Você está na página 1de 6

Analisa Fundamental

There are no translations available.

ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis finansial merupakan hal dasar yang perlu dilakukan sebelum bertransaksi sehingga
berpotensi mendapatkan potensi return paling maksimal meskipun potensi kerugian masih
terbuka. Tanpa ada analisis yang baik dan rasional, potensi kerugian yang akan anda alami
makin besar.
Dalam stock indeks trading, dikenal dua pendekatan untuk menganalisis pergerakan pasar
yaitu analisis fundamental ( fundamental analysis) dan analisis
teknikal ( technica
l analysis
).
Analisis fundamental cenderung melihat apa yang akan terjadi di depan, bisa juga dikatakan
analisis fundamental dibuat untuk menjawab pertanyaan “apa?”. Analisis teknikal cenderung
melihat kejadian-kejadian masa lalu selalu berulang, sehingga dapat menjadi acuan dalam
memprediksi perilaku masa yang akan datang (history repeats it self), seakan-akan analisis ini
dibuat untuk menjawab pertanyaan “kapan?”.

FAKTOR FUNDAMENTAL
Analisis fundamental secara global merupakan analisis yang berdasarkan faktor pengaruh
perekonomian, keamanan, politik, keuangan, kebijakan pemerintah dan hal eksternal yang
berhubungan dengan negara tempat indeks itu berlangsung atau indeks lain yang
berhubungan dan berdampak pada penawaran dan permintaan. Akan tetapi, tidak ada satu
faktor yang berpengaruh secara dominan.

Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:

1. Faktor politik,

Ada kalanya perkembangan politik suatu Negara berdampak pada pergerakan indeks saham,
namun ada kalanya tidak membawa dampak apa pun.

2. Faktor keuangan,
Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiscal yang diterapkan oleh pemerintah,
terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan

1/6
Analisa Fundamental

membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perhatian


terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan pada
tingkat suku bunga nominal karena perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan
variable tingkat inflasi.

3. Faktor eskternal,

Perubahan ekonomi yang terjadi di suatu Negara dapat membawa dampak (regional
effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang ada di kawasan yang sama. Dalam era
global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara.
Para fund manager, investor, dan hedge funds melakukan investasi secara global dan sangat
mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara melainkan juga
meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu bahkan di seluruh dunia.

4. Faktor ekonomi,

Indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian
penting dari keseluruhan faktor fundamental.

Indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian
penting dari keseluruhan faktor fundamental.

Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis fundamental adalah:


Gross National Product (GNP)
Gross National Product (GNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh
penduduk negara tersebut baik yang berdomisili di dalam maupun luar negeri dalam suatu
periode tertentu.

Gross Domestic Product (GDP)


Gross Domestic Product (GDP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang
beroperasi di negara tersebut pada suatu periode tertentu, biasanya dirilis setiap kwartal.

GDP terdiri atas empat komponen utama yaitu:

2/6
Analisa Fundamental

1. Konsumsi.
2. Investasi.
3. Belanja pemerintah.
4. Nilai ekspor bersih.

Ada tiga cara untuk menghitung GDP yaitu:

1. Menjumlah total nilai dari produksi barang dan jasa.


2. Menambahkan jumlah pengeluaran atas barang dan jasa pada saat penjualan.
3. Mendapatkan pendapatan produsen dari penjualan barang dan jasa.

Memang agak sulit untuk mengukur nilai GDP secara tepat. Ini karena setiap negara memiliki
ekonomi yang non-official yang sering disebut sebagai black economy yang terdiri atas
transaksi-transaksi yang tidak dilaporkan pada pemerintah.

Inflation
Inflation atau inflasi adalah peningkatan harga secara umum dalam perekonomian. Tingkat
inflasi digunakan sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi karena mencerminkan
tingkat GNP dan GDP ke dalam nilai yang sebenarnya yang merupakan indikator penting
dalam membandingkan peluang dan risiko investasi di mancanegara.
Tingkat inflasi dapat diketahui dan dihitung melalui Indeks Harga Produksi [PPI(Producer Price
Index )] dan
Indeks Harga Konsumen [CPI(
Consumer Price Index
)].
Indeks Harga Produksi (PPI) mengukur rata-rata perubahan harga yang diterima oleh
produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi,
yang datanya diperoleh dari berbagai sektor ekonomi, terutama dari sektor manufaktur,
pertambangan dan pertanian.
Indeks Harga Konsumen (CPI) digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran
dari sekelompok barang dan jasa tertentu. CPI merefleksikan harga pangan, sandang, papan,
bahan bakar, tranportasi, perawatan kesehatan serta barang dan jasa lain yang dibeli untuk
kebutuhan sehari-hari.
CPI dan PPI digunakan oleh seorang trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi
yang terjadi karena menunjukkan indeks kenaikan harga secara umum. Salah satu cara
pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan
tingkat suku bunga.

3/6
Analisa Fundamental

Balance of Payment (BOP)


Balance of payment (BOP) adalah catatan dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian
internasional suatu negara dengan negara lain, baik yang bersifat komersial maupun financial
pada suatu periode tertentu.
Dengan adanya BOP dapat diketahui apakah suatu Negara mengalami surplus atau deficit.
Secara garis besar BOP dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor dan impor barang,
jasa, dan transfer. Dalam perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak mencakup
transaksi-transaksi asset financial dan kewajiban (hutang).
2. Aliran Modal yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Pada investasi
langsung, investor dari luar negeri melakukan penanaman modal dalam aset riil dan biasanya
bersifat jangka panjang, misalnya membangun pabrik, gedung perkantoran, dan lain-lain,
sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui dalam investasi instrumen keuangan.

