Você está na página 1de 13

Tugas Akhir Mata Kuliah Perilaku Konsumen

ANALISIS TREND WAKTU IKLAN COCACOLA: IKLAN


MENCERITAKAN GAYA HIDUP MASYARAKAT ATAU MEMBENTUK
GAYA HIDUP MASYARAKAT?

Oleh:
DEVI SEFTIANINGRUM
040710601

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
ANALISIS TREND WAKTU IKLAN COCACOLA: IKLAN
MENCERITAKAN GAYA HIDUP MASYARAKAT ATAU MEMBENTUK
GAYA HIDUP MASYARAKAT?
Oleh: Devi Seftianingrum

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan perilaku


konsumen untuk membeli sebuah produk. Gaya hidup masyarakat yang semakin
berubah dan tingkat konsumsi barang dan jasa semakin sulit diprediksi menandakan
teknologi berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat yang awalnya tradisional
menjadi gaya hidup yang modern.
Marketer memanfaatkan teknologi untuk membuat iklan yang digunakan
untuk mengenalkan produk kepada masyarakat dan juga membujuk konsumen untuk
melakukan sesuatu, biasanya untuk membeli sebuah produk. Agar periklanan dapat
menarik dan berkomunikasi dengan khalayaknya dalam cara tertentu sehingga
membuahkan hasil yang diinginkan, para pengiklan harus memahami masyarakat.
Mereka harus mengakrabkan diri dengan cara berpikir konsumen dengan faktor-
faktor yang memotivasi mereka dengan lingkungan dimana mereka hidup.
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari.
Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat
rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana
mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa
mereka membeli.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN


Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari
pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi
dari pembeli.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku
konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya,
subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar,
persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat
dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-
budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi
yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi
empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area
geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering
kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan
lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya
mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh
satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.

Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti
umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta
kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh
tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi
tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya
mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani
hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar
berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas
rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan
yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan
hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh
kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang
secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga
mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian adalah
karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya
terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu
variabel yang sangaat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-
jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-
jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat
faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan. Motivasi
merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari
cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik,
kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa
haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik
yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk
diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-
beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
• Perhatian yang selektif
• Gangguan yang selektif
• Mengingat kembali yang selektif
Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu
Coca Cola merupakan perusahaan raksasa dibangun pada tahun 1886.
Periklanan Coca Cola dimulai pada awal 1890an. Dalam tulisan ini akan membahas
periklanan produk Coca Cola dari mulai tahun 1920 hingga saat ini.

IKLAN COCA COLA TAHUN 1920


Pada tahun 1920 kondisi pada saat itu masih sangat sederhana. Iklan
dikeluarkan di kota New York dan pada koran/surat kabar saja. Gaya hidup
masyarakat yang masih sederhana menganggap bahwa minuman Coca Cola masih
tidak banyak dikonsumsi masyarakat luas. Gaya komunikasi pada iklan Coca Cola
1920 cukup sederhana dan menggunakan tagline yang easy listening. Saat itu tidak
menggunakan model iklan sebagai endorser produk karena memang dunia
periklanan dan permodelan masih belum berkembang pesat, sehingga iklan Coca
Cola hanya menggunakan sketsa gambar yang tampak pada gambar dibawah ini.
Coca Cola masih belum mendunia pada tahun
1920. Masyarakat Amerika pada saat itu
masih diliputi perang dunia, rasisme, gaya
hidup yang sederhana dan terjadi gap yang
sangat signifikan antara masyarakat kaya dan
miskin. Tampak pada gambar disamping
tangan yang memegang gelas menggunakan
jas. Hal ini berarti pada saat itu Coca Cola
mentarget kalangan ekonomi atas yang akan
mengkonsumsi produknya, meskipun pada
saat itu harga Coca Cola relatif murah.

