Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Proses Belajar.
Penyempurnaan Proses Belajar Mengajar - Pokok-pokok Pedoman Proses Belajar Mengajar - BUKU
II - Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek
Normalisasi Kehidupan Kampus – 1980
DAFTAR ISI
1. PROSES BELAJAR. ..............................................................................................................................1
1.1. Belajar itu menambah pengetahuan. ......................................................................................1
1.1.1. Identifikasi Tujuan Belajar. ......................................................................................................1
1.1.2. Identifikasi Posisi Mahasiswa "Sekarang"...............................................................................2
1.1.3. Memilih Perilaku Mahasiswa (Entry Behavior). .......................................................................2
1.1.4. Tujuan Perilaku (Behavioral Objectives). ................................................................................2
1.2. Belajar itu menurut suatu hukum dan dapat diduga................................................................2
1.2.1. Motivasi untuk belajar. ............................................................................................................3
1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat dan derajat belajar. ...............................................3
1.2.3. Partisipasi aktif........................................................................................................................4
1.3. Faktor-faktor masa lalu ......... .................................................................................................4
1.4. Interaksi mahasiswa-dosen yang produktif .............. ..............................................................5
2. PENGANTAR PEMILIHAN METODA PENGAJARAN YANG BAIK. ....................................................5
i
penyempurnaan proses belajar menajar
1. Proses Belajar.
Belajar adalah mengingat, mengerti, menerangkan, menganalisis, mensintesa, mengevaluasi, berfikir,
merasakan, percaya, berpartisipasi, melaksanakan, dll.......... (1 - p. 105).
Belajar adalah setiap perubahan dari tingkah laku yang bukan merupakan pendewasaan/pematangan
atau yang disebabkan oleh sesuatu kondisi sementara dari organisme (1 - p. 105).
Sifat pembawaan seseorang dapat membantu atau menghalangi keterampilan belajar. Dosen tidak
akan pernah mampu membuat tujuan belajar menjadi sesuatu yang sudah pasti dicapai, terlampau
banyak faktor yang berada diluar jangkauan kekuasaan dosen dan mahasiswa, sehingga tujuan
belajar itu sesungguhnya adalah : membuat belajar lebih mungkin, lebih ekonomis, lebih efektif
dan lebih terduga (1 - p. 107).
Agar kemungkinan keberhasilan belajar itu dapat ditingkatkan secara efektif, kita harus menerima
empat dalil utama belajar yang telah dibenarkan oleh penelitian sebagai berikut (1 - pp. 107-108) :
1. Belajar itu menambah pengetahuan (incremental). Komponen-komponen belajar yang
lebih sederhana membentuk perilaku belajar yang lebih kompleks. Suatu pelajaran yang
kompleks (complex learning) haruslah ditempuh langkah demi langkah secara sistematis.
2. Belajar itu pada dasarnya menurut suatu hukum dan dapat diduga (predictable),
dengan mengindahkan prinsip-prinsip belajar, maka kita akan dapat meningkatkan
pengendalian terhadapnya. Sehingga, seyogyanya, pengajar dan mahasiswa mencari
pengetahuan psikologis yang akan menghasilkan peningkatan kontrol maupun fasilitas untuk
memudahkan upaya pencapaian tujuan pelajaran.
3. Faktor-faktor masa lalu tidak menutup kemungkinan maupun menjamin keberhasilan
belajar saat ini, walaupun demikian, predisposisi (predisposes) dan proses belajar
sebelumnya tetap berpengaruh terhadap prestasi-prestasi belajar mahasiswa saat ini,
sehingga yang penting dilakukan adalah : memusatkan perhatian pada upaya belajar saat ini
dan mengurangi (menghapuskan) pengaruh negatif masa lalu mahasiswa.
4. Interaksi mahasiswa vs. dosen yang produktif akan menghasilkan proses belajar yang
jauh lebih baik.
