Analisis Pengembalian Kredit PKPS-BBM Pada Koperasi Pertanian Di Kota
Sawahlunto
Oleh : Sry Putri Handayani
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Barangin dan Kecamatan Talawi
Kota Sawahlunto. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penyaluran dan proses pengembalian kredit PKPS-BBM pada Koptan Saiyo dan Koptan Sejahtera Abadi serta untuk mengidentifikasi faktor–faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan kuisioner dengan informan kunci dan responden. Data sekunder diperoleh dari instansi-instasi yang terkait dengan penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik propotional random sampling dimana populasi anggota dikelompokkan menjadi 3 strata yaitu strata lancar, strata kurang lancar dan strata macet. Data dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses penyaluran kredit PKPS- BBM terdiri dari proses seleksi terhadap anggota, proses sosialisasi terhadap anggota, persyaratan kredit, besar kredit yang diberikan serta besar bunga yang dibebankan. Pada proses pengembalian kredit PKPS-BBM dilihat dari jangka waktu pengembalian kredit, cara pengembalian kredit, kese suaian waktu pengembalian kredit, tempat pengembalian kredit, waktu pengembalian kredit serta jumlah kredit yang harus dikembalikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit yaitu pada tingkat koperasi adanya kelangkaan sumberdaya profesional, pada tingkat anggota rendahnya kesadaran berkoperasi dikalangan para anggota. Faktor internal pada koperasi adanya pembinaan dan pengawasan terhadap pengembalian kredit, faktor internal pada anggota dilihat dari alokasi penggunaan kredit dan pendapatan yang diterima. Untuk faktor eksternal dilihat dari adanya perubahan kondisi ekonomi trhadap usaha yang dilaksanakan. Penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk proses penyaluran kredit sebaiknya pemerintah memberikan pinjaman kepada koperasi yang telah ada. Untuk proses pengembalian kedit sebaiknya diikuti dengan aturan-aturan dan sanksi-sanksi yang tegas. Mengingat koperasi mempunyai anggota yang berbeda pekerjaan direkomendasikan agar waktu untuk membayar angsuran pinjaman dilakukan setelah penerimaan hasil dari usaha anggota.
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI PADA KELOMPOK BINAAN LP2M DALAM MENERIMA INFORMASI PERTANIAN DI KELURAHAN GUNUNG SARIK III (Studi Kasus: Kelompok Binaan Gunung Sarik III Dan Tanjung Permai)
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) DAN DAMPAK LKM-A TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH ANGGOTA (Studi Kasus: LKM-A Prima Mandiri Jorong Pulau Mainan Nagari Pulau Mainan Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya)
PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT – MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MP) DALAM EKONOMI RUMAH TANGGA (Suatu Kajian Pada Kelompok SPP Harapan Bersama Kampung Koto Pulai Nagari Talang Koto Pulai Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan)