Você está na página 1de 5

Identitas Buku:

 Judul : Alex Ferguson Master of Old Trafford


 Penulis : Rose Kusuma
 Penerbit : Garasi House of books
 Tahun Terbit : 2010
 Cetakan : I (Pertama)
 Tebal buku : 144 halaman, 13,5 x 20 cm

 Cover : Berwarna merah darah seperti pada lambang Manchester United. Di


halaman sampul, terdapat pula lambang kebesaran manchester united
yang berwarna kuning dan merah, di samping lambang terdapatlah
Foto sir Alex Ferguson Sang pelatih Manchester United yang memakai
. baju perpaduan hitam dan putih serta dasi berwarna merah. Judul buku
di tulis dengan warna putih menggunkan font Times New Roman tepat
di atas gambar sang pelatih.
ALEX FERGUSON
Master of Old Traffod

A. I. Pengalaman masa kecil


Pada 31 Desember 1941, beberapa jam sebelum perayaan tahun baru, di salah
satu sudut kota Govan yang eksotik, diantara gereja-gereja yang menjulang, disebuah
rumah yang terletak di kawasan Shieldhall road, seorang perempuan tengah berjuang
diantara hidup mati. Janin di dalam perutnya meronta ingin bergegas keluar. Sang
suami yang kesehariannya di habiskan di galangan kapal di Cylde terlihat gelisah
menunggu. Selang beberapa lama kemudian, terdengarlah suara tangis bayi. Laki-laki
itu menarik nafas lega. Dia berajak menyambut kedatangan anak pertamanya.
Laki-laki itu bernama Alexander Beaton Ferguson dan istrinya Elizabeth
Hardie. Dia menamai anaknya Alexander Chapman Ferguson, bayi laki-laki yang
berkulit kemerah-merahan. Keluarga Alexander adalah keluarga yang sederhana,
ketika berumur 1 tahun, Ferguson memperoleh seorang adik laki-laki bernama Martin
Ferguson. Dua bersaudara ini tumbuh seperti anak-anak kota Govan lain, menikmati
suasana keakraban dan rutinitas para pekerja juga tak ketinggalan jatuh cinta pada
bola. Ferguson dan adiknya mengandrungi klub sepak bola Glasglow Rangers.
Lucunya sang ayah penggemar sejati Glasglow Celtic, rival bebuyutan Rangers.

II. Pengalaman Pendidikan


Alex Ferguson menempuh pendidikannya di Broomland road Primary school
dan dilanjutkan di Govan High School. Selain itu, dia juga aktif di Brigade Boys,
semacam organisasi kepemudaan di gereja Skotlandia. Brigade Boys adalah
organisasi yang mempunyai disiplin tinggi dalam urusan waktu.

