Você está na página 1de 8

TERMOKIMIA

Adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.

KALOR = ENERGI
Berarti, berlaku ASAS KEKEKALAN ENERGI:
“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain”
(Hk Pertama Termodinamika)

 SISTEM DAN LINGKUNGAN


Reaksi/proses yang sedang menjadi pusat perhatian  SISTEM

Reaksi Kimia SISTEM (misal: Mg + HCl)

LINGKUNGAN (misal: gelas kimia)


Segala sesuatu yang berada di sekitar system yaitu dengan apa system tsb
bereaksi  LINGKUNGAN

Interaksi antara SISTEM dan LINGKUNGAN dapat berupa:


- Pertukaran materi
- Pertukaran energi
SISTEM TERBUKA (misal: gelas kimia)
Dapat mengalami pertukaran materi dan energi secara langsung.

SISTEM SISTEM TERTUTUP (misal: botol tertutup)


Dapat mengalami pertukaran energi tetapi tidak mengalami pertukaran materi

SISTEM TERSEKAT (misal: termos)


Tidak dapat mengalami pertukaran materi dan energi

Pertukaran materi dan energi dengan lingkungan dapat berupa:


- Kalor (Q)
- Kerja (W)

Jika, system menerima kalor, maka Q = +


system membebaskan kalor, maka Q = –
system melakukan kerja, maka W = –
system menerima kerja, maka W = +
 ENERGI DALAM (E)
Adalah: energi yang dimiliki oleh suatu zat atau system
ENERGI KINETIK
Energi yang berkaitan dengan gerakan molekul-molekul sistem

ENERGI DALAM

ENERGI POTENSIAL
Energi yang tidak berhubungan dengan gerak

Nilai E tidak dapat diukur, tetapi ΔE (perubahan energi dalam) dapat ditentukan:

ΔE = Ep – Er

Ep = Energi dalam produk (hasil); Er = Energi dalam reaktan (pereaksi)

ΔE = E1 – E2
ΔE = Q (kalor) + W (kerja)
Untuk selanjutnya, Q  Kalor Reaksi (disingkat Q reaksi)
Pada volume tetap, maka ΔE = QV
Pada tekanan tetap, maka ΔE = QP + W

 ENTALPI (H)
Entalpi menyatakan sejumlah energi yang dimiliki oleh system
H tidak dapat diukur, tetapi ΔH dapat ditentukan

Kalor Reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi system,

ΔH = Q reaksi

Pada tekanan tetap, Q reaksi = ΔH


Pada volume tetap, Q reaksi = ΔE

ΔH = Hp – Hr

Hp = Entalpi Produk; Hr = Entalpi Reaktan


REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM

REAKSI EKSOTERM

- Adalah reaksi yang membebaskan kalor


- Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
- Sistem membebaskan energi, entalpi sistem berkurang artinya entalpi produk < entalpi reaktan,
- Sehingga ΔH bernilai negative
ΔH = Hp – Hr < 0
ΔH = –

ΔH = Hp – Hr < 0

REAKSI ENDOTERM

- Adalah reaksi yang menyerap kalor


- Kalor mengalir dari lingkungan ke sistem
- Sistem menyerap energi, entalpi sistem bertambah, artinya entalpi produk > entalpi reaktan,
- Sehingga ΔH bernilai positif
ΔH = Hp – Hr > 0
ΔH = +

ΔH = Hp – Hr > 0
PERSAMAAN TERMOKIMIA

ADALAH: PERSAMAAN REAKSI YANG MENGIKUTSERTAKAN PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)


NILAI ΔH DISESUAIKAN DENGAN STOIKIOMETRI REAKSI, ARTINYA JUMLAH MOL ZAT
= KOEFISIEN REAKSINYA
ENTALPI REAKSI JUGA BERGANTUNG PADA WUJUD ZAT YANG DINYATAKAN DENGAN
INDEKS WUJUD ZAT SEBAGAI BERIKUT:
- PADAT = S (SOLID)
- CAIR = L (LIQUID)
- GAS = G (GAS)

CONTOH:
PEMBENTUKAN 1 MOL AIR DARI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN DIBEBASKAN
KALOR 286 KJ. TENTUKAN PERSAMAAN TERMOKIMIA NYA

H2 (g) + ½ O2 (g)  H2O (l) ΔH = - 286 kJ


Atau
2H2 (g) + O2 (g)  2H2O (l) ΔH = - 572 kJ

ENTALPI MOLAR

Menyatakan cara yang dipergunakan untuk mengaitkan jumlah kalor dengan jumlah zat yang terlibat
dalam reaksi. Tergantung pada jumlah zat yang bereaksi dan jenis reaksinya:
- Reaksi pembentukan
- Reaksi penguraian
- Reaksi pembakaran, dll

Dinyatakan dengan satuan: kJ/mol atau kJ.mol-1


Dipengaruhi oleh kondisi pengukurannya yaitu suhu dan tekanan. Data termokimia umumnya ditentukan
pada suhu 250C, tekanan 1 atm yang merupakan kondisi standar
Perubahan entalpi reaksi yang ditentukan pada kondisi standar disebut perubahan entalpi standar, yang
disimbolkan ΔH0 atau ΔH298. Sedangkan yang bukan kondisi standar, dinyatakan dengan ΔH saja.

