ANALISA EFISIENSI KETEL UAP

YOSHIMINE WATER TUBE BERBAHANBAKAR

SOALR DAN GAS PADA

PT UNITEX

NPM : 20400767

Nama : MAMAT SAEPUDIN

Pembimbing : RIDWAN,IR,MT

Tahun Sidang : 2005

Subjek : KETEL UAP,

Judul
ANALISA EFISIENSI KETEL UAP YOSHIMINE WATER TUBE BERBAHANBAKAR SOALR
DAN GAS PADA PT UNITEX

Abstraksi
Energi panas uap merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi banyak industri
dan proses pembangkitan akan enegi uap ini membutuhkan biaya yang cukup besar,
sehingga dibutuhkan suatu cara pembangkitan uap yang seefisiensi mungkin guna
mengurangi biaya. Proses pembangkitan uap melalui ketel uap berkaitan dengan banyak hal
diantaranya kebutuhan akan energi sumber panas untuk ketel uap yaitu bahan bakar. Untuk
mendapatkan efisiensi suatu ketel uap dengan pemakaian bahan bakarnya, maka
diperlukan suatu pengkajian pada proses pembakaran bahan bakar, nilai panas dari bahan
bakar, kerugian-kerugian pada ketel uap. Dalam pengkajian selanjutnya adalah pada ketel
uap Yoshimine water tube yang dipergunakan pada PT Unitex. Dimana terdapat dua buah
ketel yang sama dengan mempergunakan bahan bakar yang berbeda yaitu solar dan gas.
Kemudian dari kedua bahan bakar tersebut mana yang memberikan efisiensi yang lebih
tinggi pada ketel uap. Dimana system perhitungannya adalah dengan berpedoman pada
data-data laporan pengoperasian kedua ketel tersebut dan data-data dari kedua bahan
bakarnya. Perhitungan yang dilakukan adalah mencari nilai-nilai pada proses pembakaran
bahan bakar, proses pembentukan panas pada ketel uap, pehitungan pada cerobong asap,
jumlah kebutuhan panas dan perhitungan beban juga efisiensinya untuk kedua ketel dengan
menggunakan bahan bakar solar dan gas. Untuk mendapatkan nilai efisiensi yang lebih
akurat maka cara penghitungan efisiensinya adalah dengan dihitung setip jam
pengoperasian ketel tersebut selama delapan jam. Dari hasil perhitungan terhadap efisiensi
ketel yang berbahan bakar solar dan gas didapat efisiensi ketel yang berbahan bakar gas
rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan ketel yang berbahan bakar solar, hal ini
diantarnya dikarenakan nilai pembakaran bahan bakar gas lebih tinggi dibandingkan bahan
bakar solar, kerugian pada cerobong asap ketel berbahan bakar gas lebih rendah
dibandingkan ketel berbahan bakar solar dan penyebab lainnya. (Daftar pustaka 1982-
2001)