Employment Situation (non-farm payroll)


Tingkat pengangguran menjadi suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang
kondisi riil berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapat menjadi alat untuk menganalisis sehat
atau tidaknya perekonomian suatu negara.
Apabila perekonomian berada dalam kondisi baik, maka tingkat penganggurannya rendah.
Tetapi jika perekonomian dalam keadaan lesu atau terpuruk, maka tingkat pengangguran pun
meningkat.
Employment situation (non-farm payroll) mencerminkan perubahan dari bulan ke bulan jumlah
pekerja yang memperoleh gaji/upah resmi (payroll) di sektor non-farm (selain pertanian), yaitu
sektor bisnis, pegawai pemerintah, dan lembaga-lembaga yang berorientasi pada profit.

Interest Rate
Interest rate atau tingkat suku bunga nominal suatu negara yang naik lebih tinggi dibanding
negara lain membuat para pemodal tertarik untuk berinvestasi di negara tersebut, meskipun
demikian perlu diperhatikan apakah kenaikan suku bunga tersebut melebihi laju inflasi atau
tidak.

Kurs Valuta Asing


Kurs valuta asing merupakan perbandingan nilai tukar antara suatu mata uang terhadap mata
uang lainnya. Kurs ini biasanya digunakan sebagai indikator utama untuk melihat kekuatan
ekonomi ataupun tingkat kestabilan perekonomian suatu negara.
Jika kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka dapat dikatakan bahwa perekonomian
negara tersebut tidak baik atau sedang mengalami krisis ekonomi. Karena itu, suatu negara

4/6
Analisa Fundamental

perlu memiliki mata uang yang stabil agar perekonomiannya dapat berjalan dengan lancar dan
membentuk tren pertumbuhan.

Public Sector Net Cash Requirement (PSNCR)


Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai sektor public adalah jumlah uang
yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Hal ini
dibutuhkan karena sering kali pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan dari penerimaan
pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari hutang.

Housing Start/Building Permits


Merupakan jumlah proyek perumahan yang mulai dibangun dalam satu periode umum dan
merupakan indikator kunci bagi ekonomi. Pentingnya sektor perumahan terletak pada
kemampuannya memicu perubahan ekonomi yang menandai perubahan dalam pertumbuhan.
Housing start mempunyai dua kategori, yaitu keluarga tunggal dan keluarga jamak. Dalam dua
hal tersebut, satu unit perumahan dihitung sejak mulainya pembangunan pondasi.
Indikator ini sangat dipengaruhi kenaikan dan penurunan suku bunga. Kenaikan suku bunga
berakibat pada penurunan penjualan rumah yang pada gilirannya akan menghasilkan
penurunan housing start. Sebaliknya, penurunan suku bunga atau suku bunga yang rendah
akan memacu penjualan rumah dan housing start.
Personal Income dan Personal Consumtion Expenditure (PCE)
Merupakan pengeluaran perorangan yang menggambarkan perubahan nilai pasar terhadap
barang dan jasa yang dibeli oleh perorangan dan merupakan komponen terbesar dari GDP.
Pendapatan perseorangan (personal income) menggambarkan perubahan dalam kompensasi
yang diterima tiap individu dari semua sumber termasuk upah/gaji, pendapatan pemilik modal,
pendapatan dari sewa, dividen dan bunga, dan lain-lain.

Consumer Confidence Index (CCI)


Indeks ini menunjukkan tingkat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi melalui
kegiatan menabung dan membelanjakan uang mereka.
Makin tinggi indeks ini berarti konsumen optimis bahwa ekonomi akan membaik dan ini akan
memberi dukungan positif bagi mata uang.

Retail Sales
Retail Sales merupakan indikator sesungguhnya bagi kekuatan pengeluaran konsumen
karena mengukur persentase dari perubahan bulanan total penerimaan dari toko retail,
termasuk durable goods dan non-durable goods. Angka-angka retail sales dibat
asi oleh pengecualian akan jasa dan hal-hal lain seperti asuransi dan pendapatan resmi (
legal fee

5/6
Analisa Fundamental

).
Laporan ini dinyatakan dalam bentuk nominal karena tidak memperhitungkan nilai inflasi.
Dari berbagai indikator diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa factor fundamental merupakan
penggerak harga pasar, meskipun harga tetap terbentuk di pihak pembeli dan penjual. Oleh
Karena itu, pengetahuan mengenai indikator-indikator fundamental dapat digunakan sebagai
pedoman untuk memprediksi sikap pasar dan menjadireferensi sebelum melakukan transaksi
investasi.
Selain faktor-faktor fundamental di atas yang mencerminkan kondisi iklim investasi, ada faktor
lain yang sangat berpengaruh terhadap perubahan indeks saham, yaitu performa perusahaan
yang masuk dalam jajaran blue chips.
Performa perusahaan-perusahaan blue chips sangat berpengaruh karena saham merekalah
yang menggerakkan indeks. Jika terjadi peningkatan harga saham-saham
blue chips
maka dengan sendirinya indeks saham juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

6/6

Você também pode gostar