Você está na página 1de 8

ANALISIS PENGEMBANGAN ERP (INSOSYS)

P ADA PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA



Vebiyanti Irlana'; Sayed Hussein A. Alaydroes2; Praditya Irnandha Pramudjr'; Richard Kumaradjaja"

ABSTRACT

Information Economics (IE) was one of methods used to analyze the cost and benefit of Information System/Information Technology investment plan. IE had excess in mixing the measure by qualitative and quantitative. Article discussed financial and non financial of IE method that was introduced in form of value linking, value acceleration, economy impact analysis, and the role of ROI as tools to explain the extra benefit of IT. To know the benefit of a system, examination and evaluation of value benefit. Were needed. Article explorer some benefit on the development of INSOSYS project based on IE theory. By applying INSOSYS hopefully the efficiency and affectivity of company performance is improving that will influence to the production and selling improvement on Televisi Transformasi Indonesia Company.

Keywords: information economics, enterprise resource planning, insosys

ABSTRAK

Information Economics (IE) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis biaya dan manfaat suatu rencana investasi Sistem Informasi (SI)lTeknologi Informasi (TI). IE memiliki kelebihan dalam menggabungkan pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif. Artikel membahas pendekatan financial dan non financial metode IE yang diperkenalkan dalam bentuk value linking, value acceleration, analisis dampak ekonomi, serta ROI sebagai alat untuk menyatakan manfaat tambahan IT. Untuk mengetahui manfaat dari suatu sistem maka perlu dilakukan suatu pengkajian dan evaluasi terhadap nilai manfaat yang ada. Artikel bertujuan mengevaluasi beberapa manfaat pada pengembangan proyek INSOSYS dengan teori IE. Karena dengan INSOSYS diharapkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan meningkat yang akan berdampak pada peningkatan produksi dan Penjualan PT Televisi Transformasi Indonesia.

Kata kunci: information economics.enterprise resource planning, insosys

1 Program Pascasarjana, Magister Manajemen, Universitas Bina Nusantara, Kampus JWC, Jl. Hang Lekir I No.6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120, rkumaradjaja@binus.edu

274

Jurnal Piront; Worfo Vol. 1 1 No.2 April 2008: 274-281

PENDAHULUAN

Industri komunikasi telah menjadi salah satu industri yang paling penting pada saat ini. Kebutuhan akan informasi telah menjadi kebutuhan pokok setiap orang dan penguasaan atas informasi menjadi kunci dari keberhasilan setiap usaha.

Salah satu industri media massa yang paling dominan saat ini adalah industri media televisi. Industri media televisi sendiri termasuk dalam industri media elektronik bersama dengan radio dan internet. Industri media televisi dianggap sebagai industri media massa yang paling efektif karena selain memiliki kemampuan menyampaikan pesan secara cepat (real time) juga mampu membawakan pesan dalam bentuk audio dan visual dengan jangkauan luas, kelebihan yang tidak dimiliki oleh media komunikasi massa lainnya seperti media cetak dan radio.

Di dalam era globalisasi setiap perusahaan dituntut untuk mampu bertahan, bersaing, dan berkembang dalam menghadapi semakin ketatnya persaingan dan sempitnya peluang. Hal tersebut mendorong setiap perusahaan untuk memiliki keunggulan bersaing dalam bisnisnya. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu sarana yang efektif untuk memiliki keunggulan bersaing tersebut.

PT Televisi Transformasi Indonesia merupakan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pemirsanya. Untuk menunjang dan meningkatkan hal tersebut, perusahaan berusaha membangun suatu sistem teknologi informasi yang mampu melakukan integrasi secara keseluruhan di setiap fungsi yang ada di dalam perusahaan yang kemudian dapat menghasilkan laporan yang dapat digunakan dalam mendukung pengambilan keputusan yang tepat, cepat, efektif, dan efisien.

Dari hal tersebut, penelitian ini akan melakukan analisis terhadap pengembangan ERP di PT Televisi Transformasi Indonesia dengan metode information economics. Oiharapkan metode tersebut mampu melihat lebih luas manfaat ekonomis dari investasi yang dilakukan dengan memperhatikan faktor bisnis dan faktor teknologi yang ada.

Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan dan perkembangan bisnis pertelevisian di Indonesia, TRANSTV harus memiliki sistem yang dapat mendukung proses bisnis dan mendukung strategi TRANSTV itu sendiri. Dengan adanya sistem terse but diharapkan TRANSTV dapat menjadi salah satu pendukung dalam bersaing di bisnis Broadcast Televisi. Saat ini TRANSTV sedang mengembangkan ERP yang dibuat secara in-house dan diharapkan ERP yang baru tersebut dapat memperbaiki sistem yang sudah ada sebelumnya.

Masalah yang timbul karen a investasi teknologi informasi justru lebih banyak memberikan manfaat yang tidak kelihatan (Intangible) sehingga diperlukan suatu pengkajian yang tidak hanya memakai pendekatan secara finansial namun juga melalui

Anal/sis Pengembangan ERP ... {VebJyantJ IrJana; dkk}

275

pendekatan secara non-finansial, seperti faktor bisnis dan faktor teknologi yang dapat meberikan manfaat yang besar bagi perusahaan secara keseluruhan. Apakah fitur yang tersedia pada ERP TRANS TV sudah cukup memenuhi kebutuhan penggunaJmanajemen. Jika belum, sejauh mana kebutuhan penggunalmanajemen yang masih perlu dilengkapi dan sampai sejauh mana pengaruh pengembangan ERP pada proses bisnis TRANSTV serta apakah informasi yang tersedia mendukung strategi dari TRANSTV itu sendiri.

TINJAUAN PUS TAKA

Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya, yaitu konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang mengonsumsi produk, dalam industri media televisi terdapat dua macam konsumen, yaitu konsumen pemirsa (audience) dan konsumen pengiklan (advertiser). Konsumen pemirsa adalah konsumen yang menikmati produk media televisi, yaitu program hiburan atau informasi secara cuma-cuma, konsurnen pengiklan adalah konsurnen yang membayarkan sejumlah uang kepada stasiun televisi untuk dapat menayangkan iklan di sela-sela program acara. Jumlah iklan yang ditayangkan oleh pengiklan sangat tergantung pada berapa banyak suatu program acara di suatu stasiun televisi dapat menarik pemirsa. Konsumen pemirsa adalah masyarakat yang menonton televisi, konsumen pengiklan adalah perusahaan yang mengiklankan berbagai macam produk dari berbagai macam industri.

Organisasi media televisi di Indonesia secara garis besar terdiri dari lima stakeholder utama, yaitu stasi un, prod user program, masyarakat pemirsa, pengiklan, dan pemerintah. Stasiun televisi membeli program acara dari para produser program, yaitu rumah produksi, produser film, para distributor program, dan berbagai jaringan asosiasi berita dari dalam dan luar negeri. Stasiun televisi menayangkan program acara secara cuma-cuma dan ditonton oleh masyarakat pemirsa melalui pesawat televisi di rumah. Stasiun televisi menjual ruang (slot) iklan di sela-sela program acara kepada pengiklan melalui advertising agency. Pemerintah sebagai kepanjangan tangan dari masyarakat publik membuat regulasi yang mengatur dan mengawasi rambu yang berlaku dalam industri media televisi. Stasiun televisi melakukan good behavior seusai dengan peraturan yang berlaku. Masyarakat penon ton yang menonton iklan di televisi akan memiliki awareness terhadap suatu produk dan akhimya akan membeli produk yang diiklankan.

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didesain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis bagi bisnis untuk aktivitas sehari-harinya. Sistem ERP menghubungkan sistem finansial, manufaktur, sumber daya manusia, distribusi, dan order management system ke dalam sebuah sistem terintegrasi dengan data dan visibilitas dalam lingkungan bisnis.