IKLAN COCA COLA PADA TAHUN 1935


Pada tahun 1935 keadaan dunia masih sangat sederhana, teknologi yang
berkembang sedemikian rupa, alat transportasi yang masih belum maju, serta alat-
alat produksi yang masih terbilang sederhana sehingga produksi sebuah pabrik masih
belum mencapai efisiensi dan efektifitas. Namun perkembangan Coca Cola sampai
tahun 1935 semakin meningkat dan pangsa pasar pun tak hanya pada kalangan atas.
Terlihat pada gambar diatas seorang pria melakukan perjalanan jarak jauh yang
menggunakan keledai dan berhenti sejenak untuk beristirahat. Kondisi ini
menggambarkan bahwa gaya hidup masyarakat saat itu adalah alat transportasi
dengan menggunakan keledai dan akan melakukan peristirahatan mencari air untuk
melepas dahaga. Coca Cola dengan cerdas menggunakan event seperti itu sebagai
iklan produknya untuk menarik masyarakat Amerika pada saat itu.

IKLAN COCA COLA PADA TAHUN 1940


Pada tahun 1940 terjadi perang dunia dan berbagai macam konflik yang ada
di bumi ini. Namun perusahaan Coca Cola semakin dapat bertahan seiring
berjalannya waktu. Brand Coca Cola yang semakin dikenal masyarakat luas
mengakibatkan produk ini semakin banyak dinikmati konsumen dan sangat loyal
kepada brand ini.
Salah satu iklan Coca Cola
pada tahun 1940 tampak pada
gambar disamping. Iklan
tersebut merangsang kepada
konsumen bahwa apabila
merasa kehausan sebaiknya
meminum Coca Cola dan
merasakan kesegaran setelah
meminumnya.

IKLAN COCACOLA TAHUN 1951


Pada tahun 1951 dunia semakin berkembang, perusahaan Coca Cola sudah
hampir menguasai pasar dunia. Dunia entertainment, pertelevisian, dan juga
teknologi semakin maju. Gaya hidup masyarakat mulai berubah, dan juga terjadi
akulturasi budaya yang melalui berbagai media.
Terlihat pada gambar disamping salah satu
iklan Coca Cola pada tahun 1951 menggunakan
model iklan sebagai endorser produk Coca
Cola. Dalam gambar, iklan Coca Cola
menggunakan pendekatan sosial, yaitu
mengangkat tema keluarga. Dalam gambar
terlihat seorang ibu yang menaruh Coca Cola
ke dalam kulkas. Ini menggambarkan
keseharian masyarakat Amerika saat itu adalah
senang berkumpul dengan keluarga dan
menciptakan persepsi masyarakat bahwa Coca
Cola dikonsumsi saat ada pertemuan keluarga.

IKLAN COCA COLA TAHUN 1960


Pada tahun 1960 masyarakat Amerika
semakin berkembang dengan pesat karena
teknologi adalah faktor utama yang
merubah gaya hidup manusia. Perilaku
konsumen yang semakin tidak dapat
diketahui semakin membuat marketer
berpikir lebih cerdas untuk memasarkan
produknya dan membuat iklan yang
semakin komunikatif agar menjaga bahwa
sebuah produk masih sustain dipasaran.
Sehingga masyarakat mengetahui
ke’ada’an sebuah produk itu dipasaran.
Coca Cola merupakan perusahaan yang sudah kuat di pasaran. Brand Coca Cola
telah berhasil menduduki top of mind pada konsumen. Coca Cola mampu ‘mencuri
hati’ konsumen dunia dengan minuman bersodanya dan competitor pun sangat sulit
untuk menembus pasar minuman bersoda. Meskipun demikian, Coca Cola tidak
pernah absen dari dunia periklanan. Coca Cola mencoba menghadirkan kesan-kesan
baru dalam konsumen setianya dengan tetap sustain memasang iklan di dalam dunia
pertelevisian maupun media cetak.
Pada gambar disamping merupakan salah satu iklan Coca Cola di sebuah media
cetak Amerika. Terlihat tagline Coca Cola dari tahun ke tahun berubah-ubah. Setiap
tahunnya, dapat dianalisis bahwa Coca Cola mengambil tema untuk mngiklankan
produknya. Untuk gambar disamping, Coca Cola mengangkat tema ‘Fresh’ yang
tidak banyak menggambarkan kondisi gaya hidup masyarakat amerika saat itu. Coca
Cola semakin melambungkan produksinya ke berbagai negara.

