Você está na página 1de 14

Asia Tenggara

Peta dunia yang menunjukkan lokasi Asia Tenggara.

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini
mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia
Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di
timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua
India di barat.

Asia Tenggara biasa dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia
Tenggara Maritim (ATM).

 Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah


1.  Kamboja
2.  Laos
3.  Myanmar
4.  Thailand
5.  Vietnam
 Negara-negara yang termasuk ATM adalah
1.  Brunei
2.  Filipina
3.  Indonesia
4.  Malaysia
5.  Singapura
6.  Timor Leste

Malaysia, meskipun ada bagian yang tersambung ke benua Asia, biasa dimasukkan ke
dalam ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia Tenggara terhimpun ke dalam
organisasi ASEAN, kecuali Timor Leste. Yang terakhir ini berstatus sebagai pengamat.
Namun oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik.

Secara geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga
termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun demikian, karena alasan politik
Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur. Kepulauan
Cocos dan Pulau Christmas, yang terletak di selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan
sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah administrasi Australia.
Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara
geologi sudah tidak termasuk benua Asia.\
Sejarah penamaan
Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya Asia Tenggara
dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India).
Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di
daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indocina) dan
sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal
dengan istilah beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Cina dan Vietnam),
Kepulauan Melayu (Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan),
Indonesia (Logan dan Adolf Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia,
Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat
Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam
wilayah kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia.

Geografi
Geologi

Asia Tenggara

Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas


kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif
stabil dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu dua
lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah dengan
lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya
muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk
dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng
besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di
barat Myanmar dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur
membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi
Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-
pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa
adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah
gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung
Mindanao dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina dan
lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.

Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya
di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m).

Terdapat beberapa klaim dan perebutan wilayah dan batas perairan di kawasan ini, yang
melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia
Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).

Geografi

Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan dan kepulauan.
Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, dan
Vietnam. Sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina,
Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Sejarah
Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa
daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000
tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara
sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya,
yang sekarang Burma, Kamboja, dan Vietnam.

Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari
sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India
dan Cina. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim
mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama.

Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan Cina, kawasan ini banyak
terpengaruh oleh kebudayaan India dan China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan
yang ramai sejak berabad-abad lalu dan masih bertahan hingga sekarang.

Ekonomi
Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara
berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.

Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan
pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara
oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di
kawasan ini.

Demografi
Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat
banyak.

suku Khmer (94%), Tionghoa (4%), suku Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku
Kamboja
Cham) (1%)

Laos Lao Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)

suku Burma (68%), Shan (9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku
Myanmar
Tionghoa dan Indo-Arya) (13%)

Thailand suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)

Vietnam suku Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%), lainnya (6%)

Brunei Melayu (69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)

Filipino (80%), Tionghoa (10%), Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%),
Filipina
Arab (1%), lainnya (2%)

suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%),
suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis
(2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak
Indonesia
(1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku
Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan suku kecil dari Rumpun
Melanesia dan Melayu-Polinesia.

Malaysia Melayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa (30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)

Singapur
Tionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)
a

Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam dan tersebar di seluruh
wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam
dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan
Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama
Kristen menjadi mayoritas di Filipina. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak
adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan
Konfusianisme.

Walau begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan
mayoritas seperti Hindu di Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam di Thailand
dan Filipina bagian selatan.

Lingkungan

Kerbau di Indonesia Garis khayal Wallace yang memisahkan fauna


Australasia dengan Asia Tenggara.

Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan
orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi).
Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.

Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara,
sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan
hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia dan banyak dikenal anak-
anak.

Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di
subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat
gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari
untuk paruhnya dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut
diperdagangkan.

Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah
perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia
(Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan dan Papua yang membentuk kawasan
campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.
Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat
biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan dan moluska banyak
dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan.

Pepohonan dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara
di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat
ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami
penebangan liar, khususnya di Kalimantan.

Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan
hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam
seperti orangutan dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan
peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998
di mana beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa
negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap
Transperbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan
polusi yang diakibatkan kabut asap.

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara

Bendera 10 negara anggota ASEAN. Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja


No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia.

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan


sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi
geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta
memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN
mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.

Prinsip Utama ASEAN


Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara
 Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada
campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
 Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
 Kerjasama efektif antara anggota

Anggota ASEAN
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Leste dan
Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:

 Filipina (negara pendiri)


 Indonesia (negara pendiri)
 Malaysia (negara pendiri)
 Singapura (negara pendiri)
 Thailand (negara pendiri)
 Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
 Vietnam (28 Juli 1995)
 Laos (23 Juli 1997)
 Myanmar (23 Juli 1997)
 Kamboja (16 Desember 1998)

Sejarah
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri
penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos
(Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman
(Thailand).

Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

 Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan


kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
 Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
 Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan
internasional yang ada
 Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa.
Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat
seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN
kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada
tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi
anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk
bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut
terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu,
dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada
tanggal 16 Desember 1998.

Timor Leste

Negara baru Timor Leste, yang merupakan koloni Portugis kemudian dianeksasi Indonesia,
kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari
berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas
dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status
observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-
demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.

Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu
Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN.
Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste
yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi
anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan
negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan
bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN
dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.

Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk


menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar
Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada
tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota
ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat
dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di
Dili pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk
mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.

Kerjasama ASEAN dengan India


India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand
tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak
1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002
para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama
dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu
pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen
ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership
for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India
di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.

Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul
seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja
Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan
Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud
dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat
tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan
Oktober 2003 lalu.[6]

Sengketa Laut Cina Selatan


Beberapa negara telah bersaingan membuat klaim teritorial atas Laut Cina Selatan
Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya.
Perselisihan yang telah timbul:

 Indonesia, RRC, dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna
 Filipina, RRC, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago.
 Filipina, RRC, dan Taiwan atas Scarborough Shoal.
 Vietnam, RRC, dan Taiwan perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua
atau beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkan
Vietnam, RRC, Taiwan, Brunei, Malaysia, dan Filipina.
 Kepulauan Paracel dipersengketakan antara RRC dan Vietnam.
 Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas daerah di Teluk Thailand.
 Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura.

ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara
untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan

Geografi Indonesia
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau
di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar
katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di
mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar,
yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini
disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.[1]

Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung
berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari
permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif
(Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

Keadaan alam
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:

 Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.


 Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
 Kepulauan Maluku dan Irian

Pada zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat
Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna
dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat
daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora
Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau
yang terpisah dari kedua benua tersebut.

Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan
fauna yakni:

 Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
 Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya
terdapat pada daerah tersebut.
 Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua
Australia.

Ketiga bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal sebagai
Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan
daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu garis maya yang
memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah IndonesiaTimur.

Berdasarkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia
dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan:

 Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.


 Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur.

Iklim
Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan
monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut
membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin
bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran
rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang
tahun.

Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim
kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di
Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian:
Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).

Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat
dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musim tersebut.

Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi;
dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu
dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh,
Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan
Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.

Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang
menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino
biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari
biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara
lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.

Data-data geografis
Lokasi: Sebelah tenggara Asia, di Kepulauan Melayu antara Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik.

Koordinat geografis: 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT

Referensi peta: Asia Tenggara

Wilayah:
total darat: 1.922.570 km²
daratan non-air: 1.829.570 km²
daratan berair: 93.000 km²
lautan: 3.257.483 km²

Garis batas negara:


total: 2.830 km: Malaysia 1.782 km, Papua Nugini 820 km, Timor Leste 228 km
Negara tetangga yang tidak berbatasan darat: India di barat laut Aceh, Australia, Singapura,
Filipina, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Birma

Garis pantai: 54.716 km

Klaim kelautan: diukur dari garis dasar kepulauan yang diklaim


zona ekonomi khusus: 200 mil laut
laut yang merupakan wilayah negara: 12 mil laut

