Você está na página 1de 25

PENGARUH LATIHAN JUMP OVER HURDLES TERHADAP

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 1 SEMENDAWAI BARAT KABUPATEN OKU TIMUR

1. Latar Belakang

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, kemampuan sosial,

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan

lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang

direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pencapaiaan tujuan pendidikan khususnya pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan tidak dapat dicapai dengan mudah, hal ini dikarenakan masih

ditemukannya permasalahan di dalam pelaksanaannya. Salah satunya masih ada

kurangnya guru yang berkopetensi dalam mengajarkan mata pelajsanan penjasorkes,

hal ini dikarenakan masih ditemukannya mengajar yang tidak bersesuaian dengan

bidang akademik keahliannya. Sementara itu sikap guru penjasorkes dengan yang

masih terjebak dengan kewajiban untuk melaksanakan pokok-pokok bahasan yang

termuat dalam kurikulum, yang banyak hal disusun oleh para perencanaan tanpa

memperhitungkan kesulitan dilapangan.

Proses pengajaran pendidikan jasmani olahragan dan kesehatan memiliki

empat unsur utama yaitu tujuan, substansi, metode dan strategi, dan asasmen serta

1
evaluasi. Keempat unsur tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tugas utama guru

penjasorkes adalah mengelola persiapan dan keterkaitan keempat unsur tersebut

dalam sebuah mata rantai yaitu berawal pada perencanaan tujuan dan berakhirnya

pada gambaran pencapaian tujuan.

Lompat jauh merupakan keterampilan melompat sejauh-jauhnya dengan

memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik lainnya. Sedangkan latihan

jump over hurdles atau lompat gawang adalah latihan dengan beberapa rintangan

berbentuk gawang yang harus dilompati oleh pelari dengan demikian bahwa lompat

gawang adalah gabungan antara lari dan lompat. Sejalan dengan tugas utama guru

dalam pencapaian tujuan pendidikan maka metode yang digunakan peneliti untuk

menerapkan latihan lompat gawang terhadap kemampuan jauhnya lompatan adalah

metode eksperimen.

Berdasarkan pengamatan sementara dan informasi yagn peneliti dapatkan dari

guru bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri 1

Semendawai Barat Kabupaten Oku Timur , bahwa permasalahan yang timbul dalam

mencapai tujuan pendidikan jasmani adalah masih ditemukaknnya siswa yang

memiliki tingkat pendidikan jasmani yang rendah, hal ini ditunjukkan dengan sikap

pemalas siswa yang mengakibatkan hasil belajar penjasorkes siswa rendah yang

terlihat dari kemauan dan keseriusan siswa. Selain itu juga guru penjaskes SD Negeri

1 Semendawai Barat Kabupaten Oku Timur belum pernah mengajarkan cara

melakukan latihan jump over hurdles atau lompat gawang..

2
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis berniat mengangkat permasalahan

berkenaan dengan pengaurh latihan jump over hurdles terhadap kemampuan lompat

jauh di SD Negeri 1 Semendawai Barat Kabupaten OKU Timur.

2. Masalah Penelitian

2.1 Batasan Masalah

Agar permasalahan ini tidak meluas, maka penulis memberikan batasan

masalah sebagai berikut.

1) Latihan jump over hurdles yang dimaksud adalah latihan lompat gawang

dengan beberapa rintangan, berbentuk gawang yang harus dilompati pelari.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lari gawang adalah gabungan antara lari

dan lompat.

2) Lompat jauh yang dimaksud adalah keterampilan lompatan sejauh-jauhnya

dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya.

3) Siswa yang diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri I Semenadawai Barat

Kabupaten Oku Timur

2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah apakah ada pengaruh latihan jump

over hurdles terhadap kemampuan lompat jauh pada ssiwa kelas V SD Negeri 1

Semendawai Barat Kabupaten OKU Timur ?

3
3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan jump

over hurdles terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 1

Semendawai Barat Kabupaten OKU Timur.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagi guru, dapat meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan

kemampuan lompat jauh melalui latihan jump over hurdles

2) Bagi siswa, dengan latihan jump overh hurdles tentunya akan meningkatkan

kemampuan lompat yang sejauh-jauhnya

3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam latihan jump over hurdless

5. Tinjauan Pustaka

5.1 Jump Over Hurdles / lompat gawang

Menurut Donald (1991:22) “Jump Over Hurdles merupakan nomor lari dan

lompat dengan beberapa rintangan berbentuk gawang yang harus dilompati oleh

pelari dengan hasil yang maksimal”. Secara keseluruhan Jump Over Hurdles dapat

diartikan sebagai gabungan antara lari dan lompat.

