Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Indonesia.
Sejarah ASEAN
e. Singapura : S. Rajaratnam
Kelima negara itulah yang mendirikan ASEAN. Terbentuknya ASEAN ditandai dengan
ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Organisasi ASEAN pada awalnya menghindari kerja
sama dalam bidang militer dan politik.
Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN terdiri dari:
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagai pengambil keputusan utama, yang akan
melakukan pertemuan minimal 2 kali setahun;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas
ASEAN (ASEAN Community Councils);
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN
Political-Security Community Council), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community Council), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya
(ASEAN Socio-Cultural Community Council).
4. Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5. Komite Wakil Tetap untuk ASEAN yang terdiri dari Wakil Tetap negara ASEAN,
pada tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris
Jenderal dan Sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Rights body yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di
ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation) yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN
Tujuan ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain sebagai
berikut.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi
prinsip-prinsip Piagam PBB.
c. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di dalam
menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di
bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
e. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.
f. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional dan
regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat di
antara mereka sendiri.
Anggota ASEAN
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara (kecuali Timor Leste dan
Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
Peranan ASEAN
Description (Indonesia): Kemajuan ekonomi bagi suatu negara adalah sangat penting,
sebagaimana yang telah diamanalkan Deklarasi Bangkok yang merupakan tulang punggung
kerjasama ASEAN. Dengan kemajuan ekonomi yang diperoleh ASEAN tersebut sebagai
suatu persiapan yang baik bagi negara-negara ASEAN untuk menghadapi Era Perdagangan
Bebas guna sebagai penyesuaian diri. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah apa
yang menjadi tujuan pembentukan ASEAN, sejauh mana peranan ASEAN dalam
pertumbuhan perekonomian regional terhadap negara-negara anggotanya, serta sejauh
manakah kerjasama dengan negara ketiga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi ASEAN. Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research)
yaitu bersumber dari bahan-bahan buku, tulisan-tulisan ilmiah, dokumen resmi, majalah, surat
kabar, kamus dan perjanjian internasionai yang dianggap relevan dan mendukung. Yang
merupakan tujuan ASEAN adalah seperti yang telah dikemukakan pada Deklarasi Bangkok
adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan
kebudayaan dikawasan ASEAN melalui usaha bersama karena ASEAN merupakan wadah
untuk menyampaikan aspirasi serta masalah yang dihadapi negara-negara anggota ASEAN
yang dimana anggotanya dianggap sederajat dan mempunyai kedaulatan yang sama.
- Dalam Bidang Politik dan Keamanan
Walaupun terdapat keberagaman kondisi politik, ekonomi, dan budaya diantara negara-
negara anggotanya, ASEAN telah menumbuhkan tujuan dan arah kerjasama, khususnya
dalam mempercepat integrasi kawasan. Hal ini terlihat semakin jelas dengan disepakatinya
Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 dan Deklarasi Bali Concord II di Bali tahun
2003 mengenai upaya perwujudan Komunitas ASEAN dengan ketiga pilarnya (politik-
keamanan, ekonomi, dan sosial budaya).
Perkembangan ASEAN
Tahun 1970-an adalah masa perkembangan dan diperkokohnya ASEAN. Waktu itu
Amerika Serikat dan Uni Sovyet bertarung sengit untuk merebut lingkungan pengaruh di
seluruh jagad. Menanggapi situasi itu, negara-negara anggota ASEAN yang ingin menentukan
nasibnya sendiri sudah menyadari betapa pentingnya untuk meningkatkan kerja sama
keamanan kolektif dalam rangka menyeimbangi pengendalian negara-negara adi kuasa
terhadap kawasan Asia Tenggara. Tahun 1971, ASEAN dalam pertemuannya di Kuala
Lumpur mengumumkan Deklarasi Netralisasi Asia Tenggara, mengumumkan target
pembangunan Asia Tenggara yang "damai, bebas dan netral". Tahun 1973, ASEAN secara
kolektif memboikot "sistem keamanan kolektif Asia" yang dikemukan oleh Uni Sovyet.
Tahun 1976, Pertemuan Puncak Pertama ASEAN menandatangani Perjanjian Kerja Sama
Persahabatan Asia Tenggara dan Deklarasi Koordinasi ASEAN, menandakan penampilan
ASEAN di arena internasional sebagai kekuatan regional. Tahun 1984, Brunei masuk menjadi
anggota ASEAN.
ASEAN menaruh perhatian pula pada pembinaan mekanisme musyawarah intern, dan
secara berangsur-angsur mendirikan serangkaian mekanisme kerja, antara lain, pertemuan
puncak, pertemuan menlu, komisi eksekutif, pertemuan menteri ekonomi, pertemuan tingkat
menteri lainnya, Sekretariat ASEAN, Panitia Ad Hok serta lembaga swadaya dan semi
pemerintah. Kesemua mekanisme itu telah menyediakan jaminank uat untuk memelihara
persatuan intern ASEAN, menangani persengketaan antar anggota dan mendorong maju
perkembangan bersama.
Sejalan dengan terus meningkatnya kekuatan ekonomi dan daya pengaruh, ASEAN
memainkan peranan yang semakin besar dalam urusan regional dan internasional. Juli tahun
1994, Forum Kawasan ASEAN didirikan. Para peserta forumitu terutama bertukar pendapat
mengenai masalah politik dan keamanan Asia dan Pasifik yang menjadi perhatian bersama.
Tahun 1997, setelah terjadi krisis moneter Asia, ASEAN untuk pertama kali mengadakan
pertemuan 10 plus tiga dengan para pemimpin dari Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Oktober tahun 1994, ASEAN memprakarasi Konferensi Asia-Eropa untuk melakukan
penjajakan menyeluruh dengan para pemimpin Tiongkok, Jepang, Korea Selatan serta Komisi
Uni Eropa tentang peningkatan dialog politik, dan kerja sama ekonomi. September tahun
1999, atas prakarsa ASEAN, Forum Kerja Sama Asia Timur-Amerika Latin resmi didirikan.