Você está na página 1de 10

c c


 


    

 c 

 

c
   

p p p


´Seorang pasien perempuan berusia 52 Tahun datang ke RS,pasien mengeluh


mata kanannya sejak 3 bulan lalu pandangan kabur makin lama makin buram
seperti ada kabut hitam keluhan mata merah,melihat silau,nyeri pada mata,sakit
kepala dsangkal tidak pernah terjatuh dari hasil pemeriksaan lensa od/os :keruh
grade 1,vitreus od sulit dinilai ,pupil bulat aa/vv 2/3,CD 0,3 ² 0,5 reflex macula
(+),perdarahandot (+).eksudat hard (+)

A.? ›endahuluan

Retinopati diabetes merupakan komplikasi diabetes yang mengakibatkan


kerusakan pada jaringan kapiler yang menyuplai darah ke retina. ›enyakit mata
pada diabetes adalah:
^? Retinopati
^? uatarak: katarak senil tahap awal yang berkembang pada usia muda
pada penderita diabetes atau bentuk katarak yang lebih spesifik untuk
diabetes berpengaruh pada perubahan dalam pengobatan diabetes.
^? ‘ritis: penderita diabetes dengan kontrol glikemik yang buruk rentan
terhadap suatu peradangan pada mata yang disebut iritis. Gejala klinis
yang ditimbulkan berupa rasa sakit pada mata sehingga perlu
penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan secepatnya.
›ada pemaparan ini, retinopati diabetes yang menjadi tujuan
pembahasan. Sedangkan penyakit mata diabetik lain seperti katarak dan iritis
bukan merupakan tujuan pembahasan.

