Você está na página 1de 12

ASPEK CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI

DAN KEMATIAN MAKIN AKRAB


KARYA SUBAGIO SASTROWARDOYO
DISUSUN OLEH :
ISDWIYANI
95214023

Anggota Kelompok :
• Julla Bee Imaratu – 09210141002

• Renata Ajeng – 09210141009

• Ifa Rahayu – 09210141017

• Sari Larasati – 09210141025

• Agustina Kurniati Fauzia – 09210141032


LATAR BELAKANG MASALAH

Umur citra dalam puisi merupakan unsur yang


sangat penting dalam membangun keutuhan puisi,
sebab melalui citraan kita menemukan atau
diperhadapkan dengan sesuatu yang tampak
konkret yang dapat membantu dalam
menginterprestasikan dan menghayati sebuah puisi
secara menyeluruh dan tuntas.
 Seorang penyair dapat memikat hati pembaca dengan
citraan yang digunakan karena sifat puisi yang
mengungkapkan hal secara tidak langsung tercermin
dalam citraan yang ada dalam puisi tersebut.
 Citraan dapat menampakkan kekhasan penyair dalam
mengungkapkan pengalaman hatinya. Melalui
citraan yang diciptakan dapat diketahui kecermatan
dan kemampuan pengkaryaan penyair pada objek,
hal, atau peristiwa.
 Karya sastra (puisi) terdiri atas citraan, nama,
dan juga bunyi. Penyair menuangkanj
pengalamannya dalam karya sastra melalui
sebuah citraan. Dengan demikian pemahaman
terhadap fungsi citraan dapat diartikan juga
sebagai pemahaman dan penghayatan
terhadaap pengalaman yang hendak
disampaikan.
 Citraan bukanlah pelengkap karya sastra,
melainkan merupakan salah satu unsur penting
untuk menuangkan pengalaman penyair dalam
karya sastra. Citraan dapat menjadikan karya
sastra khususnya puisi semakin memiliki daya
pikat bagi penikmat sastra. Kata – kata tertentui
dalam citraan memudahkan pembaca memahami
keadaan yang abstrak menjadi konkret oleh
citraan – citraan yang dipergunakan oleh penyair.
RUMUSAN MASALAH

1. Aspek citraan apa sajakah yang terdapat dalam


kumpulan sajak “Dan Kematian Makin Akrab”
karya Subagio Sastrowardoyo?
2. Bagaimanakah fungsi citraan dalam puisi yang
terkumpul dalam sajak “Dan Kematian Makin
Akrab” karya Subagio Sastrowardoyo?
TEORI YANG DIPAKAI

 (pradopo 1970 : 7) Puisi merupakan pengekspresian


gagasan atau ide yang membangkitkan perasaan dan
imajinatif panca indra dalam bahasa yang berirama.
Semua itu merupakan unsur penting dan digubah
dalam wujud yang paling berkesan.
 (Waluyo 1991 : 83) puisi adalah karya sastra, yang
dalam penciptaannya memanfaatkan aspek
kemudahan bahsa sebagai, medium ekspresi yang
imajinatif.
 Spences lewat Waluyo 1987 : 23. Tetapi jika
pengertian puisi ditinjau dari bentuk batinnya,
puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang
bersifat emosional dengan mempertimbangkan
dengan mempertimbagkan efek keindahan.
 (Jassin, 1959 : 30) Dalam puisi pikiran dan
perasaan seolah bersayap, ditambah lagi oleh
syarat – syarat keindahan dalam bahasa mengenai
ritma, bunyi, dan lagu. Puisi tidak mengabdi
kepada otak yang berfikir, tetapi manusia yang
merasa.
 Abrams (Nurgiyantoro 1995 : 304) dalam
dunia kesastraan dikenal adanya istilah citra
(image) dan pencitraan (imagery) yang
keduanya menyarankan pada adanya
reproduksi mental.
 Pada dasarnya masing – masing citraan
memiliki fungsi yang sama :
1. Mengkonkretkan sesuatu yang sebenarya abstrak.
2. Merangsang untuk membayangkan
(penggambaran penginderaan).
3. Efek keindahan.
4. Memadatkan makna.
5. Menciptakan suasana tertentu dalam hati
pembaca.
CONTOH PUISI
YANG MENGGUNAKAN CITRAAN GERAK

Sajak
Subagyo Sastro Wardoyo

Apakah arti sajak ini


Kalau anak semalam batuk – batuk,(dengar)
Bau vicks dan kayu putih (cium)
Melekat di kelambu. (lihat)
Kalau istri terus mengeluh (dengar)
Tentang kurang tidur, tentang
gajiku yang tekor buat
bayar dokter, bujang dan makan sehari
Kalau terbayang pantalon
Sudah sebulan sobek tak terjahit.(lihat)
Apakah arti sajak ini
Kalau saban malam aku lama terbangun :
Hiduo ini makin mengikat dan mengurung
Apakah arti sajak ini :
Diaraan anggerek tricolor di rumah atau (lihat)
Pelarian kecut ke hari akhir(cecap)

Ah, sajak ini,


Mengingatkan aku kepada langit dan mega.
Sajajk ini mengingatkan kepada kisah dan keabdian.
Sajak ini melupakan aku kepada pisau dan tali.
Sajak ini melupakan kepada bunuh diri.

Você também pode gostar