Cuaca: tropis; panas, lembab; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi

Dataran: kebanyakan dataran rendah di pesisir; pulau-pulau yang lebih besar mempunyai
pegunungan di pedalaman

Tertinggi & terendah:


titik terendah: Samudra Hindia 0 m
titik tertinggi: Puncak Jaya 5.030 m

Sumber daya alam: minyak tanah, kayu, gas alam, kuningan, timah, bauksit, tembaga, tanah
yang subur, batu bara, emas, perak

Kegunaan tanah:
tanah yang subur: 9,9%
tanaman permanen: 7,2%
lainnya: 82,9% (perk. 1998)

Wilayah yang diairi: 48.150 km² (perk. 1998)

Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran
hutan, gunung lumpur, tanah longsor.

Lingkungan - masalah saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air
dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerak perkotaan (Jakarta
merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran
hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka
margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi;
penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;
pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa
Timur.

Lingkungan - persetujuan internasional:


bagian dari: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah
Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi
Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah
ditanda tangani, namun belum diratifikasi: Perubahan Iklim - Protokol Kyoto, Pelindungan
Kehidupan Laut

Geografi - catatan: di kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau (6.000 dihuni);
dilintasi katulistiwa; di sepanjang jalur pelayaran utama dari Samudra Hindia ke Samudra
Pasifik

Ditemukan 163 Spesies Baru Flora dan Fauna


Asia Tenggara
Spesies Baru Tokek yang Ditemukan di Mekong
(Foto:WWF)

HANOI - World Wildlife Fund of Nature (WWF) menemukan


sekira 163 spesies baru Flora dan Fauna di wilayah Asia
Tenggara terutama sepanjang wilayah Sungai Mekong.

Sungai sepanjang 4.800 kilometer itu merupakan sungai yang


melintasi wilayah China Selatan, Myanmar, Thailand, Laos,
Kamboja, dan Vietnam.

Menurut Kepala WWF Asian Species Conservation Program,


Barney Long, WWF mencatat sekira 100 spesies tanaman baru,
28 spesies ikan, 18 spesies reptil dan 14 ampibi, dua mamalia,
dan satu spesies baru burung.

Di antara 163 spesies baru flora dan fauna itu terdapat spesies unik di antaranya adalah katak bertaring
pemakan burung dan tokek dengan kulit menyerupai macan. Tokek tersebut ditemukan di taman nasional
Pulau Cat Ba sebelah utara Vietnam.

"Kami tetap akan meneruskan pencarian spesies baru ikan, primata dan mamalia dan membandingkannya
dengan spesies-spesies yang telah ada di wilayah Asia Tenggara, dari perspektif biodiversity, kami yakin
masih banyak lagi yang bisa ditemukan di wilayah ini," ujar Barney seperti dilansir CNN, Senin (28/9/2009).

Sementara itu, direktur WWF Greater Mekong Program, Dekila Chungyalpa mengatakan, penemuan 163
spesies baru itu menambah koleksi spesies yang telah tercantum di katalog WWF. Sejak tahun 1997
diperkirakan telah ditemukan 1200    spesies baru yang diklaim tak pernah ditemukan di belahan dunia
manapun, hanya terdapat di Asia tenggara.

Beraneka ragam hewan hidup di Asia


Tenggara

Di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan
Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.

Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara,
sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan
hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia dan banyak dikenal anak-
anak.

Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di
subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat
gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari
untuk paruhnya dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut
diperdagangkan.

Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah
perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia
(Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan dan Papua yang membentuk kawasan
campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.

Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat
biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan dan moluska banyak
dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan.

Pepohonan dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara
di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat
ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami
penebangan liar, khususnya di Kalimantan.
Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan
hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam
seperti orangutan dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan
peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998
di mana beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa
negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap
Transperbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan
polusi yang diakibatkan kabut asap.

Você também pode gostar