Você está na página 1de 16

RISIKO DALAM INVESTASI

PROYEK
CERTAINTY vs UNCERTAINTY vs RISK
• Kepastian (certainty) berarti seseorang dapat menentukan secara
tepat apa yang akan terjadi di masa mendatang
• Ketidakpastian (uncertainty) adalah dimana seseorang pengambil
keputusan tidak mempunyai data atau informasi yang relevan dan
mamadai pada keputusan yang sedang dipertimbangkannya
• Karena suatu keputusan sangat berkaitan dengan ketidakpastian di
masa mendatang, maka pengambil keputusan harus dapat
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi faktor-faktor yang
berkaitan dengan ketidakpastian tersebut.
Dalam hal ini faktor-faktor
ketidakpastian tersebut dikonversi
menjadi sebuah nilai kuantitatif
(secara intuisi atau rasional) yang
disebut dengan faktor risiko (risk)

Uncertainty  Risk
UNCERTAINTY vs RISK

Contoh: perbedaan ketidakpastian dan risiko


Kejadian gempa di masa yang akan datang tidak dapat
diperkirakan dengan tepat karena ada faktor ‘ketidakpastian’.
Ketidakpastian di atas kemudian dikonversi menjadi faktor
risiko (secara kuantitatif) sebagai berikut: probabilitas
kejadian gempa 7 skala Richter dalam 100 tahun mendatang
adalah 5%.

Secara umum, suatu keputusan yang sistematik harus dapat


mengkonversi faktor ketidak pastian menjadi faktor risiko
yang bernilai kuantitatif.
Pada akhirnya, teknik kuantifikasi
faktor risiko menjadi bagian yang
sangat penting dalam pengambilan
keputusan.

Do you agree?
Nothing in life is free-risk
The hardest part is not finding the techniques or
the tools to analyse risk and uncertainty, but
accepting that life is uncertain and that it is better
to grasp it rather than ignoring it

Sebagus-bagusnya dan seteliti-teliti


nya sebuah analisis, semua
keputusan sangat tergantung dari
pengambil keputusan.
Petunjuk bagi orang yang sering berhadapan
dengan keputusan yang berisiko
• Jangan mengambil risiko yang besar besar untuk sesuatu hasil yang kecil
• Selalu melakukan perencanaan sejak dini
• Selalu melakukan analisis tentang sumber-sumber risiko dan konsekuensinya
• Rencanakan pilihan-pilihan alternatif untuk kemungkinan-kemungkinan yang
tidak terduga
• Jangan menyuruh orang lain bekerja, sebagai alasan kita untuk tidak bekerja
• Jangan mengambil risiko pada hal-hal yang prinsip
• Jangan mengambil risiko karena tekanan atasan/pimpinan
• Jangan pernah mengambil risiko yang apabila kita kalah kita tidak sanggup
menangung kerugiannya
• Selalu persiapkan untuk mencari nasehat dari para ahli
• Pertimbangkan suatu keputusan yang aneh/ganjil berdasarkan pengalaman
dan intuisi
• Pertimbangkan aspek-aspek risiko yang dapat dikontrol dan tidak dapat
dikontrol
• Selalu minta petunjuk kepada Tuhan
Kita sering menghadapi
permasalahan yang tidak dapat
diputuskan benar atau salah,
tetapi yang sering diputuskan
lebih baik atau lebih jelek.

Manajemen risiko adalah suatu disiplin ilmu yang


mempelajari tentang kemungkinan bahwa kejadian di masa
mendatang bisa mandatangkan efek negatif (kerugian)
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Risk identification: Mengidentifikasi sumber-sumber dan tipe-tipe
risiko
Risk classification: Mengklasifikasikan risiko sesuai dengan
tipenya, dan mempertimbangkan setiap tipe risiko dan efeknya
terhadap personal dan perusahaan secara menyeluruh.
Risk analysis: Mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi yang
mungkin terjadi pada setiap tipe risiko atau kombinasi tipe risiko
menggunakan teknik-teknik analisis. Juga, menilai dampak
risiko dengan menggunakan beragam teknik yang ada
Risk attitude: Semua keputusan akan sangat tergantung dari sikap
seorang pengambil keputusan itu (individual atau perusahaan)
sendiri, shg perlu diketahui sikap mereka terhadap risiko
Risk response: Mempertimbangkan bagaimana risiko itu harus di
kelola: diserap (risk absorption), dikurangi (risk reduction),
ditransfer (risk transfer), atau dihilangkan (risk avoidance)
Risk absorption/retention:
Kerugian-kerugian kecil dan berulang

Risk reduction:
• Education + training
• Perlindungan fisik untuk mengurangi kemungkinan kerugian
• System diharuskan konsisten ‘what if’ question
• Perlindungan fisik untuk melindungi orang dan properti.
Risk transfer
Mengalihkan risiko pada pihak lain, yaitu asuransi

Risk avoidance
Menolak ikut kontrak

Risk attitude
• Risk loving
• Risk averse
• Risk neutral
Holistic Construction Risk Management

Pendekatan menyeluruh yang mengintegrasikan semua aspek risiko


(kontraktual, finansial, operasional, organisasional, asuransi) ke dalam sebuah
manajemen riskok yang komprehensif, berdasarkan profile risiko perusahaan
yang spesifik, strategi risiko, dan persyaratan management risiko. Penggunaan
metodologi ini akan mengurangi tingkat kerugian dan meminimalkan biaya
Holistic Risk Management
It uses an integrated or holistic risk management approach in order to
review and evaluate all of a client’s risks from top to bottom. Their
services focus on three objectives:

1) Identify and quantify risks, develop a client-specific risk profile, and


formulate a risk management strategy that is in alignment with the
client’s business.

2) Protect the client’s assets by ensuring that the appropriate contract


terms and conditions, insurance policies and endorsements, and risk
financing methods are in place, and that coverage and limits are
adequate for the client’s specific operational and organizational
exposures, and

3) Mitigate the client’s loss exposure and minimize


the total cost of risk.
Keputusan sekelompok orang cenderung
mengambil keputusan yang lebih berisiko dari
pada rata-rata keputusan secara individu
• Alasan pertama:
Kebanyakan orang merasa memiliki jiwa pengambil risiko
yang lebih rendah dari orang lain. Ketika suatu opini
dimunculkan dalam forum sekelompok orang, mereka yang
memiliki jiwa pengambil risiko yang lebih rendah terbawa
untuk terlibat dalam diskusi yang pada akhirnya menuju
peningkatan level pengambilan risiko nya. Seolah-olah,
forum diskusi tsb menyemangati mereka dalam
peningkatan level pengambilan risiko.
• Alasan kedua:
Terdapat ikatan emosional yang cukup kental di antara
peserta diskusi, bahwa keputusan yang diambil adalah
risiko bersama dan bukan risiko individual
Jika seseorang tidak pernah berpikir sesuatu yang
besar, maka orang tsb kehilangan kapasitas untuk berpikir
tentang sesuatu yang besar

Jika seseorang tidak pernah mencoba sesuatu yang


belum pernah dicoba, maka yang tidak pernah dicoba
tersebut akan menjadi menakutkan dan misterius

Jika seseorang tidak pernah ditantang, mereka akan


kehilangan rasa penantang

Jika seseorang tidak pernah mengambil risiko, maka


dia akan kehilangan kapasitas untuk mengambil risiko.

Você também pode gostar