Você está na página 1de 197

c 


 

c   c (1998) dalam bukunya ×  


     
halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh (nyawa)
ditiupkan. Jika dilakukan setelah setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa
kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (¦ ) sepakat akan keharamannya. Tetapi para
ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian
memperbolehkan dan sebagiannya mengharamkannya.

Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan ruh, antara lain     (w. 1596
M) dalam kitabnya 

dengan alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa. Ada
pula yang memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan.

Yang mengharamkan aborsi sebelum peniupan ruh antara lain     (w. 1567 M) dalam
kitabnya 

dan c dalam kitabnya
  . Bahkan Mahmud Syaltut,
mantan Rektor Universitas Al Azhar Mesir berpendapat bahwa sejak bertemunya sel sperma
dengan ovum (sel telur) maka aborsi adalah haram, sebab sudah ada kehidupan pada kandungan
yang sedang mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi makhluk baru yang
bernyawa yang bernama manusia yang harus dihormati dan dilindungi eksistensinya. Akan
makin jahat dan besar dosanya, jika aborsi dilakukan setelah janin bernyawa, dan akan lebih
besar lagi dosanya kalau bayi yang baru lahir dari kandungan sampai dibuang atau dibunuh
(  , 1993, p 

       , halaman 81; c
, 1995, p 

 
p 
p 
   
  , halaman 57;   , 1994,   p!"# $# p 
#
p, halaman 91-93;  , 1990, p  

$# % % 

     p, halaman 77-79).

Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram hukumnya melakukan aborsi setelah
ditiupkannya ruh (empat bulan), didasarkan pada kenyataan bahwa peniupan ruh terjadi setelah 4
(empat) bulan masa kehamilan. Abdullah bin Mas¶ud berkata bahwa Rasulullah Saw telah
bersabda:

³     


  

            
 
 ¦
    
     
    

     
 
 
 * [    c 
 c , dan  ].

Maka dari itu, aborsi setelah kandungan berumur 4 bulan adalah haram, karena berarti
membunuh makhluk yang sudah bernyawa. Dan ini termasuk dalam kategori pembunuhan yang
keharamannya antara lain didasarkan pada dalil-dalil syar¶i berikut. Firman Allah SWT:

³u 
    


 
 

 
  



  
 
  * (†!c" #$%&'(').

³u 
    


 
 
 
 
  



  
 
  * (†!)#'*%&+').
³u 
     
     

     * (†!)#'*%&++).

³u   


     
   
   *
(†
!  #,'%&,!-)

Berdasarkan dalil-dalil ini maka aborsi adalah haram pada kandungan yang bernyawa atau telah
berumur 4 bulan, sebab dalam keadaan demikian berarti aborsi itu adalah suatu tindak kejahatan
pembunuhan yang diharamkan Islam.

Adapun aborsi sebelum kandungan berumur 4 bulan, seperti telah diuraikan di atas, para fuqoha
berbeda pendapat dalam masalah ini. Akan tetapi menurut pendapat ./ c  † 
 (1998) dan c   c (1998), hukum syara¶ yang lebih rajih
(kuat) adalah sebagai berikut. Jika aborsi dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari, atau 42 (empat
puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan janin, maka
hukumnya haram. Dalam hal ini hukumnya sama dengan hukum keharaman aborsi setelah
peniu¬pan ruh ke dalam janin. Sedangkan pengguguran kandungan yang usianya belum
mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh () dan tidak apa-apa. (c  †  ,
1998, $##          &  ' 
( '#'$# ' ( #
$' p,
halaman 45-56; c   c, 1998, ×  
      ,
halaman 129 ).

Dalil syar¶i yang menunjukkan bahwa aborsi haram bila usia janin 40 hari atau 40 malam adalah
hadits Nabi Saw berikut:

³a
 ¦            
    
   
       
 ¦         
 
       
  

   
 
 

  
   
 
 
 
 
  
 * [   dari Ibnu Mas¶ud r.a.].

Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw bersabda:

³
 ¦       *

Hadits di atas menunjukkan bahwa permulaan penciptaan janin dan penampakan anggota-
anggota tubuhnya, adalah sete¬lah melewati 40 atau 42 malam. Dengan demikian, penganiayaan
terhadapnya adalah suatu penganiayaan terhadap janin yang sudah mempunyai tanda-tanda
sebagai manusia yang terpelihara darahnya (    ). Tindakan penganiayaan tersebut
merupakan pembunuhan terhadapnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka pihak ibu si janin, bapaknya, ataupun dokter, diharamkan
menggugurkan kandungan ibu tersebut bila kandungannya telah berumur 40 hari.
Siapa saja dari mereka yang melakukan pengguguran kandungan, berarti telah berbuat dosa dan
telah melakukan tindak kriminal yang mewajibkan pembayaran diyat bagi janin yang gugur,
yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan, atau sepersepuluh diyat manusia sempurna (10
ekor onta), sebagaimana telah diterangkan dalam hadits shahih dalam masalah tersebut.
Rasulullah Saw bersabda :

³G   


           
     
        
 
 
 
 * [   dan   , dari Abu Hurairah r.a.] (c  †  ,
1998).

Sedangkan aborsi pada janin yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh
() dan tidak apa-apa. Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam rahim belum menjadi janin
karena dia masih berada dalam tahapan sebagai  ¦ (gumpalan darah), belum sampai pada
fase penciptaan yang menunjukkan ciri-ciri minimal sebagai manusia.

Di samping itu, pengguguran nutfah sebelum menjadi janin, dari segi hukum dapat disamakan
dengan µazl (!    ) yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kehamilan. µAzl
dilakukan oleh seorang laki-laki yang tidak menghendaki kehamilan perempuan yang digaulinya,
sebab µazl merupakan tindakan mengeluarkan sperma di luar vagina perem¬puan. Tindakan ini
akan mengakibatkan kematian sel sperma, sebagaimana akan mengakibatkan matinya sel telur,
sehingga akan mengakibatkan tiadanya pertemuan sel sperma dengan sel telur yang tentu tidak
akan menimbulkan kehamilan.

Rasulullah Saw telah membolehkan µazl kepada seorang laki-laki yang bertanya kepada beliau
mengenai tindakannya menggauli budak perempuannya, sementara dia tidak mengingin¬kan
budak perempuannya hamil. Rasulullah Saw bersabda kepa¬danya:

³

    

 
"* [ c   , dan c  ].

Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik pada tahap penciptaan janin, ataupun
setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin
dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan janinnya sekaligus. Dalam kondisi seperti
ini, dibolehkan melakukan aborsi dan mengupayakan penyelamatan kehidupan jiwa ibu.
Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang diserukan oleh ajaran Islam, sesuai firman Allah
SWT:

³   


     
     

    * (†!"#(%&+0) .

Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya pengobatan. Sedangkan
Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk berobat. Rasulullah Saw bersabda:

³    a   


  ! 
 
u! 
 

  
 "* [ c ].
[aidah fiqih dalam masalah ini menyebutkan:

³ )*
 **)
 

# #

 *

³a
 
       
 
    
 * (c       , 1927, p#" 

  
" 
+"* 

, halaman 35).

Berdasarkan kaidah ini, seorang wanita dibolehkan menggugurkan kandungannya jika


keberadaan kandungan itu akan mengancam hidupnya, meskipun ini berarti membunuh janinnya.
Memang mengggugurkan kandungan adalah suatu mafsadat. Begitu pula hilangnya nyawa sang
ibu jika tetap mempertahankan kandungannya juga suatu mafsadat. Namun tak syak lagi bahwa
menggugurkan kandungan janin itu lebih ringan madharatnya daripada menghilangkan nyawa
ibunya, atau membiarkan kehidupan ibunya terancam dengan keberadaan janin tersebut (
c   c, 1998).

Pendapat yang menyatakan bahwa aborsi diharamkan sejak pertemuan sel telur dengan sel
sperma dengan alasan karena sudah ada kehidupan pada kandungan, adalah pendapat yang tidak
kuat. Sebab kehidupan sebenarnya tidak  wujud setelah pertemuan sel telur dengan sel
sperma, tetapi bahkan dalam sel sperma itu sendiri sudah ada kehidupan, begitu pula dalam sel
telur, meski kedua sel itu belum bertemu. [ehidupan ( ) menurut  c   dalam
kitabnya 
   
 p 
(1963) halaman 85 adalah ³    
   * (
 
 ¦ 

 ). Ciri-ciri adanya kehidupan
adalah adanya pertumbuhan, gerak, iritabilita, membutuhkan nutrisi, perkembangbiakan, dan
sebagainya. Dengan pengertian kehidupan ini, maka dalam sel telur dan sel sperma (yang masih
baik, belum rusak) sebenarnya sudah terdapat kehidupan, sebab jika dalam sel sperma dan sel
telur tidak ada kehidupan, niscaya tidak akan dapat terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Jadi, kehidupan ( ) sebenarnya terdapat dalam sel telur dan sel sperma sebelum
terjadinya pembuahan, bukan  ada setelah pembuahan.

