)

lebih ditekankan kepada kemampuan pemimpin yang memiliki kekuatan luarbiasa dan

mistis. Menurutnya, ada lima faktor yang muncul bersamaan dengan kekuasaan yang

kharismatik, yaitu : Adanya seseorang yang memiliki bakat yang luarbiasa, adanya krisis

sosial, adanya sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis tersebut, adanya

sejumlah pengikut yang percaya bahwa seseorang itu memiliki kemampuan luarbiasa yang

bersifat transendental dan supranatural, serta adanya bukti yang berulang bahwa apa yang

dilakukan itu mengalami kesuksesan.

Banyak teoritisi melakukan penelitian tentang kekuasaan kharismatik (charismatic

authority). House (1977) menyatakan bahwa prilaku pemimpin sangat berhubungan

dengan kepemimpinan kharismatik, sifat-sifat personal dan variabel-variabel lain yang

bersifat situasional. Meskipun ia melakukan penelitiannya pada hubungan diadik antara

seorang pemimpin dan seorang pengikut, namun teori yang dipublikasikan dengan teori

kepemimpinan kharismatik pada tahun 1976 itu memberikan andil besar pada

pengembangan teori berikutnya.


Burn (1978) menyatakan bahwa ”kepemimpinan sebagai pemimpin dan pengikut

yang melakukan tujuan-tujuan yang merepresentasikan nilai-nilai dan motivasi-motivasi

dari mereka. Kepemimpinan kharismatik memberikan gerak kepada pemimpin untuk

melakukan dan menerapkan kepemimpinannya sesuai dengan nilai-nilai dan motivasi para

pengikutnya”. Sedangkan Conger dan Kanungo (1998) menyatakan bahwa kepemimpinan

kharismatik didasarkan atas prilaku dan penerimaan dari pengikutnya sebagai pemimpin

yang kharismatik. Menurutnya ada lima dimensi prilaku yang harus dimiliki seorang

pemimpin kharismatik, yaitu : peduli terhadap konsteks lingkungannya, memiliki strategi

dan artikulasi visi, peduli terhadap kebutuhan pengikutnya, memiliki personal risk, serta

memiliki prilaku yang tidak konvensional.

Contoh

Terdapat perbedaan pendapat terkait dengan karisma ini. Pendapat pertama

mengatakan bahwa karisma seorang pemimpin berasal dari “sono”nya, artinya karisma

tersebut muncul pada seorang pemimpin karena faktor keturunan. Sebagai contoh, seorang

Megawati Sukarno Putri dianggap memiliki karisma yang besar dimata pendukungnya.

Karisma ini cenderung berasal dari orangtuanya yaitu Presiden Soekarno, presiden pertama

RI. Mustahil Megawati bisa menjadi seperti sekarang ini jika dia bukan putri dari

Soekarno. Contoh lainnya adalah Gus Dur, presiden RI ke empat, yang dianggap punya

karisma luar biasa bagi pendukungnya sehingga mereka rela mati untuk membela sang

kiayinya.
Kepemimpinan Kharimatik Obama

Gaya kepemimpinan dan pendekatan Obama

Mengenai kemimpinan Obama yang sering disebut dalam konteks kualitas pribadinya

adalah jasanya. Obama tidak mempunyai background keluarga politik. Bila para presiden Amerika

sebelumnya banyak berasal dari keluarga politikus, namun Obama murni dari rakyat biasa. Oleh

karena itu, sifat keturunan bukan sebuah faktor utama terpilihnya Obama sebagai presiden. Pak

Agus Dono mengatakan “Dia selalu salah satu tokoh yang muncul dari bawah, bukan karena

patron, beda dengan keluarga Bush, keluarga Kennedy. Jadi perbedaan Bush, Kennedy sama

Obama: Bush dan Kennedy jadi pemimpin karena keturunan. Barack Obama jadi pemimpin karena

keahlian.” Selanjutnya Obama dipandang sebagai pemimpin yang lebih berjasa daripada presiden-

presiden Amerika sebelumnya karena dia mendapatkan posisinya melalui kerja keras dan jasa-

jasanya. Pak Gus Nafi menyebut bahwa Obama “unik” bila ditinjau dari garis keturunannya “dia itu

dari keluarga biasa-biasa saja” ucapnya. Secara intellectual, lanjutnya, Obama dan istrinya

mempelajari semuanya dengan sungguh-sungguh. Pada dasarnya Obama merupakan tokoh yang

muncul dari bawah yang mencapai posisi tinggi karena keahlian, kerja keras, komitmen dan jasa-

jasanya.

Obama dianggap sebagai pemimpin luar biasa

Beberapa sifat kepribadiannya merupakan kunci Obama yang sering diingat oleh para

informan. Sifat-sifat ini dianggap penting dalam peningkatan popularitas Obama. Menurut

pandangan saya bahwa Obama adalah “orang baik” mendapatkan sambutan luar biasa. Sehingga

faktor kepribadian merupakan aspek yang sangat penting dalam persepsi kebanyakan orang

terhadap Barack Obama. Walaupun barangkali masih ada beberapa informan yang ragu akan

kemampuan Obama untuk mewujudkan janji-janjinya, namun informan percaya dan menghargai

kesungguhan serta niat baiknya memperbaiki keadaan negaranya dan dunia.


Gaya Kepemimpinan Barrack Obama

• Clear and consistent policy goals

Presiden Obama dalam kepemimpinannya selalu merumuskan tujuan-tujuan

kebijakan pokok dengan jelas dan selalu dipertahankan sejak awal perumusannya

sampai tujuan tersebut tercapai.

• Tactical intelegence

Presiden Obama adalah orang yang menggunakan kepintaran taktisnya dalam

menyelesaikan masalah-masalah daam negara yang ia pimpin.

• Learn from history

Obama banyak belajar dari pengaalaman pendahulu-pendahulunya. Misalnya saja

ketika Prisiden Bill Clinton pada masa kepemimpinannya pernah memiliki

keinginan untuk melakukan reformasi layanan kesehatan. Hal ini dilakukannya

bersama isterinya, Hillary Clinton yang menjadi ibu negara kala itu. Mereka ingin

membuat sendiri program reformasi kesehatan yang menyeluruh tanpa melibatkan

kelompok kepentingan. Sehingga terjadi kampanye hitam oleh asosiasi perusahaan

asuransi swasta. Akhirnya hal tersebut batal direalisasikan. Berbeda dengan Obama

yang banyak meminta masukan dari berbagai pihak bahkan dari lawannya.

• Political Will
Kemauan politik. Presiden Obama dalam kepemimpinannya tidak pernah takut

dalam mengambil segala keputusan yang berkenaan dengan masalah politik. Ia

tidak takut dengan segala risiko yang akan ia peroleh.

Você também pode gostar