Você está na página 1de 39

APLIKASI

STRUKTUR INDUSTRI POLIMER


A. PEMBUAT MATERIAL POLIMER
Pembuat polimer memproses bahan dasar monomer menjadi
polimer

B. PEMBUAT CHEMICAL, ADDITIVE, DAN MODIFIER


• Polimer/pewarna: untuk memberi warna.
• Plasticizers: untuk membuat polimer menjadi lebih
fleksibel.
• Stabilizer: untuk membuat polimer menjadi lebih tahan
panas dan sinar.
• Fiber reinforcement: untuk membuat polimer menjadi
lebih kuat dan tahan benturan.
C. COMPOUNDING/FORMULATING

• Berbagai macam modifiers chemical, dan additive


digabung/di-compound dengan material resin/polimer
sebelum diproses.
• Compounding biasanya dilakukan oleh pembuat material
polimer, akan tetapi ada juga yang dilakukan oleh
perusahaan lain.
• Perusahaan tersebut membeli resin dasar, kemudian
meng-compound dengan berbagai bahan, kemudian
menjualnya kepada perusahaan pemroses.
D. THE PROCESSOR
Inti dari industri polimer adalah Processor, yang bertanggung-
jawab untuk mengubah bahan polimer menjadi produk
sekunder, seperti film, sheet, dan pipa, atau produk akhir.

E. THE FABRICATOR
Fabricator bertanggungjawab untuk mengubah produk
sekunder menjadi produk akhir. Dengan mesin konvensional
dan teknik sederhana, fabricator membuat produk akhir
seperti perhiasan, furniture, tirai kamar mandi, jas hujan dll.

F. THE FINISHER
Proses finishing terhadap polimer meliputi penambahan
dekorasi atau functional surface effect pada produk polimer.
BAHAN BAKU INDUSTRI POLIMER

PRODUK AKHIR POLIMER

RESIN ADDITIVE

MINYAK GAS BATU-


BUMI ALAM BARA
Building block
POLYETHYLENE

Polimerisasi terhadap ethylene dengan berbagai macam


proses akan menghasilkan jenis polyethylene yang berbeda.

Polyethylene yang penting secara komersial adalah:


• Low-density polyethylene (LDPE);
• High-density polyethylene (HDPE);
• Linear low-density polyethylene (LLDPE)
• Ultra-highdensity polyethylene (UHDPE).
SIFAT-SIFAT POLYETHYLENE
Property LDPE HDPE
Specific gravity 0.912 – 0.94 0.941 – 0.965
Cristallinity (%) 50 – 70 80 – 95
Melting temperature (C) 98 – 120 127 – 135
Tensile strength (MPa) 15.2 – 78.6 17.9 – 33.1
Tensile modulus (MPa) 55.1 – 172 413 – 1034
Elongation at break (%) 150 – 600 20 – 130
Impact strength (ft-lb/in) 716 0.8 – 14
Heat deflection temperature 38 – 49 60 – 88
(C at 66 psi)
Sifat fisik LDPE tergantung pada 3 faktor struktural:

1. degree of crystallinity (density),


2. molecular weight (MW), and
3. molecular weight distribution (MWD).
Sifat fisik LDPE
1. Degree of crystallinity dan juga density polyethylene
terutama ditentukan oleh jumlah cabang rantai
pendek; semakin banyak cabang semakin kecil
density.

2. Opacity, rigidity (stiffness), tensile strength, tear


strength, dan resistensi terhadap bahan kimia,
bertambah dengan naiknya density.

3. Permeabilitas terhadap cairan dan gas naik dan


tough-ness turun dengan naiknya crystallinity.
4. Berat molekul LDPE berkisar antara 6.000 – 40.000.

5. MI (Melting Index)menyatakan berat (gram) polimer


yang di-extrude melalui pipa kapiler standar pada
190C dalam waktu 10 menit (ASTM D 1238). MI
berbanding terbalik dengan berat molekul. MI untuk
LDPE berkisar antara 0,1 – 109.

6. Jika berat molekul semakin besar, maka tensile dan


tear strength, softening temperatures, dan stress
cracking dan chemical resistance bertambah,
sementara processibility semakin sulit.
Aplikasi LDPE
• Polyethylene dan copolymer-nya banyak digunakan
dalam industri sebagai packaging, peralatan rumah
tangga, transportasi, komunikasi, alat listrik,
pertanian, dan konstruksi.

• LDPE paling banyak digunakan sebagai film/pelapis


tipis untuk packaging.
• Penggunaan lain meliputi insulasi untuk kabel,
pelapis, dan untuk produk-produk yang dibuat
dengan injection molding.
APLIKASI POLYETHYLENE
POLYPROPYLENE

Sifat fisik Polypropylene

• Polypropylene memiliki sifat listrik dan isolasi yang baik,


inert terhadap bahan kimia, dan tahan air.
• Crystallinity tinggi  tensile strength, stiffness, dan
kekerasan tinggi.
• Polypropylene kurang stabil daripada polyethylene
terhadap panas, cahaya, dan degradasi oksidative
degradation.
Aplikasi Polypropylene
1. Polypropylene diaplikasikan untuk produk-produk yang
dibuat dengan injection- dan blow-molding, fiber dan
filamen, film, dan coatings.