1
penyempurnaan proses belajar menajar
3. menyatakan dengan jelas kapan belajar yang berhasil itu tercapai (jangka waktu pencapaian
tujuan oleh mahasiswa yang masuk akal adalah hal penting yang harus ternyatakan dalam
suatu rumusan tujuan belajar),
4. agar upaya belajar mahasiswa dapat lebih terarah sebagaimana mestinya, tujuan-tujuan
belajar haruslah bersifat sekarang dan lebih segera, dalam konteks ini, tujuan-tujuan jangka
panjang sifatnya adalah untuk meningkatkan motivasi.
2
penyempurnaan proses belajar menajar
yang akan menghasilkan peningkatan daya kendali maupun fasilitas untuk memudahkan upaya
pencapaian tujuan pelajaran (1 - p. 118).
3
penyempurnaan proses belajar menajar
4
penyempurnaan proses belajar menajar
namun belajar yang kondisinya tersesuaikan dengan ybs. adalah mungkin (possible) untuk setiap
orang (1 - pp. 119-120).
Pengetahuan mengenai faktor-faktor masa lalu merupakan informasi yang dapat membantu
mahasiswa ataupun dosen merancang masa kini dengan lebih baik. Gagal atau berhasilnya upaya
pencapaian tujuan belajar lebih ditentukan oleh tujuan dan perilaku belajar di masa kini (1 - p. 120).
Pengaruh-pengaruh yang mungkin dari masa lalu sama sekali tidak boleh diremehkan.
Pengetahuan mengenai masa lalu ini haruslah hanya dimanfaatkan untuk mengelola proses belajar
yang sedang berlangsung sedemikian rupa sehingga pengaruh masa lalu tersebut ditekan
semaksimal mungkin agar tidak lagi bersifat merugikan (1 - p. 120).
5
penyempurnaan proses belajar menajar
Metoda -metoda pengajaran yang dapat dipilih, diantaranya, adalah sebagai berikut (1 - pp. 133-157)
:
1. :Ceramah, pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekolompok
pendengar.
2. Diskusi Kelompok, percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga orang atau
lebih tentang topik tertentu, dengan seorang pemimpin.
3. Panel, pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang topik; diperlukan
tiga panelis atau lebih dan seorang pemimpin.
4. Panel-Forum, ialah Panel yang disertai partisipasi pengunjung.
5. Kelompok-Studi Kecil, Kelompok Studi Kecil (Buzz Group) adalah pemecahan kelompok yang
lebih besar, Kelompok kecil ini membahas tugas yang diberikan, dan biasanya melaporkan
hasilnya kepada kelompok besar.
6. Role Play, pemeranan sebuah situasi dalam hidup manusia dengan atau tanpa diadakan
latihan; dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan analisis oleh
kelompok.
7. Studi-Kasus (Case-Study), sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang
memungkinkan kelompok melakukan analisis masalah tersebut. Permasalahan tsb.
merupakan "bagian dari hidup" yang mengandung diagnose, dan pengobatan. Dapat
disampaikan secara lisan maupun tertulis, juga secara dramatis, atau dengan film, dapat juga
berupa rekaman.
8. Brainstorming, semacam cara pemecahan masalah dimana anggota mengusulkan dengan
cepat semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan. Tidak ada kritik. Analisis
atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.
9. Kelompok Pendengar, adalah kelompok yang dibentuk dengan membagi pengunjung menjadi
beberapa kelompok sebelum suatu acara penyajian. Setiap kelompok ditugaskan untuk
mendengarkan dengan tugas khusus. Laporan tentang tugas disampaikan setelah acara
penyajian selesai.
10. Debat, sebuah metoda dimana pembicara dari fihak yang pro dan kontra menyampaikan
pendapat mereka. Dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu. Anggota
kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara.
11. Diskusi Formil, metoda pemecahan masalah yang sistematis meliputi : penyampaian
masalah, mengumpulkan data, mempertimbangkan pemecahan masalah yang mungkin,
memilih cara pemecahan masalah yang terbaik.
