Você está na página 1de 2

Andai a=b

Maka a²=ab
Lalu a²-b²=ab-b²
Trus (a-b)(a+b)=b(a-b)
Akibatnya a+b=b
Sehingga b+b=b
Didapat b(1+1)=b.1
Jadi 1+1=1

Nah sekarang saya jelasin secara sederhana apa maksud dari teorema ∗54.43 di atas:

anggap 1 adalah himpunan, untu menghitung 1+1 kita harus mencari dua anggota terpisah
dari 1 lalu menggabungkannya maka gabungan tersebut adalah elemen 2, tanpa
mempedulikan anggota dari 1 yang kita pilih maka 1+1=2

untuk membuktikan 1+1=2 diperlukan


1. pengertian mengenai himpunan bilangan cacah.
{0, 1, 2, ....}

2. urutan (suksesor dan predesesor) dalam bilangan-bilangan tersebut.


contoh: suksesor 0 adalah 1 dan seterusnya.

3. didefinisikan tanda a + 1 operasi suksesor setelah bilangan a


contoh: 5 + 1 adalah suksesor dari 1, yaitu 6.
sedangkan untuk 0 adalah bilangan netral.
begitu juga dengan tanda - (invers dari suksesor atau predesesor).

begitu yang masih aku inget dari kuliah Konsep Bilangan.


dari hal itu muncul teorema teorema berkaitan dengan jumlah penjumlahan
seperti
a + b = a + 1 + (b-1). teorema ini yang biasanya dipergunakan untuk membuktikan contoh-
contoh seperti
4+3=4+1+2=4+1+1+1
yang artinya suksesor-suksesor-suksesor dari 4 adalah 7 (lihat himpunan bilangan cacah yang
sudah definisikan sebelumnya)
nah, untuk 1 + 1 = 2, dengan definisi di atas saja sudah langsung kelihatan, karena suksesor 1
adalah 2.

Você também pode gostar