Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari beberapa reksa dana saham.
Penulis melakukan penelitian pada tiga produk reksa dana saham, yaitu Rencana
Cerdas, Si Dana Saham, dan Trim Kapital. Dari hasil perhitungan dapat diketahui
bahwa tidak ada satupun produk reksa dana saham yang mampu outperform selama
tiga tahun beruturut-turut. Hal ini disebabkan oleh perubahan average return yang
dihasilkan oleh masing-masing produk reksa dana. Dalam pemeringkatan reksa dana,
Trim Kapital menempati posisi pertama pada tahun 2006 dan 2007, sementara pada
tahun 2008 ditempati oleh Si Dana Saham.
Kata Kunci : Reksa Dana Saham, metode Sharpe, Treynor, dan Jensen____________
PENDAHULUAN
dukungan dana yang cukup besar. Dukungan dana ini sangat potensial diperoleh dari
kegiatan investasi lewat peran pasar modal sebagai sumber pendanaan pembangunan
Kemajuan pasar modal di suatu negara ditandai dengan besarnya kapitalisasi pasar,
likuiditas pasar, perlindungan terhadap investor dan mekanisme pasar yang berjalan
meningkatnya likuiditas pasar maka para investor internasional akan tertarik untuk
masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Selain itu, pasar modal yang maju akan
Hal ini terbukti dari makin meningkatnya jumlah investasi yang tercatat di dalam
pasar modal. Bagi dunia usaha, pasar modal memberikan alternatif pembiayaan yang
Di sisi lain, bagi para pemilik dana, pasar modal memberikan berbagai pilihan
investasi mulai dari yang relatif tinggi resikonya sampai pada pilihan beresiko
rendah. Alternatif yang semula terbatas pada saham dan obligasi saja, kini semakin
beragam.
Salah satu instrumen yang akhir-akhir ini populer di Indonesia adalah reksa
dana. Dalam waktu singkat, jumlah reksa dana yang ditawarkan kepada para pemodal
telah menunjukkan banyak perubahan. Sifat instrumennya yang tidak terlalu rumit,
membuat reksa dana cepat populer. Dibandingkan dengan pilihan untuk berinvestasi
langsung dalam bentuk saham reksa dana lebih sederhana sifatnya dan dibandingkan
dengan bunga deposito yang sekarang kurang diminati karena bunganya tidak lagi
Dengan kata lain reksa dana adalah wadah sekaligus wahana investasi bagi
masyarakat yang ingin berinvestasi pada instrumen investasi. Namun dalam setiap
investasi selalu ada resiko yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum memiliki
suatu produk investasi. Karena tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini kecuali
Investasi
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada aset-aset finansial (financial
assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial
dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat
berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal,
misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi
pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik,
2005, 4)
Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Reksa dana dirancang
sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksa dana juga diharapkan dapat
Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
diversified portfolio of securities. Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri
dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen
Investment Ever Invented. Bagi banyak pengamat investasi, ide untuk mengumpulkan
sumber daya keuangan (dana) yang dimiliki oleh individu-individu di bawah arahan
bersangkutan, dianggap sebagai salah satu ide paling fenomenal di abad kedua puluh
satu ini.
Menurut Adler HM (2008, 2), definisi yang diuraikan sebelumnya secara jelas
kumpulan dan dana pemilik, dimana pemilik Reksa dana adalah berbagai pihak yang
tersebut melakukan investasi ke Reksa Dana sesuai dengan tujuan investor tersebut.
investasi seperti rekening koran, deposito, surat utang jangka pendek yang dikenal
(PN); surat utang jangka panjang seperti Medium Term Notes (MTN); Obligasi dan
Obligasi Konversi; dan efek saham maupun ke efek yang beresiko tinggi seperti opsi,
diharapkan.
Ketiga, Reksa dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi
dapat diperhatikan dari dua sisi yaitu sebagai lembaga dan sebagai perorangan.
Sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan untuk mengelola dana, dimana
izin tersebut diperoleh dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) bagi
panjang. Jangka menengah dan panjang merupakan refleksi dari investasi Reksa Dana
investasi jangka panjang seperti Medium Term Notes, Obligasi dan saham. Dengan
konsep karakteristik tersirat ini maka Reksa Dana tidak dapat dianggap sebagai
saingan dari deposito produk perbankan tersebut. Reksa Dana dianggap produk
reksa dana karena oleh instrumen investasi yang menjadi portofolio Reksa Dana
Beresikonya Reksa Dana karena harga instrumen portofolionya yang berubah setiap
waktu. Bila reksa dana berisikan obligasi maka kebijakan pemerintah Bank Indonesia
Manajer investasi juga bisa membuat reksa dana beresiko dengan tindakan disengaja
Memahami jenis reksa dana yang tersedia, sangat perlu untuk mengetahui mengenai
serta resiko yang akan terjadi. Setidaknya ada empat jenis reksa dana dalam peraturan
BAPEPAM.
Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan investasi
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasinya dalam
bentuk efek hutang maupun ekuitas dengan porsi alokasi yang lebih fleksibel.
Artinya, melihat sisi fleksibilitasnya baik dalam pemilihan jenis investasi (saham,
obligasi, deposito atau efek lainnya) serta komposisi alokasinya, reksa dana
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang investasinya 100% pada efek pasar
uang. Efek pasar uang adalah efek-efek yang berjangka kurang dari satu tahun.
Pada umumnya, instrumen atau efek yang termasuk dalam kategori ini adalah
meliputi deposito, SBI, obligasi serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo
kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang memiliki tingkat resiko paling
Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek yang bersifat
ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan saham hasil yang
lumayan tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan
deviden. Reksa dana saham biasanya dinikmati oleh investor yang mengerti
potensi investasi pada saham untuk jangka panjang, sehingga dana yang
Reksa Dana Saham (RDS) adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas
Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, dimana
memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan
harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil
Reksa Dana Saham (RDS) dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu,
Adapun sektor industri yang telah terdaftar di BEJ yaitu sektor pertanian,
Adapun RDS ini seperti international equity fund, domestic equity fund,
Objek Penelitian
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode purposive random sampling yaitu
pengambilan sampel yang menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu. Jadi, penulis
tidak mengambil semua produk reksa dana sebagai objek penulisan tetapi hanya yang
1. Sampel yang diambil merupakan reksa dana yang ditawarkan pada periode
2006 sampai dengan 2008 dan masih aktif hingga saat ini.
2. Sampel yang diambil merupakan produk dari perusahaan reksa dana yang
aktif selama tahun 2006 sampai dengan 2008 dan memiliki Nilai Aktiva
3. Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana yang akan diambil sebagai sampel
Dari syarat tersebut diperoleh sebanyak 3 sampel produk reksa dana yang memenuhi
kriteria tersebut:
1. Data NAB per unit penyertaan bulanan dari 3 reksa dana saham yang akan
2008, sehingga ada 108 data yang selanjutnya akan diolah sebagai bahan
penulisan. Sumber data NAB per unit penyertaan bulanan 3 reksa dana
benchmark dalam penulisan ini. Data tersebut diambil dari periode yang
sama yaitu bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008, sehingga
terdapat 36 data. Data IHSG tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar
3. Data LQ45 bulanan di BEI yang selajutnya juga akan digunakan sebagai
benchmark dalam penulisan ini. Data tersebut diambil dari periode yang
sama yaitu bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008, sehingga
terdapat 36 data. Data LQ45 tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar
4. Data tingkat suku bunga SBI periode 1 bulan, yang akan digunakan
sebagai Risk Free dalam penulisan ini. Data tersebut diambil dari periode
bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008. Data tersebut
BI.
Analisis Data
Nilai ini diperoleh dari angka NAB per unit penyertaan untuk masing-masing
reksa dana saham yang diteliti, dengan rumus (Eko P. Pratomo 2005) :
NAW
Dimana,
_
S = ∑(X–X)²
n –1
Dimana,
–
X = ∑X
______
n
IHSGt-1
Rp2 = LQ45t - LQ45t-1
LQ45t-1
Dimana,
a. Indeks Sharpe
dalam perhitungan ini adalah data risk free (Rf) yang diperoleh dari
Dimana, σ
periode tertentu
tertentu
b. Indeks Treynor
Dalam penggunaan metode Treynor, kinerja reksa dana dihitung
sebagai berikut:
Dimana,
periode tertentu
c. Indeks Jensen
apakah mampu memberikan kinerja diatas kinerja pasar sesuai risiko yang
dimilikinya.
return bebas risiko (SBI) lalu dikurangi dengan hasil dari beta yang dikalikan
dengan selisih antara return pasar (IHSG dan LQ45) terhadap return bebas
resiko (SBI).
Dimana,
Berikut dibawah ini adalah Tabel hasil perhitungan Average Return (Rd),
Standard Deviasi (σ), Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada periode
2006 yang membandingkan reksa dana saham dengan pasar (IHSG dan LQ45).