IKLAN COCA COLA TAHUN 1970


Pada tahun 1970 teknologi sudah semakin maju. Munculnya komputer, dunia
pertelevisian, alat transportasi yang semakin maju pesat, mendorong perusahaan
Coca Cola untuk ekspansi produknya ke berbagai negara. Salah satunya adalah di
Indonesia. Coca Cola mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1970-an.
Gambar disamping merupakan salah
satu iklan Coca Cola pada salah satu
media cetak di Amerika. Iklan Coca
Cola yang bersifat universal mampu
mempertahankan brand hingga
membuat konsumen bersifat loyal dan
melakukan pembelian secara sustain.
Pada tahun 1970 gaya hidup
masyarakat mulai meningkat, bergaya
retro, dan fashionable. Karakter
konsumen yang mulai bargabung
dalam komunitas-komunitas dan
sangat senang dengan party.

IKLAN COCACOLA TAHUN 1982


Coca Cola semakin merambah ke berbagai negara. Coca Cola mampu menempatkan
diri pada posisi teratas di benak konsumen. Pelanggan yang loyal serta meraup
pangsa pasar yang sangat besar, membuat perusahaan ini sangat eksis di bagian dunia
manapun.
Gambar iklan ini
mengambil tema
kesegaran. Dapat
dilihat logo Coca Cola
yang tidak berubah
menankan bahwa Coca
Cola mempertahankan
brand yang telah diciptakan. Pada tahun 1982 masyarakat Amerika pada saat itu
mulai hidup modern. Mengalami kemajuan dalam berpikir, sehingga Coca Cola
menggunakan iklan yang sangat sederhana.

IKLAN COCACOLA TAHUN 1990


Coca cola tidak memandang berbagai suku,
ras, agama, gender untuk beriklan dalam
produknya. Coca Cola juga mengankat teman
jokes sehingga dapat diterima masyarakat
luas. Terlihat pada gambar disamping, seekor
beruang kutub meminum sebotol Coca Cola
yang mampu mebuat orang terheran-heran
dengan
iklan semacam ini. Coca Cola mencoba
menceritakan bahwa Coca Cola tidak hanya
diminum pada saat kepanasan saja. Melainkan
juga cocok diminum pada saat cuaca dingin. Hal
ini menandakan bahwa konsumen Coca Cola
tidak memandang panas atau dingin tetap loyal
terhadap brand ini. Produk ini sudah mencapai
tahap kedewasaannya dan mempertahankan apa
yang telah didapatkan dari pasar selama ini.
IKLAN COCACOLA TAHUN 2000
Pada tahun 2000, gaya hidup masyarakat berubah
drastis. Kemajuan teknologi yang super cepat dan
juga adanya perdagangan bebas dan globalisasi
sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
Masuk dan berkembangnya internet, dunia
entertainment, televisi, musik dan lain sebagainya
telah mempengaruhi pola hidup manusia. Seakan
lifestyle tidak lepas dengan hidup manusia.
Munculnya mp3, ipod, dsb., mempengaruhi pola
hidup masyarakat, khsusnya orang-orang yang
beranjak remaja. Iklan disamping menandakan
bahwa remaja pada saat tahun 2000 sangat
menyukai musik, party, hura-hura, sehingga untuk mempertahankan brand ini Coca
Cola membuat iklan yang menceritakan kondisi saat itu. Perilaku konsumen yang
melakukan pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh lifestyle, sebuah
komunitas dan juga pengaruh dari orang-orang disekitarnya.

