Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
b. Kelebihan
Keuntungan dari metode ini adalah mempunyai toleransi yang
lebih baik terhadap waktu, waktu produksi lebih pendek, lebih sedikit
kehilangan berat karena fermentasi cepat, dan sedikit peralatan serta
karyawan yang diperlukan.
1
c. Kelemahan
Kelemahannya adalah berkurang toleransi waktu fermentasi dan
kesalahan susah dikoreksi bila terjadi dalam proses pengadukan.
Kelemahan yang mendasar karena sifat gluten yang belum rilek untuk
pembentukan akan susah, dan banyak yang terbuka dalam lipatanya.
d. Contoh
2
Pengadukan yang pertama adalah pengadukan untuk biang lalu
disitirahatkan selama 8-16 jam lalu dilakukan pengadukan berikutnya.
Untuk membuat biang umumnya dilakukan sepertiga bahan diaduk
sebagai biang kecuali margarin. Diaduk asal rata atau butiran ragi tidak
nampak, lalu diistirahatkan 8-16 jam lalu diaduk lagi dengan sisa bahan
yang ada.
b. Kelebihan
Kelebihan metode ini adalah daya tahan roti lebih baik dari
sistem yang lain, aroma roti paling baik, volume roti lebih besar dan
memiliki toleransi yang baik terhadap waktu fermentasi.
c. Kelemahan
Kekurangannya adalah sedikit toleransi terhadap waktu aduk,
lebih banyak peralatan serta karyawan yang dibutuhkan, penggunaan
waktu yang cukup panjang, dan lebih banyak kehilangan berat karena
fermentasi.
d. Contoh
Donut (donat) dan roti bluder. Di Eropa seperti French dan Italy,
biasa dengan produk Panettone, Colomba, Pandoro, Brioche.
3
b. Kelebihan
Keuntungan dari metode ini adalah mempunyai waktu yang lebih
singkat daripada conventional straight dough, waktu produksi lebih
pendek, lebih sedikit kehilangan berat karena fermentasi cepat, dan
sedikit peralatan serta karyawan yang diperlukan.
c. Kelemahan
Kelemahannya adalah berkurangnya toleransi waktu fermentasi.
4. Overnight Sponge
a. Pengertian
Metode sponge dough terbagi menjadi sponge dough dan over
night sponge dough.
Cara pembuatan: Pertama pembuatan adonan biang, kemudian
istirahatkan (resting) selama semalaman, kemudian biang dicampurkan
ke dalam adonan utama (dough) dan uleni hingga kalis, selanjutnya
timbang, proofing dan panggang.
b. Kelebihan
Hasil akhir volume roti besar, lembut dan tahan lama.
c. Kelemahan
Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses resting.
d. Contoh
Roti Swiss Twisted
5. No Time Dough
a. Pengertian
Metode cepat (no time
dough) merupakan
4
metode pembuatan roti yang paling cepat sehingga dalam waktu sekitar 3
jam bisa dihasilkan. Proses pembuatanya sama seperti metode straight
dough namun proses fermentasinya dipersingkat bahkan terkadang tidak
difermentasikan. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat roti
dalam skala yang besar, cepat, dan dengan biaya produksi yang rendah.
Pengembangan dari metode ini sekarang ada yang dikenal dengan
dough break method yaitu ada tambahan untuk mesin dough break. Ciri-
ciri dari metode ini adalah pengadukan satu kali, peragian atau
fermentasi sekitar 45 menit. Dalam resepnya ada penambahan kuantitas
ragi serta bread improver untuk mempercepat proses fermentasi, hasil
cukup bagus, dan hasil produksi cukup banyak karena sedikit kehilangan
berat pada waktu fermentasi.
Dalam sistem no time dough setelah adonan kalis, diangkat diatas
meja, disitirahatkan kurang lebih 10 menit, potong timbang lalu
dibulatkan istirahatkan lagi 10 menit, gilas tipiskan isi bentuk dan
istirahatkan lagi kurang lebih 1–1½ jam lalu bakar dalam oven. Ciri dari
sistem ini adalah adanya pengembang sebanyak 3 kali, sehingga, tetapi
mempunyai Hal ini bisanya banyak diterapkan pada industri bakery dan
Modern Bakery. Untuk daya tahan roti antara 4–5 hari.
b. Kelebihan
Kelebihan dari metode ini adalah penghematan waktu karena
proses fermentasi yang cepat, lebih sedikit tenaga yang dibutuhkan untuk
perawatan peralatan, tidak membutuhkan tempat yang banyak, sedikit
peralatan yang dibutuhkan, dan efisien dari segi waktu.
Keuntungan yang didapatkan adalah aroma roti cukup bagus
karena toleransi fermentasi yang cukup, memudahkan pembentukan,
karena Gluten rileks.
c. Kelemahan
Kekurangannya adalah kehilangan aroma fermentasi dan daya
tahan roti tidak lama. Roti kurang mengembang, kurang soft, volume roti
5
tidak akan maksimal, aroma khas roti tidak terbentuk dan memerlukan
bread improver lebih banyak sebagai bahan pengembangnya, serta cukup
panjangnya proses pembuatan.
d. Contoh
6
REFERENSI
Saputro, Adi Eko. 2009. PERSIAPAN DASAR PENGOLAHAN ROTI DAN KUE.
http://www.breadcycle.blogspot.com/. Diakses pada 19 Maret 2011 pukul
09.18