Periode 2006
Dari tabel 4.1 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang
dihasilkan oleh pasar sebesar 0,0387 untuk IHSG, sedangkan untuk ketiga produk
reksadana masing-masing sebesar 0,0401, 0,0373, dan 0,0486. Dengan demikian dari
ketiga produk reksa dana tersebut hanya Rencana Cerdas dan Trim Kapital saja yang
kinerjanya lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan Si Dana Saham kinerjanya
tidak lebih baik dari IHSG (underperform). Sementara itu, untuk tingkat
hanya Rencana Cerdas dan Trim Kapital saja yang kinerjanya lebih baik (outperform)
Average Return
0.05
0.04
Market1 (IHSG)
0.03 Market2 (LQ45)
Rencana Cerdas
0.02
Si Dana Saham
0.01 Trim Kapital
0
Produk Reksa Dana
dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan average return pada tahun
2006.
Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar
tidak lebih baik (underperform) dari IHSG, hal ini disebabkan karena rendahnya
return dan tingginya standar deviasi yang dihasilkan oleh Si Dana Saham pada
periode tersebut. Sama halnya dengan menggunakan tolak ukur (benchmark) LQ45,
kinerja Si Dana Saham tidak mampu outperform terhadap kinerja pasar tersebut.
Sharpe
0.8
0.7
0.6
Market1 (IHSG)
0.5
Market2 (LQ45)
0.4
Rencana Cerdas
0.3
Si Dana Saham
0.2
Trim Kapital
0.1
0
Manajer investasi
dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan Metode Sharpe pada tahun
2006.
indeks Treynor 0,0288 untuk IHSG, sedangkan untuk ketiga reksa dana masing-
masing sebesar 0,0310, 0,0317, dan 0,0425. Dengan demikian kinerja semua produk
reksa dana pada tahun 2006 lebih baik (outperform) dibandingkan dengan kinerja
IHSG. Hal ini disebabkan oleh tingginya average return yang dihasilkan oleh
masing-masing produk reksa dana. Sama halnya jika menggunakan LQ45 sebagai
pembandingnya, ketiga produk reksa dana mampu outperform pada tahun ini.
Treynor
0.05
0.04
0.03 IHSG
0.02 LQ45
0.01
0
Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital
dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan Metode Treynor pada tahun
2006.
pembandingnya, semua produk reksa dana memperoleh nilai positif. Begitu juga jika
menggunakan LQ45, semua produk Reksa Dana memperoleh nilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja reksa dana lebih baik (outperform) dibandingkan dengan
Jensen
0.014
0.012
0.01
0.008 IHSG
0.006 LQ45
0.004
0.002
0
Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital
dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan Metode Jensen baik
Berikut dibawah ini adalah Tabel hasil perhitungan Average Return (Rd),
Standard Deviasi (σ), Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada periode
2007 yang membandingkan reksa dana saham dengan pasar (IHSG dan LQ45).
Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana
Periode 2007
Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang
dihasilkan oleh pasar sebesar 0,0369 untuk IHSG, sedangkan untuk ketiga produk
reksadana masing-masing sebesar 0,0350, 0,0355, dan 0,0466. Dengan demikian dari
ketiga produk reksa dana tersebut hanya Trim Kapital yang kinerjanya lebih baik
(outperform) dari IHSG. Begitu juga jika dibandingkan dengan LQ45 yang
memperoleh return sebesar 0,0376, hanya Trim Kapital produk reksa dana yang
0.05
0.04
Market1 (IHSG)
0.03 Market2 (LQ45)
Rencana Cerdas
0.02
Si Dana Saham
0.01 Trim Kapital
0
Produk Reksa Dana
dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan average return pada tahun
2007. Sedangkan Si Dana Saham dan Rencana Cerdas masing-masing berada pada
Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar
0,5429 dan 0,4789 untuk LQ45, sedangkan untuk ketiga produk reksadana masing-
masing sebesar 0,4606, 0,4630 dan 0,5358. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada
tahun ini semua reksadana kinerjanya tidak lebih baik (underperfom) dari IHSG.