276

Jurnal Plranfl Warfa Vol. 1 I No.2 April 2008: 274-281

Arsitektur ERP menghubungkan aktivitas sumber daya manusia, analisis data., penjualan, Iayanan, supply chain management, finansial, dan manufaktur ke dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Seluruh inforrnasi mengenai proses di dalarn batasan perusahaan digabungkan dalarn satu sistem. Implementasi sistem ERP membutuhkan biaya yang besar, bersifat kompleks, dan sulit diimplementasikan karena sistem ERP membutuhkan perangkat keras (hardware) komputer, perangkat lunak (software), database management system, pengguna (user) yang terlatih, dan yang paling penting adalah komitmen dari para manajer yang menggunakan sistem ini.

Menurut Turban, ERP adalah sebuah proses dalarn mengatur semua sumber daya yang ada di dalam perusahaan secara terkoordinasi. Tujuan utama ERP adalah untuk mengintegrasikan semua departemen yang ada dan semua fungsi di dalam sebuah perusahaan menjadi sebuah Information System (IS) tunggal yang dapat melayani semua kebutuhan yang diperlukan perusahaan.

Enterprise Software (ES) menurut Thomas H. Davenport adalah suatu kumpulan aplikasi komputer yang mendukung sebagian besar dari aspek kebutuhan inforrnasi suatu perusahaan. Berdasarkan sifat ERP yang mengintegrasikan unit organisasi, keuntungan menengah ERP merupakan kunci implementasi yang menguntungkan. Dengan mempelajari faktor yang membawa pada keuntungan menengah itu dan tingkat kontribusi keuntungan tersebut terhadap dampak secara keseluruhan, diharapkan dapat memahami jalur apakah ERP akan membantu organisasi atau tidak, Kebanyakan riset ERP yang baru-baru ini dilakukan berfokus pada pemilihan dan implementasi, tidak pada dampak pasca irnplementasi ERP. Sejumlah artikel juga berpendapat bahwa ERP berjalan melalui fase penghentian pasca implementasi dan performa mungkin bukan karakteristik dari efek jangka panjang yang mungkin dialami perusahaan.

IE adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk mengevaluasi alternatif investasi IT dalam suatu perusahaan (Parker, 1988:101). Metode perhitungan (computational method) itu mengkuantifikasi biaya dan manfat pada proyek IT yang merupakan pengembangan analisis biaya dan manfaat tradisional (Traditional Cost - Benefit <Analysis / TCBA).

Perhitungan nilai ekonomis merupakan dasar pertimbangan dalam proses pengarnbitan keputusan pada pengajuan investasi atau evaluasi untuk sebuah pembangunan IS. Biaya (cost) yang dievaluasi mencakup biaya pengadaan hardware, pembelian software, seluruh biaya perawatan, dan biaya tenaga kerja yang digunakan. Cost itu harus dijustifikasi karen a masing-masing investasi itu memiliki karakteristik yang berbeda terhadap nilai risiko yang ada.

Teknik justifikasi dari sisi keuangan dalam IE adalah dengan melakukan perhitungan perputaran investasi sederhana (Simple ROJ) mengunakan (Parker, 1988: 103) TCBA, perhitungan nilai restrukturisasi (value restructuring), dan dilakukan juga perhitungan penilaian inovasi (innovation valuation). Untuk menghitung score suatu

Anal/sis Pengembangan ERP ... (Veblyanfllrlana; dkk]

277

proyek terdapat dua faktor utama, yaitu pengkajian faktor domain bisnis dan pengkajian domain teknologi, di dalam masing-rnasing faktor domain tersebut dilakukan perhitungan dari sisi keuangan (financial value).

METODE PENELITIAN

IE merupakan metode yang digunakan untuk menilai suatu investasi sistem informasi manajemen yang berguna untuk meningkatakan pelayanan dan produktivitas perusahaan yang pada akhimya mampu menambah keuntungan perusahaan secara signifikan. Kerangka berpikir yang diterapkan dalam penelitian ini dikembangkan dengan konsep alur pemikiran sistematis berdasarkan fakta dan logika yang ada. Pemikiran dimulai dengan proses analisis fakta tentang pelanggan dan kondisi perusahaan saat ini. Dilanjutkan dengan pemikiran yang menilai dampak ekonomis dan faktor teknologi domain dan bisnis domain yang pada akhirnya akan memberikan nilai bagi proyek investasi IS/IT di dalam perusahaan.

