Você está na página 1de 7

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di


http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pre eklampsi dan eklampsi merupakan komplikasi kehamilan dan

persalinan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, protein urin dan

edema, yang kadang-kadang disertai komplikasi sampai koma. Sindroma pre

eklampsi ringan seperti hipertensi, edema, dan proteinuria sering tidak

diperhatikan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre

eklampsi berat, bahkan eklampsi (Prawirohardjo, 2002 : 282).

Pre eklampsi dan eklampsi berdampak pada ibu dapat memperburuk

fungsi beberapa organ dan sistem, yang diduga merupakan akibat vasospasme

dan iskemia plasenta. Vasospasme mengurangi suplai oksigen ke organ-organ

tubuh dan dapat menyebabkan hipertensi arterial. Keadaan ini sangat

berpengaruh pada ginjal, hati, otak, dan plasenta. Spasme arterial menyebabkan

retina mata mengecil, dan jika terjadi perdarahan, dapat menimbulkan kebutaan

(Pillitteri, 2002 : 908). Edema yang terjadi pada otak dapat menimbulkan kelainan

serebral dan gangguan visus, bahkan perdarahan (Mochtar, 1998 : 200).

Komplikasi ini yang merupakan penyebab utama kematian maternal penderita

eklampsi (Prawirohardjo, 2002 : 296). Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah

Tangga tahun 2001, eklampsi merupakan penyebab kematian ibu kedua yaitu

sebesar 24% setelah perdarahan (28%), dan infeksi (11%) (Depkes RI, 2004 :

17). Di Provinsi Lampung, eklampsi juga menduduki urutan kedua sebesar

(18,75%) setelah perdarahan (50,69%) (Depkes Provinsi Lampung, 2005 : 59).

1
2

Angka ini masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian ibu di

negara-negara berkembang yang disebabkan oleh eklampsi yaitu sekitar 9,8-

25,5% (Prawirohardjo, 2002 : 297).

Dampak pre eklampsi pada janin dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan yang bisa mengakibatkan berat bayi lahir rendah (Bennett, 1993 :

312). Keadaan ini terjadi karena spasmus arteriola spinalis decidua menurunkan

aliran darah yang menuju ke plasenta, yang mengakibatkan gangguan fungsi

plasenta (Mochtar, 1998 : 200, dan Prawirohardjo, 2002 : 285). Selain itu,

menurunnya fungsi plasenta dapat meningkatkan kejadian hipoksia janin pada

masa kehamilan dan persalinan. Kerusakan plasenta yang masih ringan akan

mengakibatnya hipoksia janin, dan jika kerusakan lebih parah, dapat terjadi

kematian janin dalam kandungan (Bennett, 1993 : 312). Kematian, janin karena

pre eklampsi mencapai 10% dan meningkat menjadi 25% pada eklampsi (Pilliteri,

2002 : 73).

Penyebab terjadinya eklampsi sampai saat ini belum diketahui dengan

pasti, tetapi ditemukan beberapa faktor resiko terjadinya pre eklampsi, yaitu

primigravida usia <20 tahun atau > 35 tahun, nullipara, kehamilan ke lima atau

lebih, kehamilan pertama dari pasangan yang baru, usia ibu kurang dari 20 tahun

atau lebih dari 35 tahun, gemelli / kehamilan ganda, kehamilan multiple,

molahidatidosa, Hidramnion, Diabetes gestasional, riwayat penyakit ibu seperti;

hipertensi kronis, hipertensi esensial, penyakit ginjal, penyakit hati, diabetes

mellitus, adanya riwayat keluarga dengan pre eklampsi, sosial ekonomi rendah,

ibu yang bekerja, pendidikan yang kurang, faktor ras dan etnik, obesitas dengan
3

indeks masa tubuh lebih dari atau sama dengan 35 kg/m², dan lingkungan /letak

geografis yang tinggi (Chapman, 2006 : 162, Cunningham, 2005 : 630, Manuaba,

1998 : 35, 41, Bennett, 1993 : 310, Pillitteri, Prawirohardjo, 2002 : 287, dan

Varney, 1997 : 360).

Sindroma pre eklampsi dapat dicegah dan dideteksi secara dini.

Pemeriksaan antenatal yang teratur dan yang secara rutin mencari tanda-tanda pre

eklampsi, sangat penting dalam usaha pencegahan pre eklampsi berat dan

eklampsi. Ibu hamil yang mengalami pre eklampsi perlu ditangani dengan segera.

Penanganan ini dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.

(Prawirohardjo, 2002 : 282).