Berdasarkan penjelasan ini, maka pendapat yang mengharamkan aborsi setelah pertemuan sel
telur dan sel sperma dengan alasan sudah adanya kehidupan, adalah pendapat yang lemah, sebab
tidak didasarkan pada pemahaman fakta yang tepat akan pengertian kehidupan ( ).
Pendapat tersebut secara implisit menyatakan bahwa sebelum terjadinya pertemuan sel telur dan
sel sperma, berarti tidak ada kehidupan pada sel telur dan sel sperma. Padahal faktanya tidak
demikian. Andaikata katakanlah pendapat itu diterima, niscaya segala sesuatu aktivitas yang
menghilangkan kehidupan adalah haram, termasuk µazl. Sebab dalam aktivitas µazl terdapat
upaya untuk mencegah terjadinya kehidupan, yaitu maksudnya kehidupan pada sel sperma dan
sel telur (sebelum bertemu). Padahal µazl telah dibolehkan oleh Rasulullah Saw. Dengan kata
lain, pendapat yang menyatakan haramnya aborsi setelah pertemuan sel telur dan sel sperma
dengan alasan sudah adanya kehidupan, akan bertentangan dengan hadits-hadits yang
membolehkan µazl.

[ 1 
Aborsi bukan sekedar masalah medis atau kesehatan masyarakat, namun juga problem sosial
yang muncul karena manusia mengekor pada peradaban Barat. Maka pemecahannya haruslah
dilakukan secara komprehensif-fundamental-radikal, yang intinya adalah dengan mencabut sikap
taqlid kepada peradaban Barat dengan menghancurkan segala nilai dan institusi peradaban Barat
yang bertentangan dengan Islam, untuk kemudian digantikan dengan peradaban Islam yang
manusiawi dan adil.

Hukum aborsi dalam pandangan Islam menegaskan keharaman aborsi jika umur kehamilannya
sudah 4 (empat) bulan, yakni sudah ditiupkan ruh pada janin. Untuk janin yang berumur di
bawah 4 bulan, para ulama telah berbeda pendapat. Jadi ini memang masalah khilafiyah. Namun
menurut pemahaman kami, pendapat yang rajih (kuat) adalah jika aborsi dilakukan setelah 40
(empat puluh) hari, atau 42 (empat puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan
pembentukan janin, maka hukumnya haram. Sedangkan pengguguran kandungan yang usianya
belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (ja¶iz) dan tidak apa-apa. o    [M.
Shiddiq al-Jawi]



Abduh, Ghanim, 1963, Naqdh Al Isytirakiyah Al Marksiyah, t.p., t.tp

Al Baghdadi, Abdurrahman, 1998, Emansipasi Adakah Dalam Islam, Gema Insani Press, Jakarta

Hakim, Abdul Hamid,1927, Mabadi` Awaliyah fi Ushul Al Fiqh wa Al Qawa¶id Al Fiqhiyah,


Sa¶adiyah Putera, Jakarta

Hasan, M. Ali, 1995, Masail Fiqhiyah Al Haditsah Pada Masalah-Masalah [ontemporer Hukum
Islam, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Mahjuddin, 1990, Masailul Fiqhiyah Berbagai [asus Yang Yang Dihadapi Hukum Islam Masa
[ini, [alam Mulia, Jakarta

Uman, Cholil, 1994, Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad Modern, Ampel Suci,
Surabaya

Zallum, Abdul Qadim, 1998, Beberapa Problem [ontemporer Dalam Pandangan Islam :
[loning, Transplantasi Organ, Abortus, Bayi Tabung, Penggunaan Organ Tubuh Buatan,
Definisi Hidup dan Mati, Al-Izzah, Bangil

Zuhdi, Masjfuk, 1993, Masail Fiqhiyah [apita Selekta Hukum Islam, Haji Masagung, Jakarta

Y 
 Y  Y Y Y
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini saat Allah

menciptakan manusia. Dia juga membekali akal dan Pikiran untuk dapat mengetahui atas

kebesaran penciptanya, serta menambah keimanannya.

Di dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat maju saat ini, banyak cara yang

dapat dilakukan oleh seseorang untuk bisa memperoleh keturunan baik dengan alami ataupun

dengan bantuan teknologi. [einginan untuk mendapatkan keturunan mendorong pasangan suami

istri melakukan berbagai usaha. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah kloning

Peneliti sering tidak menyadari bahwasannya di dalam tubuh kita ini terdiri dari ribuan

sel yang bentuk dan fungsinya beraneka ragam. Setiap sel yang sejenis akan membentuk organ.

Mereka membentuk suatu kesatuan yang disebut sistem. Demikian Allah yang maha penyayang

yang telah menciptakan manusia dengan kesempurnaan.

Berkat kemajuan yang sudah dicapai, maka tidak mengherankan bila sebuah rekayasa

genetika dan bio teknologi menjadi suatu kajian yang ilmiah, serta prestasi ilmu pengetahuan

yang spektakuler dan penuh kontroversi. Seperti hanya keberhasilan kloning hewan yang

dilakukan oleh ilmuwan Inggris yang bernama Dr. Ian Wilmut terhadap seekor domba yang

diberi nama Dolly.

Istilah kloning atau klonasi berasal dari kata !  (bahasa Greek) atau
, yang secara

harfiah berarti potongan/pangkasan tanaman. Dalam hal ini tanam-tanaman baru yang persis

sama dengan tanaman induk dihasilkan lewat penanaman potongan tanaman yang diambil dari

suatu pertemuan tanaman jantan dan betina. Melihat asal bahasa yang digunakan, dapat

dimengerti bahwa praktek perbanyakan tanaman lewat potongan/pangkasan tanaman telah lama
dikenal manusia. [arena tidak adanya keterlibatan jenis kelamin, maka yang dimaksud dengan

!  adalah suatu metode atau cara perbanyakan makhluk hidup (atau reproduksi) secara


  . Hasil perbanyakan lewat cara semacam ini disebut
 
, yang dapat diartikan

sebagai individu atau organisme yang dimiliki    yang identik.

  atau !  berasal dari bahasa Yunani yang artinya pemangkasan (tanaman). Istilah

ini semula digunakan untuk potongan/pangkasan tanaman yang akan ditanam. [ini, setelah

mengalami kemajuan tehnologi sudah berubah menjadi rekayasa genetika.

Selama ini reproduksi aseksual hanya terjadi pada bakteri, serangga, cacing tanaman.

Dengan perkembangan bioteknologi, para ahli genetika menemukan cara reproduksi makhluk

tanpa harus melalui proses pertemuan sperma dan sel ovum yakni dengan mereplikasi (meng-

copy) fragmen DNA yang akan di kloning dari sel suatu makhluk hidup seperti sel rambut,

tulang, otot, dll.

[loning manusia menjadi isu pembicaraan semakin menarik para ulama akhir-akhir ini.

Sejak keberhasilan kloning Domba 1996, muncullah hasil kloning lain pada monyet (2000),

lembu (2001), sapi (2001), kucing (2001) dan dikomersialkan pada 2004, kuda (2003), anjing,

serigala dan kerbau. Selain itu, beberapa lembaga riset telah berhasil mengkloning bagian tubuh

manusia seperti tangan. [loning bagian tubuh manusia dilakukan untuk kebutuhan medis, seperti

tangan yang hilang karena kecelakaan dapat dikloning baru, begitu juga jika terjadi ginjal yang

rusak (gagal ginjal). Dan terakhir, ada dua berita pengkloningan manusia yakni Dokter Italia

[loning Tiga Bayi dan Dr. Zavos Mulai [loning Manusia.


[loning manusia mempunyai proses atau cara yang hampir sama dengan proses bayi

tabung. Pertama dilakukan pembuahan sperma dan ovum diluar rahim, setelah terjadi

pembelahan (sampai maksimal 64 pembelahan) ditanam di dalam rahim, sel intinya diambil dan

diganti dengan sel inti manusia yang akan di kloning. Proses selanjutnya sebagaimana pada

kehamilan biasa.

[loning terhadap manusia merupakan bentuk intervensi hasil rekayasa manusia. [loning

adalah teknik memproduksi duplikat yang identik secara genetis dari suatu organisme.

Untuk reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa diawali proses pembuahan sel

telur oleh sperma, tapi diambil dari inti sebuah sel). Dalam cloning manusia (  ! ),

selain dibutuhkan sel yang akan dikloning, dibutuhkan pula ovum (sel telur) dan rahim. Tanpa

ovum tidak bisa dikloning dan tanpa rahim, sel yang dikloning pada ovum akan mati.

Permasalahan kloning merupakan permasalahan kontemporer (kekinian). Dalam kajian

literatur klasik belum pernah persoalan kloning dibahas oleh para ulama. Oleh karenanya,

rujukan yang penulis kemukakan berkenaan dengan masalah kloning ini adalah menurut

beberapa pandangan ulama kontemporer.

Para ulama yang mengharamkan kloning manusia memiliki beberapa dalil yang

menguatkan pendapat mereka. [loning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).

Padahal Islam telah mewajibkan pemeliharaan nasab. Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas RA, yang

mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :

7
 234
 
 6<ƒ 
 23425674
 63 ƒ 68
    96  23425274
 :;2:ƒ 
¨  

 

 
 
   
  
 
 
  ¨#G   

[loning yang bertujuan memproduksi manusia-manusia yang unggul dalam hal

kecerdasan, kekuatan fisik, kesehatan, kerupawanan jelas mengharuskan seleksi terhadap para

laki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat unggul tersebut, tanpa mempertimbangkan

apakah mereka suami-isteri atau bukan, sudah menikah atau belum. Dengan demikian sel-sel

tubuh akan diambil dari laki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan,

dan sel-sel telur juga akan diambil dari perempuan-perempuan terpilih, serta diletakkan pada

rahim perempuan terpilih pula, yang mempunyai sifat-sifat keunggulan. Semua ini akan

mengakibatkan hilangnya nasab dan bercampur aduknya nasab.

Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami.

Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-

Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. Allah SWT berfirman :

: =6 ;2>< 6 2: ?67 ƒ 24  63 ƒ 


 ƒ 
 !

¨  u  ! 


    
 
    
     !
¨ (QS. An Najm : 45-46)

Allah SWT berfirman :

  
 #
ƒ "   @<$
 
 %ƒ8A6 : 6 BC2  2@< 6 6D  8 

¨

         

    
 
             ! 
   
¨
(QS. Al Qiya>mah : 37-38)

Pendapat diatas juga didukung oleh [H Ali Yafi, beliau mengatakan manusia tidak dapat

disamakan dengan hewan dan tumbuhan untuk dikloning. Jika tetap disamakan dengan hewan

dan tumbuhan, derajat manusia akan turun. Oleh karena itu kloning manusia haram.
Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-

hukum syara', seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak

dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan l , dan lain-lain. Di

samping itu kloning akan mencampur adukkan dan menghilangkan nasab serta menyalahi fitrah

yang telah diciptakan Allah untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. [loning manusia

sungguh merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan

masyarakat.

Dari beberapa pandangan ulama kontemporer seperti Quraish Shihab, Ali Yafi, Abdel

Mufti Bayoumi, Yusuf Al-Qardhawi, HM Amin Abdullah dan masih banyak lagi ulama-ulama

yang lain.

Penulis mempunyai pendapat yang berbeda tentang kemahraman melakukan kloning

manusia , hal ini disebabkan kloning merupakan hal yang patut di sukuri karena sebagai salah

satu penemuan yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi bagi pasangan yang mengalami

gangguan ketidak suburan.

Penulis beralasan di karenakan argumen dari pandangan ulama kontemporer sangatlah

umum dan tidak ada spesifikasi masalah. Sedangkan penulis beranggapan dengan membolehkan

dilakukannya bayi tabung oleh pasangan suami istri, maka itu juga salah satu celah untuk di

boleh seseorang pasangan suami isteri untuk melakukan upaya pengkloniangan manusia.

Di dalam agama Islam pernikahan merupakan suatu ikatan lahir batin antara laki-laki dan

perempuan untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga, serta sebagai upaya untuk

mendapatkan keturunan yang dilangsungkan menurut ketentuan-ketentuan syari'at Islam.


Sedangkan anak merupakan mutiara keluarga. [ehadirannya selalu ditunggu di setiap

perkawinan sepasang suami isteri. Jika ia tidak hadir dalam rentang waktu cukup panjang dalam

sebuah perkawinan, akan membuat cemas banyak pihak, khususnya orang tua serta para kerabat.

Anak merupakan magnet kuat untuk menjaga keutuhan suatu rumah tangga.

Infertilitas atau tidak kesuburan dapat menjadi sumber kecemasan pada pasangan suami

istri. Untuk menghasilkan anak (reproduksi) setiap pasangan harus subur (fertil) dengan syarat -

syarat pada seorang perempuan di antaranya sistem dalam indung telur mampu menghasilkan

telur secara teratur (setiap empat atau enam minggu), saluran sel telur berfungsi dengan normal

dan bisa menghantarkan telur dan sperma, rahim mampu mengembangkan dan mempertahankan

telur yang sudah dibuahi hingga mencapai maturitas (38 minggu dihitung dari haid terakhir)

Adapun syarat untuk seorang laki-laki di antaranya buah pelir (buah zakar) mampu

menghasilkan sperma normal yang cukup jumlahnya untuk membuahi sel telur. Saluran zakar

mampu menghantarkan sperma sampai ke penis. [emampuan untuk mempertahankan 


,

kemampuan untuk mencapai ejakulasi agar sperma dapat dikeluarkan ke dalam liang senggama

Infertilitas adalah suatu kondisi dimana suami istri belum mampu mempunyai anak

walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1

tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.

Seorang perempuan seringkali diopinikan sebagai faktor utama penyebab kegagalan

menghasilkan anak (reproduksi). Pendapat itu tidak beralasan sebab gangguan ketidak suburan

pada seorang perempuan bukanlah penyebab utama. Gangguan infertilisasi pada pasangan
inferitil, sekitar 40 % adalah perempuan dan 40% laki-laki. Sisanya 20%, karena kedua pasangan

atau penyebabnya belum diketahui.

Akan tetapi, sistem reproduksi wanita sering dianggap sebagai sebuah sistem yang lebih

komplek daripada sistem reproduksi pria. Hal tersebut terjadi karena hampir seluruh sistem

reproduksi manusia terjadi dalam sistem reproduksi wanita. Dalam perkembangan ilmu

kedokteran sudah banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang pasangan yang tidak

mempunyai pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan di dalam ikatan perkawinan.

Seperti hanya dengan melakukan general ! !


 kepada kedua pasangan agar diketahui

penyebab terjadinya infertilisasi. Setelah diketahui maka cara yang dapat dipilih adalah dengan

melakukan terapi kesuburan, inseminasi buatan, bayi tabung, dan yang terbaru adalah dengan

melakukan kloning. Cara itu semua menjadi sebuah pilihan yang bisa menjadikan sebuah solusi

untuk mereka.

Dengan banyaknya solusi yang diberikan oleh ilmu kedokteran untuk dapat memperoleh

keturunan, pada satu sisi adanya penemuan medis tentang upaya menghasilkan anak (reproduksi)

dengan melakukan kloning merupakan prestasi yang patut disukuri dan terus dikembangkan.

Tetapi pada sisi lain menimbulkan persoalan baru karena ini berkaitan dengan bagaimana status

anak yang dihasisilkan dari proses kloning tersebut.

ë  Y Y

›  
   

a          
  
        ÷ ÷  
÷  

   


  
   

 

    

 


÷ 
   



 



÷ 

÷



÷
 

 
 

÷

 
  
 
 

 

÷
  
÷ 
÷  

   
 
÷

÷  
 ÷ 

÷ 
÷ ÷  
  
÷  

÷  
÷ 
÷  
  
÷  


 
÷   
 
  

 
  
÷ 

÷   


÷  
÷   
 ÷

 ÷


÷   

  



÷ 
 
   


÷ 
! 
÷  
 


   
 ÷

  
÷  


 
 
 ÷
÷  


 ÷
  
  
 
÷  
 
 

 

 ÷  
÷  

  

 
 ÷






 ÷

÷ 
 ÷
 
÷ 
÷   

  

 ÷


 
 
   
 
÷
 "
# 

 ÷

 
 

÷






$  

÷ 
 

 



   
  

÷
 


 ÷ 

  
% ÷
 

÷

  
 

 


÷

 &

 $ 

  





'(
÷
 

) 
$ 

 
÷


÷

 
$ 
  
÷

÷ ÷   

÷  

÷ 



÷ ÷   

÷

 
÷
÷*

÷ 
÷ ÷
$ 


 ÷
  

÷  
 


÷ 

÷   
 ÷

  
 



 

  +  
÷  
  
,
 


 ÷ ÷
 

÷ 
  
÷
 
 
    
  
 


  
  
÷
 

 
$
 ÷

u        
              
                        

  R  
 
Y

"÷
 

  

÷  
÷ 




  

÷ 
 
÷
÷
÷ 
 
 ÷   
 ÷
  

  


 

 ÷

  

 
- 
  
$  
 ÷
 ÷

÷ 

 
÷ ÷
 ÷
   
 
 
 
 
 ÷

   
  

 
 ÷

÷ ÷ ÷
 
! 
 

! 
 
,
 ÷

÷ ÷ ÷
 
 .
 


 
 
$

 
! ÷

 
/ 

 

 

 
0 ÷ 
 

÷ 

 ÷
 
 
 
÷ 
 


÷ ÷ ÷
 

   

  

# 

÷ ÷

÷

 ÷

  
 

÷  
  

 ÷

÷ 
 





  
  
#  

  
 
÷ 
  


÷  


 ÷
'  (
 
 
 
' ÷(






÷ 
 
÷ 


÷  

1
2
 

  
 
3   
  
         
 

#   

 

 ÷
÷
! ÷
÷  
    
 
 ÷

÷  ÷ 
 ÷


  


  
$  

÷ 

 

  


 
  
  
  
÷   
÷

  

 


  
 
  

$ 
   
 
 ÷
 ÷



÷ ÷  
  
  
÷  
  

 
  



÷
   
  

  

÷
÷
÷  


  

  ÷


  
 
  ÷

  

#   
 ÷ 
 
 ÷  
 ÷
   

   
÷
  


Y


0
÷ 
 
 







÷ ÷   





÷ 

0
÷÷

 ÷
 
& 
 
$
÷ ÷  
÷ ÷  

 ÷
  
 
÷
 

 
$
 ÷

p                             


  
                    
       
                           
  
  
            !    
  
                        R  

 

"÷

 

 
 

0

  

÷   
÷


 
!  

÷  

÷ 


%

 
÷   

÷



 
 
÷ 


÷ ÷


÷ ÷ 



÷ ÷

÷ 
 
 

 
$
 ÷

u "  
   R !
" #

$ 
 
$
 ÷

u  "  
                "        
           "  
     "#   
   $

  


            R
$%&
 '

$ ÷

 
÷ 
÷  

 


÷   

 
 ÷ 
 


!  

