Você está na página 1de 12

STRUKTUR ATOM

Jawab :
PENGERTIAN DASAR Nomor atom = jumlah elektron = 13
Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27
27
a. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton dan Jadi notasi unsurnya: 13 X

neutron.
d. Atom tak netral : atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan
1) Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.
(amu) dan bermuatan +1. Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.
2) Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral. Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.
3) Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1. Contoh:
- Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron
b. Nukleus : Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton den neutron.
- Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron
c. Notasi unsur : z
A
X dengan X : tanda atom (unsur) - Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron
2+
-O : anion dengan kelebihan 2 elektron
Z : nomor atom = jumlah elektron (e) = jumlah proton (p)
A : bilangan massa = jumlah proton + neutron e. Isotop : unsur yang nomor atomnya sama, tetapi berbeda bilangan massanya.
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
16 17 18
Contoh: Isotop oksigen: 8 O; 8 O; 8 O
Contoh :
f. Isobar : unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor atomnya.
56
1. Tentukan jumlah elektron, proton den neutron dari unsur 26 Fe !
59 59
Jawab : Contoh: 27 CO dengan 28 Ni

Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 26


g. Isoton : unsur dengan jumlah neutron yang sama.
Jumlah neutron = bilangan massa - nomor atom = 56 - 26 = 30
13 14
Contoh: 6 C dengan 7 N
2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah neutron = 14 dan jumlah elektron = 13 !
h. Iso elektron: atom/ion dengan jumlah elektron yang sama.
Contoh: Na+ dengan Mg2+  Banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini
+
K dengan Ar sesuai dengan nomor atomnya.
MODEL ATOM

A. MODEL ATOM JOHN DALTON D. MODEL ATOM BOHR

 Atom adalah bagian terkecil suatu unsur.  Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi (kulit)
 Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi, atau diubah menjadi zat tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi
lain.  Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan
 Atom-atom suatu unsur adalah same dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom- memancarkan energi, atau sebaliknya.
atom dari unsur lain.
 Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur
yang terlihat.

Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan
atom ternyata bukan partikel yang terkecil.

B. MODEL ATOM J.J. THOMPSON

 Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-
elektron seperti kismis.
 Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.

C. MODEL ATOM RUTHERFORD

 Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya
merupakan massa atom tersebut.
 Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
BILANGAN KUANTUM

Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:


Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
1. Bilangan kuantum utama (n) : mewujudkan lintasan elektron dalam atom. l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)

- n = 1 sesuai dengan kulit K


- n = 2 sesuai dengan kulit L
- n = 3 sesuai dengan kulit M, ..... dan seterusnya. 3. Bilangan kuantum magnetik (m) : mewujudkan adanya satu atau beberapa tingkatan
energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l)
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron
sampai harga (+l).
maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n 2.
Untuk:
Contoh:
l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)

kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 42 elektron = 32 elektron l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, 0, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, 0, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)

2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, 0, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital)

sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.

Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).


4. Bilangan kuantum spin (s) : menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya.

n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
atau -1/2.

n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N, ......dan seterusnya.


Pertanyaan:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s 1 ? Atom H : mempunyai  1 elektron, konfigurasinya 1s1
Jawab: Atom C : mempunyai  6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s 1 dapat dinyatakan sebagai, Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p64s1
n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2
KONFIGURASI ELEKTRON

Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini 2. Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat
terisi penuh. Bagaimanakah pengisian elektron dalam orbital-orbital tersebut ? bilangan kuantum yang sama.

Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan. antara lain: Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth
dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
1. Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah
dan seterusnya.
3. Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa

Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital

2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut: terisi dengan sebuah elektron.

Contoh:

- Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:

Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:


Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan
2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar
semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat  Lahirlah hukum periodik unsur yang menyatakan bahwa apabila unsur disusun menurut
memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH 4 atau CCl4, tetapi tidak massa atomnya, maka unsur itu akan menunjukkan sifat-sifat yang berulang secara
terdapat senyawa CCl3 atau CCl5. periodik.

SISTEM PERIODIK UNSUR

 Beberapa keunggulan sistem periodik Mendeleyev, antara lain:


 Ada tempat bagi unsur transisi.
1. TRIADE DOBEREINER DAN HUKUM OKTAF NEWLANDS
 Terdapat tempat-tempat kosong yang diramalkan akan diisi dengan unsur yang
TRIADE DOBEREINER belum ditemukan pada waktu itu.
 Kekurangan sistem periodik ini:
Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan
Adanya empat pasal anomali, yaitu penyimpangan terhadap hukum perioditas yang
sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom.
disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya. Keempat anomali itu adalah: Ar dengan
Contoh kelompok-kelompok triade: Cl, Br dan I ; Ca, Sr dan Ba ; S, Se dan Te K, Te dengan I, Co dengan Ni dan Th dengan Pa.

