Você está na página 1de 5

Audit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Akuntansi

Konsep dasar
Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku besar ·
Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan berpasangan ·
Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRS
Bidang akuntansi
Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · Pajak
Laporan keuangan
Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan
Audit
Audit keuangan · GAAS · Audit internal · Sarbanes-Oxley ·
Empat Besar
Kotak ini: lihat • bicara • sunting

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan
tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi
bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi,
dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Audit Keuangan
• 2 Audit Operasional
• 3 Audit Ketaatan
• 4 Audit Investigatif

• 5 Lihat pula

[sunting] Audit Keuangan


Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi
yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan
laporan-laporan tersebut.

Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan publik independen
yang harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Banyak perusahaan
mempekerjakan auditor internal yang berfokus pada pengawasan pelaksanaan dan operasi
perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebijakan organisasi.

[sunting] Audit Operasional


Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur
operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk
mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E).

[sunting] Audit Ketaatan


Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit telah
mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang.

[sunting] Audit Investigatif


Audit Investigatif adalah: 1. "Serangkaian kegiatan mengenali (recognize),
mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta
yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk
mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan
suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah)." 2. "a search for the truth, in the
interest of justice and in accordance with specification of law" (di negara common law)

Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:

1. Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti


2. Informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang
dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam
kelompok yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas,
seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan
ukuran yang jelas kriterianya.
3. Entitas ekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan, baik
berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.
4. Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen
yang disebut sebagai Auditor.
5. Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan.
Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa
hal tersebut dikatakan menyimpang.
6. Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara
informasi yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji
dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.
Proses Audit
Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem komputer
berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit:

1. Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko serta control


practice yang dapat disepakati semua pihak.
2. Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci.
3. Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat.
4. Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan fakta yang dikumpulkan.
5. Telaah apakah tujuan audit tercapai.
6. Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan.
7. Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta control
practice.

Sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan terlebih
dahulu. Audit planning (perencanaan audit) harus secara jelas menerangkan tujuan audit,
kewenangan auditor, adanya persetujuan managemen tinggi, dan metode audit.
Metodologi audit:

1. Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit.


2. Audit objective. Menentukan tujuan dari audit.
3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang secara
spesifik/khusus akan diaudit.
4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang dibutuhkan,
menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan untuk menunjang audit,
menentukan lokasi audit.
5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara melakukan audit
untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa yang akan
diwawancara.
6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap organisasi.
8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa hasil audit,
yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen, prosedur, dan kebijakan dari
organisasi yang diaudit.

Struktur dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas:

• Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit.


• Kesimpulan umum dari auditor.
• Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol layak
atau tidak
• Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu).
• Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak manajemen untuk
membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut. Sekaligus
meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih

Você também pode gostar