Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. TEORI
Pengertian
Adalah abortus yang ditandai dengan adanya pembukaan cerviks, keluarnya jaringan
sebagian dan sebagian masih tertinggal di dalam kandungan serta perdarahan
pervaginam dalam jumlah yang banyak (Sarwono Prawirorahardjo, 1999) Adalah
sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan. yang tertinggal adalah desidua.plasenta
(Sinopsis, Obsetri, Fisiologi, Pathologi : 1998)
Patofisiologi
Perubafian patofisiologi dimulai dari perdarahan pada desidua yang
menyebabkan necrose dari jaringan sekitarnya. Selanjutnya sebagian / seluruh
janin akan terlepas dari dinding rahim. Keadaan ini merupakan benda asing
bagi rahim, sehingga merangsang kontraksi rahim untuk terjadi eksplusi
seringkali fatus tak tampak dan ini disebut “Bligrted Ovum”.
Gejala-gejala
Yang terpenting adalah :
1) Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, pendarahan berlangsung terus
menerus,
2) Serviks tetap terbuka karena masih ada benda asing didalam rahim, maka uterus
&an berusaha mengelwkannya dengan mengadakan kontraksi.
3) Amenorhoe
4) Sakit perut
5) Biasanya berupa stolsel (darah beku)
6) Sering terjadi infeksi
7) Kadang-kadang dapat diraba sisa-sisa jaringan
Penyebab
Pada hamil muda abortus selaiu didahului oleh kematian janin. Kematian janin
disebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan kromosom : trisomi, poliploid) kelainan telur menye
babkan kelainan pertumbuhan yang sedemikian rupa shingga janin tidak mungkin
hidup terus, misalnya karena faktor endogen seperti kelainan pertumbuhan
selain oleh kelainan benih dapat juga disebabkan oieh kelainan lingkungan atau faktor
ekstrogen virus, radiasi, zat kimia)
2) Penyakit ibu
Berbagai penyakit ibu dapat menimbulkan abortus misalnya :
a. Infeksi akut yang berat pneumonia, typaus dan lain-lain, dapat menyebabkan
abortus prematum : janin dapat meninggal oleh toxin-toxidkarena penyehuan yang
toxis dapat menyebabkan abortus wdaupun janin hidup.
b, Kelainan endoktri, misalnya kekurangan progesteron atau disfungsi kelenja.r
gondok.
c. Trauma, misalnya laparatomi atau kecelakaan dapat menimbulkan abortus
d. Kelainan alat kandungan hipolansia, tumor uterus, serviks yang pendek, retro flexio
utero incarcereta, kelainan endometriala, selama ini dapat menimbulkan abortus.
Komplikasi
1) Perdarahan (haemorrogrie)
2) Perforasi
3) Infeksi dan tetanus
4) Payah ginjal akut
5) Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan syok
septik atau endoseptik (infeksi berat atau septis)
Tindakan Operatif Penanganan Abortus
1. PengeIuaran Secara digital
Hal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang sedang berlangsung dan
keguguran yang kadang-kadang berlangsung dan keguguran bersisa. Pembersihan
secara digital hanya dapat dilakukan bila telah ada pembentukan wrviks uteri yang
dapat dilalui oleh satu janin longgar dan dm k a m uteri cukup luas, karena manipulasi
ini akan menimbul kan rasa nyeri.
2. Kuretose (kerokan)
Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan)
sebelum melakukan kuratase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk
menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus.
3 Vacum kuretase
Adalah cara mengeluarkan hasil konsepsi dengan alat vakum
A. PATHWAYS
B. ANALISA DATA
TGL /
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
Berisi data masalah yang sedang Etiologi
Diisi pada subjektif dan data dialami pasien seperti berisi
saat objektif yang gangguan pola nafas, tentang
1
tanggal didapat dari gangguan keseimbangan penyakit
pengkajian pengkajian suhu tubuh, gangguan pola yang diderita
keperawatan aktiviatas,dll pasien
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
○