12. Simposium, serangkaian pidato pendek didepan pengunjung dengan seorang pemimpin;
pidato-pidato yang disampaikan mengungkapkan aspek-aspek yang berbeda mengenai suatu
topik tertentu.
13. Simposium-Forum, simposium yang diikuti dengan partisipasi pengunjung.
6
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. pada waktu memberi informasi, 1. dapat diterapkan untuk orang dewasa, 1. menghalangi respons dari (pendengar),
2. ketika motivasi pendengar/mahasiswa 2. menghabiskan waktu dengan baik, 2. hanya sedikit pengajar yang dapat menjadi
sedang baik, pembicara yang baik,
3. dapat diterapkan untuk kelompok besar,
3. jika pembicara mahir menggunakan 3. pembicara harus menguasai pokok
4. tidak melibatkan banyak alat bantu,
"gambar" dalam kata-kata, pembicaraan,
5. dapat dipakai sebagai penambah bahan
4. jika kelompok pendengar terlalu besar untuk 4. dapat menjadi kurang menarik,
yang sudah dibaca,
memakai metoda yang lain,
5. pembicara dapat memanfaatkan
6. dapat dipakai untuk mengulang atau
5. jika ingin menambah atau menekankan apa pendengarnya,
sebagai pengantar suatu pelajaran atau
yang sudah dipelajari,
aktifitas. 6. sulit dipakai pada anak-anak,
6. ketika mengulangi atau menyampaikan
7. hal-hal yang daya ingat lebih terbatas,
pengantar suatu pelajaran atau kegiatan,
8. biasanya hanya satu indera yang dipakai,
7. jika pendengar akan dapat memahami kata-
kata yang digunakan. 9. pembicara tidak selalu dapat menilai reaksi
pendengar
7
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. pada saat diperlukan untuk saling 1. memberi kemungkinan untuk saling 1. tidak dapat terapkan untuk kelompok besar,
mengemukakan pendapat, mengemukakan pendapat,
2. peserta mendapat informasi terbatas,
2. untuk menjadikan permasalahan menjadi 2. merupakan pendekatan yang demokratis,
3. diskusi mudah menjerumuskan,
menarik,
3. mendorong rasa kesatuan,
4. membutuhkan pemimpin yang terampil,
3. untuk membantu peserta mengemukakan
4. memperluas pandangan,
pendapatnya, 5. mungkin hanya dikuasai oleh orang-orang
5. menghayati kepemimpinan bersama-sama, yang suka bicara,
4. untuk mengenal dan mengolah
permasalahan, 6. membantu pengembangan kepemimpinan. 6. biasanya orang menghendaki pendekatan
yang lebih formil.
5. untuk menciptakan suasana informil,
6. untuk memperoleh pendapat dari orang-
orang yang tidak suka berbicara.
8
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. pada waktu mengemukakan pendapat yang 1. membangkitkan pikiran, 1. mudah menjadi tersesat,
berbeda,
2. mengemukakan pandangan yang berbeda- 2. memungkinkan panelis berbicara terlampau
2. jika ada panelis yang memenuhi syarat, beda, banyak,
3. jika pokok pembicaraan terlalu luas untuk 3. mendapatkan hasil, 3. tidak memungkinkan semua peserta
didiskusikan dalam kelompok tersebut, mengambil bagian,
4. mendorong dilakukannya analisis,
4. jika dipandang lebih baik untuk mengajak 4. cenderung untuk menjadi serial pidato
5. memanfaatkan orang yang betul-betul
pengunjung "melihat kedalamnya", tetapi pendek,
memenuhi syarat.
tidak memberi tanggapan secara verbal
5. memecahkan pendengar ketika mereka
dalam diskusi,
setuju pada panelis tertentu,
5. ketika mempertimbangkan keuntungan dan
6. membutuhkan waktu dan persiapan yang
kerugian suatu pemecahan masalah,
cukup banyak,
6. jika panelis dan moderator bersedia untuk
7. memerlukan seorang moderator yang
mempersiapkan diri.
terampil.