Perancangan yang dilakukan terbagi dalam tiga buah tahapan utama, yaitu menganalisis INSOSYS yang berupa ERP bagi Perusahaan, dampak ekonomis, dan pembobotan nilai, Tahapan yang paling awal dilakukan adalah menganalisis INSOSYS pada perusahaan. Tahapan itu dilakukan melalui pendekatan finansial dan non-finansial. Setelah tahap pertama itu selesai dilanjutkan dengan perhitungan untuk mengetahui dampak ekonomis bagi proyek INSOSYS. Bersamaan dengan itu, dilakukan juga pembobotan nilai dari segi bisnis domain dan teknologi domain Diharapkan melalui tahapan tersebut akan dihasilkan suatu nilai proyek INSOSYS yang menentukan apakah proyek ini layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan atau tidak.

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisis pada INSOSYS, didapat analisis finansial dari dampak ekonomi untuk VL yang mempunyai score 1 dengan ROI sebesar 251,84% dan analisis ekonomi untuk VA yang mempunyai score I dengan ROI sebesar 9%. Setelah mengetahui penilaian untuk dampak ekonomi, dibentuk kuesioner untuk menganalisis dari segi non-finansial. Untuk menghitung nilai bisnis domain dan teknologi domain, diperlukan kuesioner. Setelah kuesioner terbentuk, kuesioner dibagikan kepada 20 responden dari berbagai departemen yang terlibat dan berperan langsung dengan proyek tersebut.

Dari urutan pembobotan yang ada ditemukan bahwa INSOSYS hanya merupakan bagian tujuan strategis TRANSTV. Dari segi kompetitif, proyek itu menyediakan akses keluar atau pertukaran cukup banyak data dan secara substansial meningkatkan posisi

278

Jurnal Plrantl Warte vol.l l No.2 April 2008: 274-281

kompetitif perusahaan dengan menyediakan tingkat pelayanan yang Iebih baik daripada pesaing. Status INSOSYS perlu dikembangkan untuk menciptakan Management Information Support of Core Activities dimasa sekarang dan penundaan proyek itu dapat mengakibatkan kerugian kompetitif masa mendatang atau kehilangan peluang kompetitif, atau keberhasilan kegiatan yang ada pada proyek menjadi terbatas karena tiadanya sistem yang diusulkan (INSOSYS).

INSOSYS merupakan bagian internal dari blueprint dan akan diimplementasikan lebih dulu; Proyek merupakan prasyarat bagi blueprint proyek lain. Syarat dan spesifikasi INSOSYS tidak jelas. Area yang ditelaah cukup kompleks. Perubahan mendekati pasti, bahkan selarna peri ode proyek.

Dibutuhkan perubahan substansiaI pada beberapa elemen sistem pengmman layanan komputer dibeberapa area. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalarn staf, perangkat lunak, perangkat keras, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakornodasi proyek INSOSYS. Investasi itu tidak termasuk dalarn biaya proyek secara langsung tetapi mewakili investasi fasilitas IS untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan untuk proyek INSOSYS.

Keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi staf dan rnanajemen dan saat ini untuk ketergantungan perangkat kerasnya masih digunakan pada aplikasi sejenis. Narnun, dari sisi perangkat lunak diperlukan beberapa fitur baru dan mungkin interface yang kompleks antar perangkat lunak. Padahal program dapat dibeli dengan modifikasi yang agak banyak atau di dalarn perusahaan program telah tersedia dengan banyak modifikasi, atau perangkat lunak akan dibangun sendiri dengan raneangan yang tidak terlalu rumit tetapi pemrogramannya lumayan kompleks.

