Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Dwi Cahyaningsih
Jusnimar
Ponsinah
Putri Chairiah
Rurry Diane Respati
SISTEM PENCERNAAN
●
Lapisan tebal jaringan ikat.
Memiliki pembuluh darah dan limfe yang besar
Submukosa
●
●
Terdapat pleksus submukosa> mengontrol aktivitas
lokal usus.
Muskularis ●
Lapisan sirkuler dalam
Eksterna ●
Lapisan Longitudinal luar
Organ-Organ
Sistem
Pencernaan
Lambung 4 aspek motilitas lambung:
1. pengisian lambung (gastric
filling)
2. penyimpanan (gastric storage)
3. pencampuran lambung (gastric
mixing)
4. pengosongan lambung (gastric
emptying).
belum berkembang
●
Remaja, usus besar berkembang
perkembangan ●
Tua, gigi dan enzim berkurang, peristaltik dan tonus abdomen
berkurang
●
Diet tidak teratur mengganggu pola defekasi.
Pemasukan ●
●
Normal 2000-3000 mL/hari
Intake cairan tidak adekuat, tubuh menyerap
cairan cairan dari chime>feses menjadi keras
Continued…Faktor
Aktifitas fisik ●
Merangsang peristaltik meningkat
●
Cemas, marah>peristaltik meningkat
Faktor psikologis ●
Depresi> peristaltik menurun
privacy.
●
Duduk meningkatkan tekanan pada rektum
nyaman>konstipasi
Continued Faktor
Operasi dan blok parasimpatis 24-48 jam > menghentikan
●
●
Laksatif> menstimulasi usus
mengiritasi lambung>diare
Defekasi adalah proses pembuangan
atau pengeluaran sisa metabolisme
berupa feses dan flatus yang berasal dari
saluran pencernaan melalui anus.
Reflek dalam Proses Defekasi
●
Feses masuk rektum> distensi rektum> rangsangan fleksus mesentrika>
gerakan peristaltik> feses sampai anus>spingter interna relaksasi> defekasi
●
Feses masuk rektum> merangsang saraf rektum> diteruskan ke spinal cord>
dikembalikan ke colon desenden, sigmoid dan rektum> intensifnya peristaltik>
relaksasi spinkter internal> defekasi
Gangguan Umum Pola Eleminasi Fekal
Hipoaktif
Berkurangnya atau tidak
dan
●
Hiperaktif ●
Peningkatan motilitas saluran
GI
dan Diare ●
Peningkatan peristaltik usus.
Komplikasi
Diare
Konstipasi Disritmia jantung
Hipertensi Kelemahan otot
Tubrukan fekal Parestesia
Hemoroids dan fissures Hipotensi
Megacolon Anoreksia
Perasaan mengantuk
Pengkajian Fisik
●
Bentuk ●
Bunyi perkusi ●
Palpasi ringan
●
Mendengar normal dan dalam.
abdomen
●
Kontur peristaltik abdomen> ●
Untuk
permukaan usus timpani mengetahui
●
Penonjolan ●
Mendengar ●
Daerah limpa bentuk,
umbilikus bruit pada dan hepar> ukuran serta
●
Simetris/ tidak aorta, arteri redup konsistensi
●
Tumbuhnya Adanya organ di
renalis,
●
Fiberosko Analisis
pi lambung
USG Kolonosko
Abdomen pi
MRI Anoskopi
Laparosko
Gambar CT abdomen
Penatalaksanaan Medik Klien dengan
Gangguan Umum Eleminasi Fekal
●
Memberi efek jangka panjang pengosongan usus.
Katartik dan laksatif ●
Mengeluarkan feses klien yang akan menjalani
pemeriksaan saluran GI
●
Pemberian glukosa oral dan elektrolit untuk rehidrasi
Agen Antidiare ●
Obat tidak spesifik seperti Lomotil dan Loperamide
untuk menurunkan motilitas usus.
●
Meningkatkan defekasi dan menstimulasi peristaltik.
Tidak dianjurkan untuk klien konstipasi
Enema
●
●
Dilakukan pada persiapan bedah abdomen atau pemeriksaan
diagnostik
Diagnosa Keperawatan Klien dengan
Gangguan Pola Eleminasi
• Resiko tinggi defisiensi volume cairan berhubungan dengan kehilangan
sekunder terhadap muntah dan diare.
