Você está na página 1de 1

ALKOHOL DALAM OBAT -

Written by Azril Kimin   


    Sekitar 25 tahun silam, ramai polemik di surat kabar ibu-kota mengenai keberadaan etanol
dalam suatu obat penurun panas yang sangat populer dan mendominasi pasar saat itu . Sebagian
kalangan mempersoalkan bahaya etanol (alkohol) dalam campuran obat tersebut. Mereka
berpendapat etanol yang digunakan sebagai pelarut paracetamol - zat utama penurun panas,
diperkirakan dapat menimbulkan bahaya bagi si bayi. Si mungil yang baru lahir belum memiliki
sistem yang sempurna untuk memetabolisme alkohol sehingga cenderung menimbulkan kelainan
syaraf nantinya. Pada saat itu memang hampir semua obat penurun panas, obat flu dan batuk yang
berbentuk sirup mengandung etanol sebagai pelarut. 

    Sebagian kalangan, terutama dari pabrik obat, membela dengan mengatakan jumlah etanol
dalam obat tetes penurun panas sangat sedikit, sehingga tak perlu dikuatirkan. Agaknya mereka
lupa bahwa bagi bayi yang beratnya jauh lebih kecil dari orang dewasa, satu cc alkohol itu tidak
sedikit jumlahnya, apalagi diminum 3 atau 4 kali sehari.
Untunglah polemik tersebut kini sirna. Pabrik obat telah membuang alkohol sebagai kandungan
obatnya. Obat tersebut kini tidak lagi mengandung alkohol, seperti yang ditulis pada kemasannya.
Begitu pula dengan obat penurun panas lainnya.

Dijauhi Konsumen

    Alkohol ternyata bukan hanya dikandung obat penurun panas, banyak obat seperti sirup obat
batuk, tonikum juga menyertakan alkohol dalam menu obatnya. Kini banyak pengguna obat di
tanah air mulai mempersoalkan keberadaan alkohol bila hendak membeli obat, terutama
konsumen yang beragama Islam yang mengharamkan alkohol. Walau ada yang berpendapat
alkohol dalam campuran obat bukan minuman yang memabukkan namun cairan pelarut agar
saja , tidak sedikit konsumen yang menjauhi penggunaan obat-obatan yang beralkohol tersebut.
    Untunglah sebagian produsen obat di tanah air juga cukup bijak menyikapi hal ini. Banyak
obat batuk dan vitamin di hari-hari terakhir ini telah melenyapkan alkohol dari isi campuran
obatnya. Sebagai contoh tonikum bayer, kini telah bebas alkohol. Benadryl, Sanadryl - si sirup
obat batuk kini telah mencampakkan alkohol dari campurannya. Hanya beberapa obat batuk saja
yang masih menggunakan alcohol dalam obat batuk. Malah banyak pabrik mencantumkan
kalimat Tidak Mengandung Alkohol pada wadah obatnya . Suatu cara promosi yang jitu agar obat
tersebut tidak kehilangan konsumennya, terutama yang mengharamkan alkohol. (AK)
<Previous   Next>

Você também pode gostar