Untuk faktor kesiapan dan faktor risiko organisasi, INSOSYS dengan reneana domain bisnis yang terformulasi dengan baik, reneana kontingensi, proses, dan prosedur yang pada tempatnya. Kebutuhan pasar dipahami dengan jelas, produknya ditentukan dengan baik, adanya manajemen unggulan namun tidak ada pelatihan bagi para pengguna yang tereneana serta manajemen business domain yang tidak pada tempatnya

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, awalnya FinApp dan beberapa Aplikasi lainnya berperan sebagai Enterprise Software yang merupakan kumpulan aplikasi komputer yang membantu sebagian besar aspek kebutuhan informasi suatu perusahaan, kini dipermudah dengan adanya INSOSYS yang berdiri sebagai ERP. INSOSYS telah mengintegrasikan dan menyeragamkan platform yang digunakan oleh setiap departemen untuk mendukung proses automation.

AI1al/sls Pel1gembal1gal1 ERP ... (Veblyal1tl norc: dkk)

279

Kedua, seluruh informasi mengenai proses dalam batasan perusahaan digabungkan dalam satu sistem, seperti penyelarasan umur piutang dari sisi Agency dan TRANS TV, besamya nilai varian yang didapat dari perbedaan nilai aktual suatu program acara dengan rencana nilai program yang diajukan mudah untuk dikendalikan, budget program per episode dapat diketahui langsung oleh pihak manajemen yang mengakses INSOSYS , serta mudahnya penyelarasan nilai kontrak log prof di Traffic (sales) dengan nilai kontrak log prof di Billing.

Ketiga, minim dan efisiensinya biaya pengembangan INSOSYS dan sistem ini dikembangkan secara langsung dari staf IT Developer TRANSTV yang didasarkan pada bisnis kerja masing-masing departemen dan unit yang dapat dimodifikasi. Keempat, dari keseluruhan kategori anaIisis ROI, domain teknologi, dan bisnis, hanya competitive advantage yang di bawah standar INSOSYS sebagai proyek strategis, yaitu nilai 4 dari maksimum 6 karena sampai saat ini sistem serupa belum dimiliki pesaing sehingga tidak dapat diukur maksimum untuk keunggulan kompetitifERP tersebut.

Kelima, besamya nilai yang diperoleh sebesar 71.5 mengindikasikan bahwa proyek INSOSYS ini layak dikembangkan sesuai tujuan, yaitu mengintegrasikan semua departemen yang ada dan semua fungsi di dalam sebuah perusahaan menjadi sebuah Information System (IS) tunggal yang dapat melayani semua kebutuhan yang diperlukan perusahaan. menghubungkan aktivitas sumber daya manusia, analisis data, penjualan, layanan, supply chain management, finansial, dan manufaktur.

Keenam, sebuah perusahaan sebesar TRANSTV sudah memiliki landasan sistem bisnis proses yang kuat dan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, TRANSTV tetap menyadari bahwa inovasi terhadap sistem yang berjalan akan selalu beradaptasi dengan perkembangan i1mu pengetahuan demi penunjangan kekuatan kompetitifnya.

280

Jurnal Plrontl Worto Vol. 11 No.2 April 2008: 274-281

DAFTAR PUS TAKA

Escalle, C., M. Cotteleer, and R. Austin. 1999. Enterprise Resource Planning (ERP).

Report no.9-699-020. Harvard Business School, Cambridge, MA.

Gattiker, Thomas F. and Dale L. Goodhue. 2001. MIS Quarterly, Vol.29, no.S, pp. 559- 5851September 2000 .

Owen, Bruce M. 1975 Economics and Freedom of Expression: Media Structure and the First Amandement. Ballinger Pub. Co.

Parker, Marilyn M. and Robert J. Benson. 1988. Information Economics: Linking Business Performance to Information Technology. 1st Ed. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Peppard, Joe dan John Ward. 2002. Strategic Planning for Information Systems. 3ed Ed.

West Sassex: John Wiley & Sons, Ltd.

Wallace, Thomas F. and Michael H. Krernzar. 2001. ERP: Making It Happen. New York:

John Wiley & Sons, Inc.

Anal/sis Pengembangan ERP ... (Vebiyanfllrlana; dkk)

281

Você também pode gostar