Você está na página 1de 13

c   



     



c c  



|

  !  c


"""#$$%"
|

& c 


 c  
'  (
c 
)#"#
*  

* +  ,

Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan

pencampuran antara air luat dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air

tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar) dengan adanya proses

pencampuran maka wilayah es tuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas,

dimana wilayah estuaria dibagi menjadi beberapa mintakat

yaitu ¢  ,
 ,   ,   , dan  (Air tawar).

Dengan ciri dan karakteristik tersebut estuaria memiliki banyak tipe yan g

diklasifikasikan berdasarkan atas topografi, pengenceran air tawar dan

penguapan, geomorfologi, sirkulasi dan struktur dari sirkulasi, distribusi salinitas,

pola pencampuran air tawar dan air laut serta stratifikasinya. Dari tipe tersebut

ekosistem estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas, suhu, sedimen,

gelombang, pasang surut, substrat, ketersediaan oksigen, dan parameter kimia

seperti limbah dan bahan polutan serta aktivitas biologi dari organisme yang

hidup di kawasan estuaria ]

Estuaria berfungsi sebagai tempat untuk mencari makanan serta sebagai

penyaring dari berjuta bahan buangan atau limbah karena karakteristiknya

menyebabkan estuaria sebagai tempat pembuangan limbah ( a  

  . Terlepas dari itu organisme yang hidup d i wilayah estuaria

merupakan organisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan estuaria yang

keras seperti mangrove, lamun, tumbuhan emerjen, rumput laut, alga hijau serta

berbagai macam tiram, 


, plankton, berbagai macam ikan laut serta

burung (hewan migration yang tidak menetap).

Eksositem estuaria memilki banyak manfaat dan banyak organisme yang

hidup pada wilayah tersebut akan tetapi dengan meningkatnya kehidupan


menyebabkan manusia sebagai pengelola memanfaatkan wilayah dengan cara

melakukan eksploitasi organisme yang hidup pada wilayah tersebut serta

eksploitasi habitatnya.

Dengan ancaman dan permasalahan tersebut perlu dilakukan konservasi

atau   untuk meminimalkan kerusakan atau mencegah terjadi kerusakan

wilyah estuaria yang dilakuk an baik dari pihak pemerintah, non pemerintah serta

masyarakat yang hidup di wilayah pesisir agar diharapkan muncul kesadaran

kebaharian dari setiap benak masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan

agar didalam ekosistem dapat berlangsung secara seimban g dan

berkesinambungan yang tidak akan memberikan dampak yang buruk seperti

terjadinya bencana alam.

+* -   , 

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui secara

mendalam dari ekosistem estuaria baik dalam ekosistem maupun biota -biota

yang hidup di ekosistem tersebut dengan melihat ancaman -ancaman apa yang

akan menyebabkan ekosistem tersebut mengalami kerusakan serta solusi apa

yang akan dilakukan untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan tersebut. 

Kegunaan dari penulisan makala h ini adalah sebagai bahan gambaran

atau acuan yang dapat dijadikan pedoman untuk mengurangi kerusakan

ekosistem serta sebagai informasi ilmiah dan mediator dalam proses belajar

mengajar
*  +  

* .   /     0 

Eutrofikasi merupakan problem lingkungan hidup yang diakibatkan oleh

limbah fosfat (PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar. Definisi d asarnya

adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang

berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total

phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35 -100 µg/L. Sejatinya,

eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana danau mengalami

penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa.

Diperlukan proses ribuan tahun untuk sampai pada kondisi eutrofik. Proses

alamiah ini, oleh manusia dengan segala aktivitas modernnya, secar a tidak

disadari dipercepat menjadi dalam hitungan beberapa dekade atau bahkan

beberapa tahun saja. Maka tidaklah mengherankan jika eutrofikasi menjadi

masalah di hampir ribuan danau di muka Bumi, sebagaimana dikenal lewat

fenomena algal bloom.

