Você está na página 1de 2

DEFINISI

Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan
penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli
paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit obstruktif paru
(emfisema, bronkitis, asma), kecemasan (Price dan Wilson, 2006).

Definisi :

Perasaan yang dirasakan oleh seseorang mengenai ketidaknyamanan atau kesulitan dalam
bernapas.
Sesak napas dapat disebabkan oleh gangguan dalam sistem pernapasan (hidung, tenggorokan
paru-paru) atau gangguan yang berasal dari luar paru-paru (jantung)

Tanda-tanda dari sesak napas dapat berupa :

 Peningkatan jumlah frekuensi napas (dewasa >20x/menit; anak >30x/menit;


bayi>40x/menit)
 Kebiruan pada sekitar bibir, ujung-ujung jari
 Adanya suara napas tambahan seperti ngorok, serak, grok-grok, mengi

Penyebab kegawatdaruratan karena sesak napas dapat berupa :

 Asma : batuk, mengi


 Infeksi paru (pneumonia) : batuk, panas, sesak napas
 Alergi (pembengkakan pada tenggorok yang menyebabkan terjadinya sumbatan) :
riwayat makan makanan yang menyebabkan alergi (seafood, kacang, telur, dll)
 Sakit jantung (disertai nyeri dada)
 Trauma dada (kecelakaan yang mengenai dada) : riwayat benturan keras di daerah dada,
sesak napas, nyeri dada, ada kerusakan pada dada (patah tulang), perdarahan

Penyebab:

 Bebagai penyakit yang memerlukan penanganan cepat


 Jika diagnosis dan terapi lerlambat -> fatal
 Penatalaksanaan, anamnesis, pemeriksaan jasmani yang seksama -> memegang peranan
sangat penting.

Penyakit-penyakit penyebab Sesak Napas:

 Alergi: Asma Bronkiale


 Kardiologi: Payah Jantung
 Pulmonologi: Efusi pleura masif, Pneumonia, Pneumothoraks, Penyakit Paru Obstruksi
Menahun (PPOM)
 Penyakit dalam: Gastritis, Esofagitis
 Psikiatri: Kesakitan atau ketegangan

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan  Umum Sesak Napas:

 Diagnosis Pasti : anamnesis, pemeriksaan fisik, foto thorak,EKG.


 Berikan O2 2-4 liter/ menit tergantung derajat sesaknya (secara intermiten)
 Infus D5% 8 tetes/menit, jika bukan payah jantung -> tetesan dapat lebih cepat
 Posisi setengah duduk atau berbaring dengan bantal tinggi ->
usahakan yang paling enak buat pasien. Bila syok -> Posisi kepala
jangan tinggi.
 Cari penyebab -> tindakan selanjutnya tergantung penyebab.

Perhatian :

 Pada panyah jantung -> jangan beri infus NaCl, dan tetesan harus
pelan sekali -> agar tidak makin memberatkan beban jantung
 Pada (riwayat) sakit dada -> jangan injeksi adrenalin -> fatal
 Pada PPOM, jika diperlukan O2 -> aliran kecil : 1-2 liter/ menit -> dapat terjadi Apnea.

Você também pode gostar