Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengelolaan
Penyelenggaraan
Pendidikan
Penyempurnaan Proses Belajar Mengajar - Pokok-pokok Pedoman Proses Belajar Mengajar - BUKU
II - Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek
Normalisasi Kehidupan Kampus – 1980
DAFTAR ISI
1. USAHA PERBAIKAN SISTEM PENGAJARAN.....................................................................................1
2. INOVASI DALAM PENDIDIKAN YANG SUKSES. ................................................................................1
3. TUJUAN PENDIDIKAN ..........................................................................................................................1
3.1. Sumber-sumber Pengaruh dalam Penetapan Tujuan Pendidikan. .........................................2
3.2. Fungsi Rumusan Tujuan Pendidikan. .....................................................................................3
3.3. Klasifikasi Tujuan Pendidikan. ................................................................................................4
3.3.1. Klasifikasi Tujuan Pendidikan menurut hierarki kegiatan. .......................................................4
3.3.2. Klasifikasi Tujuan Pendidikan menurut Sifat Tujuan. ..............................................................4
3.3.3. Klasifikasi Tujuan Pendidikan menurut Perubahan Yang Dapat Terjadi pada Anak Didik. .....4
3.3.4. Klasifikasi Tujuan Pendidikan menurut Bloom (Taxonomy of Educational Objectives)...........5
4. SISTEM PENGAJARAN.........................................................................................................................5
4.1. Kurikulum. ...............................................................................................................................5
4.2. Hal-hal Fundamental dalam Pengembangan Kurikulum. ........................................................6
5. PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN.......................................................................7
5.1. Sistem Kredit Semester. .........................................................................................................7
5.2. Proses Belajar Mengajar.........................................................................................................7
5.3. Penyelenggaraan Acara Kegiatan Pendidikan........................................................................7
5.3.1. Program Pendidikan. ..............................................................................................................8
5.3.2. Sarana Pendidikan. ................................................................................................................8
5.3.3. Cara. .......................................................................................................................................8
5.3.4. Mahasiswa. .............................................................................................................................8
5.4. Struktur materi pendidikan. .....................................................................................................8
5.5. Perencanaan Kuliah. ..............................................................................................................9
5.5.1. Tujuan. ....................................................................................................................................9
5.5.2. Isi atau materi serta pengorganisasian mata kuliah. .............................................................10
5.5.3. Cara-cara pengajaran. ..........................................................................................................10
5.5.4. Media (hasil teknologi) atau peralatan pengajaran. ..............................................................10
5.5.5. Administrasi. .........................................................................................................................10
5.5.6. Evaluasi. ...............................................................................................................................10
5.5.7. Tabel Rencana Perkuliahan..................................................................................................11
5.6. Pelaksanaan Penyelenggaraan. ...........................................................................................11
5.7. Evaluasi Keberhasilan. .........................................................................................................12
i
penyempurnaan proses belajar menajar
3. Tujuan Pendidikan
Pertanyaan mendasar sehubungan dengan tujuan pendidikan dan kurikulum adalah : perubahan-
perubahan yang bagaimanakah yang ingin dapat dicapai oleh anak didik setelah anak didik tersebut
menjalani suatu proses pendidikan tertentu (1 - p. 1).
Pendidikan pada dasarnya adalah proses dimana anak didik dipersiapkan (atau mempersiapkan diri)
untuk menghadapi kehidupan dikemudian hari dengan peran yang lebih bertanggung jawab, oleh
karenanya pendidikan berorientasi ke hari depan (1 - p. 2).
Pendidikan haruslah merupakan suatu proses yang sadar tujuan dan karena menyangkut keadaan
awal dan keadaan akhir, proses pendidikan haruslah dipandang sebagai proses transisi (1 - p. 2).
Hakekat dari setiap tujuan pendidikan adalah : membantu terjadinya perubahan positif dalam diri anak
didik, yaitu yang menyangkut sikapnya (attitudes), cara dan pola berfikirnya (ways of thinking),
pengetahuannya (knowledge), serta keterampilannya (skills) (1 - p. 31).
1
penyempurnaan proses belajar menajar
Tujuan-tujuan pendidikan (tujuan lembaga, tujuan kurikulum, tujuan kegiatan akademik, .... ) haruslah
merupakan perumusan yang menyatakan dengan jelas perubahan-perubahan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap anak didik yang bagaimana yang ingin dicapai anak didik
setelah ia mengakhiri proses pendidikannya dengan berhasil (1 - p. 3).
2
penyempurnaan proses belajar menajar
Tingkatan serta laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu hal
yang sangat menentukan dalam usaha penetapan tujuan-tujuan pendidikan.
Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan penerapannya dalam kehidupan
masyarakat berlangsung dengan laju yang selalu dipercepat. Disamping memungkinkan terjadinya
perbaikan masyarakat, sering pula masyarakat dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak
terantisipasi sebelumnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan masyarakat
menemukan penyelesaian-penyelesaian untuk permasalahan yang ada, namun dilain fihak, masalah-
masalah yang sudah pernah dianggap terselesaikan sebelumnya muncul kembali dalam konteks
berubah yang memerlukan suatu penyelesaian yang baru. Penerapan hasil kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini, pada waktunya, juga mengakibatkan terjadinya perubahan pada pola
sikap dan pola kegiatan masyarakat, profesi-profesi baru timbul, sedang profesi lama sering kali
menemukan dirinya dalam lingkungan kerja yang dengan peranan yang berbeda. Untuk dapat
mengantisipasi pergeseran pola kegiatan dan pola tuntutan masyarakat seperti diuraikan diatas, ada
beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai pegangan (1 - pp. 10-11) :
1. Keperluan masyarakat akan bahan, energi, barang dan jasa selalu meningkat, namun dilain
fihak, keterbatasan sumber-sumber alam dan beberapa sumberdaya lainnya menuntut
adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas.
2. Dalam usaha untuk memenuhi keperluan masyarakat yang selalu meningkat, batas-batas
antara teknologi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, ekologi, ekonomi serta kebudayaan makin
lama makin kabur. Pendekatan interdisiplin dan komprehensif terhadap masalah-masalah
masyarakat akan makin mempola dan diperlukan.
3. Akumulasi ilmu pengetahuan dengan laju yang dipercepat, akan memberi tekanan pada
lulusan untuk belajar terus agar selalu dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-
perubahan yang pasti selalu terjadi dalam bidang keakhliannya.
4. Lingkungan Sosial yang bagaimana yang akan menerima lulusan pada waktunya kelak
seyogyanya diprakiran dengan mempertimbangkan bahwa : pola komunikasi akan
berkembang sedemikian rupa sehingga gagasan-gagasan lintas budaya (cross cultural) akan
sangat mempengaruhi pola kebudayaan masyarakat.
Karakteristik mahasiswa (keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada mahasiswa
sebagai hasil dari pengaruh lingkungan sosialnya, yang menentukan pola aktivitasnya dalam
mengejar cita-citanya) meskipun dipandang lebih banyak berpengaruh terhadap penyelenggaraan
pendidikan dari pada terhadap tujuan, juga dipandang berpengaruh dalam penetapan tujuan
pendidikan mengingat adanya pendapat yang didukung oleh suatu hasil penelitian bahwa : motivasi
dan hasil belajar akan sangat meningkat, kalau tujuan-tujuan pendidikan yang harus dicapai serasi
dengan persepsi yang ada pada mahasiswa mengenai hari depannya (1 - p. 11 )
3
penyempurnaan proses belajar menajar
2. hasil evaluasi seperti yang dimaksud dalam butir 1 diatas, segera dapat dimanfaatkan
sebagai umpan balik (feed-back), dan dimana dipandang perlu, segera dapat memacu
terlaksananya berbagai proses perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut
kegiatan pendidikan yang diselenggarakan.
Rumusan Tujuan Pendidikan merupakan acuan dasar dalam menetapkan berbagai ukuran tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan. Acuan dasar yang demikian ini, diperlukan untuk dapat
berlangsung sebagaimana mestinya proses-proses penilaian dan evaluasi tingkat keberhasilan
berbagai hasil upaya pendidikan yang sedang dan telah diselenggarakan.
4
penyempurnaan proses belajar menajar
4. Sistem Pengajaran.
4.1. Kurikulum.
Kurikulum adalah : segala kegiatan dan pengalaman belajar yang dirancangkan, direncanakan,
diprogramkan dan diselenggarakan oleh lembaga bagi anak didiknya dengan maksud untuk
mencapai tujuan pendidikan (1 - p. 3).
Dalam bentuknya yang paling sederhana, kurikulum merupakan himpunan dari pengalaman, sistem
nilai, pengetahuan, keterampilan dan pola sikap yang ingin dihantarkan kepada anak didik dengan
harapan (keyakinan) bahwa keseluruhan yang dihantarkan tsb. akan merupakan bekal untuk anak
didik agar dapat menghadapi, menjalani hidup dan kehidupan, bekerja, bermasyarakat,
mengembangkan masyarakat, dlsb... seperti atau lebih baik dari yang diharapkan (1 - p. 14).
