Você está na página 1de 1

c 

  

 

Maria Magdalena menangis karena kasihnya kepada Yesus.Saat itu,


malaikat di depannya dan Yesus sendiri di belakangnya.Baik ucapan
malaikat maupun sabda Tuhan Yesus menekankan belas kasih terhadap
Maria. Jawaban Maria menunjukkan imannya kepada Yesus meski dalam
keterbatasannya ia berpikir Yesus sudah mati. Tetapi, Yesus yang sama
tetap adalah "Tuhan" baginya (ayat 13). Semula Yesus dianggapnya salah
seorang tukang kebun Yusuf Arimatea (ayat 14 -15). Tetapi, begitu Yesus
menyebut namanya, segera ia mengenali Yesus dan memanggil -Nya
sebagai Guru (ayat 16). Kesedihan, betapa pun dalamnya itu, tidak akan
selamanya membutakan, sebab Maria sungguh adalah domba Yesus yang
mengenali suara Gembalanya (Yoh. 10:3 -4).

Semula Maria berpikir bahwa sifat hubungannya dengan Yesus akan sama
seperti ketika Yesus belum mati. Tetapi, penjelasan Tuhan menandaskan
terjadinya perubahan radikal dalam hubungan tersebut, yang juga
berakibat dalam hubungan mereka dengan Bapa.Pertama, isyarat itu
Yesus berikan dalam respons-Nya terhadap sentuhan Maria.Mungkin saat
itu Maria memegang lengan Yesus atau bertelut memegang kaki
Yesus.Tetapi, Yesus melarangnya untuk terus memegangi -Nya
demikian.Yesus mengisyaratkan bahwa Dia harus kembali ke pada Bapa ke
dalam status kekal-Nya.Maka, Maria tidak bisa menahan -Nya agar tetap di
dunia seperti sebelum Ia bangkit.Kini Maria dijadikan utusan (rasul) yang
mewartakan kebangkitan Yesus kepada para rasul.Betapa terhormat posisi
Maria, menjadi pengantara berita kebangkitan kepada para rasul yang
belum tahu atau belum percaya tentang hal itu. Kedua, Yesus
menegaskan untuk pertama kalinya ungkapan penting yang bersifat
kristologis, yang berakibat sec ara soteriologis. "Aku akan kembali kepada
Bapa-Ku dan Bapamu, Allah-Ku dan Allahmu" (ayat 17).Keunikan
hubungan diri-Nya dengan Bapa dan kebangkitan -Nya membuat para
pengikut-Nya memiliki hubungan anak -bapa dengan Bapa di surga dan
menjadi para saudara Kristus (ayat 17).Ketiga, kenaikan Yesus ke surga
juga merupakan sumber sukacita bagi para murid -Nya sebab menyatakan
bahwa Ia berhasil memenuhi rencana Bapa dan kemenangan itu dapat
mereka cicip dengan hadirnya Roh Kudus (ayat 16:7).

Renungkan: Pengenalan akan Dia yang bangkit berdampak luas atas


hidup kita.

Você também pode gostar