Você está na página 1de 5

Naturalisme (seni rupa)

Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan
seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19
sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan
pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari
gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah
ditimbulkan manusia terhadap alam.

Realisme (seni rupa)


Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana
tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran,
bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang
bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya
sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan
nama India.
Ekspresionisme
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan
efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film,
arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.

Impresionisme
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun
1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise"
("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam
artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah
(bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap
bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-
subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
Post-Impresionisme
neoklasik adalah suatu masa yang masih dipengaruhi sisa-sisa neoklasikme. Pada awal 1880
pelukis mulai mengeksplorasi sisi lain dari penggunaan warna, pola, bentuk, dan garis yang
sedikit berlawanan dari pencapaian neoklasikme. Pelukis pada era ini contohnya adalah Vincent
Van Gogh, Paul Gauguin, Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec. Camille Pissarro,
yang sebelumnya adalah seniman neoklasik kemudian mengembangkan gaya pointilisme. Monet
meninggalkan kewajiban melukis di luar ruangan. Paul Cézanne, meskipun telah tiga kali terlibat
dalam pameran neoklasik, kemudian mengembangkan gayanya tersendiri.

Karya seluruh seniman ini meskipun tidak lagi menganut aliran neoklasikme namun masih
mengandung unsur-unsur dasarnya.
Romantisisme
Romantisisme adalah sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat
abad ke-18 pada masa Revolusi Industri. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan
norma-norma kebangsawanan, sosial dan politik dari periode Pencerahan dan reaksi terhadap
rasionalisasi terhadap alam, dalam seni dan sastra. Gerakan ini menekankan emosi yang kuat
sebagai sumber dari pengalaman estetika, memberikan tekanan baru terhadap emosi-emosi
seperti rasa takut, ngeri, dan takjub yang dialami ketika seseorang menghadapi yang sublim dari
alam. Gerakan ini mengangkat seni rakyat, alam dan kebiasaan, serta menganjurkan epistemologi
yang didasarkan pada alam, termasuk aktivitas manusia yang dikondisikan oleh alam dalam
bentuk bahasa, kebiasaan dan tradisi. Ia dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Pencerahan dan
mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni dan narasi yang dianggap berasal dari
periode Pertengahan. Nama "romantik" sendiri berasal dari istilah "romans" yaitu narasi heroik
prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik.

Ideologi dan kejadian-kejadian sekitar Revolusi Perancis dan Revolusi Industri dianggap telah
mempengaruhi gerakan ini. Romantisisme mengagungkan keberhasilan-keberhasilan dari apa
yang dianggapnya sebagai tokoh-tokoh heroic dan seniman-seniman yang keliru dipahami, dan
yang telah mengubah, masyarakat. Ia juga mengesahkan imajinasi individu sebagai otoritas kritis
yang memungkinkan kebebasan dari pemahaman klasik tentang bentuk dalam seni. Dalam
penyampaian gagasan-gagasannya gerakan ini cenderung untuk kembali kepada apa yang
dianggapnya sebagai keniscayaan sejarah dan alam.
Neo-Klasisisme
Neoklasik menggunakan pendekatan intelektual dalamberkarya, dan hal ini dipertahankan oleh
David besertapengikutnya. Bahkan David sempat mendirikan akademiuntuk membina dan
mengembangkan tradisi seni (klasik).Karya David, teman, dan muridnya memperlihatkan
corakteknik, estetika, dan tema yang memperlihatkan kesamaangaya dan konsistensinya pada
kaidah klasik. Para kritikusseni abad ke-20 menyebutnya sebagai karya seni yang kaku,dingin,
dan terlalu formal. Maka pantaslah jika seni neoklasikyang sudah bertahan puluhan tahun di
Perancis dansekitarnya ini akhirnya ditentang pula oleh Romantisme.Kaum Romantisme
menentang Neoklasik dengan berbagaialasan, yaitu :
 
1)  Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya;2) Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik
sebagaicermin kehidupan bangsawan;3) Neoklasik tidak menonjolkan peranan unsur pribadi

Você também pode gostar