Você está na página 1de 7

Blowdown Valve & PSV

ahmed syarif

Saya mau bertanya tentang filosofi pemasangan PSV pada vessel dan
Blowdown valve pada gas outletnya.
Sepemahaman saya keduanya berfungsi untuk menghandle over
pressure pada vessel pada kondisi tertentu dan gas keluarannya
dialirkan ke flare system.

Yang mau saya tanyakan adalah, pada saat kapan blowdawn valve
tersebut bekerja dan saat kapan PSV bekerja. Mengingat keduanya
dipasang sebagai safety dengan tujuan menghandle over pressure.

Mohon bimbingannya.

heru susanto

Dear P Syarief

Saya mau coba jawab, kalau ada yg kurang atau salah tolong dibetulin.
PSV (pressure Safety Valve) sesuai namanya berfungsi untuk safety
boiler dimana PSV akan open apabila terjadi over pressure dari setting
yang telah ditentukan.
Sedangkan blowdown valve lebih pada pengaturan sirkulasi feed
water, dimana water didalam boiler yang terkena panas terus menerus
akan mengalami penurunan kualitas sehingga harus diganti secara
periodik dengan fresh water. Water yang telah jenuh tersebut akan
dikeluarkan melalui proses blowdown.

Anto

Mas Heru,
Benar PSV akan popping pada saat terjadi over press didalam vessel
(in case boiler).
Tetapi klo untuk blowdown sy masih kurang sependapat, karna
sepengetahuan sy blowdown berfungsi sebagai valve pembuang
sludge/scalling yang ada didalam boiler secara intermitten atau
continous melalui mekanisme manual atau automatic, dan sebagai
drain pada saat cleaning boiler (shut down). Pengaturan sirkulasi feed
water terjadi pada saat boiler beroperasi mulai dari feeding sampai
return melalui beberapa equipment boiler system a.l : water softener
tank, make up water tank, dearator, condensate tank, dlsb..

agt

Filsofi pemasangan PSV adalah untuk menjaga agar vessel tersebut


tidak meledak atau pecah. Jadi biasanya setting PSV akan di buat
dibawah Design pressure Vessel tersebut.

Dalam beberapa system untuk pengamanan yang berlapis, dipasang


juga venting valve.

Cak Hud

Sependapat dengan Pak Ginting,

PSV adalah relief device yang dalam layer of protection berfungsi


untuk 'mitigation'.
sedangkan BDV adalah instrumented protective function yang dalam
layer of protection berfungsi untuk 'prevention'. aplikasi kedua2-nya
berfungsi sebagai proteksi untuk over pressure dan biasanya set
pressure untuk BDV daibawah PSV. (cmiiw).

Crootth Crootth

Cak Hud,

Cak Hud, yakin BDV itu pake set pressure buat membuka?

Cak Hud

Mas DAM,
Matur nuwun atas koreksi-nya...

Memang betul, kegunaan BDV pada umumnya untuk aplikasi


emergency de-pressuring system.

Pada saat terjadi isolasi terhadap pressure vessel oleh SDV (@ set
pressure lebih rendah dari PSV), kadang2 (?) masih ada pressure
dalam vessel tersebut. Dan bila saat itu terjadi kasus kebakaran
(seperti telah dicontohkan), suhu yang tinggi akan menurunkan
kekuatan (stress) material dari vessel ato pipe, sehingga pressure yg
masih ada dalam vessel tadi harus dibuang dengan membuka BDV (by
operator di control room). Kira2 untuk case fire seperti ini bisa gak BDV
digantikan dengan relief valve (fire case design)? (mohon pencerahan -
via japri juga boleh).

Rifai, Boorham (Jakarta)

Maksud cak garong mungkin bahwa tidak ada yg namanya SDV dan
BDV memiliki set pressure. Keduanya harus ditriger oleh pihak lain utk
membuka/menutup, misal pressure alarm high high. Yg memiliki set
point bukan SDV/BDV-nya, tapi alarmnya. Tapi tidak hanya pressure
high saja yg bisa mentriger SDV dan BDV, tapi juga yg lain. Terserah
filosofi shutdown systemnya, yg paling gampang dilihat di SAFECHART
atau Cause & Effect. Maaf kalau salah dan harap maklum kalau salah...

