Você está na página 1de 17

Arti Perjuangan mahasiswa Keperawatan untuk masyarakat dan profesi.

Berawal dari sebuah rapat terkordinir oleh perwakilan mahasiswa keperwatan dari masing-masing
kampus keperawatan di Banjarmasin untuk mengadakan aksi kepedulian dan pemotivasian terhadap
profesi perawat yang bekerja di Rumah sakit. Rapat tersebut membahas tentang bagaimana cara junior
(mahasiswa keperawatan) menghormati senior (profesi) di Rumah sakit dimana nantinya akan menjadi
tempat bagi mereka bekerja.

Rapat tersebut di hadiri oleh 6 kampus keperawatan yaitu STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN,
STIKES SARI MULIA, STIKES CAHAYA BANGSA, STIKES SUAKA INSAN, AKADEMI KEPERAWATAN KES DAM,
DAN AKADEMI KEPERAWATAN PANDA ARUM. Tidak mudah untuk mengumpulkan 6 kampus
keperawatan ini, dimana mereka sendiri sibuk dengan urusan kuliah, organisasi masing-masing, dan juga
praktek rumah sakit. Namun lewat ajakan dari kepala bidang keperawatan Rumah Sakit Ulin yaitu bpk.
Iswantoro S.Kep Ners, MM, akhirnya 6 kampus kepewatan tersebut bisa di kumpulkan dan mengadakan
rapat koordinasi untuk memperingati “International Nursing Days”.

Rapat tersebut terkesan dadakan karena 2 hari kemudian mereka harus melaksanakan kegiatan, namun
koordinasi masih belum rampung. Namun, berkat kesamaan persepsi dan pemikiran terhadap
kepedulian mahasiswa keperawatan terhadap profesi mereka, maka kegiatan tersebut terlaksana.

Kegiatan IND tersebut di maksudkan untuk menyemangati profesi perawat di rumah sakit agar tetap
semangat dan bekerja dengan seprofesional mungkin walaupun beban kerja dan juga bahaya sangat
dekat dengan mereka di saat ketidakpastiannya undang-undang yang melindungi praktek kerja mereka.

Ketidak pastian hukum tersebut, dikaitkan dengan tidak disahkannya Undang-undang keperawatan,
dimana hampir seluruh Negara di Asia mempunyai Undang-undang keperawatan yang melindungi
praktek kerja perawat di lingkup pelayanan kesehatan. Mirisnya, mereka memberikan perawatan dan
pengobatan di desa-desa terpencil namun malah di hukum karena di anggap melanggar undang-undang
kesehatan. Tidak memberikan pertolongan di anggap salah, memberikan pertolongan di anggap salah di
mata hukum. Sehingga, terkadang mereka memberanikan diri untuk bertindak secara mandiri dengan
niat dan tujuan agar pasien yang datang dapat sehat dan beraktivitas kembali.

Sungguh miris hati mendengar kisah tersebut dimana, perawat hanya di pandang sebagai profesi yang
tidak perlu di payungi hukum namun selalu di andalkan di berbagai pelayanan kesehatan di daerah-
daerah terpencil.

Oleh karena itu, perwakilan kampus keperawatan tersebut terketuk hatinya dan menyamakan pikiran,
bahwa sebagai mahasiswa keperawatan kita tidak boleh lepas tangan dari masalah ini.
Tema IND di kota Banjarmasin adalah “payungi profesi keperawatan dengan hukum yang sah”. Berbagai
acara kegiatan di rancang dan di presentasikan oleh masing-masing perwakilan yang hadir. Akhirnya
diputuskanlah bahwa kegiatan IND tahun 2010 adalah

1. Membagikan bunga berwana putih kepada profesi perawat dan pasien yang berobat di rumah
sakit terbesar di Kalimantan selatan yaitu RSUD ULIN dan RSUD Anshari Saleh sebagai lambing
bahwa agar perawat bekerja dengan hati yang tulus untuk merawat pasien dan semangat dalam
menjalani pekerjaannya. Dan untuk pasien dimaksudkan bahwa perawat memberikan
pertolongannya dengan hati yang tulus dan bekerja seprofesional mungkin untuk pasien.
2. Membagikan bunga dan masker kepada masyarakat di jalan raya, dimaksudkan bahwa perawat
adalah profesi yang lebih menekankan pada preventif (pencegahan) ketimbang kuratif
(pengobatan).
3. Pemeriksaan tekanan darah oleh mahasiswa perawat di beberapa pasar terberbesar di
Kalimantan selatan yaitu pasar sudimampir dan pasar veteran di Kota Banjarmasin tujuannya
adalah sebagai bakti mahasiswa perawat untuk negeri dengan mengaplikasikan ilmu mereka
kepada masyarakat kaum bawah di Banjarmasin.

Tepat di tanggal 12 Mei 2010, untuk pertama kalinya mahasiswa keperawatan merayakan hari
keperawatan sedunia di kota Banjarmasin. Guyuran hujanyang sangat deras membuat waktu kegiatan
berubah, namun kawan-kawan tetap hadir dalam kegiatan tersebut. Sungguh bakti yang luar biasa
untuk profesi yang mereka banggakan.

