Deskripsi Produk : Filet ikan nila adalah salah satu produk hasil perikanan dengan bahan baku daging ikan nila yang telah disayat dari batas operculum (tutup insang) sampai pangkal ekor
No Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan
1 Penerimaan ikan 1. Bahaya fisik : Ukuran tidak sesuai Kontrol ulang nila dengan yang diharapkan. setiap bahan baku 2. Bahaya kimiawi : kesegaran ikan / yang masuk dan mutu ikan tidak sesuai. bekerja sama 3. Bahaya biologi : ikan dengan pemasok terkontaminasi bakteri / virus yang berkualitas. 2 Penyiangan ikan 1. Bahaya fisik : tidak teliti dalam - SDM harus mahir nila penyiangan. dan 2. Bahaya kimiawi : Adanya berpengalaman. kontaminasi bahan kimia - Jauhkan bahan 3. Bahaya biologis : Kontaminasi kimia, tempat bakteri. harus higienis. - Alat harus higienis, steril, dan dingin untuk menghindari kontaminasi mikroba 3 Pencucian 1 1. Bahaya fisik : Pencucian terlalu - SDM harus mahir ikan nila kasar, daging rusak. dan 2. Bahaya kimiawi : kontaminasi berpengalaman. bahan kimia (sabun, dll) - Jauhkan bahan 3. Bahaya biologis : kontaminasi kimia, tempat bakteri harus higienis. - Alat harus higienis dan steril. 4 Pemfiletan 1. Bahaya fisik : ukuran dan bentuk - Hati – hati filet yang tidak sesuai, terjadi melakukan gaping. pemfiletan dan 2. Bahaya kimiawi : kontaminasi menggunakan kotoran, bahan kimia , dll tenaga kerja 3. Bahaya biologis : kontaminasi terlatih. bakteri. - Tempat dan alat harus bersih dan higienis. 4 Pencucian 2 filet 1. Bahaya fisik : Pencucian terlalu - Hati – hati dalam ikan nila kasar, filet ikan nila rusak. mencuci, 2. Bahaya kimia : kontaminasi bahan menggunakan kimia (sabun, dll) tenaga kerja 3. Bahaya biologis : kontaminasi terlatih. bakteri. - Jauhkan bahan kimia dari tempat pencucian. - Cuci dengan bersih dan teliti. 5 Pengemasan 1. Bahaya fisik : pengemasan tidak hati - Hati – hati dalam filet ikan nila – hati sehingga filet dapat rusak. mengemas, 2. Bahaya kimia : kontaminasi dari alat menggunakan pengemas. tenaga kerja 3. Bahaya biologis : kontaminasi terlatih. bakteri - Alat dan tempat harus steril. 6 Penyimpanan 1. Bahaya fisik : penyimpanan tidak - Penyusunan ditempat beku sesuai (tumpang tindih) dilakukan dengan 2. Bahaya kimiawi. cermat dan sesuai 3. Bahaya biologis . prosedur. Tabel 2. Analisa Resiko Bahaya Nama Produk : fillet nila Bahan Baku : ikan nila segar Konsumen : pabrik pen golahan hasil perikanan / pangan dan rumah tangga. Cara Penyimpanan : fillet ikan nila disimpan pada suhu rendah (freezer) untuk memperlambat kemunduran mutu Cara Distribusi : filet dikemas dan didistribusikan menggunakan mobil/ kendaraan yang memiliki cold storage Cara Mengkonsumsi : Filet ikan nila dapat digoreng terlebih dahulu (dikonsumsi sesuai selera) Proses Pengolahan : - Pencucian dan penyiangan bahan baku dan pembuangan sisik ikan nila. - membuat sayatan kecil di sebelah sirip dada mulai dari punggung sampai perut. - memisahkan daging nila dari tulangnya dari bagian punggung sampai bagian ekor (kulit dapat dihilangkan jika dikehendaki). - Membersihkan filet / proses pencucian filet ikan nila untuk memastikan filet bebas dari kontaminasi sebelum dikemas. - Pengemasan filet ikan nila(bias ditambahkan penggunaan label) - Penyimpanan filet ikan niladalam suhu rendah untuk menghambat kemunduran mutu filet ikan nila. No Bahan Kelompok Bahaya Kategori Resiko 0/I/II/III/IV/V/VI A B C D E F 1 Ikan nila √ √ √ +++ 2 Air bersih √ √ ++ Keterangan : 1. Kelompok Bahaya A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti) B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen