Você está na página 1de 4

Jumat, 10 Oktober 2008

ASKEP IBU DENGAN ABORTUS


Diposkan oleh CONTOH ASKEP di 00.37

A. TEORI

Pengertian
Adalah abortus yang ditandai dengan adanya pembukaan cerviks, keluarnya jaringan
sebagian dan sebagian masih tertinggal di dalam kandungan serta perdarahan
pervaginam dalam jumlah yang banyak (Sarwono Prawirorahardjo, 1999) Adalah
sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan. yang tertinggal adalah desidua.plasenta
(Sinopsis, Obsetri, Fisiologi, Pathologi : 1998)
Patofisiologi
Perubafian patofisiologi dimulai dari perdarahan pada desidua yang
menyebabkan necrose dari jaringan sekitarnya. Selanjutnya sebagian / seluruh
janin akan terlepas dari dinding rahim. Keadaan ini merupakan benda asing
bagi rahim, sehingga merangsang kontraksi rahim untuk terjadi eksplusi
seringkali fatus tak tampak dan ini disebut “Bligrted Ovum”.
Gejala-gejala
Yang terpenting adalah :
1) Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, pendarahan berlangsung terus
menerus,
2) Serviks tetap terbuka karena masih ada benda asing didalam rahim, maka uterus
&an berusaha mengelwkannya dengan mengadakan kontraksi.
3) Amenorhoe
4) Sakit perut
5) Biasanya berupa stolsel (darah beku)
6) Sering terjadi infeksi
7) Kadang-kadang dapat diraba sisa-sisa jaringan
Penyebab
Pada hamil muda abortus selaiu didahului oleh kematian janin. Kematian janin
disebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan kromosom : trisomi, poliploid) kelainan telur menye
babkan kelainan pertumbuhan yang sedemikian rupa shingga janin tidak mungkin
hidup terus, misalnya karena faktor endogen seperti kelainan pertumbuhan
selain oleh kelainan benih dapat juga disebabkan oieh kelainan lingkungan atau faktor
ekstrogen virus, radiasi, zat kimia)
2) Penyakit ibu
Berbagai penyakit ibu dapat menimbulkan abortus misalnya :
a. Infeksi akut yang berat pneumonia, typaus dan lain-lain, dapat menyebabkan
abortus prematum : janin dapat meninggal oleh toxin-toxidkarena penyehuan yang
toxis dapat menyebabkan abortus wdaupun janin hidup.
b, Kelainan endoktri, misalnya kekurangan progesteron atau disfungsi kelenja.r
gondok.
c. Trauma, misalnya laparatomi atau kecelakaan dapat menimbulkan abortus
d. Kelainan alat kandungan hipolansia, tumor uterus, serviks yang pendek, retro flexio
utero incarcereta, kelainan endometriala, selama ini dapat menimbulkan abortus.
Komplikasi
1) Perdarahan (haemorrogrie)
2) Perforasi
3) Infeksi dan tetanus
4) Payah ginjal akut
5) Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan syok
septik atau endoseptik (infeksi berat atau septis)
Tindakan Operatif Penanganan Abortus
1. PengeIuaran Secara digital
Hal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang sedang berlangsung dan
keguguran yang kadang-kadang berlangsung dan keguguran bersisa. Pembersihan
secara digital hanya dapat dilakukan bila telah ada pembentukan wrviks uteri yang
dapat dilalui oleh satu janin longgar dan dm k a m uteri cukup luas, karena manipulasi
ini akan menimbul kan rasa nyeri.
2. Kuretose (kerokan)
Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan)
sebelum melakukan kuratase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk
menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus.
3 Vacum kuretase
Adalah cara mengeluarkan hasil konsepsi dengan alat vakum

A. PATHWAYS

Pathways dapat dilihat disini

B. ANALISA DATA
TGL /
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
Berisi data masalah yang sedang Etiologi
Diisi pada subjektif dan data dialami pasien seperti berisi
saat objektif yang gangguan pola nafas, tentang
1
tanggal didapat dari gangguan keseimbangan penyakit
pengkajian pengkajian suhu tubuh, gangguan pola yang diderita
keperawatan aktiviatas,dll pasien
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

○ Devisit Volume Cairan s.d perdarahan

○ Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi

○ Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri

○ Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab

○ Cemas s.d kurang pengetahuan



D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Tidak terjadi1. Kaji kondisi status
devisit volume hemodinamika
Devisit Volume cairan, seimbang
2. Ukur pengeluaran harian
1 Cairan s.d antara intake dan
Perdarahan output baik 3. Berikan sejumlah cairan
jumlah maupun pengganti harian
kualitas. 4. Evaluasi status hemodinamika

5. Kaji tingkat kemampuan klien


untuk beraktivitas
6. Kaji pengaruh aktivitas terhadap
kondisi uterus/kandungan
Kllien dapat
7. Bantu klien untuk memenuhi
Gangguan Aktivitas melakukan
kebutuhan aktivitas sehari-hari
2 s.d kelemahan, aktivitas tanpa
penurunan sirkulasi adanya 8. Bantu klien untuk melakukan
komplikasi tindakan sesuai dengan
kemampuan/kondisi klien
9. Evaluasi perkembangan
kemampuan klien melakukan
aktivitas

10. Kaji kondisi nyeri yang dialami


Gangguan rasa Klien dapat klien
nyaman : Nyeri s.d beradaptasi
3 11. Terangkan nyeri yang diderita
Kerusakan jaringan dengan nyeri yang
klien dan penyebabnya
intrauteri dialami
12. Kolaborasi pemberian analgetika
13. Kaji kondisi keluaran/dischart
yang keluar ; jumlah, warna, dan
bau
14. Terangkan pada klien
pentingnya perawatan vulva
selama masa perdarahan
Resiko tinggi Tidak terjadi15. Lakukan pemeriksaan biakan
Infeksi s.d infeksi selama pada dischart
4
perdarahan, kondisi perawatan
vulva lembab perdarahan 16. Lakukan perawatan vulva
17. Terangkan pada klien cara
mengidentifikasi tanda inveksi
18. Anjurkan pada suami untuk
tidak melakukan hubungan
senggama se;ama masa
perdarahan

19. Kaji tingkat


pengetahuan/persepsi klien dan
keluarga terhadap penyakit
Tidak terjadi20. Kaji derajat kecemasan yang
kecemasan, dialami klien
Cemas s.d kurang pengetahuan21.klien Bantu klien mengidentifikasi
5
pengetahuan dan keluarga penyebab kecemasan
terhadap penyakit
22. Asistensi klien menentukan
meningkat tujuan perawatan bersama
23. Terangkan hal-hal seputar aborsi
yang perlu diketahui oleh klien
dan keluarga

Você também pode gostar