Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, airt teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi
dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 6 bulan, dan
setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.
Para ahli menemukan bahwa mamfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja
selama 6 bulan pertama kehidupannya. peningkatan ini sesuai dengan pemberian ASI ekslusif serta
lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan.
(peningkatan mamfaat menyusui/ASI seiring dengan lamanya pemberian ASI.Red.)
berdasarkan hal-hal diatas, WHO-UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi
innocenti (innocenti Declaration). deklarasi yang dilahirkan di Innocenti Italia tahun 1990 ini b
ertujuan untuk melindungi, mempromosikan dan memberi dukunan pada pemberian ASI. deklarasi
yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat hal-hal berikut.
"sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara optimal maka
semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberi ASI eksklusif sejah lahir sampai
berusia 4-6 bulan. Setelah berumur 4-6 bulan, bayi diberi makanan pendamping/padat yang benar
dan tepat. sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih. Pemberian makanan
untuk bayi ideal seperti ini dapat dicapai dengan cara menciptakan pengertian serta dukungan dari
lingkungan sehingga ibu-ibu dapat menyusui secara eksklusif".
pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF memberikan klarifikasi tentang
rekomendasi jangka waktu pemberian ASI eksklusif. Rekomendasi terbaru UNICEF bersama World
Health Assembly (WHA) dan banyak negara lainnya adalah menetapkan jangka waktu pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan.
terlepas dari isi rekomendasi baru UNICEF tadi, masih ada pihak yang tetap mengusulkan pemberian
makanan padat sesuai dengan isi deklarasi Innocenti (1990) yaitu "hanya diberi ASI sampai bayi
berusia 4-6 bulan". namun, pengetahuan terahir tentang efek negatif pemberian makanan pada
yang terlalu dini telah cukup menunjang pembaharuan definisi ASI ekslusif menjadi "ASI saja sampai
usia sekitar 6 bulan".
Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif
serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang menykong
bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan.
bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak
ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.
banyak sekali manfaat ASI untuk sang buah hati, intips sama-sama yuks:
1. memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena asi mengandung prebiotik
2. menurunkan terjadinya resiko alergi
3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan
meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan
4. menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk
5. mendukung pertumbuhan kecerdasan anak karena ASI kaya akan AA|DHA
6. memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang
7. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan
terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak.
8. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan
darah tinggi di kemudian hari
9. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker
payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.
A.
Keajaiban
ASI Bagi Bayi
Allah SWT telah memelihara dan memberi makan buah hati Ibu selama
9 bulan di dalam rahim. Setelah itu, Allah merancang menyusui untuk
memelihara bayi di tahun-tahun pertama kehidupan. Air susu Ibu adalah
makanan terbaik dan paling sesuai yang pernah ada untuk bayi manusia.
Yang lebih menarik lagi adalah ASI sangat individual dan spesial karena
komposisinya berbeda untuk tiap anak.
Susu setiap jenis mamalia berbeda dan bersifat spesifik untuk tiap
spesies, yaitu disesuaikan dengan keperluan, laju pertumbuhan dan
kebiasaan menyusuinya. Misalnya ikan paus yang hidup dalam lingkungan
yang sangat dingin dan waktu menyusuinya singkat, kadar lemak dalam
susunya bisa mencapai 50, sedangkan kelinci yang menyusui anaknya hanya
sekali sehari, susunya mengandung kurang lebih 10% protein. Bayi manusia
akan mencapai 2 kali berat lahirnya dalam waktu sekitar 6 bulan,
sedangkan anak sapi hanya memerlukan waktu 6 minggu, sehingga dapat
dimengerti bahwa komposisi ASI dan susu sapi pastilah berbeda. ASI dalam
satu spesies pun berbeda. ASI seorang Ibu bisa berbeda dengan ASI Ibu
yang lain. Jika ASI sesama hewan saja berbeda dan ASI tiap Ibu berbeda,
maka bagaimana bisa ASI manusia sama dengan ASI hewan???
Yaitu kebutuhan terhadap emosi, antara lain : kasih sayang orang tua,
rasa aman, harga diri, kebutuhan akan sukses, mandiri, dorongan,
kebutuhan mendapatkan kesempatan dan rasa aman, serta rasa memiliki.
Bayi ASI pada umumnya lebih ringan/ideal daripada bayi yang mendapat
susu formula. Hal ini karena ASI mengandung leptin yang
merupakan hormon pengatur nafsu makan/asupan makanan dan metabolisme
energi.
Dari segi gizi, pada masa kritis tersebut anak harus mendapat gizi
esensial yang memadai. Dari penelitian terakhir ditemukan ASI
mengandung LCPUFAs (Arachidonic Acid/AA dan Docosahexanoic
Acid/DHA) dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan otak anak.