Kondisi eutrofik sangat memungkinkan alga, tumbuhan air berukuran

mikro, untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat

ketersediaan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai. Hal ini bisa

dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan, berbau tak sedap, dan

kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok yang

bertebaran di rawa -rawa dan danau-danau juga disebabkan fosfat yang sangat

berlebihan ini. Akibatnya, kua litas air di banyak ekosistem air menjadi sangat

menurun. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol,

menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa

tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati. Hilangnya ikan d an hewan lainnya

dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan


ekosistem air. Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue -green algae) diketahui

mengandung toksin sehingga membawa risiko kesehatan bagi manusia dan

hewan. Algal bloom j uga menyebabkan hilangnya nilai konservasi, estetika,

rekreasional, dan pariwisata sehingga dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang

tidak sedikit untuk mengatasinya.

Dewasa ini persoalan eutrofikasi tidak hanya dikaji secara lokal dan

temporal, tetapi jug a menjadi persoalan global yang rumit untuk diatasi sehingga

menuntut perhatian serius banyak pihak secara terus -menerus. Eutrofikasi

merupakan contoh kasus dari problem yang menuntut pendekatan lintas disiplin

ilmu dan lintas sektoral.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penanggulangan terhadap

problem ini sulit membuahkan hasil yang memuaskan. Faktor -faktor tersebut

adalah aktivitas peternakan yang intensif dan hemat lahan, konsumsi bahan

kimiawi yang mengandung unsur fosfat yang berlebihan, pertumbuhan penduduk

Bumi yang semakin cepat, urbanisasi yang semakin tinggi, dan lepasnya

senyawa kimia fosfat yang telah lama terakumulasi dalam sedimen menuju

badan air. Lalu apa solusi yang mungkin diambil? Menurut Forsberg, yang utama

adalah dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk mengontrol pertumbuhan

penduduk (birth control). Karena apa? Karena sejalan dengan populasi warga

Bumi yang terus meningkat, berarti akan meningk at pula kontribusi bagi lepasnya

fosfat ke lingkungan air dari sumber -sumber yang disebutkan di atas. Pemerintah

juga harus mendorong para pengusaha agar produk detergen tidak lagi

mengandung fosfat. Begitu pula produk makanan dan minuman diusahakan juga

tidak mengandung bahan aditif fosfat. Di samping itu, dituntut pula peran

pemerintah di sektor pertanian agar penggunaan pupuk fosfat tidak berlebihan,

serta perannya dalam pengelolaan sektor peternakan yang bisa mencegah lebih

banyaknya lagi fosfat lepas k e lingkungan air. Bagi masyarakat dianjurkan untuk
tidak berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung aditif

fosfat.

Di negara-negara maju masyarakat yang sudah memiliki kesadaran

lingkungan (  
 ) hanya membeli produk kebutuhan ru mah sehari-

hari yang mencantumkan label "phosphate free" atau "environmentally friendly".

Negara-negara maju telah menjadikan problem eutrofikasi sebagai agenda

lingkungan hidup yang harus ditangani secara serius. Sebagai contoh, Australia

sudah mempunyai program yang disebut The National Eutrophication

Management Program, yang didirikan untuk mengoordinasi, mendanai, dan

menyosialisasi aktivitas riset mengenai masalah ini. AS memiliki organisasi

seperti North American Lake Management Society yang menaruh p erhatian

besar terhadap kelestarian danau melalui aktivitas sains, manajemen, edukasi,

dan advokasi.

Selain itu, mereka masih mempunyai American Society of Limnology and

Oceanography yang menaruh bidang kajian pada aquatic sciences dengan

tujuan menerapkan hasil pengetahuan di bidang ini untuk mengidentifikasi dan

mencari solusi permasalahan yang diakibatkan oleh hubungan antara manusia

dengan lingkungan.

Negara-negara di kawasan Eropa juga memiliki komite khusus dengan

nama Scientific Committee on Phosphat es in Europe yang memberlakukan The

Urban Waste Water Treatment Directive 91/271 yang berfungsi untuk menangani

problem fosfat dari limbah cair dan cara penanggulangannya. Mereka juga

memiliki jurnal ilmiah European Water Pollution Control, di samping

Environmental Protection Agency (EPA) yang memberlakukan peraturan dan

pengawasan ketat terhadap pencemaran lingkungan.


+* .   ,      0 

Penggundulan hutan akan menyebabkan bertambahnya aliran air

permukaan dari daratan dimana akan menambah sedimentasi di sungai -sungai

dan akhirnya mengakibatkan pendangkalan estuari/perairan pantai. Pendalaman

estuari karena pengerukan akan menambah volume estuari dan pembukaan

(reklamasi) daerah pasang surut akan mengurangi aliran pasut, mengubah

proses pencampuran dan pola sirkulasi serta mengurangi waktu kuras estuari.

Dengan berkurangnya waktu kuras estuari, maka sirkulasi di estuari tidak dapat

menanggulangi dan mengatur pencemar dalam jumlah besar.

Upaya optimal dapat dilakukan dengan cara reboisasi pad a daeerah

daratan yang berdampak pada kekuatan akar pohon menahan terkikisnya tanah

oleh aliran sungai. Selain itu perlu di adakan sosialisasi terhadap masyarakat

tentang peran penting ekosistem estuaria itu sendiri.

* .   .      0 

Sumber pencemaran perairan pesisir dan lautan dapat dikelompokkan

menjadi 7 kelas : industri, limbah cair pemukiman ( ), limbah cair

perkotaan
a   ), pertambangan, pelayaran (  ), pertanian

dan perikanan budidaya (Dahuri2001). Pencemaran rumah tangga dan

pencemaran yang dihasilkan oleh kegiatan manusai dan oleh industri.

Pencemaran rumah tangga terjadi terutama di lingkungan pesisir yang berada

dekat dengan pemukiman. Jenis sampah yang diahasilkan ada dua macam,

yaitu sampah organic dan sa mpah anorganik. Pertumbuhan jumlah penduduk

yang mendiami wilayah pesisir dan meningktnya kegiatan pariwisata juga akan

meningkatkan jumlah sa mpah dan kandungan bakteri yang dapat menyebabkan

berbagai kerugian bagi lingkungan pesisir. Penggunaan pupuk untu k

menyuburkan areal persawahan di sepanjang Daerah Aliran Sungani yang

berada di atasnya serta kegiatan -kegiatan industri di darat yang membuang


limbahnya ke dalam badan sungai yang kemudian terbawa sampai ke laut

melalui wilayah pesisir. Hal ini akan menperabesar tekanan ekologis wilayah

pesisir.

Sumber pencemaran yang berasal dari limbah industri dan kapal -kapal di

sepanjang wilayah pesisir umumnya mengandung logam berat. Kandungan

logam berat diperairan diperkirakan akan terus meningkat dan akan

mengakibatkan terjadinya erosi dan pencucian tanah, masuknya sampah

industri dan pembakaran bahan baker fosil ke perairan dan atmosfer, serta

pelepasan sedimentasi logam dari Lumpur aktif secara langsung.

Pengaruh kerusakan pantai akibat pencemaran umumnya dapat

ditanggulangi secara cepat. Tetapi lain halnya apabila hal tersebut terjadi

dilautan bebas. Hal yang memprihatinkan adalah karena bahan-bahan pencemar

tersebut secara pelan tetapi pasti akan tertumpuk di laut. Dalam keadaan

ekstrim, mereka akan meracuni fitoplankton (sebagai produser utama didalam

sistem rantai makanan yang terjadi di laut bebas). Hancurnya organism e ini akan

membuat laut menjadi semakin tidak subur. Salah satu sumber utama

pencemaran minyak di laut: kebocoran kapal supertanker minyak Dampak

Pencemaran minyak di laut

a. Jangka pendek , masuknya molekul-molekul hidrokarbon minyak ke dalam

sel Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau minyak.

Minyak menyebabkan kematian pada ikan disebabkan kekurangan

oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung oleh bahan

berbahaya.

b. Jangka panjang , terutama bagi biota laut yang masih muda. Minyak di

dalam laut dapat termakan oleh biota laut. Sebagian seny awa minyak

dapat terakumulasi dalam senyawa lemak dan protein.


