Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti
oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM
tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan
PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di
Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa
Indonesia (Satelindo).
Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi
PMA. Pada bulan November 2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak
perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah
satu operator selular utama di Indonesia
Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25%
di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.
Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel)
secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia
Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik
Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%.
Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki
tambahan 24,19% saham seri B dari publik).
4. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Perusahaan telah sesuai
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi tersebut telah
diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 adalah sebagai
berikut:
2
dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aktiva
bersih.
Laporan arus kas konsolidasi mengelompokkan penerimaan dan pembayaran kas
dalam kegiatan usaha, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari kegiatan usaha
disajikan menggunakan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah
rupiah.
B. Prinsip Konsolidasi
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang
sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
3
Kas dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang,
fasilitas Letter of Credit, bank garansi dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam
jangka waktu lebih dari tiga bulan tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan
Setara Kas”. Kas dan deposito berjangka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Lancar
Lainnya” atau “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain”.
• Reksadana
F. Persediaan
Persediaan, terutama terdiri dari kartu SIM, paket perdana, voucher pulsa isi
ulang, modem broadband dan handset selular, dinilai menurut nilai yang terendah antara
harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan
metode rata-rata bergerak.
Biaya dibayar di muka, terutama terdiri dari biaya frekuensi, premi nilai awal
(upfront premium) untuk kontrak swap valuta asing (Catatan 27p), sewa dan gaji,
dibebankan saat aktiva terkait digunakan. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di
muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain”.
4
H. Investasi
5
Sesuai dengan SAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan telah memilih metode biaya
untuk pengukuran aktiva tetapnya. Perusahaan mengelompokkan kembali beberapa aktiva
tetap tertentu sejak tanggal 1 Januari 2008 berdasarkan hasil penelaahan ulang dan
evaluasi periodik terhadap masa manfaat ekonomis dari aktiva tersebut. Sisa masa
manfaat ekonomis dari pengelompokkan baru tersebut telah disesuaikan. Berikut adalah
taksiran masa manfaat (dalam tahun) sebelum dan mulai 1 Januari 2008.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang meningkatkan kondisi aktiva
melebihi standar kinerja semula, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan
lagi atau dijual, nilai tercatat beserta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aktiva tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi
konsolidasi tahun yang bersangkutan.
6
Aktiva dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar harga perolehan.
Semua biaya pinjaman, termasuk bunga, amortisasi biaya yang terkait dengan perjanjian
pinjaman (Catatan 14e dan 14h) dan selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aktiva
tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aktiva dalam pembangunan dan pemasangan.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan dan pemasangan selesai
dan aktiva yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan
aktiva tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Sesuai dengan SAK 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan menelaah apakah
terdapat indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi
penurunan nilai aktiva, Perusahaan mengestimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali
dari aktiva tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada usaha tahun
berjalan.
K. Sewa
7
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Penerapan dari SAK revisi ini tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap
laporan keuangan Perusahaan.
Pada saat Perusahaan mengakuisisi suatu anak perusahaan yang bukan merupakan
perusahaan sepengendali, selisih lebih antara harga perolehan di atas bagian pemilikan
Perusahaan atas nilai wajar aktiva anak perusahaan yang dapat diidentifikasi, setelah
dikurangi kewajiban, pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill.
Akuisisi dari hak minoritas pada sebuah anak perusahaan oleh Perusahaan dicatat
dengan menggunakan parent entity extension method. Berdasarkan metode ini, aktiva dan
kewajiban dari anak perusahaan tidak disajikan kembali untuk mencerminkan nilai wajar
mereka pada tanggal akuisisi. Selisih antara harga pembelian dan bagian pemilikan
pemegang saham minoritas atas aktiva dan kewajiban yang tercermin dalam neraca
konsolidasi pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill.
Goodwill diamortisasi selama 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Pada saat akuisisi suatu anak perusahaan, aktiva tak berwujud yang diakui
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis dari aktiva tersebut sebagai berikut:
Biaya Nilai Awal (Upfront fee) sehubungan dengan izin penggunaan pita
frekuensi radio 2,1 GHz (Catatan 1a) diamortisasi menggunakan metode garis lurus
selama 10 tahun.
Piranti lunak yang bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait
diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun.
8
Perusahaan menelaah nilai tercatat goodwill dan aktiva tak berwujud lainnya pada
saat terdapat peristiwa atau keadaan yang menunjukkan bahwa nilainya menurun.
Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
Selular
Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan penjelajahan diakui
berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular
Perusahaan.
Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa
diserahkan.
Untuk pelanggan pra-bayar, bagian aktivasi dari penjualan paket perdana diakui
pada saat aktivasi oleh pelanggan akhir. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat
sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian
pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya.