Kegiatan pertama dimulai dari longmars menuju rumah sakit tersebut, sambil membentangkan
Spanduk, karangan bunga dan tulisan “payungi profesi perawat dengan hukum yang sah” dan “selamat
hari perawat sedunia”. Longmars tersebut dimaksudkan selayaknya profesi mereka yang sangat dengan
iklas setiap harinya pergi kerumah sakit untuk bekerja dengan tulus dan profesional walaupun bahaya
selalu ada didekat mereka, begitu juga dengan longmars tersebut mengartikan bahwa mahasiswa
keperawatan ingin merasakan perjuangan profesi di rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, mahasiswa keperawatan di sambut oleh perwakilan dari profesi perawat di
rumah sakit yaitu ibu jum’ah S.Kep, Ners. Karangan bunga berisikan tulisan “selamat hari perawat
sedunia, mari kita tingkatkan kinerja dan profesionalitas perawat dengan senyum, sapa, salam, sopan
dan santun” diletakkan di depan rumah sakit dimaksudkan agar ketika melihat tulisan tersebut profesi
perawat bertambah semangat dalam bekerja merawat pasien dan meingkatkan kinerja mereka.
Aksi berlanjut, dengan membagikan bunga kepada pasien dengan senyum khas para perawat. Dari ruang
ICU, UGD, anak, bersalin, nifas, penyakit dalam dan lainnya di masuki sambil memberikan bunga kepada
pasien dan pesan penyemangat untuk pasien.Aksi tersebut mendapat respon positif dari pasien dan
keluarga pasien yang datang. Bukan hanya pasien yang diberikan bunga, tetapi juga profesi lain yaitu
dokter, apoteker dan lainnya, tujuan adalah bahwa kesehatan itu tidak hanya bertumpu pada 1 profesi
saja, namun berkat kerja sama kolaborasi dari berbagai profesi. Aksi tersebut di akhiri dengan berfoto
bersama kepala bidang keperawatan.
Kegiatan kedua, yaitu membagikan bunga dan masker di bundaran lambung mangkurat, yaitu tempat
yang sangat padat di daerah Banjarmasin. dengan membentangkan spanduk sambil membagikan bunga,
aksi tersebut mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Tidak hanya masyakat yang ahdir namun fari
media lokal yaitu 4 televisi lokal dan 2 surat kabar daerah ikut peliput kegiatan tersebut. Tanggan
masyarakat terhadap kegiatan tersebut adalah “mantra-mantri di desa tu wan mantra-mantri nang ada
di rumah sakit tu, harus mendapat kapastian hukum, supaya buhannya kawa bagawi dengan baik”
artinya perawat-perawat di desa dan di rumah sakit itu perlu mendapat kepastian hukum, agar mereka
bisa bekerja dengan baik.
Kegiatan ketiga adalah pemeriksaan fisik, mahasiswa terjun langsung ke pasar, memberikan penyuluhan
secara secara face to face kapada masyarakat kaum bawah yang ada di pasar. Dari kuli bangunan,
penjual pentol, es cendol, kuli pasar, dan lainnya di hamipiri untuk di ukur tekanan darahnya dan di
berikan penyuluhan serta mendengar tanggapan masyarkat tentang perawat dimata masyarakat. Salah
satu kuli bangunan, amang iful “ perawat tu wani ka desa mendatangi pasien, wan siap sedia haja mun
ada pasien nang datang, murah pulang bila beobat” artinya perawat itu berani untuk datang ke pasien
ke desa-desa dan tempat-tempat terpencil dan juga murah bila berobat. Tanggapan lain “ mun tiap hari
atawa satu minggu sakali acara nag kaya ini ada, insya Allah Banjarmasin sehat warganya, apalagi
mahasiswa turun ka pasar-pasar nang jarang di datangi bubuhan kesehatan” . artimya kalau saja setiap
hari, atau satu minggu sekali acaran seperti ini ada, insya Allah Banjarmasin, warganya akan sehat.
Apalagi mahasiswa ikut turun juga datang untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah pasar yang
sangat jarang di hampiri oleh pelayanan kesehatan. Selain mengukur tekanan darah, mahasiswa juga
ikut mendata warga yang diukur tekanan darahnya. Ada 500 lebih warga masyarakat yang di ukur
tekanan darahnya waktu itu.
Kegaitan itu berakhir dengan berkumpul di GOR hasanudin untuk seraya menyukuri atas selesainya
kegaiatan sesuai dengan tujuan dan target yang telah di tetapkan. Acara yang sangat sederhana namun
memberikan banyak pelajaran bagi peserta IND tersebut.
Semoga di tahun ini, UU keperawatan segera di sahkan, agar perawat bisa bekerja dengan hukum yang
sah seperti halnya di Negara-negara lain. Amin Ya Allah Ya Karim.

Tetap semangat para kawan-kawan ku, tetap semangat para senior ku….!!!

Hidup Mahasiswa….!!!.

Você também pode gostar