9
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. jika ingin menggabungkan penyajian isi 1. memungkinkan setiap anggota ambil 1. membutuhkan banyak waktu,
dengan reaksi pengunjung. bagian,
2. memerlukan moderator yang terampil,
2. jika anggota kelompok diharapkan memberi 2. memungkinkan perputaran tanggung jawab,
3. mungkin terasa terputus-putus,
reaksi pada diskusi itu,
3. memungkinkan peserta menyatakan
4. memungkinkan panelis memberi pidato dan
3. jika ada pendapat yang sulit dikuasai reaksinya,
bukan berbicara dengan pengunjung,
sehingga perlu dibahas sebelum diajukan
4. membuat peserta mendengar dengan
secara terbuka, 5. mudah tersesat,
penuh perhatian,
4. jika waktunya cukup, 6. mungkin peserta kurang dapat bertanya
5. memungkinkan adanya tanggapan terhadap
dengan "betul".
5. ketika mempertimbangkan untung-rugi panelis,
suatu pemecahan masalah, 7. memungkinkan orang yang suka bicara
6. ada hasilnya,
memakai waktu yang banyak.
6. jika ada panelis yang memenuhi syarat,
7. mengemukakan pendapat yang berbeda-
7. jika mengajukan pandangan yang berbeda- beda.
beda.
10
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. jika kelompok terlalu besar sehingga tidak 1. mendorong peserta yang malu-malu, 1. mungkin terjadi kelompok yang terdiri dari
memungkinkan setiap orang berpartisipasi, orang-orang yang tidak tahu apa-apa,
2. menciptakan suasana yang menyenangkan,
2. ketika mengolah beberapa segi sebuah 2. mungkin berputar-putar,
3. memungkinkan pembagian tugas
pokok,
kepemimpinan, 3. mungkin ada pemimpin yang lemah,
3. jika ada anggota kelompok yang lamban
4. menghemat waktu, 4. laporan mungkin tidak tersusun dengan
dalam mengambil bagian,
baik,
5. memupuk kepemimpinan,
4. jika waktu terbatas,
5. perlu belajar sebelumnya bila ingin
6. memungkinkan pengumpulan pendapat,
5. untuk menciptakan suasana yang mencapai hasil yang baik,
menyenangkan dalam kelompok. 7. dapat dipakai bersama metoda lainnya,
6. mungkin terjadi klik-klik untuk sementara,
8. memberi variasi.
7. biasanya banyak makan waktu untuk
mempersiapkan.
11
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. jika peserta perlu mengetahui lebih banyak 1. segera mendapat perhatian, 1. mungkin masalahnya disatukan dengan
tentang pandangan yang berlawanan, pemerannya,
2. dapat dipakai pada kelompok besar
2. jika peserta mempunyai kemampuan untuk maupun kecil, 2. banyak yang tidak senang memerankan
memakainya, sesuatu,
3. membantu anggota untuk melakukan
3. pada waktu membantu peserta "memahami" analisis situasi, 3. membutuhkan pemimpin yang terlatih,
suatu masalah,
4. menambah rasa percaya diri pada peserta, 4. terbatas pada beberapa situasi saja,
4. jika ingin mencoba mengubah sikap,
5. membantu anggota menyelami 5. ada kesulitan dalam memerankan.
5. jika pengaruh emosi dapat membantu permasalahan,
dalam penyajian masalah,
6. membantu anggota mendapat pengalaman
6. didalam pemecahan masalah. yang ada pada fikiran orang lain,
7. membangkitkan saat untuk pemecahan
masalah.
