Você está na página 1de 15

Auditing

Oleh:
Iwan Soebagio
Outline
• Pemahaman Bisnis Klien
• Penentuan Risiko Audit
• Test of Control
I. Pemahaman Bisnis Klien
• Membantu auditor dalam:
– Penaksiran risiko dan identifikasi masalah
– Perencanaan dan pelaksanaan audit secara efektif
dan efisien
– Evaluasi bukti audit
– Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien
I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan)
• Faktor ekonomi umum
• Industri – kondisi penting yang berdampak
terhadap bisnis klien
• Entitas
– Pengelolaan dan kepemilikan
– Bisnis entitas – produk,pasar, pemasok, biaya,
operasi
– Kinerja keuangan
– Perundang-undangan
I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan)
• Pemerolehan:
– Pengalaman sebelumnya
– Diskusi dengan orang dalam entitas
– Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap
laporan audit intern
– Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasehat hukum atau
penasehat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam
industri
– Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas
– Publikasi yang berkaitan dengan industri
– Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak
terhadap entitas
– Kunjungan ke tempat aau fasilitas pabrik entitas
– Dokumen yang dihasilkan oleh entitas
– Dll.
I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan)
• Case study:
– Perguruan Tinggi
– Kontraktor
– Rumah sakit
II. Penentuan Risiko Audit
• Karena sifat bukti audit dan karakteristik
kecurangan, auditor dapat memperoleh
keyakinan memadai, bukan mutlak, bahwa
salah saji material terdeteksi
• Risiko audit adalah risiko yang timbul karena
auditor tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas
suatu laporan keuangan yang mengandung
salah saji material
II. Penentuan Risiko Audit (lanjutan)
• Komponen Risiko Audit
– Risiko Bawaan
• Kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
pengendalian yang terkait
– Risiko Pengendalian
• Risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam
suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
oleh pengendalian intern entitas (efektivitas internal control
entitas)
– Risiko Deteksi
• Resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi (efektivitas prosedur audit)
II. Penentuan Risiko Audit (lanjutan)

RA = RB x RP x RD
Faktor resiko audit harus ditetapkan
rendah:
•Pengguna laporan
•Kemungkinan timbul masalah
keuangan
•Integritas manajemen
III. Test of Control
• Tujuan
– Memastikan efektivitas desain dan implementasi
pengendalian intern untuk mencapai tujuan
entitas yang relevan dengan penyusunan laporan
keuangan entitas
• Metode
– Sampling
III. Test of Control (lanjutan)
• Langkah pengujian :

Step 1 Plan the sample.

Select the sample


Step 2 and perform the tests.

Step 3 Evaluate the results.


III. Test of Control (lanjutan)
• Langkah 1 (plan the sample) :
Step 1 State the objectives of the audit test.

Step 2 Decide whether audit sampling applies.

Step 3 Define attributes and exception conditions.

Step 4 Define the population.

Step 5 Define the sampling unit.


III. Test of Control (lanjutan)
• Langkah 1 (plan the sample) :
Step 6 Specify the tolerable exception rate.

Step 7 Estimate the population exception rate.

Step 8 Determine the initial sample size.


III. Test of Control (lanjutan)
• Langkah 2 (select the sample & perform test) :
Step 9 Select the sample.

Step 10 Perform the audit procedures.


III. Test of Control (lanjutan)
• Langkah 3 (evaluate result) :
Generalize from the sample
Step 11 to the population.

Step 12 Analyze exceptions.

Step 13 Decide the acceptability of the population.

Você também pode gostar