 






 

  ÷
$
 ÷
 
÷ 

÷   





÷


 
$
 ÷

a       
  
 #     
      R  ()
'


$ 
/   

  

ü!            


       
           %    

  $

 p
  

  

$ ÷

"


3!         


      
            
 
# 
 
 

 


3o       
                
  
              $

        & 




    %
    
     #      
      $

  "  u '  



     $

  
 
"      %  %    
     




 
÷


 

  
 
÷   
÷ 

 


  
 
 
 ÷

÷ ÷  


*+


   
 
  

 ÷
  
 

 
' 

 (
÷ 

0 
 ÷ 
 
 
   

   
 
 ÷

 ÷  
  

÷ 
 

÷
!  




 


 
 
÷
÷ 
 


 ÷  

 
  
÷

 


 
÷
 
0 
 ÷ 



÷ ÷  

  
 

! 
 

÷ ÷  
 

÷  


 
 

 

÷ 


 
 
,



  

÷  
 

0 

 
 ÷




 
! ÷
 

÷ ÷  



 

  
 


 ÷  
 

  

 

  
 

÷ ÷  
*

÷ 
 
  
  
0


÷  
*
 


 


    
  


0 
 ÷ 

÷ 

  
÷ ÷  
 
 
÷  


 

 

÷



 
 
 

÷  

÷  


 
'


÷(
"÷


÷  
 

÷  

÷  

  


÷  



÷
& 
  
 


 ÷ 
 
  


  
÷  
÷
 

  

÷     


 
÷





÷ ÷ 

  

 
 

÷ 
÷

÷





÷  
÷





/   

  

üp    
 %   
           % %

      

0 
 ÷ 
/   

÷ 

÷ ÷

÷  
' 
÷(
! ÷
 

 
÷ ÷

  

÷
 
÷  

÷ ÷

 
÷ ÷  

' (


÷
'(
÷
 

÷ 

 
 
 
 

÷ ÷

  
 

÷

÷  
 

÷ ÷

 

 
÷

÷
  
 
') (

!  



 
 
  


 

÷


÷+
÷ ÷ 
   

  
÷ ÷ 

 




  

÷  
   


$  
 
$
 
÷ ÷ 

 ÷



 
 



 ÷
÷

÷ 



÷
! 
÷ 
  

 ÷ 

  
÷
' ÷
 

  (
÷ 


÷ ÷  

 


 

! 



 
÷ 
÷ 
÷
 

÷ 

'    (

÷ 
0 
÷  



 
    
÷

÷ 
   
÷ 
  
  ÷

÷ 
 

  
' 

   

(
 


÷

 


 
  





  
 
 
  ÷

!  
  

 



÷

 



 
÷








÷  ÷ 

÷ 
÷ 




 ÷



÷
& 
 
    
 

 
%

  

 



÷ ÷ 
 


 
÷÷
÷  ÷ 

÷ 
  


 


 

'


 (+ ÷


   + 
  


  
'  (




÷   
  

  

 
  




  
a

  
 ÷
   

 

÷ ÷  

÷ +
÷

 
÷ 
 
 



  
÷ 
 




  
 
'  (




÷
 *


÷  


÷   
#   



  
'
÷(
÷   
   



 
   
  


 


$  
   


  ÷



 



 


 
   
  

÷   
÷
÷ 
 




 




( ÷  
  

÷ +

0 
 
 ÷



   
 

0 
 ÷ 
÷ 

  
÷   
  




 

÷
÷ 

   
 
÷ ÷
  ) 
÷
 +





 

'     (
  

  

o(

 
 ÷

 
   


÷
 
÷ 
 ÷



'  (
  
÷  




 ÷ 



÷

 
 

14
$  
    

÷ 


  ÷
÷
  

! 
÷  
   
+   

 +


56666
 
 
 
 
  



 
 
 
÷

÷
  
÷ 


÷
 

  
 


 


 
0 ÷

 
 


 
÷
  


÷  
 

 


÷

÷ ÷  
 

 
 



 

÷  
  

 
 

÷

 

 


 



÷÷





,
 
  



   


 

 
 
  



   

÷    
 
÷   
'(
  

0 
 


÷  
 
 ÷   

  


÷     


 

÷ ÷






  

÷  
$ ÷


÷   
 
#



 

÷ 


÷ 
 ÷
  
 
÷  
 
÷  

  
  

!  

÷ 

÷ ÷ 


 
 
÷ 

÷
 

÷
7 



÷  
 

  
÷  
÷
8
 ÷

÷ 
  

' (

! 


 
 
 

14

Y
o(

$
÷
÷  
 

  ÷


 
 ÷

 



÷   
 

÷ ÷  
÷"

÷  

 ÷
%

   

 
÷   
 
 ÷+0 
 &   +
 
 

 ÷÷+
&  
÷
! ÷+
÷ 
 
÷  

÷ 
 
÷  
   

 ÷
0 ÷
 


÷ ÷
'÷ ÷
  (

 


  


  

#


  

 
$
 ÷

› %  %     


  $

   * 
  
* 

               R #$$,


Y

 Y Y

Ulama
berbeda
pandanga
n.
Sebagian
membole
hkan jika
ditujukan
untuk
terapi dan
sebagian
lain
menghara
mkan bila
digunaka
n demi
alasan
kosmetik.
[eharam
an ini
didasarka
n atas
keharama
n
menguba
h ciptaan
Allah.
Hukum
operasi
wajah
untuk
memperb
aiki
bagian
tubuh
yang
rusak
karena
sebuah
musibah
dibenarka
n.
Dalilnya
ada
beberapa
riwayat
yang
menyebut
kan
bahwa
ada
seorang
shahabat
Rasululla
h SAW
yang
menggant
i
hidungny
a dengan
emas
lantaran
patah saat
perang.
Logikany
a, kalau
menggant
i hidung
yang
patah
dengan
emas
dibolehka
n, apalagi
dengan
kulit
sendiri,
tentu
lebih
utama.
Wajah
manusia
adalah
bagian
dari
keindaha
n yang
dianugera
hi Allah
SWT.
Sebaikny
a dijaga
dan
dipelihar
a.
Memang
tidak
boleh
diubah
dengan
cara
mencuku
r alis,
karena
adanya
larangan
dari
Rasululla
h SAW
tentang
hal itu.
Rasululla
h s.a.w.
melaknat
perempua
n-
perempua
n yang
mencuku
r alisnya
atau
minta
dicukurk
an
alisnya.
Namun
bila
wajah
rusak
total
sehingga
membuat
yang
bersangk
utan
kehilanga
n muka,
dengan
maksud
bukan
untuk
menguba
h ciptaan
Allah
SWT,
sebalikny
a, justru
mengemb
alikan
anugerah
Allah
SWT
yang
sempat
rusak.
Sehingga
operasi
wajah
dengan
tujuan
seperti
itu,
memang
dibolehka
n. Sebab
akan
mengemb
alikan
harga diri
seseorang
.
Yang
termasuk
dibolehka
n juga
adalah
operasi
untuk
memperb
aiki cacat
bawaan.
Misalnya,
operasi
menamba
l mulut
yang
sumbing.
Sekarang
dengan
teknologi
implantas
i modern,
masalah
ini sudah
bisa
diatasi.
Dan akan
mengemb
alikan
rasa
percaya
diri
seseorang
karena
bisa
hidup
normal
tanpa
cacat.
Sedangk
an yang
diharamk
an adalah
bila
tujuannya
semata-
mata
bedah
kosmetik.
Atau
yang
popler
dengan
bedah
plastik.
Misalnya,
hidungny
a yang
pesek
dibikin
mancung,
matanya
yang sipit
dibikin
luas,
bibirnya
yang
tebal
dibikin
tipis.
Seperti
yang
banyak
dilakukan
oleh para
selebriti
hedonis
tak
bermoral
itu.
Padahal
apa yang
Allah
SWT
berikan
itu bukan
sebuah
cacat atau
kekurang
an seperti
pada
kasus
sumbing
atau
wajah
rusak
karena
musibah.
Tapi
semata-
mata
karena
µgatel¶
dan
kurang
kerjaan.
atau
sejenisny
a maka
hal itu
dibolehka
n,
wallahu
a'lam.
(Syarh
Shahih
Muslim
karangan
Imam
An-
Nawawi
§III/107)
.
Suatu
permasal
ahan
yang
perlu
disinggun
g di sini
ialah para
ahli
medis
operasi
kecantika
n tersebut
biasanya
tidak
membeda
kan
antara
kebutuha
n yang
menimbu
lkan
bahaya
dengan
kebutuha
n yang
tidak
menimbu
lkan
bahaya.
Yang
menjadi
interest
mereka
hanyalah
mencari
keuntung
an
materi,
dan
memberi
kepuasan
kepada
pasien
dan
pengikut
hawa
nafsu,
materialis
dan
penyeru
kebebasa
n.
Mereka
berangga
pan
setiap
orang
bebas
melakuka
n apa saja
terhadap
tubuhnya
sendiri.
Ini jelas
sebuah
penyimpa
ngan.
[arena
pada
hakikatny
a jasad
ini adalah
milik
Allah,
Dia-lah
yang
menetapk
an
ketentuan
-
ketentuan
berkenaa
n
denganny
a
sekehend
ak-Nya.
Allah
telah
menjelas
kan
kepada
kita
metode-
metode
yang
telah
diikrarka
n Iblis
untuk
menyesat
kan bani
Adam, di
antaranya
adalah
firman
Allah:
"Dan aku
akan
suruh
mereka
(merobah
ciptaan
Allah),
lalu
mereka
benar-
benar
merobah
nya."
(Q:S
4:119)
Ada
beberapa
pelaksana
an
operasi
kecantika
n yang
diharamk
an karena
tidak
memenuh
i
ketentuan
-
ketentuan
dispensas
i syar'i
yang
disepakat
i dan
karena
termasuk
memper
mainkan
ciptaan
Allah
serta
hanya
bertujuan
mencari
keindaha
n dan
kecantika
n semata,
misalnya
memperi
ndah
payudara
dengan
mengecil
kan atau
membesa
rkannya
atau
operasi
untuk
menghila
ngkan
kesan
ketuaan,
misalnya
mengeriti
ngkan
rambut
atau
sejenisny
a. Dalam
hal ini
syariat
tidak
membole
hkannya.
[arena
tidak ada
kebutuha
n yang
darurat
untuk
melakuka
n hal itu.
Hal itu
dilakukan
semata-
mata
untuk
merobah
dan
memper
mainkan
ciptaan
Allah
sesuai
dengan
hawa
nafsu dan
syahwat
manusia.
Hal itu
jelas
haram
dan
terlaknat
pelakuny
a. Dan
juga
karena
termasuk
dalam
dua
perkara
yang
disebutka
n dalam
hadits di
atas,
yaitu
hanya
ingin
memperc
antik diri
dan
merubah
ciptaan
Allah.
Ditambah
lagi
operasi
kecantika
n
semacam
itu
banyak
mengand
ung unsur
penipuan
dan
pemalsua
n.
Demikian
pula
injeksi
dengan
zat-zat
yang
diambil
secara
haram
dari janin
yang
gugur,
yang
mana
perbuatan
tersebut
merupaka
n
kejahatan
serius,
dan efek
samping
serta
mudharat
lainnya
yang
timbul
akibat
operasi
kecantika
n
sebagaim
ana
dijelaska
n oleh
pakar-
pakar
kedoktera
n.
 Y YY   Y Y YY Y   Y  Y Y 
Y Y Y
 Y  Y 
Y Y Y YYY Y  Y  Y
  