hermanto st.pangeran

Sedikit lebih berbeda kegunaan dari BDV di Boiler.Tempat saya bekerja


memakai Boiler yg operational pressurnya 84 bar.
Steam Production 165 kg/s
MAWP 110 bar (kalau tidak salah).
Dilengkapi dgn 3 PSV di jalur Main Steamnya.
Jika pressure 87 bar PSV 1 membuka merelease Steam ke ATM.
Jika press. 88 bar PSV 2 ikut membuka
Selanjutnya jika pressure terus naik sampai 89 bar PSV 3 ikut
membuka.
PSV 2 &3 belum pernah membuka di Perusahaan saya, karena sampai
sekarang masih tercover oleh PSV1.
Ada 2 jenis BDV yg berfungsi:
1.CBD Valve Untuk menjaga kualitas air Boiler (Continuous Blowdown
Valve) yang beroperasi secara terus menerus, dimana Flownya dijaga
max 0.05% of Steam Flow.
Berguna untuk mengurangi silica, hardness and phosphate content
dari air boiler.
2. BD Valve
Mengurangi level air di steam drum jika dibutuhkan umumnya pada
saat start up, atau jika ada pengerjaan di daerah superheater yg tidak
membutuhkan air boiler untuk di drain habis waktu shutdown.
Emergency case jika kualitas air boiler sangat jelek (very high silica,
very high conductivity, very high Phosphate, ect).

Anto

P'Hermanto,
Sekedar menambahkan bahwa CBD Valve completed with TDS
Controller, instrument inilah yang akan memberikan input ke CBD
Valve beroperasi secara terus menerus selama kualitas feed waternya
buruk, tetapi adakalanya valve ini akan off jika padatan yang
terkandung/terlarut masih dalam batas 'toleransi" pada contoller.

Baso Murdin

Dear All,
Sebagai tambahan dalam operasi boiler itu sendiri bahwa untuk
Blowdown rate sendiri dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

*qBD = qS fc / (bc - fc)


*

*Dimana : *

*qBD = blowdown rate (kg/h)*

*qS = steam consumption (kg/h)*

*fc = Total Dissolved Solids - TDS - in the feed water (ppm) *

*bc = maximum allowable Total Dissolved Solids - TDS - in the boiler


water
(ppm)*

Dimana untuk menghitung *TDS itu sendiri jika convert dari


conductivity maka formulanya adalah sbb :*

*TDS = 0.7 ó
*

*Dimana :
*

*ó = conductivity (ìs/cm)*

*Sedangakan untuk maximun allowable TDS pada Boiler itu sendiri


dapat dilihat pada pada tabel CONSENSUS ON OPERATING PRACTICES
FOR THE CONTROL OF FEEDWATER AND BOILER WATER CHEMISTRY IN
MODERN INDUSTRIAL BOILERS tahun 1994 by ASME, dimana pada
consensus tersebut menjelaskan maximun material yang ditolerir pada
kondisi berbagai range pressure operating boiler.*
Arif Trihariyadi

Dear Mas Heru & Mas Anto,

Kalau untuk boiler memang blow down valve adalah untuk menjaga
kualitas air yaitu untuk menurunkan TDS (Total Dissolve Solid) jadi
memang untuk membuang sludge / endapan yang terbentuk di bagian
dasar boiler. Pembuangan / blow down tersebut dilakukan terus
menerus secara intermittent. Sedangkan dalam aplikasi untuk gas
istilah blow down valve adalah untuk valves yang berfungsi membuang
gas yang terperangkap dalam system apabila terjadi shutdown.

Jadi menurut saya (sependek pengetahuan saya & penjelasan yang


teramat sangat sederhana - CMIIW) apabila terjadi plant shutdown dan
shutdown valves menutup, tentunya akan ada gas yang (terlanjur)
terperangkap dalam system atau plant. Gas ini tentunya harus dibuang
agar tidak menimbulkan bahaya ledakan dan kebakaran maka
blowdown valves membuka untuk membuang gas ini ke flares.

Sedangkan untuk PSV aplikasi sama baik untuk boiler maupun dalam
oil & gas adalah untuk melindungi equipment (pressure vessel) dari
bahaya overpressure.

Dulu waktu beralih dari industri boiler ke oil & gas saya juga sempat
dibingungkan oleh istilah blowdown valve ini :-)

`sigit widodo

Mas ahmed, saya coba untuk menjawab, PSV memang dipasang untuk
menghandle overpressure pada vessel atau equipment/sistem lainnya,
berdasarkan API RP 520 setting presssure nya tidak boleh lebih dari
MAWP si vessel jika hanya memasang 1 buah PSV, sistem kerjanya jika
terjadi overpressure maka gaya pegas di PSV akan dikalahkan oleh
pressure dari si vessel sehingga disc nya akan membuka dan
membuang gas ke flare (untuk closed discharge PSV), sedangkan
blowdown valve bekerja untuk memblowdown atau membuang gas jika
pada sistem tersebut shutdown atau SDV dalam keadaan tertutup
karena banyak hal semisal overpressure yang terlalu tinggi sehingga
dikhawatirkan dapat merusak PSV maka perlu di shutdown,atau karena
sebab yang lain dan kemudian gas yang masih ada di equipment
tersebut di blowdown atau dibuang ke flare. sistem kerja blowdown
valve sendiri berdasar sistem pneumatik dan berkebalikan dengan SDV
yakni FO atau Fail to Open (CMIIW)
Crootth Crootth

Mas Sigit,

1. Anda yakin kalau set pressure PSV ga boleh lebih tinggi dari MAWP
(untuk kasus blocked discharge)? anda merefer API RP 520, sudah
buka halaman 3 reccommended practice tersebut??
2. Kalau memang ada kasus set pressure PSV lebih rendah dari MAWP,
untuk kasus gerangan apa itu? apa penjelasannya?
3. Yakin nih BDV dipasang UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN PSV,
sebagaimana mas Sigit katakan?

Crootth Crootth

Dik Syarif,

PSV merupakan salah satu lapisan pelindung untuk suatu sistem


proses/pemroses yang bertekanan: bisa macam macam zat nya, bisa
slurry, hydrocarbon, water, flammable gas dll.

Banyak orang menyebutkan PSV adalah lapisan pelindung terakhir,


sebagai "pelengkap" atas perlindungan lainnya seperti process design,
process control, manual intervention and process alarm, safety
instrumented system (SIS, atau banyak orang bilang SDV atau ESD
system, HIPPS, atau interlock system, whatever you name it lah).

Sebagai pelindung terakhir, PSV sebenarnya diharapkan "tidak


bekerja". Kalaupun "bekerja", bolehlah kiranya disebut popping, tentu
semua lapisan pelindung "bisa jadi" sebelumnya gagal / tidak sempat
bekerja (control valve tidak sanggup membuang tekanan, manual
intervention dan process alarm gagal, serta SIS (atau SDV) pun gagal).

Dalam kasus kasus tertentu, PSV diharapkan bekerja meski lapisan


pelindung sebelumnya seperti SIS berhasil "bekerja dengan baik" :
kasus kebakaran di pressure vessel misalnya. Dalam hal ini PSV
bekerja membuang tekanan yang naik akibat kebakaran dan vessel
yang terisolasi oleh "bekerjanya" SIS (atau SDV).

Blowdown valve, meski berada dalam kategori lapisan pelindung yang


sama, bekerja dengan filososfi yang sedikit berbeda. Blowdown valve
sebenarnya lebih tepat disebut sebagai mitigation equipment:
dipasang untuk menghindarkan, kegagalan/kecelakaan yang lebih
besar.
Bayangkan anda memiliki pressure vessel yang terbakar, dengan
didalamnya terdapat flammable fluid (liquid dan gas), maka akan tidak
lebih berbahaya jika sebagian besar dari fluid itu dibuang ke flare (atau
containment lain) untuk menghindarkan terlepasnya sebagian besar
fluida ini ke udara jika pressure vessel ini pecah. Blowdown valve lagh
yang berfungsi membuang sebagian besar fluida ini. Sehingga yang
seharusnya jika vessel pecah menghasilkan dispersi flammable
mencapai 500 m (misalnya) dengan berfungsinya blowdown valve,
maka diharapkan dispersinya "cuma" 50 m saja (andaikan saja),
karenanya tingkat hazard nya berkurang.

Meski dimungkinkan, sangat jarang blowdown system dan PSV


berfungsi secara bersama sama.

Penggunaan lain dari blowdown valve adalah pada compressor dan


boiler (untuk yang ini saya bukan expert nya). Pada centrifugal
kompresor, setiap terjadi shutdown, blowdown diharapkan membuka
untuk membuang sebagian besar fluida di dalam sistem kompresor ke
flare (atau containment lain). Silahkan baca tulisan Cahyo dan Alvin di
www.migas-indonesia.net untuk keterangan lebih lengkap.

semoga lebih muda memahami.

Você também pode gostar