Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TOKSIKOLOGI
MEKANISME KERJA ZAT TOKSIK
I. FASE EKSPOSISI
Menunjukkan cara persentuhan atau kontak dengan suatu
zat toksik untuk pertama kalinya sebelum masuk tubuh
atau melewati MEMBRAN SEL
A. OKSIDASI MIKROSOM
katalisatornya enzim FMO <Microsomal Mixed Fuction
Oksidase> Dalam Retikulum Endoplasma
Contoh :
1. EPOKSIDASI
Aldrin dieldrin
2. DEAMINASI OKSIDATIF
Amfetamin fenil aseton
3. N-Oksidasi
trimetil amin t.m.a. oksida
4. DESULFURASI S diganti O
paration paraoxon
B. OKSIDASI NON MIKROSOM
Nitrosobenzen
Fenilhidroksilamin
Anilin
2. Reduksi azo
misal : Azobenzen anilin
HASIL produk kurang beracun
(detoksikasi)
HIDROLISIS
1. ARILESTERASE
Menghidrolisis ester-ester aromatik
2. KARBOKSILESTERASE
Menghidrolisis ester-ester alifatik
3. KOLINESTERASE
Menghidrolisis ester-ester yang molekul
alkoholnya suatu kolin
4. ASETILESTERASE
Menghidrolisis ester-ester yang molekul
alokoholnya suatu asam asetat
REAKSI FASE II/KONJUGASI
Contoh : Hg dan As
II. FASE DINAMIK <TOKSO DINAMIK>
Menunjukkan reaksi yang terakhir antara zat toksik dengan reseptor yang
spesifik dalam sistem biologis sampai timbulnya efek.
Akan terjadi
MUTAN bila terjadi mutasi pada sel genetik
KANKER bila terjadi mutasi pada sel tubuh <somatis>
TERATOGENESIS bila terjadi mutasi pada sel
embrio dalam masa perkembangan
KARSINOGENESIS mutasi pada sel tubuh
Sel sudah berbeda dari sel induknya
sulit dikendalikan
Contoh :
Dioksin, Nitrosamin, macam-macam pewarna
Congo Red, Direct Yellow
Metanil yellow, Nigrosine (pewarna kertas, kulit dan
tekstil)
Auramin, Rhodamin (pewarna krupuk dan pisang)
d) Efek pada organ target
Zat toksik dapat menyerang organ tertentu secara spesifik
Contoh : J125 kelenjar tiroid ada yang
menyerang seluruh organ tubuh.
sehingga dibuat klasifikasi berdasarkan organ target al:
1. Hepatotoksisitas
2. Neurotoksisitas
3. Pneumotoksisitas
4. Hematotoksisitas
5. Nefrotoksisitas, dll
1. HEPATOTOKSISITAS
Keadaan dimana zat toksik mempunyai daya racun terhadap
organ hati
A. EFEK BERPULIH
Efek dapat hilang dengan sendirinya
Terjadi karena tubuh terpapar zat toksik pada kadar
yag rendah dalam waktu singkat keracunan
CO kadar rendah
B. EFEK TIDAK BERPULIH
Efek akan menetap dan bertambah parah setelah
pajanan/paparan zat toksik dengan kadar yang
lebih tinggi atau waktu yang lama
keracunan Pb
anemia
B. EFEK SEGERA DAN TERTUNDA
1. EFEK MORFOLOGIS
Berkaitan dengan bentuk luar dan mikroskopis pada
morfologi jaringan
Contoh : alkohol nekrosis <jaringan Hati>
Zat pewarna makanan karsinogenik
neoplasia <jaringan tumor>, sifat
ireversibel berbahaya
2. EFEK FUNGSIONAL
Berupa perubahan berpulih pada fungsi organ sasaran
C. EFEK BIOKIMIAWI
Efek toksik tidak menyebabkan peubahan tetapi
menimbulkan gangguan pada proses metabolisme
Contoh :
Penghambatan enzim kolinesterase setelah
pajanan insektisida organofosfat dan karbamat
Penghambatan enzim delta aminolevulinat
dehidratase setelah pajanan senyawa Pb
D. EFEK HIPERSENSITIVITAS (Reaksi Alergi)