YY Y  Y 
YY Y Y Y Y  Y
  YY  Y
YYY YY Y  Y  Y Y
 Y Y 
YY YYY Y YY Y  Y  
Y
Y Y  Y 
Y YY Y Y  Y Y Y Y
Y Y  Y YY 
Y  Y Y Y Y Y  Y Y  YY Y
  Y Y Y
Y  Y  Y  Y Y Y  Y Y   Y Y YY
Y
 YY 
YYY  YY Y   Y Y   Y  Y Y
Y  YY Y Y Y    YYYY YY
  YYY  YYYY Y Y Y  Y Y    Y
Y Y  Y  Y Y  Y YYY    YY
Y
Y Y
YY Y
YY Y   YYëY  YYY Y
YYY  Y
Y Y  Y   YY Y Y  
Y Y YY
   Y YYY  YY Y  Y  Y Y   Y  Y  Y
YY Y Y  Y   YY Y  Y Y
YY YY
Y
 Y   Y YY  YY Y YY   YY
YY
Y Y Y Y Y Y  Y  
YY Y Y  Y
Y Y   Y Y Y  YY YYëYY Y   Y Y
Y 
YY  YY YYY 
Y  Y  Y   Y
 Y Y 
Y Y 
YY Y   Y Y  Y Y
 YY
Y
  YY  
Y  Y  Y   Y
Y Y  Y!Y Y Y  Y

YYYY YYY
Y Y  
Y  Y  YY  Y  Y
 Y Y Y  Y  Y   Y  Y
Y   YY Y Y
  Y  YY Y  Y   Y Y
YYY Y Y Y  Y
Y Y  Y  Y  Y  Y 
YYY Y" Y  Y YY
Y  Y  Y  YYY# Y  YY YY  YY YY
Y  Y  Y  YY Y   YY
Y
$  YY   Y Y  Yë Y Y Y  YY Y Y YY
Yë Y  YY  YY YY YYë Y Y YY
YY  
Y YY  Yë Y YY YY  Y  Y YY
 Y  Y Yë Y YY Y 
Y Y Y
Y YY YY
Y YY   YY YY YY  YY  Y Y  Y
 Y Y  YY Y Y Y  YY Y   YYY
Y
  Y  Y Y Y  YY Y Y  
Y Y  Y YYY
  Y Y Y YY Y Y Y  Y YY Y  Y  Y
 Y  YYY Y Y  Y YY  Y
Y Y Y  Y Y Y
 Y Y  Y  Y
YY Y Y%Y  YYY Y Y%Y&Y
Y  YYY Y  Y  YYY    Y'  Y   Y(YY  YY
Y  Y%YY 
Y Y 
YYY  Y Y   Y  YYY  Y  Y
 Y  YY Y  Y  Y  YY  Y Y YY
Y
  
YYY  YY  Y YY  YYY   YYY
  Y)Y  Y Y  Y  Y
Y Y YY YY ( 
YY Y
 Y  Y YY   Yë Y Y  Y Y  Y Y Y Y 
Y Y
 Y YY Y  YY  ( YëYYYYY
 YY   Y Y 
Y Y  YY
Y
ë (Y Y  Y YY  Y(Y Y  Y Y Y  Y
  Y   
Y Y YYY Y * Y)Y  Y Y 
Y Y  Y
ë Y
Y Y  
Y Y  Y  Y   YY Y  Y  Y Y

Y Y  YY(Y YY Y  YY  Y YY Y
 Y(Y Y++Y

‰
E

Euthanasia secara bahasa berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti ³baik*, dan thanatos, yang
berarti ³kematian* (Utomo, 2003:177). Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-rahma
atau taysir al-maut. Menurut istilah kedokteran, euthanasia berarti tindakan agar kesakitan atau
penderitaan yang dialami seseorang yang akan meninggal diperingan. Juga berarti mempercepat
kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan penderitaan hebat menjelang kematiannya
(Hasan, 1995:145).
Dalam praktik kedokteran, dikenal dua macam euthanasia, yaitu euthanasia aktif dan euthanasia
pasif. Euthanasia aktif adalah tindakan dokter mempercepat kematian pasien dengan
memberikan suntikan ke dalam tubuh pasien tersebut. Suntikan diberikan pada saat keadaan
penyakit pasien sudah sangat parah atau sudah sampai pada stadium akhir, yang menurut
perhitungan medis sudah tidak mungkin lagi bisa sembuh atau bertahan lama. Alasan yang
biasanya dikemukakan dokter adalah bahwa pengobatan yang diberikan hanya akan
memperpanjang penderitaan pasien serta tidak akan mengurangi sakit yang memang sudah parah
(Utomo, 2003:176).
Contoh euthanasia aktif, misalnya ada seseorang menderita kanker ganas dengan rasa sakit yang
luar biasa sehingga pasien sering kali pingsan. Dalam hal ini, dokter yakin yang bersangkutan
akan meninggal dunia. [emudian dokter memberinya obat dengan takaran tinggi (overdosis)
yang sekiranya dapat menghilangkan rasa sakitnya, tetapi menghentikan pernapasannya
sekaligus (Utomo, 2003:178).
Adapun euthanasia pasif, adalah tindakan dokter menghentikan pengobatan pasien yang
menderita sakit keras, yang secara medis sudah tidak mungkin lagi dapat disembuhkan.
Penghentian pengobatan ini berarti mempercepat kematian pasien. Alasan yang lazim
dikemukakan dokter adalah karena keadaan ekonomi pasien yang terbatas, sementara dana yang
dibutuhkan untuk pengobatan sangat tinggi, sedangkan fungsi pengobatan menurut perhitungan
dokter sudah tidak efektif lagi. Terdapat tindakan lain yang bisa digolongkan euthanasia pasif,
yaitu tindakan dokter menghentikan pengobatan terhadap pasien yang menurut penelitian medis
masih mungkin sembuh. Alasan yang dikemukakan dokter umumnya adalah ketidakmampuan
pasien dari segi ekonomi, yang tidak mampu lagi membiayai dana pengobatan yang sangat tinggi
(Utomo, 2003:176).
Contoh euthanasia pasif, misalkan penderita kanker yang sudah kritis, orang sakit yang sudah
dalam keadaan koma, disebabkan benturan pada otak yang tidak ada harapan untuk sembuh.
Atau, orang yang terkena serangan penyakit paru-paru yang jika tidak diobati maka dapat
mematikan penderita. Dalam kondisi demikian, jika pengobatan terhadapnya dihentikan, akan
dapat mempercepat kematiannya (Utomo, 2003:177).
Menurut Deklarasi Lisabon 1981, euthanasia dari sudut kemanusiaan dibenarkan dan merupakan
hak bagi pasien yang menderita sakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun dalam praktiknya
dokter tidak mudah melakukan euthanasia, karena ada dua kendala. Pertama, dokter terikat
dengan kode etik kedokteran bahwa ia dituntut membantu meringankan penderitaan pasien Tapi
di sisi lain, dokter menghilangkan nyawa orang lain yang berarti melanggar kode etik kedokteran
itu sendiri. [edua, tindakan menghilangkan nyawa orang lain merupakan tindak pidana di negara
mana pun. (Utomo, 2003:178).