Menurut pakar ASI dr. Utami Roesli, IBCLC , ASI dapat mencegah
penyakit kanker pada anak, diantaranya Lymphoma Maligna
(kanker kelenjar getah bening) Hodgkin, Leukimia (kanker darah,
Neuroblastoma (tumor otak). Pada penelitian didapatkan,
penyakit-penyakit kanker tersebut 6 – 8 x lebih sering pd anak yang
diberikan susu formula. ( Davis 1998,Benner 2001,Daniels 2002, Svanborg
2003) . . Penelitian terbaru imenemukan kerusakan genetik
tingkat signifikan pada bayi berusia 9 sampai 12 bulan yang tidak diberi
ASI.
1.
Karbohidrat :
2.
Lemak:
3.
Protein
dan
Asam Amino:
4.
Mineral
:
Zat besi dalam ASI lebih rendah dibandingkan susu sapi maupun
formula yang difortifikasi (ditambahkan) zat besi. Akan tetapi
penyerapan zat besi di usus bayi yang mendapat ASI 5 kali lebih tinggi
dibandingkan penyerapan besi yang terkandung dalam susu sapi.
Keuntungannya adalah bayi ASI jarang menderita kekurangan zat besi.
Konsentrasi Yodium dalam ASI 4 kali lebih tinggi dari yang dIbutuhkan
oleh seorang bayi. Yodium merupakan mineral penting untuk pembentukan
hormon tiroid yatiu triiodotironin (T3) dan tiroksin
(T4). Hormon ini berperan penting dalam proses awal pertumbuhan dan
perkembangan berbagai organ termasuk otak, serta mengatur metabolisme
sel otak. Kekurangan hormon tiroid menyebabkan gangguan otak minimal
hingga retardasi mental (keterbelakangan mental) yang berat serta tubuh
pendek.
Bayi yang mendapat ASI 4-6 bulan lebih jarang mengalami keterlambatan
perkembangan bicara dan motorik. Pada bayi prematur pun pemberian ASI
menghasilkan perbedaan IQ sebanyak 5,18 poin lebih tinggi dibandingkan
dengan bayi yang mendapat susu formula. Perbedaan IQ ini dipengaruhi
oleh lamanya pemberian ASI. Bila ASI diberikan hanya 4-7 minggu, maka
tidak ada perbedaan kecerdasan. Penelitian di Australia menunjukkan
bahwa IQ akan meningkat bila ASI diberikan lebih dari 6 bulan. Selain
itu, ASI sering dihubungkan dengan peningkaan perkembangan neurokognitif
anak, terutama pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan bayi
yang mendapat ASI lebih lama.
Selain nilai nutrisi dalam ASI, Ikatan batin yang lebih erat antara
Ibu dan bayi selama menyusui dan keikhlasan Ibu selama menyusui juga
merupakan faktor penting yang mempengaruhi kecerdasan emosi (Emotional
Quotient) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient)
anak.
Bayi yang diberi susu formula lebih beresiko memiliki gigi berlubang (caries
dentis). Hal ini karena pemberian susu formula dengan botol atau
dot, terutama pada malam hari menjelang tidur, menyebabkan gigi lebih
lama kontak dengan sisa-sisa susu formula. Sisa-sisa susu akan terurai
menjadi senyawa-senyawa asam yang dapat merusak gigi.
Proses menyusui akan memperkuat ikatan batin antara Ibu dan anak.
Ikatan batin yang erat, mesra dan selaras yang diciptakan lebih awal dan
lebih permanen sangat penting karena akan memberikan efek psikologis
positif, antara lain :
M
udah dicerna, diserap secara efisien
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Sekitar 50% kalori ASI
berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3.5-4.5%. Walaupun
kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena
trigliserida dalam ASI terlebih dahulu dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol oleh enzim lipase yang terdapat di dalam ASI. Saat bayi
dilahirkan, lambung bayi belum menghasilkan semua enzim yang dIbutuhkan
untuk mencerna lemak susu. Lipase di dalam ASI diperlukan untuk
menyempurnakan pencernaan lemak di dalam lambung bayi. Lipase dalam ASI
ini disebut bile-salt stimulated lipase karena mulai bekerja di
dalam usus bersamaan dengan tersedianya garam-empedu tersebut. Lipase
tidak aktif di payudara atau di dalam lambung sebelum ASI bercampur
dengan empedu. Subhanallah!
Lemak yang terdapat di dalam ASI akan dicerna lebih sempurna dan
digunakan lebih efisien oleh tubuh bayi dibandingkan dengan lemak susu
sapi atau susu formula. Bedanya bisa terlihat pada tinja bayi. Tinja
bayi yang diberi susu formula berbeda dengan tinja bayi yang diberi ASI.