4
Jump Over Hurdles dapat memupuk sikap bertanggung jawab, disiplin, jujur

dan dapat mengajarkan ritme, langkah dan tempo juga belajar menghargai, hitungan

dan panjang lompatan (Carr, 2003:61).

1) Lapangan permainan dan peralatan `

GAMBAR LAPANGAN JUMP OVER HURDLES

Keterangan gambar

Gawang terbuat dari kayu atau logam dengan berat tidak lebih dari 4 kg, panjang

gawang lebih kurang 1 meter, dan ukuran tinggi 50 sampai dengan 70 cm

Bahan yang digunakan diberi warna yang terang dan garis gelap yang kontras

agar dapat terlihat jelas oleh pelari.

2) Teknik dasar latihan jump over hurdles

Putra dan putri dapat melakukan latihan lari dan lompat gawang dengan peraturan

yang sudah ditentukan, pada saat melompati gawang gerakan yang dilakukan

secara berurutan, rileks diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga hasil

lompatan dapat maksimal.

5
Teknik dalam melakukan latihan jump over hurdles adalah sebagai berikut:

a. Siswa melakukan lompatan dengan awalan atau tumpuan dengan .. sampai

.. kali lompatan gawang yang sudah disiapkan untuk latihan.

b. Pada sat melakukan lompatan posisi kaki diangkat setinggi mungkin

secara bersamaan dan diusahakan kaki sejajar dengan bahu.

c. Setelah melewati gawang, kaki depan diturunkan kebawah sehingga

menyentuh lintasan.

d. Saat kaki depan mnyentuh lintasan kaki yang satunya harus ditekuk dan

kedua tangan mnejaga keseimbangan.

e. Kaki yang dibelakang diangkat kedepan, dan siap kembali berlari dan

melompat gawang berikutnya.

Beberapa aturan yang harus ditaati oleh peserta lari gawang yaitu.

a. Setiap pelari harus berlari dilintasannya sendiri, pelari yang melompati

gawang dilintasan pelari lain akan didiskualifikasi

b. Pelari diharuskan melompati gawangnya, jika pelari tidak berusaha

melompati, misalnya dengan menghindari gawang pelari tersebut akan

didiskualifikasi

c. Kondisi gawang, dalam arti tetap berdiri ataupun terjatuh, tidak

mempengaruhi hasil latihan. Namun, jika menurut penilaian guru seorang

pelari dengan sengaja menjatuhkan gawang, ia akan didiskualifikasi.

3) Kesalahan umum jump over hurdles / lompat gawang dan usaha-usaha

memperbaiki kesalahan

6
Kesalahan umum pada lari/lompat gawang adalah sebagai berikut.

a. Start yang terlalu bernafsu tanpa perhitungan sehingga waktu

pengambilan gaawang pertama langkahnya tidak tepat

b. Tempat menolak dimuka gawnag terlalu jauh sehingga titik fungsi

dicapai dimuka atu dibelakang gawang

c. Kaki belakang yang kaki, kaki belakang yang terlalu cepat ditarik ke

muka sehingga terpaksa dihentikan atau menaha gerakan inilah yang biasanya

menyebabakan melayang terlalu diatas gawang sehingga menyerupai gerakan

lompat

d. Badan yang kurang condong ke depan atau kurang membengkok

e. Ada gerakan-gerakan kesamping yang biasanya dimaksudkan untuk

menjaga keseimbangan badan. Pada hal seperti pada lari sprint semua gerakan

harus lurus maju

f. Kaki belakang yang kurang jauh melangkah kedepan, sehingga

langkah terlalu kecil dan tidak sampai gawang berikutnya dalam tiga langkah

g. Badan yang terlalu tegak pada waktu kaki kedepan mendarat, juga

menyebabkan langkah yang kecil.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan

a. Start dan pengambilan gawang pertama harus dilatih secara khusus

b. Latihan pelemasan dan penguluran otot-otot sendi pinggul dengan

fleksibel

7
c. Untuk melatih kelancaran gerakan pengambilan gawang dahulu, kemudian

kalau sudah lancar baru meningkat pada jarak yang sesungguhnya

d. Usahakan agar gerkan kaki, tangan, bahu dan pinggu ke arah depat lurus

seperti pada gerkan lari sprint

e. Latihan dengan melewati 4 gawang dengan kecepatan yang mendekati

kecepatan tinggi, dan dilakukan berulang-ulang

5.2 Lompat Jauh

5.2.1 Pengertian Lompat juah

Lompat jauh adalah nomor olahraga atletik lompat yang menuntut

keterampilan lompatan sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik

tertentu ke titik lainnya dengan satu kali tolakan (Adi, 2008:49).