‰./
Syariah Islam merupakan syariah sempurna yang mampu mengatasi segala persoalan di segala
waktu dan tempat. Berikut ini solusi syariah terhadap euthanasia, baik euthanasia aktif maupun
euthanasia pasif.
cE
c

Syariah Islam mengharamkan euthanasia aktif, karena termasuk dalam kategori pembunuhan
sengaja (al-qatlu al-µamad), walaupun niatnya baik yaitu untuk meringankan penderitaan pasien.
Hukumnya tetap haram, walaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya.
Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan pembunuhan.
Baik pembunuhan jiwa orang lain, maupun membunuh diri sendiri. Misalnya firman Allah SWT
:

üu 
     
  
    

     $ (QS Al-An¶aam : 151)

üu 
 
 
    
 
!  
 
   
 «* (QS An-Nisaa` : 92)

üu 
            % 

  $ (QS An-Nisaa` : 29).

Dari dalil-dalil di atas, jelaslah bahwa haram hukumnya bagi dokter melakukan euthanasia aktif.
Sebab tindakan itu termasuk ke dalam kategori pembunuhan sengaja (al-qatlu al-µamad) yang
merupakan tindak pidana (jarimah) dan dosa besar.
Dokter yang melakukan euthanasia aktif, misalnya dengan memberikan suntikan mematikan,
menurut hukum pidana Islam akan dijatuhi qishash (hukuman mati karena membunuh), oleh
pemerintahan Islam ([hilafah), sesuai firman Allah :

ü  

  
    $ (QS Al-
Baqarah : 178)

Namun jika keluarga terbunuh (waliyyul maqtuul) menggugurkan qishash (dengan memaafkan),
qishash tidak dilaksanakan. Selanjutnya mereka mempunyai dua pilihan lagi, meminta diyat
(tebusan), atau memaafkan/menyedekahkan.
Firman Allah SWT : ü
       ¦  
  
 ¦
 
 !
   
  
¦  
    ¦ !
 $ (QS Al-
Baqarah : 178)

Diyat untuk pembunuhan sengaja adalah 100 ekor unta di mana 40 ekor di antaranya dalam
keadaan bunting, berdasarkan hadits Nabi riwayat An-Nasa`i (Al-Maliki, 1990: 111). Jika
dibayar dalam bentuk dinar (uang emas) atau dirham (uang perak), maka diyatnya adalah 1000
dinar, atau senilai 4250 gram emas (1 dinar = 4,25 gram emas), atau 12.000 dirham, atau senilai
35.700 gram perak (1 dirham = 2,975 gram perak) (Al-Maliki, 1990: 113).
Tidak dapat diterima, alasan euthanasia aktif yang sering dikemukakan yaitu kasihan melihat
penderitaan pasien sehingga kemudian dokter memudahkan kematiannya. Alasan ini hanya
melihat aspek lahiriah (empiris), padahal di balik itu ada aspek-aspek lainnya yang tidak
diketahui dan tidak dijangkau manusia. Dengan mempercepat kematian pasien dengan
euthanasia aktif, pasien tidak mendapatkan manfaat (hikmah) dari ujian sakit yang diberikan
Allah kepada-Nya, yaitu pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda,*Tidaklah menimpa
kepada seseorang muslim suatu musibah, baik kesulitan, sakit, kesedihan, kesusahan, maupun
penyakit, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah menghapuskan kesalahan atau dosanya
dengan musibah yang menimpanya itu.* (HR Bukhari dan Muslim).

E
‰
Adapun hukum euthanasia pasif, sebenarnya faktanya termasuk dalam praktik menghentikan
pengobatan. Tindakan tersebut dilakukan berdasarkan keyakinan dokter bahwa pengobatan yag
dilakukan tidak ada gunanya lagi dan tidak memberikan harapan sembuh kepada pasien. [arena
itu, dokter menghentikan pengobatan kepada pasien, misalnya dengan cara menghentikan alat
pernapasan buatan dari tubuh pasien. Bagaimanakah hukumnya menurut Syariah Islam?
Jawaban untuk pertanyaan itu, bergantung kepada pengetahuan kita tentang hukum berobat (at-
tadaawi) itu sendiri. Yakni, apakah berobat itu wajib, mandub,mubah, atau makruh? Dalam
masalah ini ada perbedaan pendapat. Menurut jumhur ulama, mengobati atau berobat itu
hukumnya mandub (sunnah), tidak wajib. Namun sebagian ulama ada yang mewajibkan berobat,
seperti kalangan ulama Syafiiyah dan Hanabilah, seperti dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah (Utomo, 2003:180).
Menurut Abdul Qadim Zallum (1998:68) hukum berobat adalah mandub. Tidak wajib. Hal ini
berdasarkan berbagai hadits, di mana pada satu sisi Nabi SAW menuntut umatnya untuk berobat,
sedangkan di sisi lain, ada qarinah (indikasi) bahwa tuntutan itu bukanlah tuntutan yang tegas
(wajib), tapi tuntutan yag tidak tegas (sunnah).
Di antara hadits-hadits tersebut, adalah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda :

ü    oa   


  ! 
 
u! 
 

  
 "$ (HR Ahmad, dari Anas RA)

Hadits di atas menunjukkan Rasulullah SAW memerintahkan untuk berobat. Menurut ilmu
Ushul Fiqih, perintah (al-amr) itu hanya memberi makna adanya tuntutan (li ath-thalab), bukan
menunjukkan kewajiban (li al-wujub). Ini sesuai kaidah ushul :

Al-Ashlu fi al-amri li ath-thalab


³Perintah itu pada asalnya adalah sekedar menunjukkan adanya tuntutan.* (An-Nabhani, 1953)

Jadi, hadits riwayat Imam Ahmad di atas hanya menuntut kita berobat. Dalam hadits itu tidak
terdapat suatu indikasi pun bahwa tuntutan itu bersifat wajib. Bahkan, qarinah yang ada dalam
hadits-hadits lain justru menunjukkan bahwa perintah di atas tidak bersifat wajib. Hadits-hadits
lain itu membolehkan tidak berobat.
Di antaranya ialah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, bahwa seorang perempuan hitam
pernah datang kepada Nabi SAW lalu berkata,*Sesungguhnya aku terkena penyakit ayan
(epilepsi) dan sering tersingkap auratku [saat kambuh]. Berdoalah kepada Allah untuk
kesembuhanku!* Nabi SAW berkata,*Jika kamu mau, kamu bersabar dan akan mendapat surga.
Jika tidak mau, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.* Perempuan itu
berkata,*Baiklah aku akan bersabar,* lalu dia berkata lagi,*Sesungguhnya auratku sering
tersingkap [saat ayanku kambuh], maka berdoalah kepada Allah agar auratku tidak tersingkap.*
Maka Nabi SAW lalu berdoa untuknya. (HR Bukhari)
Hadits di atas menunjukkan bolehnya tidak berobat. Jika hadits ini digabungkan dengan hadits
pertama di atas yang memerintahkan berobat, maka hadits terakhir ini menjadi indikasi (qarinah),
bahwa perintah berobat adalah perintah sunnah, bukan perintah wajib. [esimpulannya, hukum
berobat adalah sunnah (mandub), bukan wajib (Zallum, 1998:69).
Dengan demikian, jelaslah pengobatan atau berobat hukumnya sunnah, termasuk dalam hal ini
memasang alat-alat bantu bagi pasien. Jika memasang alat-alat ini hukumnya sunnah, apakah
dokter berhak mencabutnya dari pasien yag telah kritis keadaannya?
Abdul Qadim Zallum (1998:69) mengatakan bahwa jika para dokter telah menetapkan bahwa si
pasien telah mati organ otaknya, maka para dokter berhak menghentikan pengobatan, seperti
menghentikan alat bantu pernapasan dan sebagainya. Sebab pada dasarnya penggunaan alat-alat
bantu tersebut adalah termasuk aktivitas pengobatan yang hukumnya sunnah, bukan wajib.
[ematian otak tersebut berarti secara pasti tidak memungkinkan lagi kembalinya kehidupan bagi
pasien. Meskipun sebagian organ vital lainnya masih bisa berfungsi, tetap tidak akan dapat
mengembalikan kehidupan kepada pasien, karena organ-organ ini pun akan segera tidak
berfungsi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hukum pemasangan alat-alat bantu kepada pasien adalah
sunnah, karena termasuk aktivitas berobat yang hukumnya sunnah. [arena itu, hukum euthanasia
pasif dalam arti menghentikan pengobatan dengan mencabut alat-alat bantu pada pasien ±setelah
matinya/rusaknya organ otak²hukumnya boleh (jaiz) dan tidak haram bagi dokter. Jadi setelah
mencabut alat-alat tersebut dari tubuh pasien, dokter tidak dapat dapat dikatakan berdosa dan
tidak dapat dimintai tanggung jawab mengenai tindakannya itu (Zallum, 1998:69; Zuhaili,
1996:500; Utomo, 2003:182).
Namun untuk bebasnya tanggung jawab dokter, disyaratkan adanya izin dari pasien, walinya,
atau washi-nya (washi adalah orang yang ditunjuk untuk mengawasi dan mengurus pasien). Jika
pasien tidak mempunyai wali, atau washi, maka wajib diperlukan izin dari pihak penguasa (Al-
Hakim/Ulil Amri) (Audah, 1992 : 522-523).
Wallahu a¶lam.