B. ? ›engertian
Retinopati diabetes adalah penyakit mata yang sering terjadi pada
penderita diabetes. Mereka yang menderita diabetes juga beresiko tinggi
untuk mengidap penyakit mata lainnya seperti glaukoma dan katarak. Semua
penyakit mata ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan berat hingga
kebutaan.
C. ? Etiologi
›roses penyakit retinopati diabetik terjadi akibat perubahan-perubahan
yang terjadi pada pembuluh darah retina, yaitu suatu membran tipis yang
terbentuk dari sel-sel saraf yang berjejer di belakang 2/3 bola mata. Sel-sel
saraf pada retina akan menerima cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak
tentang apa yang dilihat oleh mata.
Retinopati diabetikum terjadi karena adanya kerusakan pada
pembuluh darah yang menuju ke retina.
uadar gula darah (glukosa) yang tinggi pada diabetes menyebabkan penebalan
pembuluh darah yang kecil.
›ada stadium awal (retinopati non -proliferatif), pembuluh darah
menjadi berlubang-lubang dan isinya merembes ke dalam retina,
menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
›ada stadium lanjut (retinopati proliferatif), terjadi pertumbuhan
pembuluh darah yang baru di dalam mata.
›embuluh darah yang baru ini sangat rapuh dan bisa mengalami
perdarahan sehingga menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Beratnya retinopati dan penurunan fungsi berhubungan dengan kadar
glukosa dan lamanya seseorang menderita diabetes.
Biasanya retinopati baru terjadi dalam waktu 10 tahun setelah seseorang
menderita diabetes.
D.? ›atofisiologi
Retinopati diabetika merupakan mikroangiopati, sebagai akibat dari
gangguan metabolik, yaitu defisiensi insulin dan hiperglikemi. ›eningkatan
gula darah sampai ketinggia tertentu, mengakibatkan keracunan sel-sel tubuh,
terutama darah dan dinding pembuluh darah, yang disebut glikotoksisitas.
›eristiwa ini merupakan penggabungan ireversibel dari molekul glukose
dengan protein badan, yang disebut glikosilase dari protein.
Dalam keadaan normal glikosilase ini hanya sekitar 4-9%, sedang pada
penderita diabetes mencapai 20%. Glikosilase ini dapat mengenai isi dan
dinding pembuluh darah, yang secara keseluruhan dapat menyebabkan
meningkatnya viskositas darah, gangguan aliran darah, yang dimulai pada
aliran didaerah sirkulasi kecil, kemudian disusul dengan gangguan pada
daerah sirkulasi besar dan menyebabkan hipoksi jaringan yang diurusnya.
uelainan-kelainan ini didapatkan juga di dalam pembuluh-pembuluh darah
retina yang dapat diamati dengan melakukan
å? ´Fundus fluorescein angiographyµ.
å? ›emotretan dengan memakai film berwarna.
å? Rftalmoskop langsung dan tak langsung.
å? Biomikroskop (slitlamp) dengan lensa kontak dari Goldman.
Mula-mula didapatkan kelainan pada kapiler vena, yang dindingnya
menebal dan mempunyai afinitas yang besar terhadap fluoresein. ueadaan ini
menetap untuk waktu yang lama tanpa mengganggu penglihatan. Dengan
melemahnya dinding kapiler, maka akan menonjol membentuk
mikroaneurisma. Mula-mula keadaan ini terlihat pada daerah kapiler vena
sekitar makula, yang tampak sebagai titik-titik merah pada oftalmoskopi.
Adanya 1-2 mikroaneurisma sudah cukup mendiagnosa adanya retinopati
diabetika.
E. ? Tipe / macam-macam Retinopati diabetes
Retinopati diabetik terdiri dari 2 stadium, yaitu :
^?       . Merupakan stadium awal dari proses penyakit
ini. Selama menderita diabetes, keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh
darah kecil pada mata melemah. Timbul tonjolan kecil pada pembuluh darah
tersebut (mikroaneurisma) yang dapat pecah sehingga membocorkan cairan
dan protein ke dalam retina. Menurunnya aliran darah ke retina
menyebabkan pembentukan bercak berbentuk ´cotton woolµ berwarna abu-
abu atau putih. Endapan lemak protein yang berwarna putih kuning (eksudat
yang keras) juga terbentuk pada retina. ›erubahan ini mungkin tidak
mempengaruhi penglihatan kecuali cairan dan protein dari pembuluh darah
yang rusak menyebabkan pembengkakan pada pusat retina (makula).
ueadaan ini yang disebut makula edema, yang dapat memperparah pusat
penglihatan seseorang.
^?      . Retinopati nonproliferatif dapat berkembang menjadi
retinopati proliferatif yaitu stadium yang lebih berat pada penyakit retinopati
diabetik. Bentuk utama dari retinopati proliferatif adalah pertumbuhan
(proliferasi) dari pembuluh darah yang rapuh pada permukaan retina.
›embuluh darah yang abnormal ini mudah pecah, terjadi perdarahan pada
pertengahan bola mata sehingga menghalangi penglihatan. Juga akan
terbentuk jaringan parut yang dapat menarik retina sehingga retina terlepas
dari tempatnya. Jika tidak diobati, retinopati proliferatif dapat merusak retina
secara permanen serta bahagian-bahagian lain dari mata sehingga
mengakibatkan kehilangan penglihatan yang berat atau ke butaan.
^? V   adalah pembengkakan makula; tajam penglihatan berkurang
dan terapi laser diperlukan. Dalam situasi ini, rujukan segera ke dokter mata
sangat penting. Baru-baru ini, dokter mata telah menggunakan steroid injeksi
intra-vitreal untuk mengurangi edema makula. Edema makula hampir
mustahil untuk didiagnosis menggunakan oftalmoskopi langsung.
Walaupun edema makula merupakan retinopati, banyak dokter masih
menggunakan istilah makulopati untuk menggambarkan lesi di sekitar
makula. Hal ini sering dikaitkan dengan penurunan tajam penglihatan, dapat
mengakibatkan kebutaan dan perlu ditangani segera oleh dokter spesialis
mata.

F.? Gejalanya berupa:


# ›enurunan ketajaman penglihatan
# ›enderita melihat bintik-bintik yang malayang-layang.
Banyak penderita yang tidak menunjukkan gejala lain sebelum terjadi
perdarahan utama pada mata.
G. ? Gejala klinis
Dalam tahap awal inisiasi, retinopati diabetes tidak menunjukkan
gejala. ›enderita dapat sering memiliki penglihatan yang baik-baik saja,
namun tidak bila sudah terjadi perdarahan di mata. Bila     
muncul, seringkali penyakit ini sudah berada pada stadium lanjut. Hal ini
membuat pengobatan jauh lebih sulit dan hasil pengobatan tidak
memuaskan.
Rleh karena itu, skrining rutin untuk mencari retinopati merupakan
hal yang sangat mendasar dalam penegakkan diagnosis diabetes.
uapan penderita diabetes akan dilakukan skrining retinopati? Rrang
dengan diabetes tipe 1 umumnya tidak mungkin tak terdiagnosis untuk
jangka waktu yang lama. Rleh karena itu apabila penderita diabetes berusia
lebih dari 10 tahun, skrining untuk komplikasi harus dilakukan dalam waktu
5 tahun sejak diagnosis awal diabetes.
Di lain pihak, orang dengan diabetes tipe 2 telah menderita diabetes
selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya. ›ada saat penegakkan
diagnosis, 30% dari orang dengan diabetes tipe 2 sudah memiliki komplikasi.
Untuk alasan ini, penting untuk mencari komplikasi pada diabetes tipe 2
pada saat penegakkan diagnosis.
Setelah skrining awal, penderita diabetes harus dinilai setiap 1 atau 2
tahun setelah skrining awal, tergantung pada keadaan retina. Namun,
penilaian mungkin perlu dilakukan lebih sering jika terdapat komplikasi atau
jika penderita telah menderita diabetes untuk waktu yang lama.
Sebelum retinopati ini dibahas, masalah penglihatan kabur ( 