IKLAN COCACOLA TAHUN 2009


Pada tahun 2009, tak hanya peralatan teknologi sangat berkembang pesat,
juga jaringan komputer, desain grafis dan yang paling utama adalah internet sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat sekarang ini. Manusia yang terlahir di era
1980an dan besar di tahun 2000an hidupnya sangat dipengaruhi oleh kecanggihan
teknologi. Mereka tidak bisa hidup tanpa adanya handphone, notebook, ATM, dan
masih banyak lagi ke-instant-an menjalani kehidupan. Dunia marketing pun menjadi
bergeser. Situs-situs jejaring sosial telah mampu menyedot perhatian seluruh dunia
dan marketer memandang ini sebagai ‘surga’ untuk mengiklankan produknya. Tak
hanya itu juga, kecanggihan internet telah merubah gaya pembelian masyarakat.
Munculnya e-commerce, yaitu perdagangan secara elektronik sangat mempermudah
konsumen untuk membeli suatu barang.
Gambar diatas merupakan salah satu situs jejaring sosial facebook yang
sangat populer hingga sekarang. Coca Cola membuat account-nya agar dekat dengan
konsumen yang sekarang seluruh dunia mengenal facebook ini. Hal ini menandakan
bahwa perusahaan besar mengikuti teknologi yang dapat mempengaruhi gaya hidup
pasar. Mereka membaca peluang yang ada, dan mencoba memasuki era baru yaitu
era internet yang dapat dengan mudah konsumen mengetahui produk baru beserta
harganya dengan cepat. Dunia yang luas ini tampak sempit dengan adanya internet.
Dunia periklanan dan marketing tak lagi bergantung pada iklan yang kontemporer,
melainkan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat, akses internet tak hanya
melalui lapotop/komputer, juga pada mobilephone, smartphone, mendorong
kreatifitas marketer untuk bersaing. Kemajuan teknologi juga memicu persaingan
yang sangat ketat dan juga konsumen yang semakin kritis dapat mempengaruhi
keputusan pembelian akhir.
KESIMPULAN
Keinginan dan kebutuhan para konsumen terus-menerus berubah. Seandainya
para pengiklan berharap dapat menarik dan berkomunikasi dengan khalayak, mereka
harus mengakrabkan diri dengan cara berpikir para konsumen dengan faktor-faktor
yang memotivasi mereka, dan dengan lingkungan dimana mereka hidup. Perilaku
konsumen juga dipengaruhi oleh berbagai faktor pribadi dan psikologis yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam menciptakan iklan yang efektif perlu
memperhatikan perilaku konsumen yang hendak dituju. Pengiklan harus mengetahui
karakterisik konsumen, karena tujuan dari periklanan itu sendiri untuk membujuk
konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Karena itulah riset
perilaku konsumen yang didasarkan pada faktor budaya, sosial, pribadi serta
psikologis menjadi faktor yang sangat penting dalam menganalisis kebutuhan dan
karakteristik pembelian konsumen.
Berkembangnya teknologi yang semakin canggih, mempengaruhi gaya hidup
masyarakat secara signifikan. Manusia yang hidup di jaman sekarang tidak pernah
lepas dari alat-alat elektronik yang mempermudah pekerjaan. Hal ini sangat
mempengaruhi perilaku membeli barang-barang dan juga aktivitas keseharian. Dapat
disimpulkan bahwa iklan-iklan yang ada mencoba menggambarkan fakta-fakta yang
terjadi dalam masyarakat sekarang yang sangat dipengaruhi oleh kecanggihan alat
elektronik.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 2007, Manajemen Pemasaran, Erlangga. Jakarta.

Kotler, P & Amstrong, G.1996, Prinsip-prinsip pemasaran, Penerbit Erlangga,


Jakarta.

Kurniawan, S. 2007, ‘Konsumtif & cenderung hedonis’, Marketing, Desember,


pp.44.

Setiadi, N.J. 2003, Perilaku Konsumen, Kencana, Jakarta.

Shimp, T.A.2000, Advertising promotion and supplemental aspect of integrated


marketing communications, Harcourt, South Carolina.

Solomon.M.2008, Consumer Behavior, PrenticeHall, New York.

Teguh, H., Rusli, R.A. (terj) 1997, Manajemen Pemasaran, Ikrar Mandiriabadi,
Jakarta.

Teguh, H., Rusli, R.A. (terj) 2000, Manajemen Pemasaran, Ikrar Mandiriabadi,
Jakarta.

----. 2009. Internet Bussiness, Strategy dan Marketing Indonesia


http://www.virtual.co.id/./stop-bikin-iklan/viamobileweb., diakses pada
tanggal 31 Desember 2009 pukul 15.40 WIB

----. 2009. Classic Ads. http://www.adclassix.com/images/531920vintaget.jpg.,


diakses pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 15.45 WIB

----. 2009. Classic Ads. http://www.adclassix.com/images/20cocacola.htm., diakses


pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 15.50 WIB

----. 2009. Classic Ads. http://www.adclassix.com/images/classictvindex.jpg., diakses


pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 15.57 WIB

----. 2009. Classic Ads. http://www.adclassix.com/images/051236548958.jpg.,


diakses pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 16.05 WIB

----. 2009. Classic Ads.


http://desaingrafisindonesia.files.wordpress.com/dkv04060201.pdf.,diakses
pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 16.15 WIB

----. 2010. facebook. http://facebook.com/cocacola?


v=photos&so=0&__a=1&_fb_iframe_path=%2Fcoca-
cola#/cocacola.php. ,diakses pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 10.15
WIB

Você também pode gostar