Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan
titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern
dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan
untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Aliran seni lukis melanjutkan klasissme yang dipengaruhi
oleh hadirnya seniman akademis Jacques-Louis David (1748-1825) adalah pelukis neoklasik yang tekun mengikuti kaidah akademisme yang bersumber pada kesenian (kebudayaan) klasik dengan beberapa pembaruan, terutama dalam tema dan estetika. Tema seni tidak lagi Sejarah Seni Rupa Modern 12
sepenuhnya berdasarkan pesanan penguasa, walaupun
kaidah klasik yang sangat teknis tetap merupakan tali belenggu terhadap kebebasan seniman.
Neoklasik ini muncul mereakJasi terhadap fenomena seni
Barok/Rokoko dan menganggap bahwa seni Barok/Rokoko itu sudah menyimpang dari kaidah seni klasik, dengan sebutan jelek (ugly) dan penurunan nilai (dekaden). Maka Neoklasik berkeinginan untuk mengembalikan dan memurnikan ideal klasik, dengan mempelajari, menggali, dan mengembangkan kaidah-kaidah kuno Yunani dan Romawi klasik. Bahkan setelah penggalian dua kota kuno Pompeii dan Herculanum, upaya pengkajian seni klasik semakin gencar.
Neoklasik menggunakan pendekatan intelektual dalam
berkarya, dan hal ini dipertahankan oleh David beserta pengikutnya. Bahkan David sempat mendirikan akademi untuk membina dan mengembangkan tradisi seni (klasik). Karya David, teman, dan muridnya memperlihatkan corak teknik, estetika, dan tema yang memperlihatkan kesamaan gaya dan konsistensinya pada kaidah klasik. Para kritikus seni abad ke-20 menyebutnya sebagai karya seni yang kaku, dingin, dan terlalu formal. Maka pantaslah jika seni neoklasik yang sudah bertahan puluhan tahun di Perancis dan sekitarnya ini akhirnya ditentang pula oleh Romantisme. Kaum Romantisme menentang Neoklasik dengan berbagai alasan, yaitu : 1) Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya;
2) Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai
cermin kehidupan bangsawan;
3) Neoklasik tidak menonjolkan peranan unsur pribadi.
Sedangkan kaum Romantisisme justru sebaliknya :
1) Romantisisme berkarya melalui pendekatan emosional;
2) Romantisisme lebih banyak menampilkan tema-tema
kehidupan dunia misteri, cerita roman, tema yang eksotik (cerita dari negeri China, Islam, Afrika);
3) Romantisisme menonjolkan peranan perasaan pribadi
seniman, misalnya dalam segi komposisi yang dinamis (diagonal) dan unsur warna dengan gelap terang yang didramatisir.
Perbedaan dasar antara Neoklasisisme dan Romantisisme
adalah:
a. Orientasi seni Neoklasisisme pada seni klasik yang serba
rasional, sedangkan Romantisisme pada dunia misteri yang baru yang terungkap dari cerita-cerita roman yang emosional dan imajinatif, cerita-cerita dari China, Islam, dan Afrika (eksotisme).
b. Tema seni dalam Neoklasisisme bersumber pada cerita-
cerita klasik yang mencerminkan kehidupan para bangsawan, sedangkan tema Romantisisme pada cerita roman dengan kejadian-kejadian yang dramatis mengharukan. c. Seni Neoklasisisme tidak menonjolkan peranan unsur peibadi, sedangkan Romantisisme justru menonjolkan perasaan pribadi (emosional)