Você está na página 1de 4

Kandungan ASI nyaris tak tertandingi.

ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan


untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya.
Kandungan ASI yang utama terdiri dari:

1. LAKTOSA

merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi .
Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam
perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa
pertumbuhan bayi.

2. LEMAK

merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi  utama bayi serta berperan
dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial
yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat  yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan
DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

3. OLIGOSAKARIDA

merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti
meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.

4. PROTEIN

Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa
yang berperan dalam proses ingatan.

Komposisi zat utama dalam ASI:

1. Laktosa- 7gr/100ml.
2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
Kita sering mendengar kampanye agar tiap ibu yang baru melahirkan memberikan ASI pada sang buah
hati, bahkan sebisa mungkin ASI eksklusif, yaitu ASI tanpa makanan lain pendamping ASI selama
setidaknya empat bulan pertama usia bayi. ASI memang makanan yang paling cocok untuk bayi manusia,
demikian pula halnya dengan susu sapi, tentunya paling cocok untuk bayi sapi, dan bukan bayi manusia.
Untuk lebih meyakinkan, berikut beberapa keunggulan ASI dibanding dengan susu formula.

Sumber gizi sempurna

ASI : Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan bayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga
mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein
utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan
nprotein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.

Susu formula : Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi.
Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan
whey dan casein dalam susu sapi adalah 20 : 80.

Mudah dicerna

ASI : Pembentukan enzim pencdrnaan bayi baru sempurna pada usia kurang dari 5 bulan. ASI mudah
dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan.

Susu formula : sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencernqaan. Akibatnya, lebih banyak sisa
pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme (proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh
menjadi energi, sel-sel baru, dan lain-lain) yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.

Komposisi sesuai kebutuhan

ASI : Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Misalnya
kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran) terbukti
mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah
dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang
seperti ini akan membantu system pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal.
Selain itu komposisi ASI pada saat mulai menyusui ( fore milk ) berbeda dengan komposisi pada akhir
menyusui ( hind milk ). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi
kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hind milk (berwarna putih dan kental). Makanya,
jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara
yang sedang diisapnya belum habis.
Susu formula : komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).

Mengandung zat pelindung

ASI : Mengandung banyak zat pelindung, antara lain immunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup.
Selain itu, ASI mengandung faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteri
Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang
ditimbulkan oleh infeki beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli .

Susu formula : hanya sedikit mengandung immunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang
“salah” (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi,. Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel
lain dalam keadaan hidup.

Cita rasa bervariasi

ASI : cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan
dan minuman yang dikonsumsi ibu.

Susu formula : bercita rasa sama dari waktu ke waktu.

MUNGKIN tak ada susu apapun di dunia ini yang kandungannya bisa menyamai air susu ibu
(ASI). Kelengkapan gizi dan nutrisi yang dimilikinya memungkinkan si bayi bisa bertahan
hidup, tanpa harus mengasup makanan pendamping lainnya.

Salah satu kandungan penting dalam ASI adalah kolostrum. Zat ini berfungsi melindungi bayi
dari berbagai penyakit. Dalam kolostrum terdapat protein, vitamin A, karbohidrat, dan lemak
rendah yang berguna bagi bayi di hari-hari pertamanya.

Selain kolostrum, ASI juga mengandung taurin, decosahexanoic acid (DHA), dan arachidonic
acid (AA). Ketiga kandungan tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak bayi.

Memang, beberapa susu formula sudah memasukkan komposisi ini. Cuma, menurut ahli gizi
Universitas Indonesia Susianto, kandungan gizi dalam susu formula seringkali tidak stabil karena
adanya perubahan suhu. Maklum, biasanya, kandungan DHA dan AA dalam susu formula
diambil dari ikan. "Kalau kandungan gizi di ASI pasti stabil," katanya.
Kelebihan utama ASI lainnya yang tak dimiliki oleh susu lainnya adalah zat imunologik. ASI
mengandung zat antiinfeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Zat imun itu ada pada
immunoglobulin, sekretori, dan laktoferin.

Zat immunoglobulin yang terdapat dalam kolostrum berfungsi mencegah terjangkitnya penyakit
pada bayi. Lalu, zat sekretori yang dapat melumpuhkan bakteri patogen e-coli serta berbagai
virus pada saluran pencemaan. Sementara laktoferin, sejenis protein, merupakan komponen zat
kekebalan yang berfungsi mengikat zat besi di saluran pencemaan.

Meski kandungan gizi dalam ASI-begitu banyak, zat-zat tadi bakal mudah terserap tubuh bayi.
Kandungan protein whey memudahkan penyerapan lebih besar dibandingkan susu sapi atau susu
formula.

Menurut Dokter Mulyadi dari Medizone Clinic, komposisi gizi yang ada di ASI sebenarnya tak
akan berbeda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Tapi, apa yang dikonsumsi oleh sang
ibu memang akan memberi pengaruh, baik ke kualitas gizi maupun rasa ASI itu sendiri.

Makanya, ibu yang tengah menyusui sangat disarankan untuk menjaga pola makannya. Artinya,
jangan sampai kurang dan harus bergizi. Selain itu, makanan dengan citarasa yang kuat seperti
asam atau pedas juga sebaiknya dihindarkan dulu.

Karena, makanan jenis itu akan membuat rasa ASI tidak enak untuk bayi. Meminum banyak air
putih dan susu bagi ibu menyusui juga sangat dianjurkan. Selain demi menjaga asiupan ASI
terhadap bayi, makanan jenis itu sangat berguna untuk menjaga kesehatan sang ibu sendiri.

Você também pode gostar