) pada penderita diabetes harus didiskusikan. Adalah hal yang penting
untuk menanyakan penderita diabetes tentang gejala penglihatan kabur ini.
›ada penglihatan kabur, penderita mengalami perubahan osmotik di dal am
lensa karena fluktuasi kadar glukosa darah, dengan kata lain lensa berubah
bentuk, kemudian penglihatan menjadi kabur. Gejala klinis ini seringkali
menakutkan penderita diabetes karena mereka mengira itu adalah gejala
awal dari kebutaan. Mereka harus diberitahu sebelumnya bahwa penglihatan
akan menjadi lebih kabur beberapa minggu setelah kadar glukosa darah
berada pada keadaan stabil. Juga mereka harus disarankan untuk tidak perlu
memakai kacamata selama periode ini.
›englihatan kabur juga bisa disebabkan oleh manifestasi penyakit
mata yang lain: kemungkinan penyakit mata lain ini dapat disingkirkan
dengan pemeriksaan oftalmologi.
H. ? Faktor resiko
Ada banyak faktor risiko yang mempengaruhi perkembangan
retinopati, meliputi:
^? uontrol glikemik yang buruk. ›ada halaman selanjutnya akan
disajikan data dari uji klinis mayor yang menunjukkan fakta konklusif.
^? Semakin lama seseorang menderita diabetes, semakin besar
kemungkinan mereka untuk menderita retinopati diabetes. uontrol
glilemik dan lama seseorang menderita diabetes adalah dua prediktor
paling penting untuk kemungkinan retinopati diabetes.
^? ›rediktor penting lainnya merupakan risiko retinopati diabetes, tetapi
memiliki tingkatan risiko lebih rendah, yakni: hipertensi, kolesterol
tinggi dan penyakit ginjal.
^? uehamilan adalah faktor risiko lain. Bagaimana faktor kehamilan
mempengaruhi retinopati akan dibahas pada pemaparan selanjutnya.
‘.? ›enatalaksanaan
Beberapa uji klinis penting telah menetapkan    untuk
retinopati diabetes. Meskipun dilakukan bertahun-tahun yang lalu, uji klinis
ini masih memiliki pengaruh besar pada cara penatalaksanaan komplikasi
diabetes.
Salah satu hasil paling penting dari uji klinis ini adalah penemuan terapi
laser yang memiliki potensi untuk menghindari kebutaan.
Retina diintervensi dengan cara berbeda sesuai jenis retinopati oleh
laser. ›ada retinopati proliferatif, diperlukan terapi laser pan-retina atau
memiliki pola tertentu di retina. ›ada kasus edema makula, diperlukan terapi
laser fokus atau terapi laser menggunakan pembatas (g).
›ada terapi laser berpola, retina perifer menjadi target. ›ada fotografi
retina, titik berwarna kuning menunjukkan laser yang ditujukan ke retina.
Laser fokal atau menggunakan pembatas yang diperlukan untuk
menargetkan lesi seperti eksudat keras atau eksudat lembut di sekitar makula.
Dalam situasi ini, seorang dokter mata, yang sangat berpengalaman dalam
melakukan terapi laser, diperlukan untuk memastikan bahwa makula, dan
dengan demikian tajam penglihatan tidak terkena fokus laser.
Ada efek samping dari terapi laser yang perlu didiskusikan dengan
pasien sebelum menjalani terapi laser.
Dalam terapi laser ´pengebomanµ ( 
g) seluruh retina atau berpola
untuk retinopati proliferatif, penglihatan perifer bisa hilang dan dapat
mengakibatkan rabun senja. Dalam kasus ini, orang harus disarankan untuk
tidak mengemudi di malam hari. Mereka juga akan merasa lebih sulit untuk
melihat bila berpindah dari lingkungan terang ke gelap (misalnya memasuki
bioskop) karena mata yang menerima terapi laser kurang mengalami
penurunan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dari lingkungan
dengan cahaya terang ke lingkungan gelap.
Beberapa orang yang menjalani terapi laser akan mengalami kehilangan
persepsi warna. ›ada kenyataannya, penglihatan dapat memburuk setelah
terapi laser. Namun, terapi laser dapat menstop perkembangan retinopati dan
menyelamatkan penglihatan untuk jangka panjang. Ada beberapa aspek
tambahan untuk pengobatan retinopati. Rrang dengan retinopati memerlukan
kontrol tekanan darah yang agresif. Hal ini sangat penting dalam mengurangi
edema makula.
Seperti yang terlihat di penelitian DCCT, tindak lanjut penelitian ED‘C
dan Uu›DS dan penelitan
 
