Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A.Tujuan Perdagangan
Manusia disamping sebagai makhluk individu yang bertanggung jawab atas segala
perbuatannya selama di dunia juga sebagai makhluk sosial yang tak akan terlepas dari
interaksi antar sesamanya untuk saling tolong menolong dan saling membutuhkan.
Tidak ada seorang manusiapundi dewasa ini yang mencukupi kebutuhannya dengan
cara memproduksinya sendiri. Secara alamiah manusia mengkhususkan (spesialisi)
bekerja menghasilkan barang dan jasa menurut keahliannya untuk memberikan
manfaat bagi manusia lainnya yang membutuhkan melalui berbagai kegiatan, seperti
menghasilkan produk-produk kebutuhan hidup yang selanjutnya didistribusikan
dengan kegiatan jasa perdagangan.
B.Prinsip Dasar
Prinsip dasar perdagangan dalam Islam adalah :
1.Kejujuran
Contoh : ketidakbenaran informasi dalam promosi atau tawar menawar
Dengan menggunakan sumpah palsu barang-barang jadi terjual, tetapi menghilangkan
berkahnya (HR. Bukhari)
Tiga orang yang tidak diperhatikan oleh Allah SWT dan memperoleh azab yang pedih
adalah :
1)Orang yang memamerkan kemewahan
2)Selalu menyebut-nyebut kewajiban yang dilakukannya
3)Orang yang melakukan sumpah palsu
(HR. Abu Dzar)
2.Kepercayaan
Timbangan dan ukuran yang digunakan dalam perdagangan harus benar sesuai
dengan standar.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Mutafifin 83 :2-7
Kecelaakaan yang besarlah bagi orang yang curang, yaitu orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu
menyangka,bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang
besar, yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? Sekali-kali
janganlah berbuat curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka, tersimpan
dalam sijjin.
3.Ketulusan
Berdasarkan pada itikad baik, Islam mengajarkan apabila kita menimbang takaran
untuk orang lain dengan dilebihkan, kelebihannya akan menjadi shodaqoh, akan tetapi
niat kelebihannya itu tentunya harus tetap dengan itikad baik, dan untuk tujuan
mendapat pujian, mengharapkan balasan yang lebih baik atau niat tidak baik lainnya.
Kegiatan (perdagangan merupakan kebutuhan bersama yang saling menguntungkan
dan saling tolong menolong. Hal tersebut dapat tercapai apabila didorong oleh itikad
baik.
C.Usaha Monopoli
Tujuan perusahaan yang hanya mendasarkan pada upaya untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya adalah tujuan yang kurang Islami, karena masih belum mendasarkan
pada cara kerja yang sesuai dengan syariat.
Usaha monopoli memang masih dalam perdebatan.
Pendapat pertama, menyatakan monopoli seluruhnya tidak Islami karena para pemilik
usaha monopoli akan menentukan harga jual yang tinggi dan itu merugikan bagi
konsumen, yang juga secara langsung akan mengurangi daya beli masyarakat.
Disamping itu pula secara alami pemilik usaha monopoli akan berusaha
mempertahankan status yang menguntungkannya (existensi monopoli) dengan
berbagai cara, dapat pula dengan cara kolusi atau persaingan yang tidak sehat.
Pendapat kedua, menyatakan bahwa tidak seluruhnya usaha monopoli itu tidak Islami,
monopoli baik atau tidak baik (Islami atau tidak Islami) harus dilihat dari berbagai
sudut.
1.Bagaimana cara memperoleh status usaha monopoli, secara alami (legal) atau tidak
legal
2.Bagaimana pengelolaan dari usaha monopoli, merugikan masyarakat atau tidak
3.Dalam hal apa kegiatan monopoli, apakah yang menyangkut kepemilikan
individu,masyarakat (umum) atau negara
D.Usaha Spekulatif
Dalam teori ekonomi Keynes berpendapat bahwa alasan seseorang memegang dana
memiliki tiga pertimbangan yaitu :
1.Untuk berjaga-jaga
2.Untuk transaksi
3.Untuk spekulasi
Teori ini tentu saja kurang Islami karena didalamnya terdapat alternatif penyediaan
dana untuk kebutuhan spekulasi, dimana dalam Islam tindakan spekulasi itu dilarang.
Kriteria yang termasuk ke dalam tindakan spekulasi adalah sebagai berikut :
1.Dengan harapan memperoleh keuntungan yang besar dalam jangka pendek tanpa
ikhtiar yang maksimal (untung-untungan, gharar). Sikap terburu-buru dan untuk ingin
cepat kaya dalam waktu sekejap tanpa kerja keras tidak diperkenankan dalam Islam,
karena Islam memandang harta kekayaan bukanlah tujuan yang diwajibkan dalam
Islam adalah bekerja secara maksimal, bukan untuk menjadi kaya, meskipun Allah
lebih menyukai mukmin yang kuat (kaya, cerdas, berkuasa) dibanding mukmin yang
lemah
2.Tanpa ikhtiar yang maksimal. Tindakan spekulasi umumnya dilakukan dengan
upaya yang tidak maksimal dan bersifat untung-untungan, seperti berjudi, jual beli
valas dan saham untuk memperoleh selisih harga jual dan harga beli mengundi nasib
dll.
3.Dapat merugikan orang lain. Tindakan spekulasi dapat secara langsung maupun
tidak langsung dapat merugikan orang lain bahkan negara. Jadi jual beli valas
menyebabkan nilai mata uang sebagai alat tukar menjadi tidak stabil sehingga
menganggu perdagangan barang dan jasa, berjudi menyebabkan sikap malas,
menyebabkan kemiskinan dan rendahnya produktivitas masyarakat
4.Kurang pertimbangan logis. Tindakan spekulasi umumnya dilakukan tanpa
pertimbangan logis, dan meskipun dengan pertimbangan-pertimbangan faktor-faktor
tertentu namun faktor-faktor yang dipertimbangkan sangat abstrak dan sulit untuk
dapat diperkirakan.
http://rinaelrahma.blogspot.com/2010/05/prinsip-perdagangan-dalam-islam.html