HUKUM OKTAF NEWLANDS 3. SISTEM PERIODIK BENTUK PANJANG

Apabila unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka unsur kesembilan Sistem ini merupakan penyempurnaan dari gagasan Mendeleyev, disusun berdasarkan nomor
mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan unsur pertama, unsur kesepuluh mirip dengan atomnya.
unsur kedua dan seterusnya. Karena setelah unsur kedelapan sifat-sifatnya selalu terulang, Sistem ini terdiri dari dua deret, deret horisontal disebut periodik dan deret vertikal disebut
maka dinamakan hukum Oktaf. golongan.

Contoh: Li (nomor atom 3) akan mirip sifatnya dengan Na (nomor atom 11) 3  11

2. SISTEM PERIODIK MENDELEYEV SISTEM PERIODIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KONFIGURASI ELEKTRON

 Disusun berdasarkan massa atomnya dengan tidak mengabaikan sifat-sifat unsurnya. a. HUBUNGAN ANTARA PERIODA DENGAN KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam sistem periodik, perioda menunjukkan banyaknya kulit yang telah terisi elektron di
V-A Nitogen - Posphor ns2 - np3
dalam suatu atom.
VI - A Oksigen ns2 - np4
Sehingga sesuai dengan banyaknya kulit yaitu K, L, M, N, O, P, Q maka sistem periodik
mempunyai 7 perioda. VII - A Halogen ns2 - np5

VIII - A Gas mulia ns2 - np6

b. HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DENGAN KONFIGURASI ELEKTRON

Unsur yang terletak pada satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip (hampir
sama).
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN B
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan unsur-unsur golongan B
disebut unsur transisi (peralihan), semua unsur transisi diberi simbol B kecuali untuk
Konfigurasi
triade besi, paladium dan platina disebut "golongan VIII''. Lambang Golongan
Elektron
(n - 1) d1 ns2 III - B
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN A (n - 1) d2 ns2 IV - B
(n - 1) d3 ns2 V-B
(n - 1) d4 ns2 VI - B
Konfigurasi
Lambang (n - 1) d5 ns2 VII - B
Nama Golongan Elektron Orbital (n - 1) d6-8ns2 VIII
Golongan
Terluar (n - 1) d9 ns2 I-B
(n - 1) d10 ns2 II - B
I-A Alkali ns1

II - A Alkali tanah ns2

III - A Boron ns2 - np1


GOLONGAN LANTANIDA DAN AKTINIDA, DIBERI LAMBANG
IV - A Karbon - Silikon ns2 - np2
- electron valensi 3d6 4s2 , berarti golongan VIII.
nS2 (n-2)f1-14

Jika : n = 6 adalah lantanida

n = 7 adalah aktinida

CARA PENENTUAN PERIODA DAN GOLONGAN SUATU UNSUR BEBERAPA SIFAT PERIODIK UNSUR-UNSUR

1. Unsur dengan nomor atom 11, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s1 1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
- n = 3, berarti periode 3 (kulit M).
 Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.
- elektron valensi (terluar) 3s sebanyak 1 elektron, berarti termasuk golongan IA.  Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah.
 Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil
2. Unsur Ga dengan nomor atom 31, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
dari jari-jari ion negatifnya.
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
Contoh:
2 1
- electron valensi 4s 4p , berarti golongan IIIA. jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl-
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba2+
3. Unsur Sc dengan nomor atom 21, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
2. Potensial Ionisasi
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
Potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling
- 3d1 4s2 berarti golongan IIIB. lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas.
 Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah.
4. Unsur Fe dengan nomor atom 26, konfigurasinya : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang.
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
3. Affinitas Elektron
Affinitas electron adalah besarnya energi yang dibebaskan pada saat atom suatu unsur Keterangan: tanda-tanda panah di atas mempunyai arti sebagai berikut
dalam keadaan gas menerima elektron.
  : artinya, dalam satu periode dari kiri ke kanan
 Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan affinitas elektron bertambah.
  : artinya, dalam satu periode dari kanan ke kiri
 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah affinitas elektron berkurang.
  : artinya, dalam satu golongan dari atas ke bawah
4. Keelektronegatifan
 : artinya, dalam satu golongan dari bawah ke atas
Keelektronegatifan adalah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron ke arah
intinya dan digunakan bersama.