Menurut Guthrie (2003:150) berpendapat ”lompat jauh adalah suatu nomor

atletik yang seringkali hanya mendapat sedikit perhatian”.

Sedangkan menurut Jarver (2005:25) lompat jauh adalah lompat yang tidak

dilakukan secara kontinu (berkesinambungan) tetapi dibagi dalam empat tahap secara

terpisah, yaitu tahap lari, tahap take off, tahap melayang diudara dan tetap mendarat.

Secara keseluruhan diatas dapat disimpulkan lompat jauh adalha omor

olahraga atletik yang menurut keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan

dan dibagi dalam beberapa tahap seperti tahap lari, tahap take of, tahap melayang

diudara dan tahap mendarat

8
1) Lapangan permainan dan peraturan

Gambar 1 lapangan lompat jauh

Papan tolakan terbuat dari kayu atau bahan yang memiliki kekuatan dan

permukaan yang sampai serupa dengannya, lebar papan 10 cm dan panjang 1,2 m

dengan tebal 1,5 m yang harus terpasang timbul setinggi 8 m, diatas permukaan

tanah dan terbenam sedalam 7 mm. Papan tolakan tersebut diletakkan dengan

jarak 1 m dari bak pasir.

5.2.2 Komponen-Komponen Teknik Lompat Jauh

Menurut Carr (2003:135) lompat jauh menggunakan dua teknik utama yaitu:

teknik menggantung dan teknik menendang. Kedua komponen ini sangat penting

9
didalam teknik lompat jauh, apalagi siswa untuk mencapai jarak lebih dari 8,83 meter

(29 kaki).

Teknik menggantung dan menendang merupakan pola gerakan yang

digunakan oleh siswa saat melayang. Masing-masing teknik digunakan untuk

menindak balas rotasi keepan yang tidak diinginkan pada saat take off. Jika teknik

menggantung atau menendang tidak dilakukan, kaki siswa akan menyentuh pasir

lebih awal dan menghasilkan jarak yang lebih pendek (Carr, 2003:135).

Teknik menggantung dan menendang membutuhkan run-up yang kencang,

posisi tubuh yang sama saat take off dan gerakan yang sama saat mendarat dipasir.

Kebayakan atlet remaja akan mengalami kesulitan melakukan teknik menendang,

karena teknik ini membutuhkan kecepatna dan lompatan yang memadai. Namun,

lompat jauh tahap dasar dan bentuk permukaan dari teknik menggantung dapat

dijangkau oleh siswa, syarat lompat jauh yang paling penting adalah kecepatan

melompat dan siswa tidak perlu harus melakukan teknik menendang untuk

mendapatkan jarak yang memuskan (Carr, 2003:135).

Menurut Adi (2008:51) untuk melompat lompatan yang maksimal, pelompat

dapat melakukan dengan tiga macam cara yaitu sebagai berikut.

1) Lompatan jauh gaya jongkok

Gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh disebut gaya

jongkok karena posisi badan atlet sewaktu berada diudara menyerupai orang yang

sedang berjongkok. Karakteristik gerak dasar dalam lompat jauh gaya jongkok

10
meliputi awalan, tumpuan, atau tolakan, melayang diudara dengan sikap

berjongkok dan mendarat di landasan berpasir.

2) Lompat jauh gaya menggantung

Gaya menggantung merupakan salah satu gaya yang gerkan dan posisi badan

pelompat diudara menyerupai orang yang sedang menggantung atau melenting

kebelakang. Gerakan-gerakan yang harus dikuasai pelompat gaya menggantung

adalah awalan, tumpuan / tolakan, sikap melayang dan mendarat.

Pada saat diudara, badan dilentingkan, lalu segera dibungkukkan kedepan,

sehingga badan dan lutut hampir merapat, gerakan ini pula dibantu oleh juluran

tangan kemuka, pada waktu mendarat, lutu ditekuk sehingga memungkinkan

diperoleh suatu momentum yang akan membuat badan terangkat kedepan atas,

tumit terlebih dahulu mendarat menyentuh bak pasir.

