Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ERNIS ELIA
016007687
1. Langkah-langkah dan strategi yang harus dilakukan PT. Pos Indonesia dalam
mengembangkan strategi Bauran Pemasarannya agar produk jasa PT. Pos
Indonesia dapat menarik konsumen untuk kembali menggunakan jasanya yaitu
dengan mengharapkan eleme-elemen marketing Mix ( bauran pemasaran )
sebagai berikaut :
a) Produk Jasa
Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya memberi
fisik dari produk tetapi memberi manfaat dan nilai dari produk tersebut.
b) Harga
Dengan situasi perekonomian yang sulit pada saat ini maka starategi harga yang
rasional atau yang murah menjadi kunci sukses penyedia jasa.
c) Promosi
Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan
konsumet, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhannya.
d) Perantara Pemasaran
e) People
Untuk mencapai kualitas yang baik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari
pentingnya pekerjaan mereka.
f) Process
Process merupakan gabunagn semua aktivitas yang terdiri dari Prosedur, Jadwal
pekerjaan, Mekanisme, aktifitas dan hal-hal rutin di mana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen.
g) Custumer service
h) Bukti fisik
2. PT. Pos perlu melakukan pengembangan produk secara inovatif seperti yang
dilakukan oleh DHL yaitu dengan cara :
- peningkatan pelayanan dengan mereprentasikan tipe
yang paling umum dari inovasi jasa.
- Perusahaan gaya dengan mereprentasikan inovasi jasa
yang paling sederhana.
- Membuka kerja sama dengan perusahaan swasta atau
kemitraan dengan pihak Eksternal juga kemitraan
Internal.
1. P1 = 50 Q1 = 20
P2 = 60 Q1 = 15
P2-P1
P - P1 = ( Q-Q1 )
Q2-Q1
60-50
P - 50 = ( Q-20 )
15-20
10
P-50 = ( Q-20 )
-5
P = -2 ( Q-20 ) + 50
P = -2Q + 40 + 50
P = -2Q +90
2. a. Q = 4p – 20
P = 30
Q = 4 (30) -20
Q = 120 – 20 =100
Jadi jumlah barang yang ditawarkan 100
b. Q = 4p – 20
Q = 120
120 = 4p – 20
4p = -120 – 20
4p = 140
P = 35
Jadi bila produser menawarkan barang 120 maka harga penawarannay Rp. 35,-
20
P =
4
P=5
3. Qd = 80-2p
Qs = -40 + 2p
Berapa harga keseimbangannya ?
80 – 2p = -40 + 2p
80 + 40 = 2p + 2p
120 = 4p
120
P= = 40
4
Q = 80 – 2p
Q = 80 – 2 (30)
Q = 80 – 60
Q = 20
4. a. Pd = -3Q + 50
Ps = 2Q + 25
-3Q + 50 = 2Q + 25
50 – 25 = 2Q + 3Q
25 = 5Q
P = -3Q + 50
P = -3 (5) + 50
P = -15 + 50
P = 35
Jadi keseimbangan awal terjadi pada harga Rp. 35 dan jumlah 5 unit
Ps setelah pajak Rp. I
Pst = 2Q +25 +1
Pst = 2Q + 26
Keseimbangan setelah pajak Pd = Pst
-3Q + 50 = 2Q + 26
50 – 26 = 2Q + 3Q
24 = 5Q
24
Q= = 4,8
5
P = -3Q + 50
P = -3 (4,8) + 50
P = -14,4 + 50
P = 35,6
Jadi keseimbangan setelah pajak terjadi pada harga Rp. 3,5,6 dan kuantitas 4,8 unit.
b. Beban pajak yang ditanggung konsumen = harga setelah pajak dikurangi harga
sebelum pajak
= 35,6 – 35 =0,6
Jadi beban pajak yang ditanggung konsumen Rp.0,6 per unit barang
c. Beban pajak yang ditanggung produsen = besarnya pajak perunit dikurangi
beban pajak yang ditanggung konsumen
= 1 – 0,6 = 0,4
Jadi beban pajak yang ditanggung produsen Rp. 0,4 per unit barang
d. Pendapatan pajak yang diterima pemerintah = besarnya pajak per unit dikali
kuantitas keseimbangan setelah pajak.
= 1 x 4,8 = 4,8
Jadi pendapatan pajak pemerintah Rp. 4,8
5. a) Pd = -3q + 50
Ps = 2q + 25
Dengan subsidi Rp 1 per unit maka fungsi penawarannya menjadi :
Pss = 2q + 25 – 1
= 2q + 24
Keseimbangan setelah subsidi :
Pd = Pss
-3q + 50 = 2q + 24
50 – 24 = 2q + 3q
26 = 5q
q = 26/5 = 5,2
P = -3q + 50
P = -3(5,2) + 50
P = -15,6 + 50
P = 34,4
Jadi harga keseimbangan setelah subsidi Rp.34,4 dan kuantitas keseimbangan
setelah subsidi sebesar 5.2