SECARA DIAGRAMATIS SIFAT-SIFAT INI DAPAT DISAJIKAN SEBAGAI BERIKUT

1. Jari-jari atom PERANAN ELEKTRON DALAM IKATAN KIMIA


2. Sifat logam
3. Sifat elektropositif Teori duplet dan oktet dari G.N. Lewis merupakan dasar ikatan kimia. Lewis mengemukakan
4. Reduktor bahwa suatu atom berikatan dengan cara menggunakan bersama dua elektron atau lebih
5. Sifat basa/oksida basa untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia (ns 2np6).

Teori ini mendapat kesulitan, yakni:

makin besar/kuat
1. Pada senyawa BCl3 dan PCl5, atom boron dikelilingi 6 elektron, sedangkan atom fosfor
1. Sifat elektronegatif dikelilingi 10 elektron.
2. Oksidator 2. Menurut teori ini, jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk suatu unsur tergantung
3. Potensial ionisasi jumlah elektron tak berpasangan dalam unsur tersebut.
4. Affinitas elektron Contoh : 8O : 1s2 2s2 2p2 2px2 2py1 2pz1
5. Keelektronegatifan Ada 2 elektron tunggal. sehingga oksigen dapat membentuk 2 ikatan (H-O-H; O=O), akan
tetapi:
5 B : 1s2 2s2 2px1
Sebenarnya hal ini dapat diterangkan bila kita ingat pada prinsip Hund, dimana cara golongan VIA den VIIA). Makin besar perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang
pengisian elektron dalam orbital suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin bersifat ionik.
membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah
elektron. Pada umumnya, unsur-unsur yang mudah membentuk ikatan ion adalah:
2 2 1 2 1 1 1
Contoh : 5B : 1s  2s  2p    (hibridisasi) 1s  2s  2px  2py
x - IA  VIIA atau VIA
Tampak setelah terjadi hibridisasi untuk berikatan dengan atom B memerlukan tiga buah - IIA  VIIA atau VIA
elektron, seperti BCl3. - Unsur transisi  VIIA atau VIA
3. Menurut teori di atas, unsur gas mulia tidak dapat membentuk ikatan karena di
sekelilingnya telah terdapat 8 elektron. Tetapi saat ini sudah diketahui bahwa Xe dapat Contoh:
membentuk senyawa, misalnya XeF2 den XeO2. Na+  Na + e-
2 2 6 1
Teori lain adalah teori ikatan valensi. Dalam teori ini ikatan antar atom terjadi dengan 1s 2s 2p 3s 1s 2s 2p6 (konfigurasi Ne)
2 2

care saling bertindihan dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpang Atom Cl (VIIA) mudah menerima elektron sehingga elektron yang dilepaskan oleh atom Na
tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang berlawanan. akan ditangkap oleh atom Cl.

BEBERAPA MACAM IKATAN KIMIA YANG TELAH DIKETAHUI, ANTARA LAIN : Cl + e-  Cl-
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (konfigurasi Ar)
A. Ikatan antar atom 1. Ikatan ion = elektrovalen = heteropolar
2. Ikatan kovalen = homopolar
3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar Antara ion-ion Na+ dan Cl- terjadi gaya tarik menarik elektrostatik, sehingga membentuk
4. Ikatan logam
B. Ikatan antar molekul 1. Ikatan hidrogen senyawa ion Na+Cl-.
2. Ikatan van der walls Contoh lain : CaCl2 , MgBr2, BaO , FeS dan sebagainya.

Sifat-sifat senyawa ionik antara lain:


Ikatan Ion = Elektrovalen = Heteropolar
Ikatan ion biasanya terjadi antara atom-atom yang mudah melepaskan elektron (logam- a. bersifat polar
logam golongan utama) dengan atom-atom yang mudah menerima elektron (terutama b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya menghantarkan arus listrik T = momen dipol
e. larut dalam pelarut-pelarut polar n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l = jarak antara kedua inti atom