Baca paket halaman 100 – 104

LATIHAN:
UJI KEPAHAMAN ANDA
Halaman 102 nomor 21, 103 nomor 28, 104 nomor 30
PENENTUAN ENTALPI REAKSI

Entalpi reaksi atau kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan maupun data termokimia, yakni:
1. Kalorimeter/kalorimetri
2. Hukum Hess
3. Data ΔHf0
4. Data energi ikatan rata-rata

KALORIMETER
ΔH ditentukan berdasarkan data percobaan calorimeter

q larutan = m. c. Δt

q bom = C. Δt

q = jumlah kalor
m = massa air/larutan
c = kalor jenis air/larutan
C = kapasitas kalor dari bom/alat
Δt = perubahan suhu larutan

q reaksi = – (q larutan + q bom)

Namun seringkali q bom diabaikan sehingga rumusnya ΔH = q reaksi = – q larutan

Latihan halaman 111, nomor 34

HUKUM HESS
Berkaitan dengan reaksi yang berlangsung secara bertahap
Contoh:
1 tahap: C(s) + O2 (g)  CO2 (g)
2 tahap: 1. C (s) + ½ O2 (g)  CO (g)
2. CO (g) + ½ O2 (g)  CO2 (g)
-------------------------------------
C(s) + O2 (g)  CO2 (g)

Menurut Henry Hess:


1. Besarnya kalor reaksi bergantung pada keadaan awal dan akhir
2. Besarnya kalor reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi
3. Dilakukan dengan cara menyusun reaksi:
a. Mengalikan koefisien
b. Membalik reaksi
Kemudian dijumlahkan
4. Atau dengan cara diagram siklus dan diagram tingkat energi
CONTOH:
1 tahap: C(s) + O2 (g)  CO2 (g) ΔH = - 294 kJ
2 tahap: 1. C (s) + ½ O2 (g)  CO (g) ΔH = - 111 kJ
2. CO (g) + ½ O2 (g)  CO2 (g) ΔH = - 283 kJ
-------------------------------------
C(s) + O2 (g)  CO2 (g) ΔH = - 294 kJ

CONTOH LAIN (dengan diagram siklus)


ΔH1 = -788 kJ
2 C(s) + 2 O2 (g) 2 CO2 (g)

ΔH2 = - 222 kJ ΔH3 = - 566 kJ

2 CO (g) + O2 (g)

ΔH1 = ΔH2 + ΔH3

CONTOH LAIN (dengan diagram tingkat energi)

ΔH2 = - 222 kJ
ΔH1 = -788 kJ

ΔH3 = - 566 kJ

ΔH1 = ΔH2 + ΔH3

Latihan halaman 114, UKA nomor 35


DATA ΔHf0

ΔH reaksi ditentukan dari – ΔHf0 reaktan dan ΔHf0 produk.


Reaktan terurai menjadi unsure-unsurnya kemudian unsure-unsurnya membentuk produk.

Contoh:
NaOH (s) + HCl (g)  NaCl (s) + H2O (l)
ΔH1
NaOH (s) + HCl (g) NaCl (s) + H2O (l)

ΔH2 = - ΔHf0 NaOH+ ΔH3 = ΔHf0 NaCl + ΔHf0 H2O


(-ΔHf0 HCl)

(Na(s) + ½ O2(g) + ½ H2 (g)) + ( ½ H2 (g) + ½ Cl2(g))

ΔH1 = ΔH2 + ΔH3


= - ΔHf0 NaOH – ΔHf0 HCl + ΔHf0 NaCl + ΔHf0 H2O
= (ΔHf0 NaCl + ΔHf0 H2O) – (ΔHf0 NaOH + ΔHf0 HCl)
= ∑ ΔHf0 Produk - ∑ ΔHf0 Reaktan
= ∑ ΔHf0 Kanan - ∑ ΔHf0 Kiri

SECARA UMUM BERLAKU, UNTUK REAKSI:

pA + qB  rC + sD

Maka ΔH reaksi = (r. ΔHf0 C + s. ΔHf0 D) – (p. ΔHf0 A + q. ΔHf0 B)

Latihan halaman 116


Uji Kepahaman Anda Nomor 38 (a)

DATA ENERGI IKATAN

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam
wujud gas.

Contoh:
Energi ikatan H – H = 436 kJ/mol
Persamaan termokimia:
H – H  2H(g) ΔH = 436 kJ
Energi ikatan rata-rata adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 ikatan dalam 1 molekul.

Contoh:
Energi ikatan rata-rata C – H dalam CH 4 = 416 kJ/mol
Persamaan termokimia:
CH4 (g)  C (g) + 4H (g) ΔH = 1664 kJ

Menghitung ΔH berdasarkan energi ikatan ditentukan dengan 2 tahap.


1. Pemutusan ikatan reaktan
2. Pembentukan ikatan produk

CONTOH:
CH4 (g) + 2 O2 (g)  CO2 (g) + 2H2O (g)
H

H–C–H+2O=OO=C=O+2H–O–H

H

PEMUTUSAN PEMBENTUKAN

ΔH = ∑E ikatan pemutusan - ∑E ikatan pembentukan


= ∑E kiri - ∑E kanan

Latihan halaman 45
Uji Kepahaman Anda nomor 45 (a,c)

ENERGI BAHAN BAKAR

Reaksi kimia yang menghasilkan kalor  Reaksi pembakaran


Reaksi pembakaran adalah: reaksi suatu zat dengan gas oksigen

Bahan Bakar  KALOR  Efisiensinya


Reaksi pembakaran C menghasilkan CO2
Reaksi pembakaran H menghasilkan H2O
Reaksi pembakaran S menghasilkan SO2
Reaksi pembakaran N menghasilkan NO2

Você também pode gostar