1). Pencemaran Minyak

Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga

kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan

hamper tidak bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam

jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan

mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya

terbawa arus dan terbawa ke pantai. Akibat buruk yang segera terlihat ada lah

rusaknya estetika pantai akibat penampakan dan bau dari material minyak.

Residu yang berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan,

pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses

pelapukan minyak akan hanyut dan terd ampar di pantai. Akan sulit menemukan

bagian pantai yang tidak terkontaminasi dikarenakan penyebarannya yang cepat.

Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan

tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung

berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan

air.Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka

menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri

sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme

yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak,

sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah

bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.

2). Pencemaran Logam Berat

Logam-logam berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya tidak

dikeluarkan lagi dari tubuh mereka. Karena itu logam-logam cenderung untuk

menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi akibatnya logam -logam tersebut akan

terus berada di sepanjang rantai makan. Hal ini disebabkan oleh karena predator

pada satu trofik level makan mangsa mereka dari trofik yang lebih rendah yang
telah tercemar (ikan dimakan oleh manusia). Disini terlihat bahwa kandungan

konsentrasi logam berat terdapat lebih tinggi pada tubuh hewan yang letaknya

lebih tinggi didalam tropik level. Jadi predator tingkat tinggi (dengan umur lebih

panjang) lebih banyak menumpuk logam berat.

3). Sampah

Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui

sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan

mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya

mereka kaya akan bahan- bahan organik, sehingga akan memperkaya

kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat

kondisi lingkungan menjadi lebi h baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.

Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya

kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan

berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh -tumbuhan dan hewan yang hidup

disitu. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu

akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari

estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya

dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan

yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya

tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.

4). Pestisida

Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif.

Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk

mengontrol hama tanaman atau organisme - organisme lain yang tidak

diingini.Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat

membunuh organisme - organisme yang tidak dik ehendaki tanpa merusak hewan

lainnya tetapi kenyataannya . Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan


berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk

dalam grup ini.

Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul

yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di

alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat

berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini secara terus menerus

akan membuat mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu

tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi organism hidup

didaerah tersebut.

5). Limbah Domestik dan Industri

Limbah adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban, termasuk

di dalamnya limbah kota (municipal) dan aktivitas industri, yang masuk ke sistem

saluran pembuangan kota. Pada umumnya limbah domestic mengandung

sampah padat (berupa tinja, dan cair yang berasal dari rumah tangga).


*  

Ancaman terhadap ekosistem estuaria memilki dampak yang

sangat besar terhadap kehidupan organisme yang berada pada daerah

tersebut. Ancaman ekosistem estuaria di antaranya adalah ancaman

pendangkalan, pencemaran, dan ancaman Eutrofikasi. Setiap ancaman

memiliki solusi dan penaggula ngan masing-masing. Seperti

penanggulangan Pendangkalan di lakukan dengan cara reboisasi gunung

tandus agar tidak terjadi erosisi yang dapat mempercepat laju sedimentasi

dan mengakibatkan pendangkalan. Ancaman pencemaran di tanggulangi

denga beberapa cara di antaranya sosialasi kepada masyarakat akan

pentingnya ekosisitem estuaria sehingga masyarakat tidak membuang

sampah di daerah estuaria. Penanggulangan Eutrofikasi Di negara-negara

maju masyarakat yang sudah memiliki kesadaran lingkungan (  


)

hanya membeli produk kebutuhan rumah sehari -hari yang mencantumkan label

"phosphate free" atau "environmentally friendly".


O     

Anonim, 2010, pencemaran laut /Pencemaran Minyak di laut. Wyuliandari¶.htm

Mhia, 2010, http://duniamhia.blogspot.com/2009/02/ekosistem -estuaria.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasi

http://blog.unila.ac.id/ekoefendi/2009/09/01/sifat -kimia-ekosistem-estuari/|

Você também pode gostar