• Nyeri akut berhubungan dengan kram abdomen, diare dan muntah
sekunder terhadap dilatasi vascular dan hiperperistaltik.
• Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi,malabsorbsi usus,
penyempitan lumen.
• Resiko tinggi ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, pembatasan diet, serta
tanda dan gejala komplikasi.
• Kecemasan berhubungan dengan faktor fisiologis/ stimulasi simpatetik
(proses inflamasi, ancaman konsep diri (perasaan atau kenyataan),
ancaman perubahan status kesehatan, status sosioekonomi, fungsi peran,
pola interaksi.
• Konstipasi berhubungan dengan kebiasaan buang air besar yang tidak
teratur, stres emosional.
• Inkontinensia alvi berhubungan dengan kebiasaan diet, penyalahgunaan
pencahar.
Perubahan pada pola eleminasi
fekal adalah gejala kerusakan
fungsional atau penyakit di saluran
gastrointestinal. Perubahan yang sering
terjadi antara lain: konstipasi, diare dan
inkontinensia fekal
Penatalaksanaan Keperawatan Klien dengan
gangguan pola eleminasi fekal
Manajemen Keperawatan klien dengan
Konstipasi
• Pendidikan pasien dan promosi kesehatan adalah
fungsi penting perawat.
• Setelah riwayat kesehatan didapatkan, perawat
menyusun tujuan khusus pengajaran.
• Tujuan bagi klien termasuk memelihara pola
eleminasi yang regular, memastikan intake cairan
dan makanan tinggi serat, mempelajari tentang
metode menghindari konstipasi, mengurangi
kecemasan akibat gangguan pola eleminasi fekal dan
menghindari komplikasi.
Continued Penatalaksanaan Keperawatan
Manajemen Keperawatan Klien dengan Diare
• Selama episode akut diare, perawat mendorong bed rest, intake cairan
dan makanan rendah hingga serangan akut reda.
• Saat intake makanan ditoleransi, perawat merekomendasikan
perpaduan diet semi padat dan makanan padat.
• Klien harus menghindari kafein, carbonat, makanan yang sangat
panas atau sangat dingin, karena mempengaruhi motilitas usus.
• Penting untuk membatasi produk susu, lemak, produk gandum utuh,
buah segar, dan sayuran untuk beberapa hari.
• Perawat memberikan obat antidiare seperti dhypenoxylate (Lomotil)
dan loperamide (Imodium) sesuai order.
• Cairan intravena mungkin penting untuk rehidrasi cepat, pada orang
dewasa dan seseorang dengan kondisi penyakit inflamasi perut.
Penting juga untuk memonitor tingkat serum elektrolit. Perawat
segera melaporkan apabila terjadi disritmia atau perubahan tingkat
kesadaran.
Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi,
malabsorbsi usus, penyempitan lumen.
Ditandai dengan:
• Peningkatan pergerakan usus/peristaltic.
• Feses cair, teratur kadang sering.
• Perubahan warna feses.
• Nyeri abdomen, Perasaan mendesak (untuk
eleminasi), kram.
Kriteria hasil, klien akan:
• Melaporkan berkurangnya frekuensi buang air,
kembali ke konsistensi fesesnormal, mampu
mengidentifikasi/menghindari faktor yang
mengkontribusi.
Intervensi Rasional
Observasi dan catat frekwensi, Membantu membedakan penyakit klien dan mengkaji
karakteristik, jumlah dan hebatnya episode eleminasi.
factor pencetus.
Mulai pemberian intake cairan Menyediakan istirahat bagi usus atau mengurangi
secara oral dengan teratur, stimulus makanan/minuman. Pemberian carian yang
hindari cairan dingin. teratur dapat mencegah kram dan mengurangi diare, air
dingin dapat meingkatykan motilitas usus.
Beri kesempatan untuk Penyakit yang tidak diketahui
mengungkapkan perasaan tentang penyebabnya dan sulit disembuhkan
proses penyakitnya. yang membutuhkan intervensi bedah
dapat memicu stress yang
memperburuk kondisi.