Hal ini dikarenakan susu formula dan susu lainya tidak mengandung
enzim agar penyerapan makanan efektif dan efesien. Sehingga di dalam
tinja bayi yang diberi kedua jenis susu tersebut , terdapat banyak sisa
susu yang tidak dapat diserap oleh tubuh bayi.
Selain itu ASI mengandung asam lemak essensial yaitu asam linoleat
(Omega 6) dan asam Linolenat (Omega 3). Disebut essensial karena tubuh
manusia tidak dapat membentuk kedua asam ini dan harus diperoleh dari
konsumsi makanan. Keduanya sangat penting untuk pertumbuhan otak anak.
Pada Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) yang diberi susu formula
yang kurang mengandung asam lemak esensial ternyata menunjukkan kurang
optimalnya perkembangan mental dan penglihatannya.
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI sebesar
0.9%, 60% diantaranya adalah whey, yang lebih mudah dicerna dibandingkan
kasein.
Ginjal bayi yang baru lahir belum dapat mengkonsentrasikan air kemih
dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral
yang rendah. Asi mengandung garam dan mineral yang lebih rendah
dibandingkan dengan susu sapi.
Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi dibandingkan ASI, tetapi
kadar fosfornya jauh lebih tinggi, sehingga mengganggu penyerapan
kalsium dan juga magnesium. SehinggaBayi yang mendapat susu sapi atau
susu formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita kejang otot karena
kekurangan kalsium (hipokalsemi).
Keadaan bayi (anak yang berusia di bawah 1 tahun), tak kalah tragis.
Setiap jam 10 bayi meninggal. Artinya 240 bayi meninggal setiap
harinya. Atau setiap enam menit satu bayi meninggal dunia.Mengerikan,
bukan ?
Bagaimana menyelamatkannya ?
Penelitian di Ghana terhadap 10.947 bayi lahir antara Juli 2003 dan Juni 2004
disusui. Ternyata bila mulai menyusu dalam 1 jam pertama 22% dapat diselamatkan. Jika
bayi mulai disusui sejak hari pertama 16% dapat diselamatkan.
Kemungkinan kematian meningkat secara bermakna setiap hari pemulaan
menyusu ditangguhkan. Namun masalahnya di Indonesia, hanya 29% Ibu yang
memberi ASI, dan 17% yang menyusui ekslusif.
Maloklusi adalah keadaan dimana rahang atas dan bawah tidak sejajar
ketika mulut menutup.Salah satu penyebab terjadinya hal ini adalah
kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan dot atau
botol.
B.
Keajaiban ASI Bagi Ibu
Mengatur kehamilan
Menyusui membantu Ibu relaks dan merasa tenang, begitu susu mulai
mengalir, hormon-hormon di tubuh Ibu mulai mengalir. Hormon-hormon
membantu Ibu untuk relaks dan menikmati proses menyusui. Selain itu
menyusui menjalin bounding antara Ibu dan buah hati. Banyak
wanita yang merasakan kenikmatan yang besar saat menyusui. Dan banyak
juga yang merasa bangga dan percaya diri ketika melihat bayinya tumbuh
kuat dan sehat hanya dengan meminum air susunya.
C.
Keajaiban ASI
Bagi
keluarga
Menghemat Pengeluaran
Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit sehingga tidak
perlu mengeluarkan dana untuk berobat.
Praktis, higienis
ASI lebih mudah diperoleh dan memiliki suhu tubuh yang sesuai dengan
kondisi pencernaan dalam tubuh sehingga tidak memerlukan persiapan
khusus dalam pemberiannya. Menyusui dapat diberikan kapan saja dan
dimana saja. Tidak perlu botol, dot, alat sterilisasi, dan tidak
memerlukan bantuan orang lain.
Sejumlah 84% wanita yang mengatakan bahwa sebagian besar teman mereka
menyusui, merencanakan untuk menyusui. Karena jika seorang wanita
melihat wanita lain sedang menyusui bayinya, seringkali gambaran ini
tertanam di benaknya dan mempengaruhi perasaannya mengenai cara menyusui
bayinya kelak.
Jadi, perjuangan Ibu untuk tetap menyusui bisa menjadi inspirasi dan
amal jariah yang akan mengalir pahalanya terus menerus, Insya Allah.
D.
Keajaiban ASI
Bagi
Negara
Bila para Ibu menyusui anaknya, hal ini akan memberikan beberapa
dampak positif bagi negara, antara lain:
Berbagai faktor proteksi dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin
status gizi baik serta kesakitan dan kematian anak menurun
Anak yang diberi ASI insya Allah lebih cerdas, lebih soleh, sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin
http://paud.skb-kulonprogo.com/konten/keutamaan-asi