Model Kurikulum
5
penyempurnaan proses belajar menajar
6
penyempurnaan proses belajar menajar
7. apakah yang diharapkan dari mahasiswa, apa yang harus dapat mereka lakukan sebagai
hasil dari pengajaran mata pelajaran ini ?
7
penyempurnaan proses belajar menajar
Sarana Administrasi.
Waktu.
Waktu merupakan sarana yang paling unik, abstrak dan paling sukar diatur dan dikendalikan
perjalanannya. ..
5.3.3. Cara.
5.3.4. Mahasiswa.
Sebagai masukan (input) mentah, mahasiswa perlu memiliki kesiapan tertentu sebelum mengikuti
acara pendidikan. Dosen perlu mempunyai kesiapan mengajar dengan memanfaatkan sarana fisik
yang tersedia. Tanpa ada kesiapan dosen dan mahasiswa, pertemuan antara unsur-unsur program,
proses, sarana dan masukan mentah ini akan berhenti pada pertemuan saja, proses belajar mengajar
yang diinginkan tidak terlaksana.
Proses belajar mengajar merupakan titik kulminasi dari semua kegiatan dan usaha yang dilakukan
dalam pendidikan, sehingga terselenggaranya proses ini dalam sistem merupakan hal yang penting.
8
penyempurnaan proses belajar menajar
Variabel lain dalam struktur materi ajaran ini adalah urutan penyajian. Disamping materi itu disajikan
berkelompok dalam program semester, didalam program semester itu sendiri dibagi dalam mata
kuliah. Urutan penyajian mata kuliah satu dengan yang lain dipecahkan dengan meletakkan mata
kuliah itu dalam semester yang berbeda. Urutan mata acara dalam tiap ajaran dalam satu semester
dipecahkan dengan menyusun acara penyajian mingguan.
Menentukan urutan penyajian antar mata kuliah ini dapat dilakukan dengan sederhana, misalnya
menggunakan matriks dukungan silang, dimana setiap elemen matriks (baris ke i dan kolom ke j)
menyatakan dukungan kuliah yang tertulis baris i terhadap mata kuliah kolom j. Dukungan ini dapat
diartikan juga sebagai yang mendasari atau yang membantu untuk mengerti.
Pengurutan seperti diatas mungkin perlu juga dilakukan dalam menentukan urutan penyajian antar
mata acara dalam suatu mata kuliah yang diberikan pada suatu semester. Hasilnya: mata acara
yang mendukung harus disajikan pada minggu sebelum penyajian mata acara yang didukungnya.
5.5.1. Tujuan.
Pendidikan merupakan proses yang sadar tujuan, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap usaha
pendidikan pasti mempunyai tujuan.
Tujuan penyelenggaraan perkuliahan biasa disebut sebagai Tujuan Instruksional, atau Tujuan Belajar
(jika ditinjau dari sudut mahasiswa) (1 - p. 183).
Dalam proses belajar mengajar, perhatian utama harus ditujukan kepada mahasiswa yang belajar
(1 - p. 182).
Sebagai subyek belajar, mahasiswa tidak selalu dalam kondisi siap melaksanakan proses belajar,
dalam kondisi yang demikian, dosen seyogyanya dapat melakukan berbagai upaya untuk
menimbulkan motivasi mahasiswa untuk belajar.
Salah satu hal yang dapat menimbulkan motivasi belajar mahasiswa adalah apabila yang dipelajari itu
dirasakan mempunyai makna untuk dirinya, oleh karenanya manfaat mempelajari suatu mata kuliah
perlu diketahui mahasiswa sedini mungkin, baik untuk kepentingan belajar lebih lanjut, kegunaan
dalam kehidupannya (pekerjaannya) nanti, maupun dalam kaitannya dengan mata kuliah lainnya
(1 - pp. 182-183).
Penelitian menunjukan bahwa mahasiswa yang mengetahui tujuan-tujuan pendidikan, pada
umumnya, menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih baik dibanding mereka yang tidak
mengetahuinya (1 - p. 183).
9
penyempurnaan proses belajar menajar
5.5.5. Administrasi.
Hal-hal administrasi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. apakah diperlukan tambahan staf pembantu dalam pelaksanaan pengajaran mata kuliah ini,
misalnya staf administrasi, asisten dsb....,
2. apakah ruang belajar yang tersedia memadai,
3. seberapa jauh seharusnya mahasiswa dilibatkan dalam perencanaan dan administrasi mata
kuliah ini,
4. bagaimana membuat staf pengajar yang bersangkutan menjadi merasa terlibat dalam mata
kuliah ini.
5.5.6. Evaluasi.
Evaluasi yang dimaksud disini menyangkut : evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa, dan
evaluasi pelaksanaan program perkuliahan.