3) Lompat jauh gaya berlajan di udara

Gaya berjalan diudara merupakan gaya yang gerakan dan sikap badan pelompat

ketika melayang diudara menyerupai orang yang sedang berjalan. Gerakan-

gerakan yang harus dikuasai atlet dalam melakukan lompatan jauh gaya berjalan

di udara adalah awalan lari, menumpu pada papan tolakan, melayang diudara, dan

mendarang. Ketika melayang gerkan kedua kaki seperti mengayuh diudara,

pelompat hendaknya berusaha agar mampu melayang dengan berjalan didara

selama mungkin untuk menghasilkan lompatan yang maksimal.

11
Menurut Carr (2003:136-137) langkah pengajaran dalam lompat jauh dengan 4

langkah yaitu:

a. Langkah I Pengantar

Lompat jauh menggunakan pengantar dan aktivitas pengantar yang sama, dan

kedua nomor ini membutuhkan kemampuan sprint yang sangat baik dan

kekuatan kaki yang eksplosif. Aktivitas untuk pemula yaitu 3 dan 4 kali

pengulangan dengan istirahat pendekn diantaranya.

b. Langkah lompat jauh dan run-up tahap dasar

Sat take off, atlet meluruskan kaki melompat sepenuhnya dan menekukkan

kaki yang memimpin dengna paha diangkat sehingga borizontal, badan tegak

lurus, pandangan kedepan atas, dan tangan mengimbangi gerakan kaki.

Ketika atlet melayang, kaki yang memimpin diluruskan dan kaki melompat

mengikuti dibelakang sehingga pelompat untuk sementara berada dalam

posisi melangkah, untuk mendarat kaki yang melompat digerakkan kedepan

dan kedua kaki diluruskan. Tangan dan badan menggapai kedepan, dan kaki

ditekukkan pada lutut sat kontak dengan pasir.

c. Langkah-langkah teknik menggantung

Dimana setelah run-up yang kencang, atlet melakukan take off dengan kuat,

meluruskan kaki yang memimpin dan menarik kebelakang untuk bergabung

dengan kaki yang mengikuti. Kedua tangan bergerak memutar kebawah,

12
belakang kemudian kedepan serah dengan jarum jam dan untuk sementara

atlet ‘tergantung’ diudara. Kaki ditekukkan dan digerakkan kedepan pada saat

kaki diluruskan mendarat, tangan menggapai keepan dan berputar kembali

kebelakang pada bahu. Segera setelah menyentuh pasir, kaki ditekukkan pada

lutut dan badan bergerak kedepan diatas kaki.

d. Langkah-langkah teknik mendarat

Setelah run-up yang kencang, atlet melakukan take off dengan kuat. Kaki

yang memimpin yang ditekukkan saat take off, diluruskan sehingga atlet

menirukan posisi melakukan saat diudara, kaki yang memimpin diputar dan

digerakkan kedepan untuk lurus, dan kedua kaki ditekukkan dan digerkkan

kedepan untuk mendarat. Tangan berputar searah jarum jam, mengimbangi

gerakan kaki, ciri gerakan mengayuh sepeda pada kaki disebut tuck kick

(tendangan menyentak).

6. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah melalui latihan jump over hurdles

siswa dapat bertanggung jawab, disiplin, jujur, dan saling bekerja sama dalam

menguasai tugas yang diberikan guru sesuai dengan tingkat kesulitannya, dalam

kaitannya dengan lompat jauh, bahwa di dalam lompat jauh terdapat suatu rangkaian

gaya dan gerak untuk mendarat diudara dengan melalui proses lari, menumpu,

melayang dan mendarat. Ini berarti latihan jump over hurdlesss dapat meningkatkan

kemampuan lompatan yang semaksimal mungkin.

13
7. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (2006:75) “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban

yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui

data yang terkumpul”. Dari pengertian tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah “ada pengaruh yang positif latihan jump over hurdles terhadap kemampuan

lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 1 Semendawai Barat Kabupaten OKU

Timur.

8. Kiteria Pengujian Hipotesis

Adapun kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Ha diterima jika thitung ≥ ttabel = Ada pengaruh latihan jump over hurdles terhadap

kemampuan lompat jauh pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Semendawai Barat Kabupaten OKU

Timur

Ho ditolak jika thitung ≤ ttabel = Tidak ada pengaruh latihan jump over hurdles

terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa kelas

14
V SD Negeri 1 Semendawai Barat Kabupaten OKU

Timur.