‰  
  
  ‰ 
  
ë 
Y,,-./-%.,.Y.0&,1Y2 Y3YY3Y  Y3Y Y
Ë    

Setiap kali perzinahan tersebar luas di tengah masyarakat, maka mereka pasti diserang wabah
dan penyakit yang tidak pernah terjadi pada orang-orang sebelum mereka.
Nabi Saw. bersabda:

ϡϩ ϑ
΍ϝα΃ ϯ ϑϥϙΕϡ ϝ ϯΕϝ ΍ ν΍ έϡ΃ϝ ΍ ϭ ω΍Νϭ΃ ϝ΍Ώ ϩ ϝϝ΍ ϡ ϩ΍ ϝΕ
Ώ΍ ϡ ϭϕ ϯϑ Εέϩ υ΍ Ϋ ΍ Γ εΡ΍ϑϝ΍ ϥ΃

Rasulullah SAW bersabda: ³Jika perbuatan nista (zina) telah muncul dalam suatu masyarakat,
Allah akan menurunkan bala atas mereka berupa kelaparan dan penyakit yang tak pernah ada
sebelum mereka* (HR. Ibnu Majah)

Nabi Saw. juga bersabda, ³Setiap kali perzinahan menjadi fenomena yang meluas di kalangan
masyarakat, maka kematian akan tersebar di antara mereka." (HR Malik.)

Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita melalui karya-karya mikrobiologi
selama dua abad terakhir bahwa ada beberapa bakteri, mikroba, dan virus yang hanya ditularkan
melalui hubungan seks dengan cara menyimpang seperti beberapa hubungan antara pria dan
wanita, seks antara laki-laki dan laki-laki (sodomi), dan antara perempuan dan perempuan
(lesbianisme). Semakin aneh kelainan seksual yang dilakukan, maka malapetaka dan penyakit
semakin melanda masyarakat, karena mikroba ini menjadi resisten terhadap pengobatan. Selain
itu, tubuh manusia akan gagal untuk melawannya, karena karena lemahnya kekebalan tubuh dan
perubahan sifat-sifat organisme tersebut.

Hadis Nabi memberitahu kita tentang hukum sosial yang pasti akan terjadi bila terjadi hal-hal
tertentu. Awalnya adalah penyebaran hubungan seksual yang dilarang termasuk perzinahan dan
homoseksualitas di masyarakat. Lalu ketika hubungan tersebut menjadi normal dan diterima,
maka ia akan menyebabkan akibat yang pasti pada mereka. Ini adalah apa yang dimaksud dalam
ucapan Nabi Saw., ³Jika perbuatan nista (zina) telah muncul dalam suatu masyarakat«*

Hukum telah berlaku di banyak masyarakat Barat di mana mereka telah menerima perzinahan
dan homoseksualitas, dan bahkan disebarkan di antara mereka. Dalam bukunya Sexually
Transmitted Diseases, Dr Schofield menulis bahwa reaksi masyarakat telah menjadi permisif
dalam menghadapi semua praktek seksual.

Orang-orang tidak lagi malu dengan perzinahan, homoseksualitas, atau penyimpangan seksual
lainnya. Yang paling menyakitkan adalah bahwa media massa telah mencekoki pikiran orang-
orang muda bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh tetap suci. [esucian telah menjadi aib di
masyarakat Barat. Segala bentuk kegiatan seksual disebarkan dan didukung oleh berbagai media.

Menurut Encyclopedia Britannica, gay sekarang bertindak secara terbuka dan memiliki klub
mereka sendiri, bar, taman, pantai, kolam renang, dan bahkan toilet.

Ratusan artikel, buku, drama, novel, dan film memuji prostitusi dan homoseksualitas dapat
ditemukan di mana-mana. Beberapa gereja-gereja Barat bahkan telah menerima homoseksualitas
dan perzinahan, dan imam sekarang boleh melakukan pernikahan gay di beberapa gereja. Banyak
komunitas dibentuk untuk menghargai dan membela hak-hak gay. Ini adalah permulaan,
bagaimana dengan hasilnya?

Banyak wabah penyakit seksual telah muncul dan banyak penyakit yang masyarakat di seluruh
dunia kewalahan. Sejak kemunculannya pada tahun 1494, wabah sifilis telah merenggut
kehidupan jutaan orang dan menghancurkan masa depan banyak orang lain. Virus yang
menyebabkan penyakit ini masih terus mengubah diri dan menyerang orang-orang dari waktu ke
waktu.

Gonore (orang awam menyebutnya kencing nanah) berada di atas daftar penyakit seksual
menular. Inilah penyakit seksual yang paling luas penularannya, dan menakutkan jutaan orang,
dan membuat mereka mandul. Penyakit ini menyerang orang-orang yang meninggalkan ajaran-
ajaran Allah dan mengikuti jalan yang sesat. Baru-baru ini, orang-orang mulai mendengar
tentang AIDS yang menghancurkan sistem kekebalan organ tubuh.

Penyakit ini membawa kematian bagi penderitanya setelah menyebabkan rasa sakit yang
mengerikan. Ini adalah persis seperti apa yang Nabi Saw. [atakan kepada kita sejak lama.
Bukankah ini bukti tambahan bahwa Muhammad Saw. adalah benar Rasulullah?

YY

Peneliti dari Northwestern University yakin bahwa pandemi alias wabah asli AIDS berawal dari
Afrika bagian barat tengah sekitar tahun 1930-an, beberapa dasawarsa lebih awal ketimbang
dugaan sebelumnya. Teori baru ini telah mencetuskan pengamatan sejarah pada peristiwa yang
belum dikaitkan dengan penyebaran HIV, seperti pembangunan rel kereta api di Afrika di awal
abad ke-20. Aneh, apa hubungannya rel kereta api dengan AIDS? Udah, terusin aja bacanya,
deh!

Sebuah simulasi komputer yang rumit mengenai evolusi HIV telah memprediksi tahun 1930-an
adalah tahun awal. [emudian beberapa asumsi muncul kayak yang satu ini, yakni tatkala
pemerintahan kolonial Prancis di Afrika bagian barat melakukan kerja paksa untuk membangun
rel kereta api. [emudian karena para pekerja paksa itu kekurangan makanan, diperkirakan
mereka berburu binatang liar di hutan, lalu tertular HIV dari hewan primata yang mereka makan.

Rel kereta api [ongo sampai Samudera juga diasumsi ada korelasi yang sangat dekat dengan
kasus HIV pertama, di kota [inshasa. Peristiwa sejarah lainnya, juga demikian, misalnya
pengembangan kebun binatang dan penangkapan simpanse yang menggigit, mungkin juga
menjadi faktor dalam penyebaran HIV. (Chicago Tribune, 31 Januari 2000). Di sumber lain,
penyakit µkutukan¶ tersebut didiagnosa pertama kali pada tahun 1980.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit rontoknya kekebalan tubuh
yang disebabkan HIV (Human Immuno Deficiency Virus), yakni virus HTLV-III (Human T-Cell
Lymphotropic Virus-III, ditemukan tahun 1980), yang menyerang sel darah putih lymphocyte T-
4. Setelah sel T-4 ini digempur HTLV-III, organisme racun (toxoplasma) berkembang,
menyusup ke dalam tubuh lewat peredaran darah, lantas memproduksi bisul bernanah di otak,
paru-paru, jantung, hati dan limpa. Selanjutnya, ini mengakibatkan matinya jaringan sel, kista
dan berbagai kerusakan sel-sel otak. Nah, dengan rontoknya sistem kekebalan tubuh itu, maka
berbagai penyakit yang menyerbu tubuh penderita, pasti bakal susah untuk disembuhkan. Flu
ringan sekalipun akan sulit sembuh bagi penderita AIDS. Ya, makin lama makin menggerogoti
tubuh penderita dan tak mustahil berakhir dengan kematian. Wuah, ngeri buanget, khan, Brur!

Gimana nggak, bila ada yang menderita flu terus-terusan (nggak sembuh-sembuh) disertai
munculnya bintik-bintik merah di sekujur tubuh, badan makin kurus kering, lidah berjamur,
gemeteran, diare terus-terusan, demam, berkeringat di waktu malam, kelelahan di sekujur tubuh,
sulit menelan dan bicara, napas tersengal-sengal« wah, hati-hati, itu gejala AIDS. Tapi itu akan
dialami setelah 5 sampai 10 tahun begitu positif terserang HIV. Jadi yang sekarang kelihatan
sehat-sehat, belum tentu tidak kena AIDS. Bagaimana dengan jumlah penderitanya? wow, ibarat
fenomena gunung es, Friend. [ecil di permukaan, tapi besar di dalam. Data menunjukkan akhir
1996 saja, WHO memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi HIV sampai 30 juta orang dan
yang meninggal akibat AIDS 6,4 juta orang. Penderita AIDS paling banyak ditemukan di negeri
Paman Sam yaitu 581.429 orang, disusul Brasil 103.262 orang, Tanzania 82.174 orang, Thailand
59.782 orang, dan Perancis 45.395 orang.

Di Afrika-di mana diperkirakan 1.000 anak-anak terinfeksi HIV setiap hari-tiga negara, selain
Tanzania dilaporkan penderita AIDS lebih dari 50.000 orang. Negara-negara itu ialah [enya,
Zimbabwe, dan Uganda, yang kemudian disusul Malawi dan Zambia dengan penderita AIDS
tidak jauh berbeda. Wuah, benar-benar gile, Non!