12
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. ketika menghubungkan masalah dengan 1. dapat tertulis, lisan, di-film-kan, direkam, 1. membutuhkan keterampilan untuk
situasi hidup, diperankan, atau diceritakan, "menuliskan" masalah,
2. ketika melakukan analisis suatu masalah, 2. dapat ditugaskan sebelum diskusi, 2. masalah itu tidak selalu sama pentingnya
bagi anggota,
3. jika anggota tidak mampu untuk role-play, 3. memungkinkan kesempatan yang sama
bagi anggota untuk mengusulkan masalah, 3. memerlukan banyak waktu jika dilakukan
4. untuk membantu anggota memahami
secara mendalam,
masalah, 4. menciptakan suasana untuk pertukaran
pendapat, 4. meskipun cukup datanya, tetap mungkin
5. jika mencari kemungkinan-kemungkinan
timbul perdebatan,
pemecahan masalah, 5. mengenai masalah yang menyangkut hidup,
5. membutuhkan pemimpin yang terampil.
6. ketika melakukan analisis fakta yang ada 6. memberi kesempatan untuk memakai
tentang suatu masalah. pengetahuan dan keterampilan,
7. memungkinkan semacam "follow-through-
simulation.
13
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. untuk membangkitkan fikiran yang kreatif, 1. membangkitkan pendapat baru, 1. mudah menjadi tidak terkendali,
2. untuk merangsang partisipasi, 2. merangsang semua anggota untuk ambil 2. harus dilanjutkan dengan analisis/evaluasi
bagian, jika diharapkan efektif,
3. pada waktu mencari kemungkinan
pemecahan masalah, 3. menghasilkan "reaksi-rantai" dalam 3. mungkin sulit membuat anggota tahu bahwa
pendapat, segala pendapat dapat diterima,
4. berhubungan dengan metoda lainnya,
4. tidak menyita banyak waktu, 4. anggota cenderung untuk mengadakan
5. untuk membangkitkan pendapat-pendapat
analisis/evaluasi segera setelah satu
baru, 5. dapat dipakai pada kelompok besar
pendapat diajukan.
maupun kecil,
6. untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam kelompok. 6. tidak memerlukan pemimpin yang terlalu
hebat,
7. hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
14
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. kalau ada pendapat tertentu yang mungkin 1. dapat dipakai pada kelompok besar 1. pengunjung hanya "mendengar" apa-apa
luput dari perhatian, maupun kecil, yang berhubungan dengan tugasnya,
2. kalau berbagai segi masalah itu 2. menunjukan beberapa ide secara terpisah, 2. cenderung untuk mengurangi keseluruhan
memerlukan penekanan, pendapat,
3. memberi tujuan pada pendengar,
3. jika kelompok itu besar, 3. membatasi pertukaran pendapat.
4. menambah perhatian,
4. untuk memberi tujuan pada diskusi,
5. membimbing umpan balik,
5. untuk menyajikan informasi.
6. membangkitkan daya tarik,
7. memungkinkan semua anggota mengambil
bagian dengan cara mendengarkan,
8. memungkinkan diskusi tindak-lanjut,
9. mengurangi dominasi seseorang atau
sekelompok orang,
10. memberi kesempatan pada pemimpin untuk
mempertimbangkan keinginan/perhatian
anggotanya,
11. memungkinkan "pengulangan" dengan
umpan-balik.
15
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. jika hasil pembicaraan perlu "diasah", 1. mempertajam hasil, 1. keinginan untuk menang mungkin terlalu
besar,
2. untuk membangkitkan terjadinya proses 2. menyajikan ke dua segi permasalahan,
analisis, 2. mungkin anggota mendapat kesan yang
3. membangkitkan analisis dari kelompok,
salah tentang orang yang berdebat,
3. untuk menyampaikan pendapat yang
4. menyampaikan fakta dari ke dua sisi
berbeda-beda, 3. membatasi partisipasi kelompok, kecuali jika
masalah,
diikuti diskusi,
4. jika anggota bersedia untuk mendengar ke
5. membangkitkan daya tarik,
dua segi permasalahan, 4. mungkin terlalu banyak emosi yang terlibat,
6. mempertahankan daya tarik, perhatian,
5. jika kelompok itu besar. 5. memerlukan banyak persiapan.