2. Fiber polypropylene digunakan dalam produk seperti


benang untuk karpet, kain rajut, dan upholstery fabrics.

3. Nonwoven polypropylene fabrics digunakan untuk


bagian belakang karpet, pelapis diaper, pakaian rumah
sakit sekali pakai, reusable towels, dan penutup
furniture.

4. Filamen dari Polypropylene dipakai untuk tali.


Aplikasi Polypropylene
POLYSTYRENE

Jenis Polystyrene
1. GP-PS (General Purpose Polystyrene)
2. HI-PS (High Impact Polystyrene)
3. Expanded Grade Polystyrene
Sifat-sifat Polystyrene

(styrene-acryconitrile)
Aplikasi Polystyrene
POLY(VINYL CHLORIDE) (PVC)

• PVC banyak diproduksi


• PVC bersifat inert terhadap bahan kimia.
• PVC diproduksi dalam 2 jenis — rigid dan flexible.
SIFAT-SIFAT PVC
Property Rigid Flexible
Specific gravity 1.30 – 158 1.16 – 135
Cristallinity (%) – –
Melting temperature (C) – –
Tensile strength (MPa) 41.4 – 51.7 10.3 – 24.1
Tensile modulus (MPa) 2413 – 4136 –
Elongation at break (%) 40 – 80 200 – 450
Impact strength (ft-lb/in) 0.4 – 20 –
Heat deflection temperature 57 – 82 –
(C at 66 psi)
Aplikasi PVC
POLY(VINYL ACETATE) (PVAC)
• Poly(vinyl acetate) latex digunakan untuk bahan water-
based emulsion paints, adesive, dan textile dan paper
treatments.
• Cat emulsi bersifat stabil, cepat kering, dan murah.
• PVAC emulsion adhesives digunakan untuk labeling dan
packaging, dan lem putih.
• Copolymer dengan dibutyl fumarate, vinyl stearate, 2-
ethylhexyl acrylate, atau ethyl acrylate digunakn untuk
membuat emulsi yang lebih lembut.
• Penggunaan utama poly(vinyl acetate) adalah untuk
pembuatan poly(vinyl alcohol), yang juga merupakan
bahan baku untuk poly(vinyl butyral) and poly(vinyl
formal).
POLY(VINYL ALCOHOL) (PVAL)

Vinyl alcohol bersifat tak stabil dan merupakan isomer dari


acetaldehyde.
Poly(vinyl alcohol) dibuat dengan alkoholisis terhadap
poly(vinyl acetate) dengan metanol atau etanol.
Reaksi dilakukan dengan adanya katalis asam/basa; katalis
basa biasanya lebih cepat.
Aplikasi

1. Untuk treatment terhadap tekstil dan kertas, dan wet-


strength adhesives.
2. Sebagai bahan pembantu polimerisasi, seperti bahan
pengental dan penstabil dalam polimerisasi emulsi
bahan kosmetik.
3. Dengan kemampuan absorpsi air yang besar dan terasa
seperti kapas, formaldehyde-modified poly(vinyl
alcohol) fibers, fiber vinal atau vinylon, digunakan
sebagai pengganti kapas.
4. Fiber PVAL ini memiliki stabilitas dimensi yang baik,
tahan abrasi, mudah dicuci dan mudah kering.
POLY(METHYL METHACRYLATE) (PMMA)

• PMMA bersifat keras, transparan, tak berwarna.


• Diproduksi dalam bentuk pellet, sirup, lembaran, batang,
dan tube.
Aplikasi PMMA
POLYACRYLATE

Aplikasi

• Polyacrylates : untuk pressure-sensitive adhesives.


• Poly(methyl acrylate) : untuk modifikasi terhadap fiber
• Poly(ethyl acrylate) : untuk modifikasi terhadap fiber dan
coating
• Poly(butyl acrylate) dan poly(2-ethylhexyl acrylate) : untuk
bahan cat dan lem.
Functional Comonomers Used with Acrylates
POLYACRYLONITRILE (PAN)
— ACRYLIC FIBERS

• Polyacrylonitrile hanya sedikit melunak pada kondisi di bawah


temperatur dekomposisinya.
• Oleh karena itu PAN tidak dapat digunakan sendirian sebagai
bahan termoplastik.
• Pada kondisi pemrosesan, PAN mengalami siklisisasi:
• acrylonitrile yang di-copolimerisasi dengan monomer lain
banyak digunakan sebagai bahan termoplastik dan elastomer.

• Contoh: styrene–acrylonitrile (SAN), acrylonitrile–butadiene–


styrene terpolymer (ABS), dan nitrile–butadiene rubber (NBR).

• Keberadaan gugus nitrile (–CN) yang sangat polar menyebab-


kan adanya ikatan hidrogen yang kuat, sehingga acrylic fiber
sangat kuat.

• Acryclic fiber lebih awet daripada katun, dan dapat digunakan


sebagai pengganti wool.

• Contoh aplikasi acrylic fiber meliputi kain untuk pesawat/


kapal/mobil, bulu sintetis, baju, selimut, gorden, karpet, dan
permadani.

Você também pode gostar