g, penting untuk meningkatkan kontrol
glukosa darah. ‘ni membantu untuk memperlambat progresivitas retinopati.
›erbaikan dalam kadar HbA1c memiliki efek positif pada pengurangan risiko
progresivitas retinopati.
Namun, kontrol glikemik harus ditingkatkan secara bertahap karena
perubahan yang cepat dalam kadar glukosa darah dapat memperburuk
retinopati. ›erburukan retinopati bersifat sementara jika kontrol kadar glukosa
darah dipertahankan.
uadar lipid harus dalam batas normal. ›enelitian menunjukkan bahwa
penggunaan aspirin tidak meningkatkan risiko pe rdarahan retina.
Hal khusus yang harus diperhatikan adalah pengaruh kehamilan pada
retinopati diabetes. uehamilan dapat menyebabkan perburukan sementara
diabetes retinopati, tetapi umumnya tidak menyebabkan perburukan
permanen. ‘dealnya seorang wanita harus memiliki penilaian status retina
sebelum hamil. Jika kehamilan tidak direncanakan, penilaian status retina
harus dilakukan sesegera mungkin. ueadaan retina harus diperiksa kembali
pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Retinopati diabetes tidak menjadi
masalah dalam diabetes gestational.
›ada orang tua, kehadiran katarak dan faktor -faktor yang berkaitan
dengan usia, seperti pupil yang sulit berdilatasi, membuat penglihatan fundus
menjadi lebih sempit.
Rperasi katarak dapat menyebabkan edema makula. Dengan demikian
sangat penting untuk memeriksa keadaan retina selama dilakukan operasi
katarak.
›ada orang tua, N›DR dengan edema makula merupakan penyebab
utama kebutaan. ›elajaran kunci yang perlu diingat adalah:
^? Seiring berjalannya waktu, sekitar 100% dari penderita diabetes akan
memiliki kemungkinan menderita retinopati.
^? uontrol glikemik yang buruk mengakibatkan semakin tinggi risiko
retinopati.
^? Ada berbagai tingkatan retinopati, yang diklasifikasikan sesuai dengan
tanda-tanda klinis. Dengan penatalaksanaan yang baik, sebagian besar
orang dengan retinopati tidak akan mengalami kebutaan.
^? Dari hasil penelitian, terbukti bahwa terapi laser terbukti mencegah
kebutaan. Jika terapi laser dilakukan ketika penglihatan masih jelas,
pengobatan lebih efektif
^? uarena retinopati bersifat asimtomatik dalam tahap awal, pemeriksaan
rutin mata oleh praktisi yang berpengalaman dalam penyakit mata
diabetes adalah suatu keharusan.
J.? ›ENCEGAHAN
Cara pencegahan yang terbaik adalah mengontrol diabetes dan
tekanan darah tinggi.
›enderita diabetes sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara rutin
(1 kali/tahun), yang dimulai pada tahun ke 5 setelah terdiagnosis menderita
diabetes.
Daftar pustaka

Anonim. Retinopati Diabetes. www.siteadvisor.cn/sites/idf.org


/downloads/edu_modules_sec5. Diakses Desember 2006.

http://belibis-a17.com/2009/02/14/retinopati -diabetik-non-proliferatif/

http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=+proliferatif+retinopati+diabet
ik+dengan+perdarahan+vitreus+pada+okula+dekstra

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CC0QFjAD&url=htt
p%3A%2F%2Frumahdiabetes.com%2F2008%2F08%2Fretinopati -diabetik

http://www.f-buzz.com/2008/09/09/penyakit -mata-retinopati-diabetes/

http://www.indonesiaindonesia.com/f/13213 -retinopati-diabetikum/

http://rachman-soleman.blogspot.com/2010/09/retinopati -diabetik.html

Você também pode gostar