7. dapat dipakai pada kelompok yang besar.
16
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. jika ada waktu yang cukup banyak, 1. membangkitkan pemikiran yang logis, 1. membutuhkan banyak waktu,
2. pada waktu memberi latihan untuk 2. mendorong kepada analisis yang 2. memerlukan pemimpin yang terampil,
pemecahan permasalahan, menyeluruh,
3. sulit dipakai pada kelompok yang besar,
3. untuk membangkitkan pemikiran yang logis, 3. prosedurnya dapat diterapkan pada
4. mengharuskan setiap anggota kelompok
bermacam-macam permasalahan,
4. ketika permasalahan itu sudah dirumuskan untuk mempelajari terlebih dahulu,
dengan jelas, 4. membangkitkan tingkat konsentrasi yang
5. mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi lain.
tinggi pada diri peserta,
5. jika ada permasalahan yang memerlukan
perumusan, 5. meningkatkan keterampilan dalam
mengenali permasalahan.
6. untuk mendorong kepada pemecahan
masalah secara menyeluruh,
7. jika pemimpin cukup terampil dengan
metoda ini,
8. jika kelompok tidak terlalu besar sehingga
memungkinkan setiap peserta ambil bagian.
17
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. untuk mengemukakan aspek-aspek yang 1. dapat dipakai pada kelompok besar 1. kurang spontanitas dan kreativitas,
berbeda dari topik tertentu, maupun kecil,
2. kurang interaksi kelompok,
2. jika kelompok itu besar, 2. dapat mengemukakan banyak informasi
3. menekankan pokok pembicaraan,
dalam waktu yang singkat,
3. jika kelompok itu membutuhkan keterangan
4. agak terasa formil,
yang ringkas, 3. menyoroti hasil,
5. kepribadian pembicara dapat menekankan
4. jika ada pembicara yang memenuhi syarat, 4. pergantian pembicara menambah variasi
isi dengan kurang tepat,
dan menjadikan lebih menarik,
5. jika tidak memerlukan reaksi pengunjung,
6. sulit mengadakan pengendalian waktu,
5. dapat direncanakan jauh hari sebelumnya.
6. ketika pokok pembicaraan sudah
7. secara umum membatasi pendapat
ditentukan.
pembicara,
8. membutuhkan perencanaan sebelumnya
dengan hati-hati, untuk menjamin
jangkauan yang tepat,
9. cenderung untuk dipakai secara berlebihan.
18
penyempurnaan proses belajar menajarZ
1. untuk memberi kesempatan interaksi 1. menambah nilai simposium dengan reaksi 1. membutuhkan banyak waktu,
kelompok setelah simposium, pengunjung,
2. tanggapan dari kelompok tertunda,
2. pada saat diperlukan kombinasi penyajian 2. dapat dipakai pada kelompok besar
3. kepribadian pembicara memungkinkan
isi dan reaksi pengunjung, maupun kecil (khususnya kelompok besar),
penekanan pada isi yang kurang tepat,
3. ketika ada pendapat yang sulit yang harus 3. dapat dipakai untuk menyajikan banyak
4. sulit melakukan pengendalian waktu,
ditangani secara benar sebelum keterangan dalam waktu yang singkat,
didiskusikan secara terbuka, 5. periode forum mudah terulur.
4. menyoroti hasil,
4. jika ada waktu dan persiapan yang cukup,
5. penggantian pembicara menambah variasi
5. jika mengajukan beberapa pandangan yang dan membuat lebih menarik,
berbeda untuk minta tanggapan dari
6. reaksi pengunjung mendorong pengunjung
pengunjung,
untuk mendengarkan dengan perhatian
6. jika kelompok itu besar, yang lebih baik.
7. jika kelompok membutuhkan keterangan
yang ringkas.
19
penyempurnaan proses belajar menajar
20