Ikatan Kovalen = Homopolar 2. Ikatan Kovalen Non Polar


Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang Titik muatan negatif elektron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentukuya
membentuk ikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan mendapat
yang mempunyai perbedaan elektronegativitas rendah atau nol. Seperti misalnya : H 2, CH4, gaya tarik yang sama.
Cl2, N2, C6H6, HCl dan sebagainya. Contoh:
Kedua atom H mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Karena arah tarikan simetris, maka titik muatan negatif elektron persekutuan berhimpit.
Contoh lain adalah senyawa CO2, O2, Br2 dan lain-lain
Ikatan kovalen terbagi atas: Ikatan Kovalen Koordinasi = Semipolar
1. Ikatan Kovalen Polar Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai
Atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap pasangan bersama berasal dari salah satu atom yang membentuknya.
elektron persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Jadi di sini terdapat satu atom pemberi pasangan elektron bebas (elektron sunyi),
Elektron persekutuan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya sedangkan atom lain sebagai penerimanya.
terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Syarat pembentukannya:
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga 1. Atom yang satu memiliki pasangan elektron bebas.
pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif 2. Atom lainnya memiliki orbital kosong.
sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif. Contoh:
Pemisahan muatan ini menjadikan molekul itu bersifat polar dan memiliki "momen dipol" - Ion hidronium (H3O+) : H2O + H+  H3O+ (l)
sebesar: - Ion amonium : NH4+

T=n.l
Ikatan Logam
dimana :
Pada ikatan kovalen, elektron-elektron ikatan seolah-olah menjadi milik sepasang atom, dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang
sehingga tidak dapat bergerak bebas. Pada logam, elektron-elektron yang menyebabkan berlawanan.
terjadinya ikatan di antara atom-atom logam tidak hanya menjadi milik sepasang atom saja, Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh karena distribusi muatan yang berbentuk
tetapi menjadi milik semua atom logam, sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas. bola, oleh sebab itu pada umumnya ikatan s - s relatif lemah.
Karena itulah maka logam-logam dapat menghantarkan arus listrik. Sub kulit "p" dapat bertindih dengan sub kulit "s" atau sub kulit "p" lainnya, ikatannya relatif
lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit "p" terkonsentrasi pada arah tertentu.

Ikatan Hidrogen Contoh:


Ikatan ini merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai a. Molekul HF : - konfigurasi atom H : 1s1
keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. - konfigurasi atom F: 1s2 2s2 2Px2 2py2 2pz1
Contoh: Tumpang tindih terjadi antara sub kulit 1s dari atom H dengan orbital 2p z dari aton, F.
- molekul H2O Pertindihan demikian disebut pertindihan sp.
- molekul HF
Ikatan Van Der Walls b. Molekul H2O : - konfigurasi atom H : 1s1
Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya. Jarak antara - konfigurasi atom O: 1s2 2s2 2Px2 2py1 2pz1
molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya sangat lemah. Pada penurunan Dalam atom O terdapat 2 elektron dalam keadaan yang tidak berpasangan (orbital 2p y dan
suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa cair atau padat. Pada keadaan ini jarak antara 2pz), masing-masing orbital ini akan bertindihan dengan orbital 1s dari 2 atom H. Kedudukan
molekul-molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relatif lebih kuat. Gaya orbital-orbital p saling tegak lurus, diharapkan sudut ikatannya sebesar 90 o, tetapi karena
tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya Van der walls. adanya pengaruh pasangan elektron 2p x, maka kedua ikatan tersebut akan tertolak dan
membentuk sebesar 104.5o.

c. Molekul CH4 : - konfigurasi atom H: 1s1


BENTUK MOLEKUL - konfigurasi atom C: 1s2 2s2 2Px1 2py1 2pz0
Untuk mengikat 4 atom H menjadi CH 4, maka 1 elektron dari orbital 2s akan dipromosikan ke
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan bahwa orbital 2pz, sehingga konfigurasi elektron atom C menjadi: 1s 1 2s1 2px1 2py1 2pz1 . Orbital 2s
ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom. Elektron mempunyai bentuk yang berbeda dengan ketiga orbital 2p, akan tetapi ternyata kedudukan
keempat ikatan C-H dalam CH4 adalah sama. Hal ini terjadi karena pada saat orbital 2s, 2p x,
2py dan 2pz menerima 4 elektron dari 4 atom H, keempat orbital ini berubah bentuknya
sedemikian sehingga mempunyai kedudukan yang sama. Peristiwa ini disebut "hibridisasi".
Karena perubahan yang terjadi adalah 1 orbital 2s dan 3 orbital 2p, maka disebut hibridisasi
sp3. Bentuk molekul dari ikatan hibrida sp3 adalah tetrahedron.

Beberapa Bentuk Geometrik, antara lain:

Jumlah ikatan Bentuk geometrik


Jenis ikatan
maksimum

sp 2 Linier
2
sp 3 Segitiga datar
sp3 4 Tetrahedron
3
dsp 5 Trigonal bipiramid
2 2
sp d ; dsp 4 Segiempat datar
d2sp3 ; sp3d2 6 Oktahedron

Você também pode gostar