Você está na página 1de 2

Anak Tanpa Kasih Sayang

Narator: Pada pagi hari yang cerah ada 2 anak yang tinggal si rumah mewah.Mereka
berdua saudara kandung tetapi nasib mereka jauh berbeda. Anak yang pertama bernama
Kaream, ia selalu diberi kasih sayang oleh orang tuanya.Dan anak kedua bernama
Ammar, ia tidak pernah di beri kasih saang oleh orang tuanya.Kaream selalu menjaili
Ammar sehingga ia selalu di marahi oleh orangtuanya.SAat inign berangkat sekolah:

Kaream: “Kei kau, cepat ambil sepatuku dan pakaikan kekakiku!”

Ammar: “Mengapa aku yang selalu kamu suruh? Selalu saja aku yang mengambilnya,
kan kakak punya tangan dan kaki”

Kaream:”Memang kenapa kalau aku menyuruhmu. Tak apa apa kan?!”

Ammar:”Tapi kan aku bukan pesuruh kakak!”

Kaream: (dengan nada tinggi)”SUDAH!! JAngan kau bantah perintahku.Cepat kau


ambil itu dan pakaikan!!!Kalau tidak akan aku adukan ke ayah dan ibu”

Ammar:”Baiklah, akan aku pakaikan padamu”

Kaream:”gitu dong”

Ammar: (muka memelas)”Huuh…, memang nasibku begini”

Narator:Akhirnya mereka berangkat sekolah. Namun nasib baik tidak berpihak kepada
Ammar.Kaream menaiki mobil mewah, sementara Ammar naik angkot.Dan saat di
mobil Supir bertanya kepada Kaream.

Supir:”DenKaream, kok den Ammar naik angkot gak naik mobil?”

Kaream:”KAtanya dia males naik mobil terus, dia kepingin coba naik angkot”

Supir:”terus kenapa den Kaream bentak den Ammar?”

Kaream:”Udah ah!JAngan banyak tanya. Mau bel masuk nih!”

Supir:”Baik den”

Narator:Dan saat sampai mereka berada di satu sekolah Kaream dikelas 8e dan Ammar
di kelas 7f.Dan pada saat bel pulang seperti biasa Kaream pulang naik mobil dan
Ammar naik angkot.Sesampainya di rumah…

Ammar:”Huuh<capek juga naik angkot”


(tiba-tiba Kaream datang) Kaream:”Haha,kenapa kamu capek ya?! Kasihan Banget sih
adekku ini”

Ammar:”iya, aku capek kak”

Kaream:”Makan dulu yuk, baiar kamu gak capek. Kamu ambil makanan dulu aku mau
cuci tangan”

Ammar:”iya kak”

Kaream: (berbicara dalam hati)”aha aku kerjain dia ah,akan kutaruh sambel di
makananku”

Kaream:”tanganku sudah bersih,tinggal makan aja deh.Mar,kamu gak cuci tangan dulu?

Ammar:”BAik kak”

Kaream:”Waktunya beraksi.Whaaa kenapa pedas sekali?

Ammar:” Ada apa,kak?

Kaream:”Alah gak usah sok tau deh, kamu kan yang naroh cambel dimakananku kan?”

Ammar:”tidak kak”

Kaream:”BOHONG” (sambil membentak)

Narator: tiba-tiba ayahpun datang karena mendengar pertengkaran mereka.

Ayah:”Ada apa ini? Kenapa kalian berteriak”

Kaream:”ini,yah si Ammar meruh sambel di makananku”

Ayah:”Benar begitu, Mar?

Ammar:”tidak yah. Aku tidak melakukannya”

Ayah:”tapi kenapa kakakmu kepedesan”

Ammar:”tapi…”

Ayah:”DIAM KAMU! Tidak usah banyak alas an.ayah tidak mendengar


penjelasnmu!!”

(Karena mendengar suara yang keras,ibu pun dating menghampiri)

Ibu:”ada apa ini? Kenapa berteriak

Você também pode gostar