Frekuensi kejadian pre eklampsi menurut the National Center for Health

Statistics pada tahun 1998 adalah 3,7% dari seluruh kehamilan (Cunningham,

2005 : 625). Frekuensi pre eklampsi untuk tiap negara berbeda-beda karena

banyak faktor yang mempengaruhinya.

Dalam kepustakaan frekuensi pre eklampsi dilaporkan berkisar antara 3-

10% (Prawirohardjo, 2002 : 287). Angka kejadian pre eklampsi dan eklampsi di

Provinsi Lampung 26,7%, sedangkan di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar

Lampung, angka kejadian pre eklampsi dan eklampsi adalah 184 kasus dari 690

persalinan pada tahun 2003 (Hartini, 2003 : 2). Dari hasil studi pendahuluan yang

dilakukan penulis di RSUD Jendral Ahmad Yani kota Metro, pasien yang

menderita pre eklampsi dan eklampsi sebanyak 73 orang (6,62%), kasus pre

eklampsi 69 orang dan eklampsi 4 orang. Kasus pre eklampsi dan eklampsi ini

merupakan urutan ke-5 terbanyak setelah persalinan normal 463 orang (41,97%),
4

abortus inkompletus 127 orang (11,51%), seksio sesaria 103 orang (9,34%), dan

ketuban pecah dini 77 orang (6,98%) (Medical Record RSUD Jendral Ahmad

Yani kota Metro, 2006).

Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang gambaran gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre

eklampsi dan eklampsi di Ruang Kebidanan RSUD Jendral Ahmad Yani kota

Metro tahun 2006.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis membuat rumusan

masalah sebagai berikut : ”Bagaimanakah gambaran klasifikasi pre eklampsi dan

eklampsi serta karakteristik ibu dengan pre eklampsi dan eklampsi di Ruang

Kebidanan RSUD Jendral Ahmad Yani kota Metro tahun 2006?”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran

klasifikasi pre eklampsi dan eklampsi serta gambaran karakteristik ibu hamil

dengan pre eklampsi dan eklampsi di Ruang Kebidanan RSUD Jendral Ahmad

Yani Kota Metro tahun 2006.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :


5

a. Untuk mengetahui gambaran klasifikasi pre eklampsi dan

eklampsi di ruang Kebidanan RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metroo tahun

2006.

b. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan

pre eklampsi dan eklampsi berdasarkan usia di Ruang Kebidanan RSUD

Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun 2006.

c. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan

pre eklampsi dan eklampsi berdasarkan pekerjaan di Ruang Kebidanan RSUD

Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun 2006.

d. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan

pre eklampsi dan eklampsi berdasarkan paritas di Ruang Kebidanan RSUD

Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun 2006.

e. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan

pre eklampsi dan eklampsi berdasarkan riwayat penyakit ibu hamil di Ruang

Kebidanan RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun 2006.

f. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu dengan pre

eklampsi dan eklampsi berdasarkan riwayat kehamilan ibu sekarang di Ruang

Kebidanan RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun 2006.

D. Manfaat Penelitian

Penelitiam imi diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai bahan informasi untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

tentang pre eklampsi dan eklampsi pada ibu dan karakteristiknya baik bagi ibu

maupun prodi.
6

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan antenatal

care (ANC) khususnya deteksi dini pre eklampsi kepada masyarakat tentang

faktor resiko terjadinya pre eklampsi dan eklampsi bagi RSUD Jendral Ahmad

Yani Kota Metro dan Dinas Kesehatan Kota Metro pada khususnya serta

tenaga kesehatan pada umumnya.

3. Mengembangkan pengetahuan penulis tentang pre eklampsi atau eklampsi dan

metode penelitian deskriptif tentang karakteristik resiko terjadinya pre

eklampsi dan eklampsi

4. Bagi penelitian lainnya, sebagai perbandingan dan masukan untuk melakukan

penelitian selanjutnya tentang pre eklampsi dan eklampsi dengan jenis

penelitian lain atau penambahan variabel penelitian yang lebih lengkap, dan

metode penelitian yang berbeda.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai

berikut:

1. Jenis Penelitian : Deskriptif.

2. Subyek Penelitian : Ibu dengan pre eklampsi dan eklampsi yang dirawat

di Ruang Kebidanan RSUD Jendral Ahmad Yani

Kota Metro tahun 2006.

3. Objek Penelitian : Klasifikasi pre eklampsi dan eklampsi serta

karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsi dan

eklampsi yang dirawat inap di Ruang Kebidanan

RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun 2006


7

yang meliputi umur, pekerjaan, paritas, riwayat

penyakit ibu hamil dan riwayat kehamilan sekarang.

4. Lokasi Penelitian : RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro.

5. Waktu : Tanggal 10 - 13 Mei 2007.

Você também pode gostar