Sehubungan dengan evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa hal-hal yang perlu dipertanyakan
adalah (1 - p. 186) :
1. dengan cara bagaimanakah kemajuan atau hasil belajar mahasiswa dapat dinilai dengan
sebaik-baiknya,
2. apakah ujian diperlukan,
3. metoda apa saja yang tersedia untuk memperbaiki cara ujian.
Dalam melaksanakan evaluasi program perkuliahan perlu diperhatikan hal-hal sbb. (1 - p. 1863) :
1. apa yang harus dievaluasi,
2. siapa yang harus mengevaluasi,
3. kapan suatu mata kuliah harus dievaluasi,
4. bagaimana hasil evaluasi itu akan digunakan.
10
penyempurnaan proses belajar menajar
11
penyempurnaan proses belajar menajar
diperlukan fihak yang terkait/terlibat dapat mempertanyakan sejauh mana kontrak ini dipenuhi
(1 - p. 199).
Sehubungan dengan kontrak antara tenaga akademik - mahasiswa - pimpinan jurusan atau fakultas
seperti dimaksud dalam alinea diatas, hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah :
1. kontrak haruslah dibuat terbuka terhadap kemungkinan dilakukannya perubahan/perbaikan,
2. keputusan akan dilakukannya perubahan/perbaikan seperti dimaksud dalam butir 1 diatas
haruslah didasarkan (paling tidak) pada salah satu kesimpulan hasil
pengujian/analisis/evaluasi sbb. : tingkat kompetensi awal mahasiswa yang tidak sesuai
seperti yang diperkirakan (disyaratkan), pencapaian tahap-tahap tingkat keberhasilan
belajar mahasiswa yang tidak sesuai dengan yang diperkirakan / direncanakan / ditargetkan,
3. mekanisme proses
pengujian-analisis/evaluasi-pengambilan keputusan pelaksanaan perubahan haruslah
dimungkinkan untuk terlaksana dalam rentang waktu yang tersedia (diperkirakan, dalam
kebanyakan kasus, tersedia relatif sangat singkat)
Untuk setiap butir kegiatan hendaknya dibuat berita acara (oleh mahasiswa yang disyahkan oleh
tenaga akademik yang menyajikan acara tsb.) yang berisi (1 - p. 199) :
1. nama mata kuliah, angka kredit (sks),
2. tenaga akademik yang menyajikan,
3. bentuk kegiatan,
4. materi kegiatan,
5. waktu (tanggal, jam mulai dan jam selesai) dan tempat diselenggarakannya kegiatan,
6. jumlah mahasiswa hadir,
7. hal-hal lain yang dipandang perlu.
12
penyempurnaan proses belajar menajar
juga masih dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar mahasiswa itu sendiri, misalnya : kesiapan sarana,
keadaan kualitas sarana, dlsb.... (1 - pp. 203-204).
Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani acara kegiatan pendidikan meliputi dua hal, yaitu
(1 - p. 205) :
1. Evaluasi Derajat Penggunaan Materi Kuliah, usaha evaluasi ini digunakan untuk menentukan
seberapa jauh pada akhir semester mahasiswa mendapat kompetensi yang pada akhirnya
menentukan seberapa baik "credential" yang diberikan padanya.
2. Evaluasi hal-hal yang mempengaruhi tercapainya penguasaan materi kuliah. Termasuk disini
adalah evaluasi yang ditujukan untuk menentukan pengaruh ke-tidak-teratur-an
penyelenggaraan acara, misalnya mahasiswa atau tenaga pengajar absen. Evaluasi yang
lengkap seharusnya mempertimbangkan pengaruh-pengaruh ini pada penilaian akhir seorang
mahasiswa. Jadi pada pokoknya, evaluasi haruslah merupakan penilaian total terhadap
proses belajar mengajar.
Pada setiap akhir semester, dalam rangka evaluasi tingkat keberhasilan mahasiswa sampai akhir
semester tersebut diperlukan data-data sbb. (1 - pp. 205-206) :
1. jumlah beban studi (kredit) yang berhasil dan tidak berhasil diselesaikan dengan baik dalam
semester tersebut,
2. penilaian kualitatif terhadap keberhasilan menyelesaikannya, yang dinyatakan dengan nilai
mata kuliah,
3. suatu ukuran keberhasilan pada semester itu, misalnya indeks prestasi, dlsb...,
4. suatu ukuran keberhasilan akumulatif dari semester pertama sampai semester yang baru
ditempuh, misalnya nilai akumulatif rata-rata, indeks akumulatif, dlsb....,
5. kedudukan relatif seorang mahasiswa dalam kelasnya serta nilai rata-rata kelas.
(1 - p. ).
(1 - pp. 158-160).
13