Di Asia tidak ada negara selain Thailand yang melaporkan jumlah kasus AIDS lebih dari sepuluh
ribu. Negara dengan kasus AIDS mendekati Thailand ialah India sebanyak 3.000 kasus,
Myanmar 1.822 dan Jepang 1.447 penderita.

Di Eropa, terutama di Perancis, tercatat jumlah penderita AIDS paling banyak yaitu 45.395
orang, melewati Spanyol 45.132 penderita. [emudian disusul negerinya Valentino Rossi, Italia
38.418, Jerman dengan 16.138 dan Inggris sendiri mengoleksi 14.082. Brasil juga menyimpan
penderita AIDS paling banyak, 103.262 penderita, dibandingkan negara Amerika Latin lainnya
seperti Meksiko 29.962 dan Argentina 10.461. [anada secara resmi melaporkan ada 14.836 dan
Australia melaporkan 7.033 kasus.

Bagaimana di negerinya penggemar Sinchan ini? Hingga akhir Oktober 1998 jumlah penderita
AIDS maupun pengidap HIV di wilayah Sumatera Utara saja telah mencapai 27 orang. Itu
artinya Sumut menduduki urutan ke tujuh setelah D[I Jaya, Irian, Riau, Bali, Jawa Timur dan
Sumatera Selatan. Akhir Oktober 1998 lalu telah mencapai 776 orang, 555 di antara mengidap
HIV, yang meninggal sudah 111 orang ([ompas, 1 Desember 1998). Dan nggak mustahil, brur
jumlah itu akan terus membengkak bila tak segera diselesaikan dengan benar dan baik. Tak
mustahil pula bila tahun 2001 ini jumlah penderita penyakit µkutukan¶ ini diperkirakan
meningkat hingga sejuta orang. (woooo, takut).

Jalur Penyebaran AIDS


Nah, yang ini patut kamu waspadai, kamu musti terus memantau dengan media apa saja
sebenarnya, virus HIV itu menyebar. Berdasarkan beberapa penelitian, AIDS paling efektif
menyebar lewat hubungan seks. Baik antara laki dengan wanita, maupun yang homoseksual dan
lesbian.

Bicara seks bebas, memang bukan monopoli anak sekarang aja. Sejak dulu, yang namanya seks
bebas, baik yang di¶bisnis¶kan maupun yang liar sudah marak. Bersamaan dengan itu, muncul
pula penyakit menular seksual (PMS), yang nggak kalah garang dari AIDS-seperti sipilis,
gonorhoe, vietnam rose-dan bahkan para pelakunya orang-orang ngetop di jamannya. Seperti
gerombolan Columbus, Julius Caesar dan Cleopatra VII, Raja Charles V, Charles VII, Raja
Henry VIII, lalu Edward VI, Peter Agung, [atarina Agung, hingga Benito Mussolini, Napoleon
Bonaparte, dan Adolf Hitler adalah tokoh-tokoh dunia yang terkenal sebagai penderita penyakit
kotor sipilis dan gonorhoe. Itu dulu, kalo sekarang, rombongan µselebritis¶ Hollywood macam
Brad Davis, Rock Hudson, Fredy Mercury, Tony Richardson, dan Ian Charleson, mereka koit
karena dihantam AIDS. Nah, lho, idola kamu ternyata bukan orang yang µbersih¶. [enapa musti
diidolain, mati aja karena AIDS.

Media penyebaran AIDS lain yang cukup ampuh adalah melalui transfusi darah. Di µsektor¶ ini,
nggak musti orang yang berdosa tapi bisa juga orang baik-baik kena getahnya. Jadi kamu kudu
hati-hati, jangan-jangan darah yang dikucurkan ke tubuh kamu saat melakukan transfusi darah
adalah darah yang sudah terinfeksi dengan virus HIV. Ih, naudzubillahi mindzalik, jangan
sampai deh. Perlu juga diwaspadai, penyebaran virus HIV lewat alat-alat kedokteran yang nggak
steril. Contoh kasusnya memang sudah ada, di Amerika pernah ditemukan seorang gadis kecil
yang kena AIDS setelah berobat ke dokter gigi yang lesbi. Berarti peralatan dokter gigi yang
lesbi itu nggak steril, karena kebetulan si dokter kena AIDS. ih, mengerikan banget, ya?

Well, ada media yang cukup µsakti¶ juga untuk menularkan HIV ini, yakni lewat narkoba. Wuah,
di jalur ini kasusnya cukup banyak juga, Non. Mau tahu? Nih buktinya. Dari studi yang
dilakukan, pakar AIDS Dr. Zubairi Djoerban dikemukakan sampai dengan bulan Oktober 1999,
pasien baru yang didiagnosis atau dirujuk kepadanya-selaku spesialis penyakit dalam-biasanya 1-
2 orang dalam satu bulan. Ditambahkan bahwa dalam tiga minggu pertama bulan November
1999, menemukan sembilan kasus baru infeksi HIV/AIDS, dan tiga diantaranya pecandu
narkoba. Hih, ngeri, ya. Lebih menyeramkan lagi adalah penelitian beliau melalui Yayasan Pelita
Ilmu yang diketuainya tentang penelitian pendahuluan terhadap ABG di daerah Blok M, yang
hasilnya 7,5 % di antara mereka merupakan pecandu narkoba dan 12,3 % lainnya terlibat seks
bebas (Media Indonesia, 30 Nopember 1999).

[iat Islam Membabat AIDS

Sobat, bukti sudah berserakan, bahwa media penyebaran AIDS paling efektif dan ampuh adalah
melalui jalur seks bebas dan menyimpang. Maka untuk menyelesaikan AIDS ini harus
melibatkan semua unsur. Dan bukan dengan terapi yang asal-asalan atau seminar yang buang
waktu serta uang.

Mempropagandakan pemakaian kondom. Itu nggak bakal menyelesaikan masalah, malah yang
pasti menimbulkan masalah baru. Selain melanggengkan seks bebas, juga AIDS bakal makin
merajalela. Nggak percaya? Jangan dicoba! Allah SWT berfirman: ³[atakanlah kepada orang
laki-laki yang beriman: ³Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat.* (terj. Qs: An-Nuur; 30).

Islam melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam satu tempat
tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW bersabda : ³[etika seorang laki-laki (pergi)
berduaan dengan seorang wanita, maka setan menjadi orang ketiganya di sana.* Dalam Islam,
campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya keperluan dan kepentingan syar¶i
adalah terlarang. Islam memandang seks bebas sebagai sebuah malapetaka besar.

³«dan janganlah kamu datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang
tersembunyi«.* (terj. QS :Al-An¶am; 151).

Dan juga : ³Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.* (terj. Qs : Al-isra¶: 32).

Pelaku perbuatan dosa besar ini akan menghadapi siksaan yang mengerikan dari Allah. Allah
berfirman : ³Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar,
dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya ia mendapat (pembalasan)
dosa (nya).* (terj.Qs Al-Furqon: 68).

Menurut Islam, siapa saja yang melakukan seks bebas akan diganjar sanksi hukum segera setelah
persyaratan sanksi tersebut terpenuhi. Seperti pelaku perzinahan, mereka akan dirajam untuk
yang sudah (pernah) berkeluarga, dan akan dijilid (cambuk) bagi yang masih lajang. Dengan
demikian, Daulah [hilafah (negara Islam) akan menertibkan, lebih tepatnya memberangus tanpa
ampun segala bentuk pergaulan bebas, perzinahan, dan prostitusi. [emudian menghukum kaum
homoseks dan lesbi. [arena semua itu adalah µpintu gerbang¶ penyebaran AIDS secara efektif.
Bagaimana dengan yang sudah kena AIDS seperti sekarang? Mereka harus dikarantina, jangan
sampai deh mereka menularkan µbenih¶ virus HIV yang ada di tubuhnya ke orang lain.

Memang harus demikian caranya, sebab membabat penyebaran AIDS, hanya dengan
meminggirkan kompleks pelacuran, dengan dalih mengganggu keindahan kota, atau membuat
lembaga konseling remaja tentang AIDS kagak bisa nyelesein masalah. Satu-satunya cara hanya
dengan memberlakukan tiga kontrol yang didapat dari perspektif Islam, pertama kontrol
individu, yakni takwa individu harus terjaga dengan baik, kemudian yang kedua kontrol
masyarakat, masyarakat harus sepakat bahwa pelecehan seksual, pelacuran, pergaulan bebas
adalah dilarang oleh Islam, kemudian kontrol yang ketiga adalah kontrol negara, negara tidak
boleh memberlakukan undang-undang sekuler, satu sisi mencegah menyebarnya AIDS, eeh
Doly, tetap aja buka, khan sama aja, Mas.

Nah, mulai sekarang kamu jangan coba-coba nekat bergaul bebas baik dengan lawan jenis
maupun sejenis, bagi kamu yang udah terlanjur pacaran, cepetan tobat deh, apalagi sampai
kebablasan berzina, hiii, selain memang dosa, jangan-jangan kamu nanti menjadi penderita AIDS
yang ke sekian. Udah deh, mendingan kamu tinggalin bergaul bebas itu, sudah nggak ada
untungnya bisa-bisa kena AIDS, eee«trus mati, belum pernah ngerasain kripik singkongnya
Mak Icha, MATI, kasihannn deeh, lo!!!.(LBR)

Y
Y

Y
Y Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Y
Y

Você também pode gostar