9. Prosedur Penelitian

9.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2006:103). Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi

titik perhatian dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel x = latihan jump over hurdles

2) Variabel y = kemampuan lompat jauh

9.2 Definisi Operasional Variabel

Sebelum memberikan batasan-batasan yang ada dalam variabel penelitian ini,

maka perlu kiranya ada batasan agar penafsiran sesuai dengna maksud dan tujuan.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1) Latihan jump over hurdles yang dimaksud adalah latihan lompat gawang

dengan beberapa rintangan, berbentuk gawang yang harus dilompat pelari.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lari gawang adalah gabungan antara lari

dan lompat.

15
2) Kemampuan lompat jauh yang dimaksud adalah keterampilan lompatan

sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik

lainnya.

9.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

eksperimen “pre and post test design” yaitu dengan melakukan tes awal dan tes akhir

dan memakai kelompok perlakuan yang diberikan latihan dan kelompok kontrol yang

tidak diberikan latihan, test awal dilakukan oleh semua sampel sebelum diberi

perlakukan sedangkan tes akhir dilakukan oleh semua sampel setelah kelompok

perlakukan diberikan dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

Untuk lebih jelas alur penelitian ini maka dapat digambarkan seperti dibawah

ini.

Pretest dan posttest one group design (Zulkarmain, 2002:275)

KE I X PT
P → S → PRT → OP →
KKO PT
Keterangan :

P = Populasi

S = Sampel

X = Perlakuan

16
PR = Pre-test

KKI = Kelompok eksperimen atau perlakuan

KKO = Kelompok kontrol

PT = Posttest

9.4 pulasi dan Sampel

9.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian” (Arikunto, 2006:130). Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Semendawai Barat Kabupaten

OKU Timur dengan jumlah populasi orang, untuk lebih jelasnya dinyatakan dalam

tabel 1 berikut.

TABEL 1

POPULASI PENELITIAN

Siswa
Kelas Jumlah
Putra putri
VA 22 23 45
VB 25 15 40
Jumlah 47 38 85

9.4.2 Sampel Penelitian

17
Sampel adalah sebagian dari objek atau wakil yang diteliti, dalam

pengambilan sampel apabila subjeknya kurang dari 100 sebaiknya menggunakan

penelitian populasi akan tetapi jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau

20-25% sebagai sampel (Arikunto, 2006:134). Untuk menghindari kesalahan dalam

pengambilan sampel maka dalam penelitian ini sampel diambil 1 kelas secara acak

menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas V.B yang

berjumlah 40 siswa.

9.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu suatu

metode yang terdapat dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelompok eksperimen menerima perlakuan latihan jump over hurdles terhadap

lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 1 Semendawai Barat Kabupaten OKU

Timur, sedangkan kelompok kontrol tidak menerima perlakuan sama sekali yaitu

latihan jump over hurdles pada siswa kelas V SD Negeri 1 Semendawai Barat

Kabupaten OKU Timur.

9.6 Teknik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan penelitian, hal-hal yang harus dilakukan untuk

mempersiapkan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan dan mengurus kelengkapan surat izin penelitian dan tempat

penelitian.

18
2. Menghubungi guru mata pelajaran penjasorkes yang berperan dalam

penelitian ini.

3. Mempersiapkan tenaga pembantu dalam melaksanakan penelitian dalam

mengambil data.

4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pengambilan

data.

5. Melakukan tes pada variabel yang ingin diteliti.

Data dikumpulkan dari hasil tes pengukuran yang diambil pada saat post tes

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

prosedur:

1. Memilih unit percobaan.

2. Membagi unit percobaan menjadi dua kelompok, kelompok satu diberi

perlakuan sedangkan kelompok dua tidak diberi perlakuan .

Langkah-langkah teknik pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut:

1. Treatment yaitu dengan memberikan perlakuan berupa latihan jump over

hurdles selama 2 minggu dan seminggu 3 kali yang dilakukan pada saat diluar

jam sekolah.

2. Post test yaitu melakukan tes akhir setelah mendapatkan latihan selama 2

minggu siswa melakukan latihan lompat jauh gaya jongkok sebanyak 3 kali

ulangan pada waktu tes.