Sedangkan jika dibandingkan dengan LQ45, hanya Trim Kapital saja yang kinerjanya
0.56
0.54
0.52
Market1 (IHSG)
0.5
Market2 (LQ45)
0.48
Rencana Cerdas
0.46
Si Dana Saham
0.44
Trim Kapital
0.42
0.4
Produk Reksa Dana
Pada tahun ini produk reksa dana Trim Kapital menempati peringkat teratas
Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat indeks Treynor untuk IHSG dengan
0,0264, 0,0258, dan 0,0301. Dengan demikian hanya reksa dana Trim Kapital yang
kinerjanya lebih baik dari kinerja IHSG yang memperoleh angka sebesar 0,0297. Hal
ini dipengaruhi oleh average return reksa dana Rencana Cerdas dan Si Dana Saham
yang lebih rendah dibandingkan IHSG. Sedangkan jika menggunakan LQ45 sebagai
tolak ukurnya, semua produk reksa dana mampu outperform karena masing-masing
produk reksa dana memperoleh indeks Treynor sebesar 0,0311,0,0308, dan 0,0356
Treynor
0.04
0.035
0.03
0.025
IHSG
0.02
LQ45
0.015
0.01
0.005
0
Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital
Pada tahun 2007 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Trim
Kapital menempati peringkat teratas, diikuti oleh Rencana Cerdas dan Si Dana
Saham.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini hanya produk reksa dana Trim
Kapital saja yang mampu outperform terhadap IHSG. Kedua produk reksa dana
lainnya yaitu Rencana Cerdas dan Si Dana Saham memperoleh angka negatif yang
disebabkan oleh perolehan average return reksa dana yang lebih rendah dari IHSG.
Sedangkan jika menggunakan LQ45 sebagai tolak ukurnya, semua produk reksadana
memperoleh nilai yang positif. Meskipun average return Rencana Cerdas dan Si
Dana Saham lebih kecil dibanding LQ45, namun reksa dana tersebut mampu
0.008
0.006
0.004
0.002 IHSG
0 LQ45
-0.002 Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital
-0.004
-0.006
Grafik di atas menunjukkan bahwa reksa dana Trim Kapital yang menempati
posisi pertama baik dengan tolak ukur IHSG maupun LQ45. Peringkat kedua dan
Berikut dibawah ini adalah Tabel hasil perhitungan Average Return (Rd),
Standard Deviasi (σ), Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada periode
2008 yang membandingkan reksa dana saham dengan pasar (IHSG dan LQ45).
Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana
Periode 2008
harga saham yang cukup signifikan, hal ini disebabkan oleh krisis global yang
melanda Indonesia pada tahun tersebut. Dari tabel 4.3 di atas, dapat kita lihat tingkat
pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar -0,0510 untuk IHSG,
0,0595. Walaupun memperoleh average return yang negatif, namun reksa dan
Rencana Cerdas dan Si Dana Saham lebih baik dibandingkan IHSG. Begitu juga jika
dibandingkan dengan LQ45 yang memperoleh average return sebesar -0,0565, hanya
reksa dana Rencana Cerdas dan Si Dana Saham yang mampu outperform.
Average Return
0
-0.01
Market1 (IHSG)
-0.02
Market2 (LQ45)
-0.03 Rencana Cerdas
-0.04 Si Dana Saham
-0.05 Trim Kapital
-0.06
Produk Reksa Dana
dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan average return pada tahun
2008.
Dari tabel 4.3 di atas, dapat kita lihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar -
0,5475 dan -0,5318 untuk LQ45, sedangkan untuk ketiga produk reksadana masing-
masing sebesar -0,4461, -0,4334, dan -0,5240. Walaupun memperoleh hasil yang
negatif, namun kinerja ketiga reksa dana tersebut lebih baik dibandingkan dengan
-0.1
-0.6
Produk Reksa Dana
Pada tahun 2008 semua reksa dana mengalami outperform, walaupun dengan
indeks Sharpe yang negatif. Reksa dana Si Dana Saham menempati peringkat
Dari tabel 4.3 di atas, dapat kita lihat indeks Treynor dengan IHSG sebagai
0,0492, -0,0483, -0,0569, sedangkan IHSG sendiri -0,0585. Dengan demikian seluruh
produk reksa dana mampu outperform terhadap kinerja IHSG. Sedangkan jika
menggunakan LQ45 yang memperoleh indeks Treynor sebesar -0.0640 sebagai tolak
ukurnya, hanya reksa dana Rencana Cerdas dan Si Dana Saham yang mampu
Treynor
0
-0.01 Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital
-0.02
-0.03 IHSG
-0.04 LQ45
-0.05
-0.06
-0.07
maupun LQ45 sebagai tolak ukurnya, produk reksa dana Si Dana Saham menempati
dengan metode Jensen, secara keseluruhan produk reksa dana memperoleh hasil yang
positif. Hal ini disebabkan oleh perolehan average return yang lebih baik dibanding
IHSG dan LQ45, kecuali reksa dana Trim Kapital. Walaupun average return reksa
dana Trim Kapital lebih kecil dibanding IHSG dan LQ45, namun Trim Kapital
memiliki beta yang besar sehingga dapat memperoleh indeks Jensen yang positif
terhadap IHSG. Indeks positif ini menunjukan kinerja reksa dana yang lebih baik dari
kinerja pasar.