Penjualan modem broadband nirkabel dan handset selular diakui pada saat
penyerahan kepada pelanggan. Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel
diakui berdasarkan durasi dari pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung
perjanjian dengan pelanggan.
Pendapatan selular disajikan sebesar jumlah bersih, setelah kompensasi kepada
penyedia jasa nilai tambah.
9
MIDI
Internet
Pendapatan dari jasa instalasi diakui pada saat instalasi selesai dilakukan.
Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan. Pendapatan dari pemakaian
diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah beban
tetap, tergantung perjanjian dengan pelanggan.
Pendapatan dari jasa instalasi diakui pada saat penyelesaian instalasi perangkat
yang digunakan untuk tujuan koneksi jaringan di tempat pelanggan. Pendapatan jasa
bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.
Sewa Satelit
Pendapatan satelit diakui dengan metode garis lurus selama periode sewa.
Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat penyerahan jasa tersebut.
Telekomunikasi Tetap
Telepon Internasional
10
sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian
pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya.
Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap diakui pada saat instalasi
selesai dilakukan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang
berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.
Pendapatan Interkoneksi
Beban
P. Beban Karyawan
11
Beban karyawan yang langsung berhubungan dengan pengembangan,
pembangunan dan pemasangan aktiva tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga
perolehan aktiva yang bersangkutan.
R. Derivatif
12
1999), semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan
tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk
tujuan akuntansi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif dibebankan atau
dikreditkan pada usaha tahun berjalan.
Aktiva dan kewajiban derivatif disajikan masing-masing sebagai aktiva dan
kewajiban lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada
neraca yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa yang
akan datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, beban atau pendapatan swap,
beban atau pendapatan terminasi dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan
atau dikreditkan pada “Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih”, yang
disajikan sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku
pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata
uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan
laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan,
kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aktiva tertentu, dikapitalisasi ke
aktiva dalam pembangunan dan pemasangan.
Pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, kurs yang digunakan (dalam
jumlah penuh) masing-masing adalah Rp10.950, Rp9.393 dan Rp9.020 untuk AS$1, yang
dihitung dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli mata uang asing yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun tersebut.
T. Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun yang bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer dari aktiva dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak pada
setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat
dikompensasi, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat pajak pada masa
mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan
13
pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan
dikenakan pada tahun saat nilai aktiva direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut
diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau
berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan
kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada
usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak
diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan
tersebut telah ditetapkan.
Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan
temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aktiva atau
kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing perusahaan tersebut.
U. Pelaporan Segmen
V. Laba per Saham Dasar/ADS Dasar dan Laba per Saham Dilusian/ADS Dilusian
Sesuai dengan SAK 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan
disetor penuh dalam tahun berjalan setelah memperhitungkan pengaruh dari pelaksanaan
ESOP, jika ada (Catatan 25).
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan,
setelah mempertimbangkan efek dilusi yang disebabkan oleh opsi saham sehubungan
dengan ESOP dan obligasi konversi yang diterbitkan anak perusahaan (Catatan 15).
14
Laba per ADS dasar/dilusian dihitung dengan mengalikan laba per saham
dasar/dilusian dengan 50, sesuai dengan jumlah saham per ADS.
W. Penggunaan Estimasi
5. Laporan Neraca
15
16
17
18
19
6. Laporan Laba Rugi
20
7. Client contact
21
8. Accounting, Auditing & Tax Problem
a. Accounting problem à Tidak ada perubahan metode pencatatan dari tahun 2007.
