Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB III
PEMBAHASAN
Semua tersebut diatas adalah benar-benar karst. Daerah karst dapat juga
terbentuk oleh proses yang lain - cuaca, kegiatan hidrolik, pergerakan
tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava).
Gambar 3.2 Hutan Batu Gamping di Cina
Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita
dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah
pseudokarst (karst palsu). (David Gillieson, 1996)
Air hujan sekarang dapat menembus bahkan lebih dalam pada dasar
tanah, membentuk rongga oleh proses kimia yang menghasilkan suatu
karatan dan kandungan lainnya. Kemudian, ketika air mulai mengalir
sepanjang rongga bawah tanah ini, dilanjutkan dengan daya rusaknya dalam
mendobrak dan mengangkut batu karang oleh proses erosi .
Air yang mengumpul di bawah anak sungai dan arus dengan cara yang
sama seperti air diatas permukaan. Riset terbaru telah menunjukkan,
bagaimanapun, arah dan kecepatan arus tidaklah menentukan semata-mata
oleh gradien. Dalam suatu sistem tentang rongga dihubungkan, celah dan
saluran tekanan dapat membangun, membentuk " menekan tanggul" yang
dapat adakalanya menyebabkan air untuk mengalir.
Dengan cara ini anak sungai/air di bawah permukaan tanah yang
terbentuk terdiri dari gua besar dalam tanah, jalan lintasan dan salurannya;
dan yang lebih cepat air mengalir yang lebih dalam memotong dengan cara
jatuh. Ketika suatu gua besar dalam tanah bawah tanah tidak diisi penuh
dengan air, proses formasi stalaktit telah dimulai, tergantung pada tingkat di
mana air menyaring, melalui atap gua besar dalam tanah itu.
Selain itu pembentukan daerah karst ini setidaknya ada beberapa faktor
yang sangat mempengaruhi, diantaranya adalah :
1. Terdapatnya batuan terlarut pada atau dekat dengan permukaan
terutama limestone.
2. Batuan terlarut ini sifatnya padat, didominasi oleh retakan dan
bersifat tipis.
3. Pembentukan gua bawah tanah, yang merupakan faktor utama dari
pembentukan topografi karst tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan :
1. Bentang alam karst adalah kawasan dengan karakteristik bentuk
lahan dan hidrologi (system perairan) spesifik, yang berkembang di
batuan mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang besar
(daya meloloskan air).
2. Bentang alam karst merupakan ciri dari daerah beriklim tropis.
3. Bentang alam karst memiliki ciri-ciri berupa terra rossa serta lapies
atau clint.
4. Bentang alam karst di daerah Maros merupakan kawasan karst
terluas ketiga di dunia.
5. Bentang alam karst Maros memiliki keunikan meliputi ciri
morfologinya yang berupa tower karst, gua-gua bawah tanah yang
berjumlah ratusan serta bentuk ornamen gua yang beragam dan
indah.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis menyarankan :
1. Pemerintah lebih memberi perhatian pada pengembangan daerah
karst di Moros dan di daerah lain, sebagai tempat wisata.
2. Pengembangan daerah wisata untuk komoditi khusus, lebih
disarankan lagi.
3. Indonesia seharusnya memiliki ahli-ahli khusus dalam bidang
arkeologi dan geologi yang dapat memberikan peninjauan lebih rinci
mengenai kawasan karst, sehingga bila ada ijin penelitian di
kawasan-kawasan ini, prosedurnya akan lebih mudah.