Jensen
0.012
0.01
0.008
0.006 IHSG
0.004 LQ45
0.002
0
-0.002 Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital
Pada tahun 2008 berdasarkan metode Jensen, reksa dana Si Dana Saham
menduduki peringkat pertama diikuti oleh Rencana Cerdas dan Trim Kapital.
Reksa dana terus dicari investor untuk mengganti investasi dari instrumen lain
karena tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terus diturunkan Bank
pengembalian yang lebih tinggi dari deposito, tetapi semakin tinggi tingkat
kepada portofolio efek dan dikelola oleh manajer investasi. Berdasarkan konsep
tersebut ada beberapa aspek yang menyebabkan reksa dana beresiko. Aspek-aspek
tersebut yaitu :
pemiliknya. Saham mempunyai jangka waktu yang paling panjang dari semua
instrumen investasi yang ada dan resiko paling tinggi. Harga saham sangat
tersebut. Harga yang sangat fluktuatif ini juga menyatakan bahwa saham
Arus kas yang dimaksud dalam kasus reksa dana ini, yaitu selisih dana yang
masuk dan keluar. Dana yang masuk adalah investor yang membeli reksa
dana, sedangkan dana yang keluar yaitu investor yang menjual reksa dana
dana tidak mempunyai ikatan untuk jangka waktu investasi, misalkan satu
minggu, satu bulan dan sebagainya, walaupun reksa dana dianggap instrumen
menilai waktu jual beli di pasar (market timing). Ketiga ketiga keahlian ini
manajer investasi. Bila keahlian ini tidak maksimal dipergunakan maka resiko
portofolio akan terjadi dan tingkat pengembalian juga semakin tidak pasti
reksa dana.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap reksa dana Rencana Cerdas, Si
Dana Saham, dan Trim Kapital maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
reksa dana saham memperoleh return yang positif. Hal ini menunjukkan
para pemilik reksa dana. Selain itu produk reksa dana tersebut mampu
menghasilkan total return sebesar 50% selama satu tahun. Dengan return
sebesar itu berarti return yang dihasilkan produk reksa dana lebih besar dari
Sedangkan pada tahun 2008 semua produk reksa dana memperoleh hasil yang
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa reksa dana tersebut mengalami kerugian
sehingga tidak mampu memberikan keuntungan bagi para pemilik reksa dana.
Hal ini disebabkan oleh turunnya harga-harga saham pada tahun 2008 yang
2. Penilaian kinerja reksa dana saham yang paling baik tahun 2006 – 2008
Pada tahun 2006 dan 2007 berdasarkan indeks Sharpe, Treynor, dan
Jensen, produk reksa dana Trim Kapital merupakan reksa dana yang terbaik
diantara tiga reksa dana yang dianalisis. Hal ini tidak lepas dari tingginya
return yang dihasilkan oleh reksa dana tersebut pada tahun 2006 dan 2007.
Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pada tahun 2008 reksa dana Si
Dana Saham menjadi reksa dana yang terbaik diantara tiga reksa dana yang
dianalisis.
3. Penilaian kinerja reksa dana saham yang mampu outperform terhadap
Pada tahun 2006 berdasarkan metode Sharpe, reksa dana yang mampu
Jensen semua produk reksa dana mampu outperform terhadap indeks pasarnya
hanya reksa dana Trim Kapital saja yang mampu outperform terhadap IHSG
dan LQ45. Sedangkan Si Dana Saham dan Rencana Cerdas hanya mampu
walaupun menghasilkan return yang negatif, reksa dana Rencana Cerdas dan
Si Dana Saham mampu outperform terhadap IHSG dan LQ45. Hal ini
disebabkan oleh average return reksa dana tersebut yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
_____________. (1997). How to Get the most Bank From Your Buck, Mutual
Fund Magazine.
Mariani, Ani. 2007. “Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah Dengan Metode
Sharpe, Treynor, Dan Jensen”. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Universitas Gunadarma, Depok.
Pratomo, Eko Priyo. 2004. “Berwisata ke Dunia Reksa Dana”. Jakarta : Gramedia
Media Utama.
Pratomo, Eko Priyo., Ubaidillah Nugraha. 2005. “Reksa Dana Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern”. Jakarta : Gramedia Media Utama.
Siahaan, Hinsa. 2006. Penilaian Kinerja Investasi Dengan Menggunakan
Sharpe’s Performance Index, dan Treynor’s Performance Index. Jakarta :
Departemen Keuangan.