19
9.7 Teknik analisis data

Analisis data merupakan suatu cara yang ditempuh guna mempersiapkan atau

menganalisis data yang sedang diperoleh. Analisis data bertujuan untuk kebenaran

yang dirumuskan suatu hipotesis akan di terima atau ditolak tergantung hasil data,

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. adapun langkah-

langkah tekni analisis data sebagai berikut.

3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan untuk

menguji normalitas data, maka diperlukan daftar distribusi frekuensi untuk

menentukan rata-rata, standar deviasi, dan modus dengan langkah-langha sebagai

berikut.

a. Rentang = data besar – data kecil

b. Banyak kelas interval = 1 + 33 log n (n= banyak data)

c. Panjang kelas interval = rentang / banyak kelas

Untuk menguuji apakah data tersebut berdistribusi normal, maka digunakan

uji kemiringan kurva dengan rumus koefisiensi person, yaitu.

 x − mo 
km = 
 S

 ... (Sudjana, 2005:109)
 

Keterangan :

Km = kemiringan kurva (kemiringan person)

x = rata-rata

20
Mo = modus

S = simpangan baku

Data dikatakan normal apabila harga km terletak antara 1 (-1≤ km ≤ 1).

Langkah-langkah untuk menguji normalitas data :

1) Mencari rata-rata dari masing-masing kelompok dengan rumus

Σfixi
x= ... (Sudjana, 2005:67)
Σfi

Keterangan :

x = rata-rata

Xi = tanda interval kelas

Fi = frekuensi kelas interval

2) Mencari modus dengan menggunakan rumus

 b1 
mo = b + p  ... (Sudjana, 2005:77)
 b1 + b 2 

Keterangan :

Mo = modus

B = batas bawah kelas modus

B1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda

yang lebih kecil sebelum kelas modal

B2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda

yang lebih besar sebelum kelas modal

3) Mencari simpangan baku dengan rumus

21
nΣfixi 2 − (nΣfixi )
S2 = ... (Sudjana, 2005:95)
n( n −1)

4) Masukkan nilai hitung yang di pakai (modus, rata-rata dan standar deviasi)

kedalam rumus koefisien person

3.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan varian

kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama.

Pengujian sampel dalam penelitian ini menggunakan tes bartlettt dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Cari variasi gabungan dengan menggunakan rumus

 Σni − 1S12 
S 2 =   ... (Sudjana, 2006:6
 Σ(n1 − 1) 

5:263)

2) Cara Harga satuan B dengan rumus

B = (log S 2 )Σ( n;−1) ...(Sudjana, 2005:263)

3) Uji Bartlett menggunakan rumus

x 2 = (in 10 ){B − Σ(ni −1) log Si 2 } ...(Sudjana, 2005:263)

22
Dengan demikian In 10 = 2,3026 disebut logaritma asli bilangan 10, untuk

menghitung S 2 B2 X 2 dapat digunakan dengan tabel sebagai berikut.

Derajat
Sampel 1/dk S12 Log S 22 (dk) log S12
Kebebasan (dk)
1 (n1-1) 1 /( n1 −1) S12 log S12 (n1 −1) log S12
2 (n2-2) 1 /( n2 −1) S 22 log S 22 (n1 −1) log S 22
∑ (n1-1) Σ1 /( n1 −1) Σ( n1 −1) log S12
(Sumber : Sudjana, 2005:262)

3.1.3 Uji Hipotesis

Bila data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan

statistik t.

mx − m y
t=
 Σx 2 + Σy 2  1 1  (Suharsimi, 2006:311)
  +
 N + N −2  N x N y 
 x y  

Keterangan :

Mx = selisih jump shoot antara nilai pre test dan post test kelas eksperimen

My = selisih jump shoot antara nilai pre test dan post test kelas kontrol

N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap x2 dan x1

y = deviasi setiap nilai y2 dari mean y1

23
10. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian terhitung melalui bulan Juni 2010 sampai dengan

Desember 2010. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Juli Agustus September Oktober November Desember


No Uraian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Judul
2 Proposal
3 Seminar
4 Bab I
5 Bab II
6 Bab III
7 Bab IV
8 Bab V
9 Abstrak

24
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Wenendra, dkk. 2008. Seri Olahraga Atletik. Yogyakarta : Pustaka Insani
Madani.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


Bumi Aksara.

A. Carr, Gerry. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Diktat Dulsani. Track and Field II

Guthrie, Mark. 2003. Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta : Pustaka Isani Madani.

Jarver, Jess. 2005. Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung : Pionir Jaya.

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Jakarta : Rineka Cipta.

25

Você também pode gostar