Você está na página 1de 6

Nama : Ira Fadilah

Kelas : 1.B

Prodi Keperawatan Bogor

APLIKASI PROSES KEPERAWATAN

A. Pengertian

Proses perawatan merupakan suatu metode bagi perawat untuk

Memberikan asuihan keperawatan kepada klien. Beberapa

pengertian proses kaparawatan adalah sebagai berikut:

• Suatu metoda pemberian asuhan keperawatan yang sistematis

dan rasional (Kozier, 1991)

• Metoda pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan

sistematis, berfokus pada respon yang unik dari individu

terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial

(Rosalinda,1986)

• Suatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang meliputi

interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah

(Schultz dan Videbeck).

Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik

Dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-

masalah klien, namun merupakan suatu metode pemecahan masalah baik


secara episodic maupun secara linier. Kemudian dapat dirumuskan

diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.

B. Tahapan dalam Proses Keperawatan

Enam fase atau langkah dari proses keperawatan tersebut meliputi

pengkajian, perumusan masalah, pengidentifikasian, perencanaan,

implementasi dan evaluasi. Penerapan proses keperawatan secara tepat

dan benar harus didukung dengan pengetahuan , kemampuan dan

keterampilan yang mengacu pada penerapan proses keperawatan.

Kegiatan atau langkah dalam proses keperawatan jiwa dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperwatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan

perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan

meliputi data biologis, psikologis, social, dan spiritual.

Kemampuan perawat yang diharapkan dalam melakukan

pengkajian adalah mempunyai kesadaran / tilik diri , kemampuan

mengobservasi dengan akurat, kemampuan berkomunikasi terapeutik

dan senantiasa mampu berespon secara efektif.

2. penentuan Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah diagnosis yang dibuat oleh perawat

profesional yang menggambarkan tanda dan gejala yang menunjukan masalah

kesehatan yang dirasakan klien dimana perawat berdasarkan pendidikan dan

pengalaman mampu menolong klien.

Tipe Diagnosa keperawatan

Ada tiga tipe diagnosa keperawatan menurut NANDA yaitu:

 Diagnosa keperawatan actual, yaitu respon manusian terhadap kindisi

kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok

batasan karakteristik dan termasuk factor yang berhubungan (etiologi)

yang mempunyai kontribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan

kesehatan.

 Diagnosa keperawatan resiko, yaitu menunjukanrespon manusia yang

dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang

dengan factor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan

kerentanan.

 Diagnosa keperawatan kesejahteraan, yaitu menguraikan respon

manusian terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang

mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi.


3. Perumusan masalah

Setelah perawat menyelesaikan pengkajian, perawat kemudian

menyeleksi outkom menggunakan skala pengukuran dan pengidentifikasi

rating yang diinginkan untuk bisa dicapai melalui intervensi.

Tujuan dalam criteria hasil akan memberikan petunjuk bagi

perawat untuk menentukan tindakan keperawatan dan untuk meningkatkan

evaluasi dari perawat. Tujuan seharusnya ditulis dalam terminology tingkah

laku. Ini berarti kata kerja digunakan untuk menunjukan tujuan yang

menggambarkan tingkah laku yang mungkin diobservasi dan harus mempunyai

sedikit interpretasi. Tujuan harus realistic menggambarkan apa yang perawat

ingin selesaikan dengan waktu yang spesifik. (Stuart dan Sundeen, 1995)

4. Perencanaan

Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan

yang dapat mencapai tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan meliputi

perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada

klien berdasarkan analisis pengkajian agar masalah kesehatan dan

keperawatan klien dapat diatasi.

Rencana tindakan disesuaikan dengan standar asuhan

keperawatan jiwa Indonesia atau standar asuhan keperawatan Amerika yang

membagi karakteristik tindakan berupa: tindakan konseling, pendidikan

kesehatan, perawatan mandiri dan aktifitas hidup sehari-hari, terapi


modalitas keperawatan, perawatan berkelanjutan, tindakan kolaborasi (terapi

somatic dan psikofarma). Pada dasarnya tindakan keperawatan terdiri dari

tindakan observasi dan pengawasan, terapi perawatan, pendidikan kesehatan

dan tindakan kolaborasi.

5. Implementasi

Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995).

Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling

ketergantungan / kolaborasi, dan tindakan rujukan / ketergantungan.

Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana

tindakan keperawatan. Pada situasi nyata sering implementasi jauh berbeda

dengan rencana. Hal ini terjadi karena parawat belun terbiasa menggunakan

rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Yang biasa

adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang

dilaksanakan. Hal ini sangat membahayakan klien dan perawat jika berakibat

fatal, dan juga tidak memenuhi aspek legal.

Sebelum meleksanakan tindakan yang sudah direncanakan,

perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih

sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisi saat ini. Perawat juga

menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual,

teknik sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan.


6. Evaluasi

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek

dari tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi terus-menerus dilakukan pada

respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.

Beberapa kondisi dan perilaku perawat yang diperlukan pada saat melakukan

evaluasi dalam proses keperwatan sebagai berikut:

 Kondisi perawat: Supervise, analisis diri, peer review, partisipasi

pasien dan keluarga.

 Perilaku perawat: Membandingkan respon pasien dan hasil yang

diharapkan , mereview proses keperawatan sesuai yang dibutuhkan,

berpartisifasi dalam peningkatan kualitas dari aktifitas yang

dilakukan.

Você também pode gostar