III. Jenjang Karier / Prestasi


Pada waktu Alex Ferguson berumur 16 tahun, dia adalah pemain tengah di
kesebelasan Govan High School. Saking cintanya pada bola, Ferguson memutuskan
bergabung dengan Queens Park, sebuah klub sepak bola amatir yang berlaga di divisi
II liga sepak bola Skotlandia. Debutnya sebagai pemain dirasakan ketika Queen’s
Park bertanding melawan Stranraer. Pada pertandingan itu, Queen’s Park harus
menelan kekalahan 2-1. Meskipun gol tunggal Queen’s Park dicetak Ferguson, dia
mengatakan pertandingan pertamanya sebagai mimpi buruk.
Ketika beranjak 23 tahun, terjadi perubahan besar dalam hidup Ferguson. Dia
memutuskan menjadi seorang pemain sepak bola profesional ketika bergabung
dengan Dunfermline pada 1964. Padahal, sebenarnya kariernya di lapangan hijau
tidak terlalu signifikan. Ketika berada di Queen’s Park, sebagai striker, dia berhasil
mencetak 20 gol dari 31 pertandingan. Meskipun catatannya lumayan bagus, dia tidak
mendapatkan jaminan satu tempat di skuad inti. Begitu pula ketika berada di Saint
Johnstone.
Pada tahun 1964/1965 Ferguson berhasil menghantarkan Dunfermline menjadi
klub papan atas liga Skotlandia dan mencapai final piala liga Skotlandia. Meskipun
gagal mempersembahkan juara, nama Ferguson terlanjur melambung. Ferguson pun
menjadi buah bibir di liga Skotlandia. Dia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di
liga Skotlandia dengan 31 gol dan 45 gol dari 51 pertandingan keseluruhan yang
dimainkan bersama Dunfermline.
Tahun 1966, impian Ferguson untuk menjadi pemain Rangers menjadi nyata,
ia ingat ketika kecil pernah memenjatkan tembok lapangan untuk menonton
pertandiang Glasgow. Pada tahun ini pula, Ferguson menemukan tambatan hatinya
Cathy Holding yang dinikahinya pada 12 Maret 1966.
Impian Ferguson benar-benar terwujud ketika pada 1967 Glasgow resmi
merekrutnya dengan nilai transfer sebesar 65. 000 pound, jumlah yang besar waktu
itu. Namun, di Glasgow ketajaman Ferguson tidak dapat di pertahankan,
penampilannya bahkan makin memburuk. Lebih menyedihkannya lagi, dia dipaksa
bermain di Glasgow Rangers Junior. Ketika Derbi Glasgow terjadi pada final piala
Skotlandi tahun 1969, Rangers menderita kekalahan yang memalukan 4-0 dari Celtic.
Tidak lama berselang, Ferguson harus menerima kenyataan terdampar di
Falkrik FC selama 4 tahun dengan menjalani peran ganda sebagai pemain sekaligus
pelatih. Pada umur 32 tahun, Ferguson memilih menutup buku, catatannya sebagai
pemain berakhir di Ayr United dan menorehkan 167 gol dari 327 penampilan untuk
berbagai klub. Lembaran baru dia buka sebagai pelatih di East Stirlingshire dengan
gaji 40 pound tiap minggu.
Pada tahun 1978, Ferguson bergabung dengan Aberdeen. Salah satu klub besar
Skotlandia menggantikan Billy McNeil. Di tempat baru tersebut langkah Ferguson
kurang mulus. Beberapa pemain senior Abardeen kurang mendukungnya. Pada
tanggal 11 Mei 1983 menjadi hari bersejarah bagi Abardeen bersama Ferguson,
mereka berhasil menembus final Piala Winners dan langsung memboyong gelar juara
dengan mengalahkan klub raksasa dari Spanyol, Real Madrid 2-1. Selama delapan
tahun di bawah kendali Ferguson, Abardeen berhasil menjadi juara Liga Utama
Skotlandia sebanyak tiga kali, merebut Piala Skotlandia sebanyak empat kali, satu kali
menjuarai Scottish League Cup dan pencapaian tertinggi berhasil menjuarai kejuaraan
Eropa.
Pada 1985, Ferguson ditunjuk menjadi manajer Tim Nasional Skotlandia. Kala
itu Skotlandia akan mengikuti Piala Dunia 1986 di Mexico. Seusai Piala Dunia
Mexico, Ferguson mulai dilirik klub-klub raksasa. Tawaran menjadi manajer pun
berdatangan. Klub yang terang-terangan ingin memboyongnya adalah Arsenal,
Barcelona, Glasgow Rangers, Totenham Spurs, dan Manchester United. Bukan suatu
pilihan yang mudah dan entah karena pertimbangan apa Ferguson memantapkan
pilihan mengangkat koper menuju Old Traffod, markas Manchester United. Pada 6
November 1986, United resmi mengontrak Ferguson.

IV. Masa tua


Sampai tahun 2010 berarti Ferguson telah berada di Old Traffod selama 24
tahun. Rentang waktu dua puluh empat tahun jelas bukan waktu yang singkat. Banyak
cerita manis, pahit, menegangkan sekaligus mengharukan terjadi.

B. Kelebihan / Keunggulan Buku


Buku biografi tentang Alex Ferguson memberikan informasi yang sangat
detail tentang kisah jatuh bangun pelatih Manchester United tersebut dari awal karier
hingga sekarang. Selain itu buku ini juga memberikan gambaran kehidupan yang jelas
tentang Ferguson. Keunggulan buku ini yang tak lebih berpengaruh adalah adanya
motivasi-motivasi yang dapat membuat pembaca untuk tidak mudah berputus asa.
Buku ini juga dituliskan dengan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh
semua kalangan, sehingga membuat pembaca tidak cepat jenuh dalam membaca.
Disamping itu yang tak kalah menariknya, yaitu cover buku ini yang memberikan
gambaran jelas tentang Alex Ferguson.

C. Kekurangan / Kelemahan Buku


Kekurangan dari buku biografi Alex Ferguson ini yaitu minimnya gambar atau
foto sebagai dokumentasi dalam kejayaan Feguson, sehingga mengurangi ketertarikan
pembaca untuk membacanya.
D. Kesimpulan
Buku biografi tentang Alex Ferguson Master of Old Trafford, memuat
perjuangan kehidupan sang manejer mulai awal karier hingga saat ini. Buku biografi
tersebut memberikan banyak motivasi-motivasi yang sangat diperlukan dalam
kehidupan. Disamping itu, buku tersebut juga memberikan informasi-informasi
mengenai sejarah Manchester United. Akan tetapi, seperti halnya buku yang lain,
buku biografi inipun tak luput dari kekurangan. Minimnya gambar atau foto yang
didokumentasikan menghilangkan sedikit daya tarik kepada pembaca untuk membaca
buku tersebut.

Você também pode gostar