Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
STRUMA
A. Konsep Medis
1. Pengertian.
kelenjar tyroid yang secara teknik teraba suatu nodul tanpa disertai
Kelenjar tyroid terletak dibagian bawah leher, terdiri atas 2 lobus yang
dihubungkan oleh isthmus dan menutupi cincin trakea 2 dan 3. Kapsul fibrosa
menggantungkan kelenjar ini pada fasia Pre trakea sehingga pada setiap
arah kranial, aliran darah ke kelenjar tyroid berasal dari arteri tiroidea
3. Etiologi.
4. Patofisiologi.
inhibisi umpan balik TSH yang normal. Kadar TSH yang meningkat akan
kelenjar tyroid oleh growth imunoglobin, stroma dapat berupa difus atau
yang timbul pada saat pubertas atau selama kehamilan disebut dengan
simpel goiter. Pada tiap orang dapat dijumpai masa dimana kebutuhan
5. Gambaran Klinis.
5.4. Kesulitan dalam bernafas dan suara bising pada waktu bernafas.
5.5. Suara parau karena tekanan pada saraf suara (Jhon Of Knight. 1993,
Bandung).
6. Pemeriksaan Diagnostik.
nymle.
7. Penatalaksanaan Medik.
3.1. Pencegahan.
pelayanan keperawatan mengacu pada pelayanan bio, psiko, sosial, spiritual yang
komprehensif ditujukan kepada klien, keluarga dan masyarakat baik yang sakit
8. Pengkajian.
fotofobia.
13
keringat yang berlebihan, suhu meningkat diatas 370 C, kulit halus, hangat
Defisiensi yodium
Kelainan metabolik kongenital yang mengandung hormon tyroid
Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia/obat-obatan
↓
Pengurangan tyroditiroksin dan tetratiroksikosis
Mencegah inhibisi umpan balik TSH yang normal
↓
Peningkatan massa thyroid
↓
Penekanan pada tyroid Hyperplasia kelenjar thyroid (Struma)
pembuluh darah ↓
↓ Perubahan status kesehatan klien Involusi kelenjar
Merangsang hipothalamus ↓ ↓
↓ Klien selalu bertanya tentang Benjolan pada kelenjar
Peningkatan kerja saraf penyakitnya dan perosedur
Simpatis ↓
pembedahan
Gangguan body image
↓ ↓ Gangguan body image
Nyeri Informasi yang diberikan
Nyeri
Tidak akurat Penekanan pada esofagus
↓
Berkurangnya aliran di sekitar ↓
Kurang pengetahuan
leher Intake tidak adekuat
↓
↓ ↓
Stressor meningkat
Suplai O2 ke jaringan berkurang ↓
↓ Anxietas Pemenuhan nutrisi
Iskemia Anxietas
↓
Kelemahan fisik
↓
Cepat lelah Kurang motivasi Defisit perawatan
perawatan diri diri
15
Struma
↓
Strumectomi
Resiko cedera pada trakhea Cedera pita suara
(Tindakan pembedahan)
↓ ↓
↓
Kemungkinan terjadinya Gangguan fungsi suara
Terputusnya kontinuitas
pendarahan
Jaringan ↓
↓
↓ Gangguan
Resiko terjadi obstruksi
Pelepasan neurotransmitter komunikasi verbal
↓ mediator kimia (bradikinin,
Resiko tinggi terhadap serotonin, prostaglandin dan
bersihan jalan nafas tidak
Resiko tinggi histamin)
efektifterhadap
bersihan jalan nafas tidak ↓
efektif Merangsang ujung-ujung
saraf tepi
↓
Dihantarkan ke hipothalamius
dan korteks cerebri
↓
Nyeri
Nyeri
menelan.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat nyeri klien 1. Mengetahui tingkat
sebagai dasar
nyeri saat
menelan.
tidak akan
memperberat rasa
4. Analgetik dapat
menekan pusat
nyeri sehingga
diteruskan ke otak
baik.
18
INTERVENSI RASIONAL
1. Diskusi dengan klien bagaimana 1. Sebagai informasi
kesulitan menelan.
tanda-tanda malnutrisi.
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor intake tiap hari 1. Nutrisi merupakan
mencegah terjadinya
4.4. Defisit
perawatan diri.
20
INTERVENSI RASIONAL
1. Bantuan klien dalam 1. Membantu dalam
nya kebersihan.
klien.
21
4.5. Anxietas
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat kecemasan 1. Sebagai dasar dalam melakukan
menghadapi penyakitnya.
pendekatan spritual.
spasme laringeal.
spasme laringeal.
aspirasi.
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau frekuensi pernafasan, 1. Pernafasan secara normal ka-
perdarahan
cepat
dengan bantal
dan atau batuk efektif sesuai batuk tidak dianjurkan dan dapat
darurat
penyambungan/perbaikan pem-
dapat dipahami
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji fungsi bicara secara periodik 1. Suara serak dan sakit tenggorok
atau tidak
gambar
terpenuhi/terkontrol.
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau tanda-tanda vital dan catat 1. Manipulasi kelenjar selama
terapi pengganti
permanen
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tanda-tanda adanya nyeri 1. Bermanfaat dalam mengevaluasi
kecil
menelan menelan
nyeri