22
9. Struktur Organisasi Umum
24
1-888-BNY-ADRs (Toll free within USA) PT Aplikanusa Lintasarta
E-mail: shareowners@bankofny.com Jl. MH. Thamrin Kav. 3 Jakarta,
10250
Tel. (62-21) 230 2345
Fax. (62-21) 230 3883
11. Tingkat Materialitas
Tingkat Materialitas
25
12. Analisa Laporan Keuangan Perusahaan.
Analisis Laporan Keuangan
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Prosent Naik/Tur
Tahun 2008 Tahun 2007 Selisih
ase un
Rp Rp
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Rp Rp Rp
-29% Turun 29%
Kas dan setara kas 5.737.866 8.053.006 (2.315.140)
Rp Rp
-100% Turun 100%
Investasi jangka pendek 1.250 (1.250)
Piutang Usaha
Rp Rp Rp
-43% Turun 43%
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 76.078 133.345 (57.267)
Rp Rp Rp
41% Naik 41%
Pihak ketiga 1.264.628 897.623 367.005
Rp Rp Rp
-19% Turun 19%
Lain-lain 16.914 20.901 (3.987)
Rp Rp Rp
50% Naik 50%
Persediaan 241.991 161.573 80.418
Rp Rp Rp
414% Naik 414%
Aktiva derivatif 656.594 127.717 528.877
Rp Rp Rp
3% Naik 3%
Uang muka 39.151 38.017 1.134
Rp Rp Rp
-17% Turun 17%
Pajak dibayar di muka 592.880 714.322 (121.442)
Rp Rp Rp
59% Naik 59%
Biaya dibayar di muka 987.073 618.893 368.180
26
Rp Rp Rp
70% Naik 70%
Aktiva lancar lainnya 46.598 27.480 19.118
Rp Rp Rp
-11% Naik 11%
Jumlah Aktiva Lancar 9.659.773 10.794.127 (1.134.354)
27
41.749.193 34.166.010 7.583.183
Rp Rp Rp
14% Naik 14%
JUMLAH AKTIVA 51.408.966 44.960.137 6.448.829
28
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Rp Rp Rp
-77% Turun 77%
Hutang hubungan istimewa 14.699 64.850 (50.151)
Rp Rp Rp
-12% Turun 12%
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 1.305.185 1.482.221 (177.036)
Hutang jangka panjang
Rp Rp Rp
-11% Turun 11%
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.596.142 1.794.909 (198.767)
Rp Rp Rp
276% Naik 276%
Pihak ketiga 9.216.018 2.454.124 6.761.894
Hutang obligasi - setelah dikurangi bagian jangka Rp Rp Rp
2% Naik 2%
pendek 10.315.616 10.088.741 226.875
Rp Rp Rp
-5% Turun 5%
Kewajiban tidak lancar lainnya 871.859 919.560 (47.701)
Rp Rp Rp
39% Naik 39%
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 23.319.519 16.804.405 6.515.114
Rp Rp Rp
20% Naik 20%
JUMLAH KEWAJIBAN 34.003.590 28.422.039 5.581.551
Rp Rp Rp
-3% Turun 3%
HAK MINORITAS 288.938 297.370 (8.432)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 setiap saham
Seri A dan Seri B
Rp Rp Rp
0% Tetap
Modal ditempatkan dan disetor penuh 543.393 543.393 -
Rp Rp Rp
0% Tetap
Agio saham 1.546.587 1.546.587 -
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan Rp Rp Rp
0,000723 Naik 0,00072
asosiasi/anak perusahaan 404.104 403.812 292
Rp Rp Rp
115% Naik 115%
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 13.291 6.177 7.114
29
Saldo laba
Rp Rp Rp
25% Naik 25%
Telah ditentukan penggunaannya 100.678 80.258 20.420
Rp Rp Rp
6% Naik 6%
Belum ditentukan penggunaannya 14.801.568 13.964.503 837.065
Rp Rp Rp
5% Naik 5%
JUMLAH EKUITAS 17.409.621 16.544.730 864.891
Rp Rp Rp
14% Naik 14%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 51.702.149 45.264.139 6.438.010
Prosent Naik/Turu
2008 2007 Selisih
ase n
PENDAPATAN USAHA
Rp Rp Rp
11%
Selular 14.178.922,00 12.752.496,00 1.426.426,00 Naik 11%
Multimedia, Komunikasi Data, Internet Rp Rp Rp
26%
(“MIDI”) 2.735.495,00 2.168.584,00 566.911,00 Naik 26%
Rp Rp Rp
11%
Telekomunikasi tetap 1.744.716,00 1.567.415,00 177.301,00 Naik 11%
Rp Rp Rp
13%
Jumlah Pendapatan Usaha 18.659.133,00 16.488.495,00 2.170.638,00 Naik 13%
BEBAN USAHA
Rp Rp Rp
26%
Beban jasa telekomunikasi 6.043.414,00 4.779.883,00 1.263.531,00 Naik 26%
30
Rp Rp Rp
9%
Penyusutan dan amortisasi 4.587.891,00 4.195.202,00 392.689,00 Naik 9%
Rp Rp Rp
3%
Karyawan 1.638.993,00 1.594.786,00 44.207,00 Naik 3%
Rp Rp Rp
33%
Pemasaran 918.124,00 692.896,00 225.228,00 Naik 33%
Rp Rp Rp
4%
Administrasi dan umum 737.432,00 706.124,00 31.308,00 Naik 4%
Rp Rp Rp
16%
Jumlah Beban Usaha 13.925.854,00 11.968.891,00 1.956.963,00 Naik 16%
Rp Rp Rp
5%
LABA USAHA 4.733.279,00 4.519.604,00 213.675,00 Naik 5%
32
Hasil Analisa Laporan Keuangan:
1. Penurunan kas dan setara kas sebesar 29% tidak dipengaruhi oleh piutang usaha, hal
tersebut ditunjukkan oleh adanya penurunan pada piutang usaha Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebesar 43% dan penurunan pada piutang usaha lain-lain sebasar
19%, tetapi kenaikkan pada piutang usaha pihak ketiga hanya sebesar 41%. Kemungkinan
penurunan kas dan setara kas disebabkan adanya pelunasan semua hutang, hal tersebut
dapat di tunjukkan pada neraca.
2. Penurunan pada investasi jangka pendek sebesar 100% disebabkan perusahaan lebih
memprioritaskan Investments in associated companies. Hal tersebut di tunjukkan dengan
kenaikkan pada Investments in associated companies sebesar 145%.
3. Adanya krisis keuangan global menyebabkan kenaikan pada beberapa beban, hal tersebut
ditunjukkan dengan kenaikkan pada beban jasa telekomunikasi sebesar 26%, karyawan
3%, pemasaran 33%. Adanya kenaikkan pada beban-beban mengakibatkan turunya Laba
sebelum pajak penghasilan sebesar 21%.
Analisis Rasio
Rasio Likuiditas
1. Current Ratio
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar
9.659.773
x100 = 90%
10.684.071
Dari analisis current ratio menunjukkan tingkat keamanan atas kreditur jangka pendek
sebesar 90% atau tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang sebesar
90%.
2. Acid Test Ratio
Aktiva Lancar - Persediaan
Quick Ratio =
Hutang Lancar
Dari hasil analisis Quick Ratio menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk
memenuhi hutang-hutangnya tanpa memperhitungkan persediaan yaitu sebesar 88%
33
Rasio Solvabilitas
1. Rasio Aktiva Tetap Dengan Hutang Jangka Panjang
Aktiva Tetap
=
Hutang Jangka Panjang
38.394.073
= 67,07
572.469
Dari hasil analisis solvabilitas dapat diketahui tingkat keamanan yang dimiliki oleh
kreditur jangka panjang sebesar 6.707 % atau besar hutang jangka panjang yang dijamin
dengan aktiva tetap yang dimilki perusahaan yaitu sebesar 6.707%.
Rasio Profitabilitas
Laba Operasi 2008
1. Rasio Laba Penjualan tahun 2008 = Hasil Penjualan Bersih 2008 x 100%
4.733.279
= x 100% = 25,37%
18.659.133
Laba Operasi 2007
Rasio Laba Penjualan tahun 2007 = x 100%
Hasil Penjualan Bersih 2007
4.519.604
= x 100% = 27,41%
16.488.495
Dari hasil analisis profitabilitas menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan tahun 2008
untuk setiap rupiah penjualan yang dihasilkan yaitu sebesar 25,37%. Dari hasil analisis
tersebut juga dapat terlihat rasio laba penjualan tahun 2008 turun sebesar 2,04% dari
tahun 2007.
Laba Operasi
2. Rasio Laba atas Dana Operasi = x 100%
Total Asset
4.733.279
= x 100% = 9,16%
51.693.323
Dari hasil analisis rasio profitabilitas menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan
tahun 2008 untuk setiap rupiah yang ditanamkan dalam seluruh total aktiva yang
digunakan perusahaan sebesar 9,16%.
6.043.414
= x 100% = 32,38%
18.659.133
Dari hasil analisis rasio efisiensi dan efektivitas biaya menjunjukkan rasio efesiensi biaya
jasa telekomunikasi atas hasil penjualan bersih yaitu sebesar 32,38%.
737.432
= x 100% = 3,95%
18.659.133
Dari hasil analisis rasio efisiensi dan efektivitas biaya menjunjukkan rasio efesiensi biaya
administrasi dann umum atas hasil penjualan bersih yaitu sebesar 3,95%.
35
jam kerja : 8 jam perhari
biaya audit : Rp 525.000.000
c. Jenis Jasa yang Diberikan
• General Audit
• Hal-hal tambahan
a. Bantuan yang dapat diberikan klien
• Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang
• Membuat schedule
Aktifitas lapangan : 3 hari dalam 1 minggu
• Aging Schedule : maksimal 1 bulan
• Draft report : laporan harus selesai paling akhir tanggal 25
februari 2009 karena dateline nya jatuh pada tanggal 28 februari
2009
• Rincian Harga Tetap : sesuai perusahaan
• Rincian Utang dan Piutang : piutang = 1.357.620
Utang = 29.095.388
• Rincian Biaya yang Masih Harus Dibayar = 1.512.533
• Clossing meeting : clossing meeting dilakukan pada tanggal 28
maret 2009 oleh team dan pembahasan hasil audit masing-masing
anggota dari team
• Release final report : laporan akhir harus selesai tanggal 5
maret 2009 dan sudah di review oleh pihak yang berwenang atas
review
Dibuat oleh :Shinta Restianti
Review oleh : Nina Tri Wahyuni
Approved oleh: Albertus Sayudi
36